Air bersih adalah air yang layak konsumsi oleh manusia dan memiliki
PENGERTIAN kualitas minimal sebagaimana dalam Keputusan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia No : 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat
dan pengawasan kualitas air minum.
1. Jumlah kebutuhan air bersih untuk rumah sakit masih belum dapat
KEBIJAKAN ditetapkan secara pasti.
2. Jumlah kebutuhan air mengikuti perkembangan pelayanan dan kelas
dalam rumah sakit.
Penyediaan air yang memerlukan mutu air lebih dari mutu untuk
PENGERTIAN
keperluan sehari-hari sehingga perlu dilakukan pengolahan tambahan.
PROSEDUR
Alternatif metode pengolahan
1. Saringan karbon :
a. Siapkan karbon aktif letakkan didasar reservoar.
b. Masukkan bahan baku air.
c. Alirkan air sampai warna pekat karbon hilang,buang air kotor
dari karbon.
d. Air siap digunakan didalam reservoar, lakukan ”back wash”,
terhadap karbon secara berkala sesuai petunjuk pabrik.
e. Frekuensi ”back wash” dapat ditentukan melalui uji bakteri,
maka saringan perlu diganti atau diaktifkan kembali.
2. Pertukaran ion :
a. Siapkan granula dan resin dalam kolom silindris.
b. Air yang akan diolah melewati kolom silindris dengan
perlahan,maka perlu diatur debit airnya.
c. Ketika air kontak dengan resin terjadilah pertukaran kimia ion
yang ada dalam resin bertukar dengan ion yang ada didalam air.
d. Bila ion sodium pada resin telah terpakai, ion sodium harus
diperbahrui dengan larutan ”brine” ( NaCl konsentrasi tinggi).
e. Water softener dapat di pergunakan lagi pada air.
3. Destilasi
a) Siapkan air baku yang akan diolah.
b) Panaskan air pada suhu 150ºc pada alat destilator.
PROSEDUR c) Tampung uap air yang keluar dinginkan, masukkkan kedalam
reservoir.
d) Jika ada senyawa amonia atau clor yang terkondensasi dalam air
maka dapat dilakukan pertukaran ion ataupun dengan saringan
karbon sebelum proses destilasi.
Catatan : setelah air murni dihasilkan maka perlu dilakukan upaya untuk
menjaga kualitasnya.dan dipantau berkala mengenai kualitas airnya.
1. Sanitasi
UNIT TERKAIT 2. Tenaga teknis air bersih
3. Teknisi plumbing air bersih
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR
Limbah cair rumah sakit adalah semua limbah cair yang berasal dari
PENGERTIAN rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikro-organisme, bahan
kimia beracun, dan radio aktif.
Parameter air limbah memenuhi baku mutu seperti pada lampiran standar
EVALUASI
air limbah.
PENGELOLAAN SAMPAH NON MEDIS
KEBIJAKAN
1. Adanya karakteristik sampah padat rumah sakit yang bermacam-macam
yang mengakibatkan harus dilakukanya pemisahan sampah pada tahap
awal pembuangan.
2. Untuk kategori sampah medis dilakukan pengolahan khusus yang
dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan khususnya bagi
karyawan rumah sakit.
PROSEDUR
1. Harus dilakukan batasan dan penggolongan sampah rumah sakit.
2. Menghitung volume sampah perhari di rumah sakit , berkaitan dengan :
a. Jumlah pengunjung di rumah sakit perhari.(asumsi sampah domestik
adalah 2 kg/orang/hari)
b. Meningkatnya jumlah sampah berkaitan dengan barang sekali pakai
(disposable).
c. Menghitung jumlah unit pelayanan kesehatan yang ada di rumah
sakit.
3. Penampungan sampah :
a. Tempat penampungan harus memenuhi syarat :
Bertutup rapat.
3. Tata Cara :
a. Petugas cleaning services melakukan kebersihan tangan.
b. Petugas cleaning services menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
c. Petugas cleaning services menggunakan masker dan sarung tangan.
d. Petugas cleaning services mengambil tempat sampah dari kamar
dan toilet dibawa menuju ke jonitor troli di depan pintu kamar.
e. Petugas cleaning services mengambil sampah dari dalam tempat
sampah dengan cara mengambil plastik yang ada di tempat sampah
tersebut.
f. Petugas cleaning services mengikat plastik sampah dan meletakkan
ke sarung sampah yang berada di joniter troli,bila jonitor troli penuh
maka diletakkan ke spoelhook untuk sementara.
