Anda di halaman 1dari 15

Asuhan Keperawatan Anak Dengan TOF

Dan Dampaknya Terdahap Pemenuhan Kebutuhan KDM


Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Edinizio Jose De A.M (181014201605)


2. Astrisanti Djangga J (181014201613)
3. Dwi Pramia R.S (181014201621)
4. Lesliana Kondo (181014201631)
5. Mutia Farah Diana (181014201635)
6. Nora Rosa C.E.P.M (181014201641)
7. Panji Pambudi (181014201645)
Definisi
Tetralogy of Fallot (TOF) merupakan kelainan jantung
bawaan sianotik.Kelainan yang terjadi adalah
kelainan pertumbuhan dimana terjadi defek
ataulubang dari bagian infundibulum septum
intraventrikular (sekat antara ronggaventrikel) dengan
syarat defek tersebut paling sedikit sama besar
dengan lubangaorta.
Sebagai konsekuensinya, didapatkan adanya
empatkelainan anatomi sebagai berikut:
1. Defek Septum Ventrikel (VSD)
2. Stenosis pulmonal
3. Aorta overriding
4. Hipertrofi ventrikel kanan atau penebalan otot di
ventrikel kanan
Epidemiologi
Sampai saat ini para dokter tidak dapat memastikan
sebab terjadinya. Akan tetapi penyababnya dapat
berkaitan dengan faktor lingkungan dan juga faktor
genetic atau keduanya. Dapat juga berhubungan
kromosom 22 deletions dan juga Digeorge Syndrom. Ia
lebih sering muncul pada laki-laki dari pada wanita.
Pengertian akanembryology dari pada penyakit ini
adalah sebagai hasil kegagalan dalam conalseptum
bagian anterior, menghasilkan kombinasi klinik berupa
VSD pulmonarystenosis, andoverriding aorta.
Perkembangan dari hipertropi ventricle kanan adalah
oleh karena kerja yang makin meningkat akibat defek
dari katup pulmonal. Hal ini dapat diminimalkan
bahkan dapat dipulihkan dengan operasi yang dini.
Etiologi
01 Faktor Endogen 02 Faktor Eksogen
Faktor endogen yaitu berbagai jenis Faktor eksogen yaitu riwayat kehamilan ibu :
penyakit genetik (kelainan sebelum ikut program KB oral atau suntik, minum
kromosom); anak yang lahir obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide,
sebelumnya menderita penyakt dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin,
jantung bawaan; adanya penyakit jamu); ibu menderita penyakit infeksi (rubella);
tertentu dalam keluarga seperti pajanan terhadap sinar-X. Diperkirakan lebih dari
diabetes melitus, hipertensi, penyakit 90% kasus penyebab adalah multifaktor. Apapun
jantung dan kelainan bawaan, sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus
ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan, oleh
karena pada minggu ke delapan kehamilan
pembentukan jantung janin sudah selesai.
Patofisiologi
Sirkulasi darah penderita TOF berbeda dibanding anak normal. Kelainan yang
memegang peranan penting adalah stenesis pulmonal dan VSD. Tekanan antara
ventrikel kiri dan kanan pada pasien TOF adalah sama akibat adanya VSD. Hal ini
menyebabkan darah bebas mengalir bolak balik melalui celah ini. Tingkat keparahan
hambatan pada jalan keluar darah di ventrikel kanan akan menentukan arah aliran darah
pasien TOF. Aliran darah ke paru akan menurun akibat adanya hambatan pada jalan
aliran darah dari ventrikel kanan; hambatan yang tinggi di sini akan menyebabkan makin
banyak darah bergerak dari ventrikel kanan ke kiri. Hal ini berarti makin banyak darah
miskin oksigen yang akan ikut masuk ke dalam aorta sehingga akan menurunkan
saturasi oksigen darah yang beredar ke seluruh tubuh, dapat menyebabkan sianosis.
Jika terjadi hambatan parah, tubuh akan bergantung pada duktus arteriosus dan cabang-
cabang arteri pulmonalis untuk mendapatkan suplai darah yang mengandung oksigen.
Onset gejala, tingkat keparahan sianosis yang terjadi sangat tergantung pada tingkat
keparahan hambatan yang terjadi pada jalan keluar aliran darah di ventrikel kanan
Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian :
identitas, penanggung jawab/keluargaa,
riwayat kesehatan, kesehatan fungsional.
B. Diagnosa keperawatan
a. Resiko penurunan cardiac output b/d
adanya kelainan struktural jantung.
b. b. Intoleransi aktivitas b/d
ketidakseimbangan pemenuhan o2
terhadap kebutuhan tubuh.
c. c. Ganguan pertumbuhan dan
perkembangan b/d oksigenasi tidak
adekuat, kebutuhan nutrisi jaringan
tubuh, isolasi sosial.
d. d. Resiko infeksi b/d keadaan umum
tidak adekuat.
Lanjutan..
C. Rencana Interverensi
a. Resiko penurunan cardiac output b/d adanya kelainan structural jantung. Tujuan
:penurunan cardiac aotput tidak terjadi. Kriteria Hasil : tanda vital dalam batas yang
dapat diterima, bebas gejala gagal jantung, melaporkan penurunan episode dispenea,
ikut serta dalam aktifitas yang mengurangi beban kerja jantung, urine aotput adekuat :
0,5-2 ml /kg BB.
Interverensi :
• Kaji frekuensi nadi RR, TD secara teratur setiap 4 jam.
• Catat bunyi jantung
• Kaji perubahan warna kulit terhadap sianosis dan pucat
Rasional :
• Memonitor adanya perubahan sirkulasi jantung sedini mungkin
• Mengetahui adanya perubahan irama jantung
• Pucat menunjukkan adanya penurunan perfusi perifer terhadap tidak adekuatnya curah jantung
sianosis terjadi sebagai akibat adanya obstruksi aliran darah pada ventrikel
Lanjutan..
C. Rencana Interverensi
b. Intolerans aktifitas b/d ketidakseimangan pemenuhan O2 terhadap kebutuhan tubuh
Tujuan : pasien akan menunjukkan keseimbanagan energi yang adekuat. Kriteria hasil:
pasien dapat mengikuti aktifitas sesuai kemampuan, istilah tidur tercukupi.

