Interverensi :
• Ikuti pola istirahat pasien, hindari pemberian intrvensi pada saat istirahat
• Lakukan perawatan dengan cepat, hindari pengeluaran energi berlebih dari pasien
• Bantu pasien memili kegiatan yang tidak melelahkan
Rasional :
• Menghindari ganguan pada istirahat tidur pasien sehingga kebutuhan energi dapat dibatasi untuk
aktifitas lain yang lebih penting
• Meningkatkankebutuhan istirahat pasien dan menghemat energi pasien
• Menghindarkan pasien dari kegiatan yang melelahkan dan meningkatkan beban kerja jantung
Lanjutan..
C. Rencana Interverensi
c. Ganguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi tidak adekuat kebutuhan
nutrisi jaringan tubuh, isolasi sosial Tujuan : pertumbuhan dan perkembangan dapat
mengikuti kurva tumbuh kembang sesuai dengan usia Kriteria hasil: pasien dapat
mengikuti tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia, pasien
terbebas dari isolasi sosial.
Interverensi :
• Sediahkan kebutuhan nutrisi adekuat
• Monitor BB/TB, buat catatan khusus sebagai monitor
• Kolaborasi intake fe dalam nutrisi
Rasional :
• Menunjang kebutuhan nutrisi pada masa pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan daya
tahan tubuh
• Sebagai monitor terhadap keadaan pertumbuhan dan keadaan gizi pasien selama dirawat
• Mencegah terjadinya anemia sedini mungkin sebagai akibat penurunan kardiak output
Lanjutan..
C. Rencana Interverensi
d. Resiko infeksi b/d keadaan umum tidak adekuat Tujuan : infeksi tidak terjadi Kriteria hasil
: bebas dari tanda-tanda infeksi
Interverensi :
• Kaji tanda vital dan tanda-tanda infeksi umum lainnya
• Hindari kontak dengan sumber infeksi
• Sediahkan waktu istirahat yang adekuat
Rasional :
• Memonitor gejala dan tanda infeksi sedini mungkin
• Menghindarkan pasien dari kemungkinan terkena infeksi dari sumber yang dapat dihindari
• Istirahat adekuat membantu meningkatkan keadaan umum pasien
Pembahasan Jurnal
Dalam jurnal Nasional yang berjudul Diagnostik Angiografi dan intervensi
Non-Invasif pada Terralogy of Fallot (TOF) membahas tentang diagnosa
angiografi terhadap penyakit TOF yang mempengaruhi tata laksana yang
bervariasi yang dapat mempengaruhi manifestasi klinisnya. Gambaran
utama kelainan ini terdiri dari hubungan interventrikular atau ventricular
septal defect, hubungan biventrikular dari cabang aorta yang menaiki otot
septum ventrikel, obstruksi aliran ventrikel kanan, dan hipertrofi ventrikel
kanan. Angiography dilakukan menggunakan injeksi kontras di ventrikel
kanan, arteri pulmonal, ventrikel kiri, dan aorta sesuai kebutuhan, pada
proyeksi yang sesuai dengan bentuk anatomis termasuk aliran ventrikel
kanan, arteri pulmonal, tambahan VSD potensial dan arteri koroner.
Penilaian angiocardiographic pasien dengan TOF meliputi injeksi ventrikel
kiri dan kanan, injeksi aorta, dan injeksi arteri pulmonal atau arteri koroner.
Lanjutan
Terdapat beberapa intervensi paliatif transkateter yang dapat
dilakukan pada masa neonatal untuk meningkatkan saturasi
oksigen dan pertumbuhan arteri pulmonal sampai bedah
korektif dapat dilakukan. Pada kebanyakan pasien dapat timbul
stenosis cabang arteri pulmonal, obstruksi aliran ventrikel
kanan, insufisiensi pulmonal, atau sisa pirai kiri-kanan
signifikan selama masa followup setelah bedah korektif. Yang
pertama ialah Intervensi transkateter dapat dilakukan bahkan
dapat mengurangi kebutuhan untuk operasi. Kebanyakan
prosedur intervensional, ketika diterapkan pada pasien dengan
TOF, dilakukan atas dua indikasi umum : meringankan
obstruksi pulmonal dan embolisasi pada berbagai level dan
menggandakan sumber aliran darah pulmonal.
Kombinasi kelainan kongenital yang dikenal
sebagai tetralogi fallot antara lain defek septum
ventrikuler, pembesaran aorta, stenosis katup
pulmoner, dan hipertrofi ventrikel kanan. Penyebab
tetralogi fallot terdiri dari 2 faktor, yaitu endogen
dan eksogen. Anak dengan tetralogi fallot
umumnya akan mengalami keluhan sesak saat
beraktivitas, berat badan bayi yang tidak