SWASTIASTU "
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
KELOMPOK 2 :
Sebagai contoh, nilai ketuhanan akan menghasilkan nilai spiritualitas, ketaatan, dan
toleransi. Nilai kemanusiaan menghasilkan nilai kesusilaan, tolong menolong,
penghargaan, penghormatan, kerjasama. Nilai persatuan menghasilkan nilai cinta tanah
air dan pengorbanan. Nilai kerakyatan menghasilkan nilai menghargai perbedaan serta
kesetaraan. Nilai keadilan menghasilkan nilai kepedulian, kesejajaran ekonomi, dan
kemajuan bersama.
Kedudukan Pancasila Sebagai
Etika Politik
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara, Etika politik menuntut agar kekuasaan dalam
negara dijalankan sesuai dengan Asas legalitas (Legitimasi hukum), secara demokrasi (legitimasi
demokrasi) dan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip moral (legitimasi moral). (Suseno, 1987 :
115). Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki tiga dasar tersebut. Dalam pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara baik menyangkut kekuasaan, kebijaksanaan yang menyangkut publik,
pembagian serta kewenangan harus berdasarkan legitimasi moral religius serta moral kemanusiaan.
Dalam pelaksanaan dan penyelenggaran negara, segala kebijakan, kekuasaan, kewenangan, serta
pembagian senantiasa harus berdasarkan atas hukum yang berlaku. Etika politik ini harus
direalisasikan oleh setiap individu yang ikut terlibat secara kongkrit dalam pelaksanaan pemerintahan
Negara.
Penerapan Etika dalam Kehidupan
Kenegaraan dan Hukum
Dari laporan yang kami buat ini dapat kami tarik kesimpulan bahwa: Pancasila adalah pedoman
hidup bersama kita, yang mengatur bagaimana kita bersikap dan bertindak antar satu dengan lain,
yang disertai hak dan kewajibannya. Dengan kata lain Pancasila adalah moral identity kita. Baik
sebagai warga dunia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat. Kita dikenali karena
memiliki Pancasila dalam diri sebagai pedoman hidup bersama.
Adapun Hubungan Pancasila dengan Etika adalah pancasila merupakan dasar atau ideologi
negara dan kemudian menjadi “way of life ”masyarakat Indonesia, sedang etika politik adalah tata
tertib, aturan, “sopan santun” politik. Dengan demikian agar etika dapat diterima oleh masyarakat
Indonesia haruslah sesuai dengan sila-sila yang tercantum pada Pancasila atau sesuai dengan “way of
life” masyarakat Indonesia.
OM
SANTHI,SANTHI,SANTHI,
OM