3. Tata Cara :
a. Petugas cleaning services melakukan kebersihan tangan.
b. Petugas cleaning services menyiapkan peralatan yang dibutuhkan.
c. Petugas cleaning services memakai masker dan sarung tangan.
d. Petugas cleaning services mengambil sampah medis dari
spoelhook sampah dengan cara mengambil.
e. Petugas cleaning services mengambil semua sampah medis dari
setiap ruang perawatan.
f. Petugas cleaning services dalam membawa sampah melalui lift
pengunjung.
g. Petugas cleaning services mengantar sampah menuju ke tempat
penampungan sampah medis.
h. Petugas cleaning services mengulang pengambilan sampah untuk
sampah non medis.
i. Tempat sampah di lap (Dusting) pakai cleaning cloth warna
merah menggunakan chemical full trole, bila kotor harus di cuci
di spoelhook.
j. Pengambilan sampah medis dilakukan 2 kali dalam sehari.
k. Pengambilan sampah non medis dilakukan 2 kali dalam sehari.
PENGELOLAAN LINEN
No. Dokumentasi Halaman
…………………… No. Revisi 1/2
00
RS.WISMA
RINI
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh
Direktur
PROSEDUR
TETAP
PENGELOLAAN LINEN
K. Pembuangan sampah
Semua sampah yang dihasilkan dalam ruangan atau
area isolasi harus dibuang dalam wadah atau
kantong yang sesuai :
1. Untuk sampah infeksius gunakan kantong plastik kuning
atau bila). Kemudian diikat dengan tali diberi tanda “
infeksius “. Semua sampah dari suatu ruangan/area yang
merawat pasien dengan penyakit menular melalui udara
(airbone) harus ditangani sebagai sampah infeksius.
KEBIJAKAN 1. Pembuangan semua benda tajam dan jarum habis pakai harus
dipisahkan dari sampah medis dan non medis.
PROSEDUR 1. Letakkan/masukkan sampah benda tajam dan
jarum setelah tindakan ke safety box
2. Gunakan alat lain untuk membawa sampah benda
tajam dan jarum sebelum dibuang
3. Khusus untuk spuit, pastikan jarum telah tertutup
dengan benar sebelum dibuang
4. Khusus untuk spuit, pisahkan jarum dari spuit
sebeluk dibuang ke safety box
UNIT TERKAIT - Seluruh ruangan yang melakukan tindakan
- Sanitasi
- Cleaning Servis
IDENTIFIKASI B3
PENANGANAN B3
PENANGANAN B3
PENANGANAN B3
PEMASANGAN LABEL B3
PEMBUANGAN LIMBAH B3
No. Dokumentasi
No. Revisi Halaman
…………………………………
00 2/2
.
RS.WISMA
RINI
Prosedur Petugas sanitasi dan cleaning service
selalu menggunakan APD seperti sepatu
boat, sarung tangan kulit dan masker saat
melakukan evakuasi
Petugas sanitasi dan cleaning service
Menyiapkan tempat penampungan
limbah B3 jika terjadi tumpahan
3. Petugas sanitasi dan cleaning service segera
melakukan evakuasi bila terjadi kebakaran
dengan cara :
Menggunakan APAR
Memindahkan/menjauhkan limbah B3
dari sumber api dengan jalur/rute
khusus yang aman
4. Terdapat kotak P3K pada TPS limbah B3
UNIT TERKAIT - Sanitasi
- Cleaning Service
TUMPAHAN CAIRAN TUBUH PASIEN
B. Pembersihan sewaktu-waktu
Dilakukan saat kotor dan harus segera dibersihkan dengan
instruksi dari staf ruangan.
1. Persiapan alat kebersihan :
a. Ember
b. Mop pel
c. Sapu/ lobby duster
d. Lap
2. Prosedur :
a. Lakukan kebersihan tangan sebelum memulai pekerjaan.
b. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) : sarung tangan dan
masker.
c. Lakukan pembersihan semua tempat sampah walaupun
belum penuh ¾, segera dicuci dan dilap sampai kering.
Buang sampah benda tajam walaupun belum penuh ¾
d. Ganti plastik sampah sesuai kebutuhan.
e. Dusting atau lap rak-rak di dalam
ruangan (furniture), meja pasien, tempat
tidur pasien sampai ke roda-roda tempat
tidur, jendela, kaca, kabel-kabel, plafon,
dinding, serta bersihkan wastafel sampai
bersih dengan lap basah setelah itu di
keringkan
Lingkungan
a. Tidak dianjurkan melakukan fogging desinfectan.
b. Segera bersihkan permukaan lingkungan yang terkontaminasi
darah atau cairan tubuh pasien.
c. Pertahankan udara lingkungan memadai.
d. Batasi jumlah personil di ruangan.
Batasi jumlah pengunjung maksimum dua orang sekali
berkunjung.
PEMBERSIHAN RUANGAN PASIEN