Anda di halaman 1dari 4

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

RUMAH SAKIT
RS. KASIH INSANI
SUKATANI No Dokumen : No Revisi : Halaman :
Jl. Raya pilar – sukatani No.09,
Desa Karang Senrtosa Kec. Karang 044/PPI/02/061/XI/2018
00 1/3
bahagia, Kab. Bekasi Tlp. 021-
89161340
Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit
STANDAR
November 2018
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Alia Paramita, MARS


Pengertian Tahapan proses pengolahan bahan buangan yang berbentuk cair, gas
dan padat yang mengandung bahan kimia yang sukar untuk
dihilangkan dan berbahaya sehingga air limbah tersebut harus
diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan
lingkungan.
Tujuan Menyaring dan membersihkan air limbah yang sudah tercemar
sehingga
kualitas air limbah sesuai baku mutu yang dipersyaratkan untuk
dibuang ke badan air.
Kebijakan Kebijakan Direktur Nomor : 0068/SK-DIR/RSKI/IX/2018
Tentang Kebijakan
Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Kasih
Insani Sukatani
Prosedur A. Persiapan
1. Pakai alat pelindung diri (masker, sarung tangan, sepatu
boot).
2. Sediakan alat dan bahan yang digunakan.
3. Hitung volume air limbah yang dihasilkan setiap hari.
4. Hitung bak di setiap proses tahapan.
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
RUMAH SAKIT
RS. KASIH INSANI
No Dokumen : No Revisi : Halaman :
SUKATANI
Jl. Raya pilar – sukatani No.09, 044/PPI/02/061/XI/2018
Desa Karang Senrtosa Kec. Karang 00 2/3
bahagia, Kab. Bekasi Tlp. 021-
89161340
Prosedur B. Pelaksanaan
1. Proses Pengolahan
a. Bak penyaring, berfungsi menyaring air limbah dari padatan
yang ikut aliran air limbah.
b. Bak penampung, berfungsi menampung seluruh air limbah
yang dihasilkan dari berbagai kegiatan rumah sakit.
c. Bak inlet merupakan bak tahapan awal dalam proses
pengolahan air limbah.
d. Bak anaerobic filter terdiri dari 3 buah ruangan yang berisi
media pembiakan mikroorganisme yang akan menguraikan
senyawa polutan yang ada dalan air limbah.
e. Bak aerasi adalah proses penambahan oksigen air limbah.
f. Bak filtrasi, berfungsi menyaring air limbah dari flok-flok.
g. Kolam indikator sebagai indikator kualitas air limbah yang
dihasilkan dari proses pengolahan.

2. Pemeliharaan Instalasi
a. Unit pra pengolahan
1) Lakukan pemeriksaan terhadap pipa inlet setiap 2
minggu sekali untuk memastikan apakah terjadi
penyumbatan atau tidak.
2) Apabila terjadi penyumbatan lakukan penggelontoran
hingga kembali menjadi lancar.
3) Lakukan pembersihan sampah dan lemak yang berada
pada bak kontrol IPAL setiap 3 hari sekali.
4) Bersihkan pasir yang berada pada bak penangkap pasir
dengan cara mengambil pasir tersebut dengan alat yang
telah disediakan (sekop).
5) Bersihkan dinding bak kontrol dan dinding unit
pengumpul minimal 1 bulan sekali dengan sikat dan
lakukan penyemprotan.
b. Unit Pengolahan
1) Lakukan pemeliharaan pada jam aktivitas minimum
pengoprasian.
2) Lakukan pemantauan secara berkala pada pipa inlet
vertikal dan horizontal untuk mengetahui adanya
sumbatan atau tidak.
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH
RUMAH SAKIT

No Dokumen : No Revisi : Halaman :

00 3/3

3) Lakukan pengurasan pada bak pengumpul setiap 1 – 2


tahun sekali.
4) Lakukan pencucian media filter setiap 1 – 2 tahun
sekali.
5) Lakukan pemilahan dan peremajaan pada tumbuhan
wetland yang ada pada bak filtrasi.
6) Lakukan pengecatan pada sisi luar bangunan setiap 2
tahun sekali (bila diperlukan).
7) Bersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar
IPAL.
c. Unit Pasca Pengolahan
1) Lakukan pemantauan setiap jam akitivitas minimun
pengoprasian.
2) Lakukan pemantauan debit air limbah setiap hari
pada outlet pengolahan air limbah.
3) Lakukan pengujian pH air limbah setiap hari dengan
menggunakan alat pH meter.

C. Pengawasan Pemantauan
1. Pemantauan debit outlet IPAL oleh petugas Kesling.
2. Pemantauan pH air limbah oleh petugas Kesling.
3. Pemantauan proses tahapan IPAL oleh petugas Kesling.

Instalasi Terkait Kesling

Anda mungkin juga menyukai