Anda di halaman 1dari 11

KAPASITAS PRODUKSI DAN

PERIODE PERENCANAAN
BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
KAPASITAS PRODUKSI
BANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM
Permasalahan yang terjadi

1. Wilayah studi mengalami peningkatan penduduk yang sangat pesat


2. Kebutuhan air meningkat seiring peningkatan jumlah penduduk
3. Dari segi kuantitas dan kualitas, IPAM yang ada belum memadai dan
kondisinya cukup memprihatinkan
Hal yang berpengaruh dalam kapasitas produksi

1. Unit Air Baku


2. Sistem Pengolahan Air Bersih
3. Jalur Transmisi Air Bersih
4. Reservoir distribusi
Unit Air Baku

 Berdasarkan data Topografi dan kondisi daerah yang ditinjau , maka sumber ketersediaan air bersumber pada
Sungai Ongkag Totoka dengan debit yang didapat dari data hasil pengamatan PDAM selama beberapa bulan
terakhir April – Juni 2015 berkisar 150 l/det.
Sistem Pengolahan Air Bersih

 Karena sumber air baku berasal dari sungai maka perlu adanya sistem pengolahan air bersih. Dalam hal ini
sistem yang digunakan yaitu sistem pengolahan saringan pasir cepat
Jalur Transmisi Air Bersih

 Untuk menaikkan air bersih dari Ground reservoir ke reservoir distribusi dibutuhkan pompa. Di rencanakan
2 buah pompa dengan tipe pompa sentrifugal dan kapasitas sesuai kebutuhan
 Dengan efisiensi pompa diambil 70% dari head yang akan digunakan. Pompa yang dibutuhkan harus
memiliki: Suction head 7,203 m dan Discharge head 80,41 m.
Reservoir Distribusi

 Reservoir distribusi dibuat karena kebutuhan air jam puncak lebih besar dari suplai air. Reservoir distribusi
ini difungsikan untuk menampung air disaat pemakaian lebih sedikit dari suplai dan untuk menutupi
kekurangan air disaat pemakaian lebih besar dari suplai.
PERIODE PERENCANAAN
Periode Perencanaan Unit Pengolahan Air Bersih di Kecamatan
Sumedang Selatan

 Pengolahan unit air bersih pada kecamatan sumedang selatan memiliki perode perencanaan dibagi dalam 2 tahap,
dengan setiap tahap lamanya 10 tahun
 Tahap I pada tahun 2015-2025
 Tahap II pada 2026-2035.
 Tahap yang berbeda bertujuan untuk uprating.
 Selain perbedaan tahun, debit yang digunakan berbeda diambil dari hasil proyeksi penduduk kebutuhan air
minum di kecamatan Sumedang Selatan setelah dilakukan proyeksi penduduk. kebutuhan air perencanaan IPA di
kemudian hari.
 Sumedang Selatan pada tahun 2025 sebagai tahap I sebesar 98,46 Lt/det
 tahun 2035 sebagai tahap II sebesar 177,11 Lt/det.
 Debit yang digunakan adalah Qwp dengan tujuan untuk mengantisipasi kekurangan kebutuhan air maksimal
perhari dalam sebulan dengan perhitungan Q maintenance (10%Qmaks/day). Karena adanya Mata Air Ciguling
sebagai sumber air baku utama. Sehingga Qmaks/day perencaaan sebesar 137,11 Lt/Det.
Penentuan Periode Perencaan Air bersih

Anda mungkin juga menyukai