Anda di halaman 1dari 14

EPIDEMIOLOGI HIPERKES

DAN KESELAMATAN KERJA

DR. ARY ROSITA, MPH


UPT. BALAI HIPERKES DAN KK PROVINSI BALI
PENDAHULUAN

 Epidemiologi merupakan ilmu dasar kedokteran pencegahan.


 Metode epidemiologi sangat penting untuk mengidentifikasi faktor risiko dan
merencanakan program/kebijakan kesehatan.
 Epidemiologi (WHO): studi mengenai distribusi dan determinan dari status atau
kejadian yang berhubungan dengan kesehatan pada suatu populasi spesifik dan
penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehatan.
 Epidemiologi kesehatan dan keselamatan kerja (ILO) : studi dari efek paparan
tempat/ lingkungan kerja terhadap frekuensi dan distribusi penyakit serta
cedera pada suatu populasi.
Tujuan utama dari epidemiologi kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya pencegahan melalui
identifikasi akibat dari paparan tempat kerja terhadap kesehatan.

Tingkatan dari penerapan epidemiologi kesehatan dan keselamatan kerja:


 Surveilans untuk menggambarkan kejadian penyakit berdasarkan kategori pekerjaan
 Pembuatan dan pengujian dari sebuah hipotesis: menetapkan hubungan antara faktor risiko dan
efek kesehatan yang ditimbulkan.
 Evaluasi dari suatu intervensi untuk mengetahui tingkat keberhasilan intervensi
 
SURVEILANS

Ruang lingkup surveilans kesehatan kerja:

 Surveilans hazard kesehatan : pengukuran paparan yang menjadi hazard kesehatan


yang spesifik bagi populasi pekerja.
 Surveilans efek kesehatan : untuk mendapatkan data kesehatan yang spesifik bagi
populasi pekerja yang berisiko.
 Pemantauan biologik (biomonitoring) : pengukuran konsentrasi kontaminan kimia
yang terabsorpsi oleh tubuh pekerja.
Persiapan pelaksanaan surveilans kesehatan
kerja

 Penilaian risiko kesehatan/health risk assessment


 Perencanaan program
 Penetapan pekerja berisiko
 Penetapan jenis hazard dan efek kesehatan yang yang dipantau
 Penetapan jenis pemeriksaan kesehatan berdasarkan faktor risiko
 Komunikasi untuk medapatkan dukungan dan komitment
 Pembentukan tim surveilans
Pelaksanaan surveilans kesehatan kerja

 Tahap pengumpulan data : sumber data harus diperhatikan lingkupnya seperti:


populasi yang dicakup, akurasi dan realibilitas, waktu dan durasi pengumpulan data,
alat & metode.
 Tahapan analisis data dan surveilans PAK : analisis trend dan interaksi antara
paparan, hasil pemantauan biologik dan efek kesehatan yang ditimbulkan.
 Tahapan pelaporan dan pemanfaatan hasil surveilans untuk perbaikan.
Manfaat Surveilans Kesehatan Kerja

 Kondisi kesehatan pekerja terpantau dan terkendali


 Dapat mendeteksi PAK, penyakit menular dan tidak menular lainnya
 Hasil penilaian risiko lebih akurat
 Program kesehatan kerja menjadi lebih fokus, terarah dan dapat dievaluasi
 Terjalin koordinasi yang baik antara lintas sektor
 Pemeriksaan kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien
 Peningkatan citra perusahaan atau organisasi
PENGUJIAN HIPOTESIS

 Untuk menetapkan hubungan antara faktor risiko dan efek kesehatan yang ditimbulkan.
 Dalam upaya menerangkan distribusi penyakit dan faktor penyebab, ada 3 jenis epidemiologi:
- Epidemiologi deskriptif : menjelaskan siapa, dimana, kapan.
- Epidemiologi analitik : menjelaskan kenapa
- Epidemiologi eksperimental : pembuktian.
 Di bidang epidemiologi hiperkes dan keselamatan kerja sebagian besar menggunakan studi
observasional: studi deskriptif (laporan kasus, studi ekologi & cross sectional) dan studi
analitik (cohort, case control & cross sectional).
Contoh Analisa Data
Tambahan: variabel epidemiologi

Gambaran distribusi penyakit harus dijelaskan dari 3 variabel:


 Orang : umur, jenis kelamin, predisposisi genetik., status fisiologi,
imunitas, aktivitas fisik, pola makan, merokok, konsumsi alkohol,
Pendidikan, pekerjaan sosial ekonomi dll.
 Tempat : lingkungan fisik, kimia, biologi, etnis, variasi kultural dll
 Waktu : sporadic, endemis, point epidemic, propagating epidemic.
Hal-hal yg diperlukan dalam surveilans
kesehatan kerja

 Hubungan antara faktor okupasi dan timbulnya masalah kesehatan : Necessary cause
& sufficient cause
 Hubungan paparan dan efek (dose-effect relationship) serta hubungan paparan dan
respon (dose-response relationship)
 Efek pada pekerja sehat
 Faktor perancu

Anda mungkin juga menyukai