Anda di halaman 1dari 12

Seksualitas dan Penuaan

Kusdiah Eny Subekti


Mitos dan Tabu tentang seksualitas dan
penuaan (Khun dan Murray)
• Aktivitas seksual bukan masalah bagi lansia
• Minat dalam seksualitas merupakan hal yang
abnormal bagi lansia
• Menikah kembali setelah kehilangan pasangan
tidak boleh dilakukan
• Bagi pria mencari wanita yang lebih muda untuk
menjadi pasangan hidup merupakan hal yang
dapat diterima, tetapi tidak bagi wanita
• Emisi semen mulai melemah, sehingga
menyebabkan ketidakmampuan koitus
• Menapouse dan histrektomi akhir dari
kehidupan seks pada wanita
• Lansia terlalu lemah untuk berhubungan
seksual
KESIMPULAN : lansia tidak lagi menarik secara
seksual, tidak berminat dan tidak mampu
Area – area masalah seksual yang harus dikaji
• Kehadiran pasangan yangg sesuai
• Kesehatan mental secara umum
• Evaluasi status ginekologis dan urologis termasuk
hormonal
• Adanya penyakit kronis, nyeri kronis, penurunan
mobilitas, yang berdampak pada citra diri
• Penggunaan alkohol dan obat – obatan
• Ide, sikap dan perilaku tidak sehat yang mempengaruhi
ekspresi seksual yang sehat
• Faktor – faktor pengaturan hidup ( makhluk nonseksual)
Hal – hal yang harus diperhatikan ketika
mengkaji riwayat seksual
• Merasa nyaman
• Menghormati sikap dan perilaku orang lain yang
berbeda dengan anda
• Membantu klien mengeksplorasi jawaban –
jawabannya sendiri dan menjelaskan apa yang normal
bagi dirinya
• Memastikan privasi dan kerahasiaan
• Meluangkan cukup waktu untuk mengeksplorasi
perasaan, nilai – nilai, harapan kekhawatiran dan
ketakutan
Lanjutan
• Bersikap terbuka, jujur, meyakinkan dan empati
• Melihat klien dan pasangannya sebagai suatu
kesatuan
• Mengklarifikasi kata – kata dan membantu klien
menjelaskan pertanyaan secara akurat
• Mengobservasi komunikasi non verbal seperti
kontak mata, atau tidak duduk di dekat
pasangannya
• Memperhatikan tanda – tanda kecemasan,
gurauan, diam, keluhan tidak jelas.
Perubahan - perubahan fisiologis pada penuaan

• Konsep “melambat” pada siklus respon


seksual pria dan wanita
• Efek seksual dapat dipengaruhi oleh adanya
penyakit akut, kronis, dan kematian pasangan
hidup
• Efek obat – obatan yang digunakan
• Dipengaruhi oleh penyakit pembedahan dan
pengobatan
Menapouse
• Penurunan responsivitas seksual
• Nyeri pada sat berhubungan
• Penurunan aktivitas seksual
• Penurunan hasrat seksual
• Adanya pasangan dengan masalah seksual
• Dipengaruhi oleh hormon ovarium
• Penurunan kadar estrogen
• Penurunan kadar estradiol
• Faktor biopsikososial dan budaya
Faktor – faktor pengkajian kesehatan seksual wanita

• Evaluasi gejala subyektif yang berhubungan dengan


perubahan fisiologis (vagina kering, rasa gatal dan
terbakarpada vagina, nyeri saat berhubungan,
penurunan lubrikasi, kram tungkai)
• Pengkajian hormonal untuk terapi hormonal
• Pengkajian fisik untuk atrofi vagina, vaginismus,
infeksi
• Evaluasi adanya penyakit kronis yan lain
• Evaluasi faktor – faktor psikososial ( cemas, depresi,
keagamaan, privasi, sikap terhadap seksual)
Disfungsi ereksi

• Disfungsi ereksi adalah : ketidakmampuan untuk


mencapai atau mempertahankan ereksi penis untuk
mencapai kepuasan seksual
• Cenderung meningkat sejalan dengan meningkatnya
usia
• Kurangnya informasi dapat memperburuk gejala seksual
• Faktor psikologis yang mempengaruhi disfungsi ereksi :
kecemasan, perasaan bersalah, marahperistiwa hidup
yang tidak menyenangkan ( pensiun, penyakit, cedera,
kehilangan orang terdekat
• Penyakit organik : vaskular, endokrin
Masalah kesehatan yang signifikan bagi lansia
• Stroke
• PPOK
• Diabetes
• Kanker
Pencegahan

• Pencegahan primer : penyuluhan kesehatan


dengan penekanan pembentukan gaya hidup
yang sehat ( relaksasi, nutrisi, tidur, nutrisi,
latihan, rekreasi)
• Pencegahan sekunder: spesifik kepada
penyakit

Anda mungkin juga menyukai