NO JUDUL
1 Pengolahan Limbah Elektroplating untuk Penurunan TSS, Total Krom, dan Nikel dengan Teknik Fitoremediasi
Sistem SSF-Wetland [ CITATION Dwi18 \l 1033 ]
2 STUDI PENURUNAN CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD) DAN FOSFAT PADA AIR LIMBAH
LAUNDRY SECARA ANAEROB TERSUSPENSI DAN FITOREMEDIASI DENGAN TANAMAN
GANGGANG (HYDRILLA VERTICILLATA) [ CITATION San19 \l 1033 ]
3 Efektivitas Penurunan Chemichal Oxygen Demand (COD) dan pH Limbah Cair Industri Tahu dengan Tumbuhan
Melati Air melalui Sistem Sub-Surface Flow Wetland [ CITATION Riy192 \l 1033 ]
4 EFEKTIVITAS MELATI AIR DALAM MENURUNKAN KADAR BOD, COD DAN TSS PADA AIR
LIMBAH LAUNDRY [ CITATION Ain21 \l 1033 ]
5 EFEKTIVITAS TANAMAN MELATI AIR (Echinodorus palaefolius) DALAM MENURUNKAN KADAR BOD
(Biologycal Oxygen Demand) DAN COD (Chemical Oxygen Demand) SERTA TSS (Total Suspended Solid)
PADA LIMBAH CAIR TEMPAT PEMOTONGAN AYAM DI KECAMATAN DELITUA KABUPATEN DELI
SERDANG [ CITATION Ari17 \l 1033 ]
6 LAJU SERAPAN TUMBUHAN AIR REED (Phragmites australis) DAN CATTAIL (Typha angustifolia)
DALAM SISTEM CONSTRUCTED WETLAND UNTUK MENURUNKAN COD AIR LIMBAH [ CITATION
Muk031 \l 1033 ]
7 KOMBINASI BIOFILTER DOWNFLOW-UPFLOW MENGGUNAKAN Scirpus Grossus SEBAGAI
PENGOLAHAN SPIKED POND WATER [ CITATION Mar17 \l 1033 ]
8 EFISIENSI PENYISIHAN ORGANIK LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU DENGAN ALIRAN HORIZONTAL
SUBSURFACE PADA CONSTRUCTED WETLAND MENGGUNAKAN Typha angustifolia [ CITATION Rah14 \l
1033 ]
9 Pengolahan Limbah Cair Bekas Pencucian Ikan Menggunakan Scirpus grossus [ CITATION Wid21 \l 1033 ]
10 “FITOREMEDIASI LIMBAH DOMESTIK (GREY WATER) MENGGUNAKAN TANAMAN KIAMBANG
(Salvinia molesta) DENGAN SISTEM BATCH” [ CITATION Hib19 \l 1033 ]
11 AKLIMATISASI TANAMAN LEMNA MINOR DAN AZOLLA MICROPHYLLA TERHADAP LINDI TPA PIYUNGAN PADA
TAHAP AWAL FITOREMEDIASI
PENELITIAN
Uji resistensi untuk Proses aklimatisasi dan pemilahan tanaman dilakukan secara bertahap
dengan tahap pengenceran. Setelah proses aklimatisasi dengan pengenceran bertahap
selesai dan diperoleh tanaman uji yang sehat dan segar, maka tanaman uji siap untuk
diaplikasikan (Faruq Fajrin, 2014).
- Tanaman dimasukkan pada reaktor fitoremediasi dan di rendam pada air bersih
selama satu minggu, sebelum diganti dengan air limbah laundry, pemilihan satu
minggu berdasarkan penelitian safitri, dkk (2019)
- Air bersih diganti dengan air limbah dengan cara mengalirinya secara bertahap
sampai air tergantikan dengan air limbah 100%. Pergantian air dilakukan selama 6
hari.
- Sampel air limbah industri tahu yang diambil mempunyai sacara fisik berwarna
putih pekat dengan bau menyengat, sehingga dilakukan pengenceran sampel dengan
perbandingan 1:4. Pengenceran pada saat aklimatisasi yaitu 2 liter air limbah
industri tahu dicampur dengan 8 liter air bersih selanjutnya dilakukan pengadukan
agar homogen.
- Aklimatisasi tanaman yang dilakukan yaitu mengalirkan air limbah yang telah
diencerkan ke dalam reactor dan membiarkan selama 4 (empat) hari untuk
memastikan tanaman tidak layu ataupun mati. Setelah itu tanaman dinetralkan
kembali dengan air bersih selama 1(satu) hari lalu sebelum eksperimen dilakukan
Sebelum dilakukannya penanaman dengan batu koral dan limbah laundry. Tanaman harus
melalui proses aklimatisasi yaitu pembersihan tanaman dari media tanah dan ditanam di air
yang bersih.
Tanaman melati air yang digunakan untuk penelitian ini dipilih yang satu sama lain saling
berdekatan. Setelah itu tanaman melati air diseleksi, dicuci dengan air sumur sampai bersih
untuk menghilangkan kotoran dalam akar tanaman melati air. Tanaman diaklimatisasi
dengan cara ditanam pada bak yang berisi tanah, pasir dan kerikil ± selama 1 minggu.
Tumbuhan diaklimatisasi selama 15 hari dengan memberikan air bersih dari PDAM dan
dilakukan penyiraman sebanyak 1 liter setiap 4 hari sekali.
Dilakukan dengan meletakkan tumbuhan di dalam reaktor selama 7 hari berturut-turut
dengan media kerikil dan pasir yang dialirkan air PDAM tanpa adanya air limbah.
Tahap aklimatisasi dilakukan setelah penanaman yaitu dengan mengalirkan air bersih ke
dalam media reaktor yang sudah ditanami
Tumbuhan diambil selanjutnya dipindahkan ke reaktor aklimatisasi selama lima hari.
Proses aklimatisasi menggunakan air bersih tidak ada penambahan bahan apapun yang
selanjutnya dilakukan pengamatan setiap hari pada tumbuhan terutama pada batang dan
daun untuk mengetahui kondisi tumbuhan. Dari hasil pengamatan selama lima hari
diketahui bahwa semua tumbuhan terlihat masih subur.
Berdasarkan penelitian terdahulu aklimatisasi tanaman kiambang dilakukan selama 7 hari
(Yuliani, 2013;Nurfita, 2017; Imron, 2018;). Air yang digunakan dalam tahap aklimatisasi
yaitu menggunakan akuades (Rahadian, 2017).
Sebelum di kontakkan dengan lindi, tanaman digenangi dengan air selama 1 hari untuk
membersihkan kotoran dari media sebelumnya. Selanjutnya ditambahkan lindi dan
tanaman yang dijadikan variabel.