2018
BAB I
PENDAHULUAN
Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar yang cukup besar
apabila tidak diolah dengan baik, sehingga dapat mencemari rumah sakit dan lingkungan
yang ada disekitarnya. Untuk mencegah terjadinya pencemaran-pencemaran yang akan
terjadi, maka upaya pengolahan limbah cair rumah sakit merupakan bagian yang sangat
penting dalam rangka penyehatan lingkungan rumah sakit.
Pengolahan limbah cair yang baik dan benar, perlu didukung oleh Instalasi
Pengolahan Air limbah (IPAL) yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang
dipergunakan untuk mengolah limbah cair rumah sakit. Peralatan-peralatan ini perlu
dilakukan pengecekan dan pemeliharaan secara berkesinambungan sehingga alat-alat
tersebut dapat berfungsi secara optimal. Hasil akhir dari setiap proses yang dilakukan
Instalasi Pengolahan Air Limbah sebelum dibuang ke lingkungan, harus dapat
dipertanggungjawabkan baik secara moral maupun materiial sebagai bentuk kontribusi
rumah sakit dalam melestarikan lingkungan hidup.
BAB III
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
5. Tangki Septik.
Pemeliharaan tangki septic pada prinsipnya hanya menguras endapan. Hal ini
dilakukan minimal 1 tahun dan maksimal 4 tahun. Bila limbah cair banyak
mengandung lemak/minyak maka tangki septik dilengkapi dengan alat penangkap
lemak.
Pemeliharaan pre treatment ini, dilakukan setiap 2 hari sekali yaitu pengangkatan
lemak, minyak dan buih-buih busa yang kemudian kotoran ini dibakar di
incenerator.
b. Pengolahan Sekunder
1. Bak Screen
Pembersihan bak screen dilakukan sehari 2x untuk mengindari sumbatan-sumbatan
yanag akan mengganggu proses pengolahan air limbah.
2. Bak Pengumpul
Pemeliharaan biasa dilakukan pada unit ini bila terjadi pengendapan di dalam bak
pengumpul sehingga aliran air tidak lancar. Pembersihan ini dilakukan dengan
cara menyemprotkan air ke semua permukaan yang kotor.