Anda di halaman 1dari 11

Leukemia Mieloblastik Akut

Leukemia mieloblastik akut (LMA) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan transformasi
neoplastik dan gangguan diferensiasi sel – sel progenitor dari seri mieloid.
Patogenesis
Paatogenesi utama LMA adalah adanya blokade maturitas yang
menyebabkan proses diferensiasi sel-sel seri mieloid terhenti pada sel-sel
muda (blas) dengan akibat terjadi akumulasi sel blas di sumsum tulang.
Akumulasi sel blas didalam sumsum tulang menyebabkan gangguan
hematopoesis normal dan pada gilirannya mengakibatkan sindrom
kegagalan sumsum tulang (bone marrow failure syndrome) yang ditandai
dengan adanya sitopenia (anemia, lekopenia dan trombositopenia).
Etiologi
Etiologi dari LMA tidak diketahui, meskipun demikian ada
beberapa faktor yang diketahui dapat menyebabkan LMA :
1. Kemoterapi alkylating.
2. Radiasi ionik.
3. Sindroma down.
4. Paparan benzena
Manifestasi Klinik
Adanya sitopenia akibat infiltrasi sel leukemia akan menyebabkan
kelelahan, pucat, sesak karena anemia, perdarahan karena trombositopenia,
infeksi atau panas karena neutropenia. Menginfiltrasi organ, sehingga
menyebabkan hepatomegali, splenomegali, limfadenopati dan beberapa
kasus menyerang kulit menjadi leukemia kulit.
PENATALAKSANAAN LEUKEMIA MIELOBLASTIKAKUT
Dengan berpegang pada patofi siologinya, dapat denqan lebih mudah memahami
tindakan{indakan yang pedu dikerjakan pada penatalaksanaan penderita LMA.
Penatalaksanaan ini dibagi menjadi dua bagian pokok, yaitu :
1. Terapi suportif dengan transfusi eritrosit dan trombosit serta penatalaksanaan infeksi pada
penderita LMA.
2. Prinsip-prinsip terapipada penderita LMA yang terdiri atas :
a. Terapi induksi remisi
b. Terapi pasca remisi, yaitu:
- terapi konsolidasi/intensifikasi.
- cangkok sumsum tulang (CST) untuk penderita yang memenuhi syarat.
Terapi suportif
Perdarahan dan infeksi merupakan penyebab utama darikematian pada penderitia LMA.
Komplikasi ini dapat terjadi sebelum, selama maupun sesudah terapi induksi remisi, sebelum
tercapai remisi komplit. Karena trombositopenia merupakan faktor risiko utama sebagai
penyebab terjadinya perdarahan, transfusi trombosit harus sudah diberikan pada penderita
LMA dewasa yang angka trombositnya (AT) kurang dari 50.000/ mm3 dan menunjukkan tanda-
tanda perdarahan.

Untuk keadaan seperli ini sering memperlukan 6 unit trombosit atau lebih dan sering perlu
diulang-ulang pada hari-hari berikutnya tergantung pada hasil monitor dari AT. Perdarahan
berat sangat mungkin terjadi apabila AT kurang dari 10.000 - 20.000/mm3. idealnya trombosii
diambil dari donor dengan golongan AB dan HLAyang kompatibel, tetapj sering tidak praktis
oleh karena sulit mencari donor.

Transfusi PRC (Packed Red Cells) mungkin diperlukan untuk mengontrol anemia. Bila Hb kurang
dari 7% transfusi PRC diperlukan, karena perdarahan sangat mungkin terjadi pada penderita
LirA dengan anemia yang berat.
Cangkok Sumsum Tulang
Cangkok sumsum tulang (CST) merupakan salah satu alternatif untuk menangani penderita
LMA. Dikenal 3 macam CSTyaitu :
1) CSTalogenikyang memerlukan sumsum tulang dari donor orang lain,
2) CST autolog yang memerlukan sumsum tulang dari dirinya sendiri sebagai donor,
3) PBCST (Peiferal Blood Sten Cells Transplantation) yang memerlukan slem cel/ darah perifer
orang lain.
Sampai saat ini CST alogenik merupakan terapi anti leukemik yang terbaik, mengingat angka
relapsnya yang paling rendah. Problema utama pada CST alogenik dan PBCST alogenik adalah :
sulitnya mencari donor yang kompatibel, tingkat mortalitas dini yang tinggi yang disebabkan
oleh toksisitas pada organ, infeksi, rejeksi dan cvHD. Kecenderungan lerjadinya penurunan
tingkat mortalitas yang dini dan meningkatnya "leukemic free survival", disebabkan karena i
seleksi yang baik untuk penderita, perbaikan lerapi suportif, radiasi terhadap sel T untuk
mencegah GvHD, maupun penggunaan Antithymocyte globulin dan Thiotepa untuk mencegah
rejeksi.

Anda mungkin juga menyukai