Anda di halaman 1dari 20

RETINOPATI

DIABETIK
DEFINISI
Diabetes Retinopati adalah gangguan pembuluh darah di retina
pada pasien yang mengidap diabetes mellitus. Ini merupakan
penyebab utama kebutaan baru pada orang dewasa bekerja di
negara-negara berkembang, termasuk Singapura.
Retinopati  kelainan pada retina yang tidak disebabkan radang

Diabetes adalah kondisi dimana tubuh tidak memproduksi cukup insulin untuk merubah gula
menjadi energi, menyebabkan penumpukan gula dalam darah. Ini mengakibatkan sejumlah
masalah, termasuk Diabetes Retinopati – yang merupakan salah satu penyebab utama
kebutaan pada orang dewasa di Singapura.
Diabetes
Retinopati
ETIOLOGI
Diabetes Retinopati pertama kelihatan setelah berkembang secara
perlahan-lahan selama beberapa tahun sebagai Retinopati Background,
yang merupakan tahap awal diabetic retinopati. Pada tahap awal ini, bintik
darah kecil atau kumpulan lemak tampak pada retina.
Retinopati proliferatif berkembang dari retinopati background dan
merupakan penyebab dari sebagian besar kebutaan pada diabetik. Pada
kondisi ini, pembuluh darah baru tumbuh pada permukaan retina dan saraf
optik. Pembuluh darah baru ini cenderung untuk pecah dan darah mengalir
ke dalam rongga mata. Luka pada jaringan pembuluh darah yang pecah
dapat juga berkontraksi dan menarik retina, menyebabkan terlepasnya
retina dan kebutaan. Pada beberapa kasus, pembuluh darah baru dapat
juga tumbuh pada iris mata dan menyebabkan terbentuknya glaukoma,
yang juga mengakibatkan kebutaan.
EPIDEMIOLOGI
Resiko diabetes retinopati meningkat seiring lamanya
penyakit diabetes anda. Diabetes yang diderita lebih 20
tahun pada tipe I hampir seluruhnya, pada tipe II >60%.
Beberapa pasien ini memiliki resiko mengalami kebutaan.  
GEJALA
Perubahan dini atau nonproliferative diabetic retinopathy
(NPDR), tidak memberikan gangguan keluhan penglihatan.
Perubahan dini yang reversible dan tidak mengakibatkan
gangguan penglihatan sentral dinamakan retinopati simpleks
atau background retinopathy.
Bila pembuluh darah rusak dan bocor dan masuknya lipid ke
makula, makula akan edem dan penglihatan menurun.
1. Mikroaneurismata, merupakan penonjolan dinding kapiler, terutama daerah vena dengan
bentuk bintik merah kecil yang terletak dekat pembuluh darah terutama polus posterior.
2. Perdarahan dapat dalam bentuk titik, garis, dan bercak yang biasanya terletak dekat
mikroaneurismata di polus posterior.
3. Dilatasi pembuluh darah balik dengan lumennya iregular dan berkelok-kelok, bentuk ini
seakan-akan dapat memberikan perdarahan tapi tidak, akibat kelainan sirkulasi dan
terkadang disertai kelainan endotel & eksudasi plasma.
4. Hard exudate merupakan infiltrasi lipid ke dalam retina. Gambarannya khusus yaitu
iregular, kekuning-kuningan.
5. Soft exudate sering disebut cotton wool patches merupakan iskemia retina. Pada px
oftalmoskopi akan terlihat bercak bewarna kuning bersifat difus dan berwarna putih.
6. Pembuluh darah baru pada retina biasanya terletak di permukaan jaringan.
Neovaskularisasi terjadi akibat proliferasi sel endotel pembuluh darah.
7. Edema retina dengan tanda hilangnya gambaran retina terutama daerah makula sehingga
sangat mengganggu tajam penglihatan pasien.
8. Hiperlipedimia suatu keadaan yang sangat jarang, tanda ini akan segera hilang bila
diberikan pengobatan.
Diabetik retinopati berjalan dalam 4 tingkat.
a) Retinopati nonproliferatif ringan (mikroaneurisma)
b) Retinopati nonproliferatif sedang (penyumbatan pada
beberapa pembuluh darah retina)
c) Retinopati nonproliferatif berat (lebih banyak pembuluh
darah tersumbat dan merangsang pembuluh darah baru)
d) Retinopati proloferative (stadium lanjut)
Retinopati diabetes biasanya ditemukan bilateral, simetris
dan progresif, dengan 3 bentuk :
1. Background : mikroaneurismata, perdarahan bercak dan
titik, serta edema sirsinata
2. Makulopati : edema retina dan gangguan fungsi makula
3. Proliferasi: vaskularisasi retina dan badan kaca
Keadaan yang memperberat retinopati diabetes :
1. Pada diabetes juvenilis yang insulin dependent dan kehamilan
dapat merangsang timbulnya perdarahan dan proloferasi
2. Arteriosklerosis dan proses menua darah memperburuk prognosis
3. Hiperlipoproteinemi diduga mempercepat progress dengan cara
mempengaruhi arteriosklerosis dan kelainan hemobiologik
4. Hipertensi arteri. Memperburuk prognosis terutama pada
penderita usia tua
5. Hipoglikemia atau trauma dapat menimbulkan perdarahan retina
yang mendadak
Klasifikasi retinopati diabetes menurut
Bagian Mata FK UI/Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo.
Derajat I. Terdapat mikroaneurisma dengan atau tanpa eksudat lemak
pada fundus okuli
Derajat II. Terdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak
dengan atau tanpa eksudat lemak pada fundus okuli
Derajat III. Terdapat mikroaneurisma, perdarahan bintik dan bercak
terdapat neovaskularisasi dan proliferasi pada fundus okuli
DIAGNOSIS
Pada saat melakukan funduskopi, dokter akan mencari beberapa hal
berikut:
Pembuluh darah yang tidak normal
Pembengkakan serta tumpukan darah dan lemak di retina
Pertumbuhan pembuluh darah baru dan jaringan parut
Perdarahan di cairan bola mata (vitreus)
Terlepasnya lapisan retina
Kelainan di saraf mata

dokter mungkin akan memberikan obat tetes mata yang bertujuan untuk
melebarkan pupil Anda. Obat tetes mata tersebut dapat membuat pengelihatan
jangka pendek Anda menjadi kabur, namun hal ini hanya akan berangsur-
angsur menghilang saat efek obat sudah habis.
TATALAKSANA
Pengobatan laser digunakan untuk menutup atau mengangkat kebocoran
pembuluh darah yang tidak normal. Pancaran kecil energi laser dapat
menutup kebocoran pembuluh darah dan membentuk luka kecil di dalam
mata. Luka ini mengurangi pertumbuhan pembuluh darah baru dan
menyebabkan pembuluh darah muda yang ada mengkerut dan menutup.
Pengobatan laser biasanya sebagai rawat jalan. Pengobatan ini tidak
membutuhkan persiapan khusus atau rawat inap.
Namun, pengobatan laser tidak dapat digunakan pada setiap pasien.
Prosedur yang disebut vitrektomi, bersamaan dengan prosedur operasi
lainnya dibutuhkan untuk kasus-kasus kompleks dimana terjadi pendarahan
vitreous ke dalam mata dan pembentukan jaringan luka. Deteksi dini melalui
pemeriksaan mata dan perawatan yang sesuai adalah kunci kesuksesan
pengobatan.
Pilihan pengobatan retinopati diabetik bergantung dari jenis dan derajat keparahan penyakit, yakni:
• Retinopati diabetik non-proliferatif. Pada tahap ini, penderita mungkin belum memerlukan perawatan melainkan
akan dimonitor terlebih dahulu oleh dokter. Penderita akan dianjurkan untuk kontrol rutin ke dokter mata dan dokter
ahli diabetes (endokrinologi), serta belajar mengendalikan kadar gula dalam darah karena langkah ini biasanya
dapat memperlambat perkembangan penyakit.
• Retinopati diabetik proliferatif. Pada tahap ini terdapat beberapa prosedur operasi yang mungkin direkomendasikan
kepada penderita, antara lain:
*Suntikan anti-VEGF ke dalam mata – Suntikan ini diberikan langsung ke dalam mata dan berguna untuk mencegah
pembentukan pembuluh darah baru di bagian belakang mata. Suntikan diberikan sebanyak satu kali sebulan, dan
perlahan-lahan dikurangi atau dihentikan saat kondisi telah stabil. Beberapa efek samping yang mungkin muncul,
adalah iritasi mata, merasa ada sesuatu di dalam mata, mata berair atau gatal, perdarahan, hingga pembekuan darah.
*Vitrektomi – Operasi ini bertujuan untuk mengeluarkan darah dan jaringan parut dari bagian tengah mata dengan cara
membuat irisan kecil pada mata dengan bantuan anestesi umum maupun lokal. Beberapa risiko dan efek samping
yang mungkin dirasakan setelah melalui prosedur ini, adalah infeksi, katarak, penumpukan cairan di kornea mata,
perdarahan, hingga terlepasnya retina.
*Perawatan dengan sinar laser fokal atau fotokoagulasi – Perawatan dengan sinar laser ini bertujuan untuk
memperlambat atau menghentikan titik-titik kebocoran cairan atau darah di dalam mata.
*Perawatan dengan sinar laser yang menyebar atau fotokoagulasi panretinal – Sedikit berbeda dengan sinar laser
fokal, pada perawatan ini fokus sinar yang diberikan lebih luas, sehingga dapat mengenai suatu area tertentu di
bagian retina secara langsung. Terapi sinar laser ini akan membakar pembuluh-pembuluh darah baru yang tidak
normal sehingga menyusut dan akhirnya menjadi jaringan parut.

Penderita mungkin mengalami beberapa efek samping dari perawatan laser di atas, seperti pandangan mengabur, sakit,
menjadi sensitif terhadap cahaya, berkurangnya penglihatan di malam hari, hingga perdarahan. Selain obat pereda rasa sakit,
dokter akan menyarankan pasien untuk tidak mengoperasikan kendaraan atau mesin berat serta menggunakan kacamata
hitam.
PENCEGAHAN
• Lakukan kegiatan aerobik, seperti jalan kaki setidaknya selama dua setengah jam
setiap minggu.
• Memulai diet makan yang sehat dan berimbang yang sesuai dengan kondisi Anda.
Kurangi juga asupan gula, garam, dan lemak.
• Mengurangi berat badan, bagi pemilik kondisi obesitas.
• Berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
• Berhenti merokok atau menghisap tembakau.
• Minum obat diabetes atau insulin sesuai anjuran dokter
• Pantau kadar kolesterol Anda.
• Pantau kadar gula darah Anda melalui tes gula darah sesuai dengan instruksi dokter.
• Diskusikan bersama dokter mengenai tes hemoglobin A1C yang mungkin bisa Anda
lakukan selain tes gula darah.
• Selalu waspada jika merasakan perubahan pada penglihatan Anda.
KOMPLIKASI
• Perdarahan vitreus
• Terlepasnya retina
• Glaukoma
• Kebutaan
PROGNOSIS
REFERENSI
Mata. FKUI.
www.snec.com.sg
http://www.alodokter.com/retinopati-diabetik
THANK
S

Anda mungkin juga menyukai