Anda di halaman 1dari 33

Perkembangan Populasi

Serangga
Geometri Pertumbuhan
Populasi
 Peningkatan populasi ( r ) tergantung
padaon
– Waktu generasi, panjang siklus hidup
– Jumlah telur yang dihasilkan (fecundity)
 Selalu mengarah ke pertumbuhan
eksponensial
 Tidak realistis
Logistic Growth
 Termasuk faktor-faktor generation time
 Disamping faktor mortalitas, faktor
lingkungan dan ‘daya tampung’ habitat
 Lebih realistis dibandingkan model
geometrik
Sebuah model dari
pertumbuhan populasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan populasi
 Suplai makanan/faktor tanaman perantara
 Jumlah telur yang dihasilkan
 Lingkungan
– Temperatur
– Kelembaban
– Bahan-bahan kimia!
MANAGEMEN WHITEFLY
Hal yang banyak orang tidak menyadarinya!

2000
1800
Jumlah dewasa + pupa per

Dewasa Pupa
1600
1400
1200
daun

1000 750
750dewasa
dewasaper
per
800 daun
dauntetapi
tetapi
600 juga
jugaada
ada1000
1000
400 pupa
pupa
200
0
1 2 3 4 5 6 7
Generasi
MANAGEMENT WHITEFLY
Hal yang banyak orang tidak menyadarinya!

16000
Dewasa Pupa Larva Telur
stadia hidup individu per

12000
daun

8000

4000

0
750
1 2 3 4 5 6 7750
dewasa
dewasa
Generasi per
perdaun
daun
Faktor-faktor biologi

}
 Predation
 Parasit
 Penyakit
– Virus
 NPV - nuclear BIO KONTROL
polyhedrosis virus
– Bakteri
 Bacillus thuringiensis
– Jamur
 Metarrhizium spp,
Beauveria bassiana
Predation and Population
Dynamics
Mengapa ada hama ?
 Monokultur
 Tanaman-tanaman eksotik
 Hama-hama eksotik dan asli
 Vektor penyakit
 Standar qualitas (end use)
 Konsumen/kebutuhan pasar
– pestisida dan bersih
 Lokasi
“Alami” vs sistem budidaya
 Sistem Alami
– Ragam genetik
– Berbagai species tanaman
– Factor genetik, berjarak
– Hama dikendalikan oleh berbagai predator, parasit dan
kompetitor
 Hama mengalami EVOLUSI bersama dengan tanaman
yang menjadi bahan makanan mereka melalui waktu
yang sangat panjang
 Bila multiplikasi hama ini tidak terkendali dan
memangsa semua hostnya, akhirnya mereka (hama)
sendiri akan punah
Ledakan populasi hama adalah sebuah
konsekuensi alami dari dinamika populasi
hama dalam sebuah populasi tanaman
perantara yang rentan
Cultivated Systems
Sistem Budidaya
 Nilai ekonomis produksi
 Produktifitas
 Kontrol mutu
Semua membutuhkan tanaman yang secara genetik
homogen, padahal sebenarnya merupakan:
 Target utama hama
Pengendalian Serangga
Pengendalian Serangga
sebenarnya adalah

 Preventif

 Pengurangan populasi hama


Perangkat Perlindungan
Tanaman
 Karantina
 Hygien
 Budidaya
 Kimiawi
 Genetik
 Biologi kontrol
 IPM (semua program diatas) PHT-
Pengendalian Hama Terpadu
Quarantine and Physical
Exclusion
 Undang-undang
 Hindarkan memindahkan materi terkontaminasi
 Hygiene
– Implementasi kebersihan kebun, alat panen dan gudang
penyimpanan
 Penghalang secara fisik
– Skrin,pita licin, pita berperekat.
Prevention of Physical Access
 Karantina
 Barier fisik
– Kotak serangga
– Pita perekat di pohon
– Barier Termit di bangunan
 Barier kimia
 Barier tingkah laku
– Attractants + insecticides (bait sprays)
Kultur Praktis
 Bajak
 Irigasi

– penggenangan vs sprinkler
 Rotasi, sumber benih, hygiene,
pembakaran
 Tanaman perangkap
Pengendalian Biologi
 Klasik (Inoculative)
 Penggenangan
 Augmentative
 Contoh klasik: Foreign Pest/ Foreign
Beneficial
– Aphytis wasps and red scale
– Ladybird beetles and cottony cushion scale
– parasitoids of coconut beetle
Pengendalian Biologi Secara
Klasik
 Memperbaiki keseimbngan
 Tidak selalu berhasil
 Katak di Australia
 Predator umum
 Parasitoids dan Pathogens yang lebih spesifik
 Lebih sedikit pengendalian hamanya
 Serangga bermanfaat berkembang dibawah
populasi hama
Inundative & Augmentative Releases
 Meningkatkan populasi agens biocontrol
secara artificial
 Tanaman yang sudah diinokulasi
Tiap musim
Berkali-kali
 Makanan untuk kelanjutan hidup
Envirofeast
Beetle banks
Beberapa biocontrol yang
dapat disemprotkan
 Vertilec (Verticillium lecannii) =
cendawan untuk aphid spp.
 Metarrhizium dan Beauveria spp
 BT - Bacillus thuringiensis untuk ulat
 NPV (GemStar) =Virus untuk Heliothis
 Beauveria
Pengendalian
Pengendalian Biological
Biological
 Predators: eg.
– Damsel bugs
– Ladybirds
– Lacewings
 Parasites dan parasitoids: eg.
– wasps
– flies
– nematodes
 Pathogens:
– viruses, fungi, bacteria
INSECTISIDA!
Pengendalian terpadu

 Stern et al(1959): “aplikasi pengendalian


hama dengan menkombinasi dan
memadukan cara biologi dan kimia”
 Saat ini definisinya adalah : “Penggunaan
metoda biologi, kimia dan kultur praktis
Saling melengkapi untuk mengontrol
hama”
 Ide ini mendapatkan momentumnya baru
semenjak 2 dekade lalu
Pengendalian terpadu
 Konsep IPM - Integrated Pest Management
 Dengan mengetahui keberadaan penyakit, hama dan
informasi gulma dan pengetahuan tentang tingkat
ambang batas hama, untuk membantu membuat
managemen keputusan
– pest biology, ecology
– Ketersediaan alat/metoda pengendali,
– Faktor pendorong
– Status terkini dari populasi hama di tanaman
Tujuan Pengendalian Terpadu
Mengendalikan hama
Menekan populasi hama
Melindungi inang
Meningkatkan lingkungan
Gunakan tanaman resisten
Bila sistim ini digunakan, akan menekan
kehilangan hasil
Pengendalian Terpadu
 Kombinasikan, kapan saja memungkinkan,seluruh
cara pengendalian yang kompatibel dengan sistim
pengendalian tanaman lainnya
 Kultur praktis - karantina & hygeine, rotasi,
managemen bonggol/tunggul, budidaya,
managemen tanah dan irigasi.
– Biologicals
– Resistant varieties
– Chemicals
Pengendalian terpadu
 Hal yang dilakukan
– hygeine, rotasi, bersihkan sisa tanaman, seleksi
lahan, kultivar resisten, bahan kimia,
peramalan, jarak tanam dan kerapatan kanopi
 Hal yang dihindari
– Sesuatu yang mengstimulan hama, kerapatan
kanopi, kekurangan nutrisi dan air, material
tanaman terinfeksi, cultivar rentan, dll

Anda mungkin juga menyukai