FARMAKOTERAPI
DISUSUN OLEH
Ike Putri Istiana (1902050274)
Nabilla Rahma (1902050280)
Tassya Qisthi H. (1902050298)
Topik Pembahasan
01 Definisi
02 Jenis – jenis
03 Penyebab
04 Pathogenesis
Topik Pembahasan
05 Gejala osteoporosis
06 Faktor resiko
07 Pencegahan
08 Pengobatan
Definisi Osteoporosis
Kemenkes RI, 2015 Alexander &Knight, ode, 2012
2010
Osteoporosis merupakan salah
satu penyakit yang digolongkan Osteoporosis adalah penyakit Osteoporosis adalah
sebagai silent disease karena dimana tulang menjadi kurang kelainan dimana terjadi
tidak menunjukkan gejala – padat, kehilangan kekuatanya, penurunan masa tulang
gejala yang spesifik. dan kemungkinan besar patah total.
(fraktur)
03 Content Here
Osteoporosis Idiopatik
osteoporosis yang tidak diketahui
penyebabnya, ditemukan pada usia kanak-
kanak (juvenil), usia remaja, dan pria usia
pertengahan. (kemenkes, 2015).
Your Picture Here Your Picture Here
Penyebab
osteoporosis
Your Picture Here Your Picture Here
adanya gangguan metabolism tulang, pada
keadaan normal, sel – sel tulang, yaitu sel
pembangun ( osteoblast ) dan sel pembongkar
(osteoklas) bekerja silih berganti, saling
mengisi, seimbang hingga tulang menjadi utuh.
Kombinasi faktor genetik, endokrin, dan nutrisi dapat mengubah keseimbangan antara
resorpsi tulang dan deposisi tulang melalui stimulasi aktivitas osteoklas dan
penghambatan aktivitas osteoblas dan osteosit. Faktor endokrin utama dalam terjadinya
osteoporosis adalah hormone paratiroid (PTH), vitamin D, calcitonin, dan estrogen. PTH
memicu absorpsi kalsium dari ginjal, tulang, dan usus, memicu aktivitas osteoklas, serta
mengaktivasi vitamin D menjadi calcitriol yang memicu absorpsi kalsium dari usus.
Peran PTH dan vitamin D berlawanan dengan calcitonin, yang secara reversibel
menghambat fungsi osteoklas, sehingga menghambat resorpsi tulang. Estrogen juga
menghambat resorpsi tulang dengan mengikat reseptor spesifik, reseptor estrogen a
(Era) dan reseptor estrogen b (Erb) untuk meningkatkan apoptosis osteoklas.
Penurunan produksi estrogen pada perempuan pasca-menopause merupakan salah
satu faktor kejadian osteoporosis lebih tinggi pada populasi ini. (Pavone V dkk, 2017)
Column 01 Gejala osteoporosis
Style Gejala yang yang berhubungan dengan patah
tulang osteoporosis biasanya adalah nyeri. Lokasi
nyeri tergantung pada lokasi fraktur. Sedangkan
gejala osteoporosis pada pria mirip dengn gejala
osteoporis pada wanita. Kepadatan tulang
berkurang secara perlahan, sehingga pada
awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala.
Biasanya gejala akan timbul pada wanita berusia
51-75 tahun, meskipun bisa lebih cepat ataupun
lambat. Jika kepadatan tulang berkurang, tulang
dapat menjadi kolaps atau hancur, maka akan
timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk (Syam,
dkk 2014).
Faktor – Faktor Osteoporosis
05
04
Faktor resiko
03 Penurunan hormon estrogen atau
testosteron akibat penuaan
diubah Ras Asia dan Kaukasia atau orang kulit putih memiliki
01 risiko lebih besar untuk mengalami osteoporosis.
Riwayat osteoporosis
keluarga kandung (genetik)
Jenis kelamin
di mana risiko pada perempuan lebih tinggi
Osteoporosis lebih banyak pada perempuan
Usia lanjut
Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan fungsi
organ tubuh termasuk penyerapan kalsium oleh usus;
penurunan estrogen atau testosteron akibat penuaan
juga meningkatkan risiko osteoporosis..
Faktor – faktor Osteoporosis
Faktor yang dapat diubah
01
Berat badan yang rendah dan struktur tulang yang kecil
04 5 Merokok
0
06
Konsumsi minuman tinggi kafein dan alkohol
07
Penggunaan obat tertentu jangka panjang
Pecegahan
Cukupi kebutuhan nutrisi, seperti kalsium dan vitamin D.
Kebutuhan kalsium 80 - 1500 mg/hari dan vitamin D 800-1000
IU/hari .
. Kurangi konsumsi kafein dan soda.
1 2 3 4 5
Pengobatan
Penggolongan Obat
Estrogen & Progesteron Selective Estrogen Receptor
Vitamin D dan Metabolit Modulators (Serms)
serta Preparat Sintetiknya
06 05 04 03 02 01
Terapi Non
Farmakologi
a. Diet
b. Menghindari rokok
c. Olahraga
d. Pencegahan jatuh