Interverensi :
• Ikuti pola istirahat pasien, hindari pemberian intrvensi pada saat istirahat
• Lakukan perawatan dengan cepat, hindari pengeluaran energi berlebih dari pasien
• Bantu pasien memili kegiatan yang tidak melelahkan
Rasional :
• Menghindari ganguan pada istirahat tidur pasien sehingga kebutuhan energi dapat dibatasi untuk
aktifitas lain yang lebih penting
• Meningkatkankebutuhan istirahat pasien dan menghemat energi pasien
• Menghindarkan pasien dari kegiatan yang melelahkan dan meningkatkan beban kerja jantung
Lanjutan..
C. Rencana Interverensi
c. Ganguan pertumbuhan dan perkembangan b/d oksigenasi tidak adekuat kebutuhan
nutrisi jaringan tubuh, isolasi sosial Tujuan : pertumbuhan dan perkembangan dapat
mengikuti kurva tumbuh kembang sesuai dengan usia Kriteria hasil: pasien dapat
mengikuti tahap pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia, pasien
terbebas dari isolasi sosial.
Interverensi :
• Sediahkan kebutuhan nutrisi adekuat
• Monitor BB/TB, buat catatan khusus sebagai monitor
• Kolaborasi intake fe dalam nutrisi
Rasional :
• Menunjang kebutuhan nutrisi pada masa pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan daya
tahan tubuh
• Sebagai monitor terhadap keadaan pertumbuhan dan keadaan gizi pasien selama dirawat
• Mencegah terjadinya anemia sedini mungkin sebagai akibat penurunan kardiak output
Lanjutan..
C. Rencana Interverensi
d. Resiko infeksi b/d keadaan umum tidak adekuat Tujuan : infeksi tidak terjadi Kriteria hasil
: bebas dari tanda-tanda infeksi

Interverensi :
• Kaji tanda vital dan tanda-tanda infeksi umum lainnya
• Hindari kontak dengan sumber infeksi
• Sediahkan waktu istirahat yang adekuat
Rasional :
• Memonitor gejala dan tanda infeksi sedini mungkin
• Menghindarkan pasien dari kemungkinan terkena infeksi dari sumber yang dapat dihindari
• Istirahat adekuat membantu meningkatkan keadaan umum pasien
Pembahasan Jurnal
Dalam jurnal Nasional yang berjudul Diagnostik Angiografi dan intervensi
Non-Invasif pada Terralogy of Fallot (TOF) membahas tentang diagnosa
angiografi terhadap penyakit TOF yang mempengaruhi tata laksana yang
bervariasi yang dapat mempengaruhi manifestasi klinisnya. Gambaran
utama kelainan ini terdiri dari hubungan interventrikular atau ventricular
septal defect, hubungan biventrikular dari cabang aorta yang menaiki otot
septum ventrikel, obstruksi aliran ventrikel kanan, dan hipertrofi ventrikel
kanan. Angiography dilakukan menggunakan injeksi kontras di ventrikel
kanan, arteri pulmonal, ventrikel kiri, dan aorta sesuai kebutuhan, pada
proyeksi yang sesuai dengan bentuk anatomis termasuk aliran ventrikel
kanan, arteri pulmonal, tambahan VSD potensial dan arteri koroner.
Penilaian angiocardiographic pasien dengan TOF meliputi injeksi ventrikel
kiri dan kanan, injeksi aorta, dan injeksi arteri pulmonal atau arteri koroner.
Lanjutan
Terdapat beberapa intervensi paliatif transkateter yang dapat
dilakukan pada masa neonatal untuk meningkatkan saturasi
oksigen dan pertumbuhan arteri pulmonal sampai bedah
korektif dapat dilakukan. Pada kebanyakan pasien dapat timbul
stenosis cabang arteri pulmonal, obstruksi aliran ventrikel
kanan, insufisiensi pulmonal, atau sisa pirai kiri-kanan
signifikan selama masa followup setelah bedah korektif. Yang
pertama ialah Intervensi transkateter dapat dilakukan bahkan
dapat mengurangi kebutuhan untuk operasi. Kebanyakan
prosedur intervensional, ketika diterapkan pada pasien dengan
TOF, dilakukan atas dua indikasi umum : meringankan
obstruksi pulmonal dan embolisasi pada berbagai level dan
menggandakan sumber aliran darah pulmonal.
Kombinasi kelainan kongenital yang dikenal
sebagai tetralogi fallot antara lain defek septum
ventrikuler, pembesaran aorta, stenosis katup
pulmoner, dan hipertrofi ventrikel kanan. Penyebab
tetralogi fallot terdiri dari 2 faktor, yaitu endogen
dan eksogen. Anak dengan tetralogi fallot
umumnya akan mengalami keluhan sesak saat
beraktivitas, berat badan bayi yang tidak

KESIMPULAN bertambah, clubbing fingers, dan sianosis.


Pemeriksaan yang dilakukan antara lain
pemeriksaan darah, foto thorax, elektrokardiografi,
ekokardiografi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai