Anda di halaman 1dari 16

Perubahan Fisiologis

Masa Nifas Pada


Sistem Perkemihan
Nama Anggota :

• Lailatul mas Ulah (19030001)


• Nur Anggraeni (19030020)
• Serlina Mila Tirani (19030025)
Sistem Perkemihan
Sistem perkemihan atau sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan
darah sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air dan
dikeluarkan berupa urine (air kemih).
•  Ginjal, mengeluarkan sekret urine.
• Ureter, menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
•  Kandung kencing, bekerja sebagai penampung.
• Uretra, menyalurkan urine dari kandung kencing
Perubahan Fisiologis Masa Nifas Pada
Sistem Perkemihan

Pada masa hamil, perubahan hormonal yaitu kadar steroid tinggi yang
berperan meningkatkan fungsi ginjal. Begitu sebaliknya, pada pasca
melahirkan kadar steroid menurun sehingga menyebabkan penurunan fungsi
ginjal. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita
melahirkan. Urin dalam jumlah yang besar akan dihasilkan dalam waktu 12
– 36 jam sesudah melahirkan
Pasca persalianan ada suatu peningkatan kapasitas kandung
kemih, pembengkakan dan trauma jaringan sekitar uretra yang terjadi selama
proses melahirkan. Ini terjadi akibat kelahiran dan efek konduksi anestesi yang
menghambat fungsi neural pada kandung kemih.Distensi yang berlebihan pada
kandung kemih dapat mengakibatkan perdarahan dan kerusakan lebih lanjut.
Pengosongan kandung kemih harus diperhatikan. Kandung kemih biasanya
akan pulih dalam waktu 5-7 hari pasca melahirkan sedangkan saluran kemih
normal dalam waktu 2-8 minggu tergantung pada keadaan atau status sebelum
persalinan, lamanya kala II yang dilalui, dan besarnya tekanan kepala janin
Dinding kandung kencing memperlihatkan odem dan hypertemia. Kadang-
kadang odema trigonum, menimbulkan abstraksi dari uretra sehingga terjadi
retensio urine. Kandung kencing dalam puerperium kurang sensitif dan
kapasitasnya bertambah, sehingga kandung kencing penuh atau sesudah
kencing masih tertinggal urine residual (normal + 15 cc). Sisa urine dan
trauma pada kandung kencing waktu persalinan memudahkan terjadinya
infeksi.
Dilatasi ureter dan pyolum normal dalam waktu 2 minggu. Urine biasanya
berlebihan (poliurie) antara hari kedua dan kelima, hal ini disebabkan karena
kelebihan cairan sebagai akibat retensi air dalam kehamilan dan sekarang
dikeluarkan. Kadang-kadang hematuri akibat proses katalitik involusi.
Acetonurie terutama setelah partus yang sulit dan lama yang disebabkan
pemecahan karbohidrat yang banyak, karena kegiatan otot-otot rahim dan
karena kelaparan. Proteinurine akibat dari autolisis sel-sel otot.
Hal yang berkaitan dengan fungsi sistem
perkemihan, antara lain:

1. Hemostatis internal.
2. Keseimbangan asam basa tubuh.
3. Pengeluaran sisa metabolisme.
Hemostatis Internal
Tubuh, terdiri dari air dan unsur-unsur yang larut di dalamnya, dan 70% dari
cairan tubuh terletak di dalam sel-sel, yang disebut dengan cairan
intraselular. Cairan ekstraselular terbagi dalam plasma darah, dan langsung
diberikan untuk sel-sel yang disebut cairan interstisial. Beberapa hal yang
berkaitan dengan cairan tubuh antara lain edema dan dehidrasi. Edema
adalah tertimbunnya cairan dalam jaringan akibat gangguan keseimbangan
cairan dalam tubuh. Dehidrasi adalah kekurangan cairan atau volume air
yang terjadi pada tubuh karena pengeluaran berlebihan dan tidak diganti.
Keseimbangan Asam Basa Tubuh
Keasaman dalam tubuh disebut PH. Batas normal PH cairan tubuh adalah
7,35-7,40. Bila PH >7,4 disebut alkalosis dan jika PH < 7,35 disebut
asidosis.
Pengeluaran Sisa Metabolisme
Zat toksin ginjal mengekskresi hasil akhir dari metabolisme protein yang
mengandung nitrogen terutama urea, asam urat dan kreatinin.Ibu post
partum dianjurkan segera buang air kecil, agar tidak mengganggu proses
involusi uteri dan ibu merasa nyaman. Namun demikian, pasca melahirkan
ibu merasa sulit buang air kecil.
Hal yang menyebabkan kesulitan buang air
kecil pada ibu post partum, antara lain:
• Adanya odema trigonium yang menimbulkan obstruksi sehingga terjadi
retensi urin.
• Diaforesis yaitu mekanisme tubuh untuk mengurangi cairan yang teretansi
dalam tubuh, terjadi selama 2 hari setelah melahirkan.
• Depresi dari sfingter uretra oleh karena penekanan kepala janin dan
spasme oleh iritasi muskulus sfingter ani selama persalinan, sehingga
menyebabkan miksi.
Setelah plasenta dilahirkan, kadar hormon estrogen akan menurun,
hilangnya peningkatan tekanan vena pada tingkat bawah, dan hilangnya
peningkatan volume darah akibat kehamilan, hal ini merupakan mekanisme
tubuh untuk mengatasi kelebihan cairan. Keadaan ini disebut dengan
diuresis pasca partum. Ureter yang berdilatasi akan kembali normal dalam
tempo 6 minggu.
Kehilangan cairan melalui keringat dan peningkatan jumlah urin
menyebabkan penurunan berat badan sekitar 2,5 kg selama masa pasca
partum. Pengeluaran kelebihan cairan yang tertimbun selama hamil kadang-
kadang disebut kebalikan metabolisme air pada masa hamil (reversal of the
water metabolisme of pregnancy).
Bila wanita pasca persalinan tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam
pasca persalinan mungkin ada masalah dan sebaiknya segera dipasang
dower kateter selama 24 jam. Bila kemudian keluhan tak dapat berkemih
dalam waktu 4 jam, lakukan kateterisasi dan bila jumlah residu > 200 ml
maka kemungkinan ada gangguan proses urinasinya. Maka kateter tetap
terpasang dan dibuka 4 jam kemudian , bila volume urine < 200 ml, kateter
dibuka dan pasien diharapkan dapat berkemih seperti biasa.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai