Anda di halaman 1dari 15

Budi daya Timun

Oleh
suhendi
Priangan Timur West Java

Pengolahan tanah

30 cm
60-80 cm

40 cm

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Pemupukan

Pupuk Dasar

KCl+SP-36 Benih Urea

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Jarak tanam

60-70 cm

60-70 cm
40 cm

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Pemasangan tali

Tali

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Penyakit timun

• Dumping off
• Downy mildew
• Powdery mildew
• Antracnose

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Dumping off

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

DOWNY MILDEW
Penyebab : Cendawan Pseudoperenospora cubensis
Nama umum : Busuk daun

Gejala serangan
 Pada permukaan atas daun terdapat bercak-bercak kuning,
sering agak bersudut karena terbatas oleh tulang daun.
 Pada permukaan bawah daun terdapat cendawan berupa
spora berwarna kehitaman.

Biologi Pseudoperonospora cubensis


 Cendawan ini merupakan parasit obligat, miseliumnya tidak
bersekat, interseluler dengan alat pengisap /haustorium
kecil, jorong, kadang-kadang mempunyai cabang seperti
jari.
 Sporangium berwarna ungu kecoklatan, bulat telur atau
jorong, berdinding tipis.

Pengendalian
Menggunakan Ridomil Gold MZ 3 gr/l air, interval 7 hari.

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Penyebab : Cendawan Colletotrichum lagenarium


Nama umum : Antraknosa

Gejala serangan
 Bercak mulai dari tulang daun, yang meluas menjadi
bercak
coklat, bersudut-sudut, agak bulat.
 Daun yang masih berkembang menjadi tidak rata,
beberapa
bercak dapat bersatu dan menyebabkan matinya
seluruh
daun.

Biologi Colletotrichum lagenarium


 Cendawan membentuk konidium hialin, bersel satu,
jorong
atau bulat telur.
 Tubuh buah cendawan berbentuk aservulus, berseta.
 Cendawan dapat bertahan pada sisa-sisa tanaman
sakit.

Pengendalian
Menggunakan Score 0.5 cc/l air, interval 7 hari.

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Powdery mildew

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Hama timun

• Ulat jengkal (Plusia calcites)


• Cacantal (Epilachna sp)
• Kutu daun (Aphids)
• Orong-orong (Grylotalpa sp)

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Hama Tanaman Timun

Plusia sp. (Ulat Jengkal)


Telur berwarna putih kecil, diletakkan satu-
satu di atas daun.
Larva berwarna hijau dengan garis-garis putih
membujur. Ciri khas : jalannya menjengkal.
Menyerang daun dan buah timun
Pupa di dalam kokon putih di bawah daun.
Ngengat berwarna gelap dengan ciri khas :
bintik keemasan berbentuk Y pada sayap
depan.
Serangga betina mampu menghasilkan telur
± 1000 butir.

Larva dan Gejala Serangan

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Leuleueur
Aphis gossypii

Berkembang biak : partenogenesis,


sangat cepat pada musim
kemarau.
Imago : bersayap dan tidak
bersayap. Sayap terbentuk jika
populasi tinggi.
Nimfa berwarna hijau kekuningan,
sedangkan imago berwarna hitam.
Lama periode nimfa 6 hari

Nimfa dan Imago

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Cacantal

Epilachna sp.

 Hama ini disebut juga kumbang daun


Timun.
 Larva dan imago makan daun
permukaan atas dan bawah, lapisan
epidermis dan kerangka/tulang daunnya
ditinggalkan, hingga mirip jendela.
 Kumbang (serangga dewasa) berwarna
agak buram, permukaan sayap depan
kasar karena berbulu-bulu halus.

Larva dan Gejala Serangan

Kadipaten, 01 May 2006


Priangan Timur West Java

Hama Tanaman Timun

Epilachna sp.

LARVA
 Larva berwarna kuning
TELUR IMAGO
sampai coklat tua.
 Telur : berkelompok  Imago berwarna agak
 Punggung terdapat duri
pada permukaan bawah kusam, pada punggung
melintang seperti
daun. terdapat bulu halus.
landak.
 Tiap kelompok terdiri
 Stadia larva : paling
dari 20-50 butir.
merusak.

Kadipaten, 01 May 2006

Anda mungkin juga menyukai