Anda di halaman 1dari 30

TRIAGE

Sejarah triage
0 Kota prancis : TRIER membagi dalam tiga kelompok
(Grossman, 2003)
0 Kota Inggris : to sort memilah (Grossman 2003)
0 Barron dominique : method to quickly evaluate &
catagorize the wounded in battle & evacuate those
requiring the most urgent medical attention
(wikipedia, 2003)
0 1900 : dikembangkan oleh tentara
0 1950/1960an : dilaksanaka di Emergency
Departeman
Pengertian
0 Merupakan suatu proses yang mana klien
digolongkan menurut type dan tingkat kegawatan
kondisinya untuk mendapatkan :
0 Pasien yang benar
0 Tempat yang benar
0 Waktu yang benar
0 Tersedianya perawatan yang benar

0 A brief clinical assesment that determines the time


and sequence in which patient should be seen in the
ED or in the field, the speed of transport and choice of
hospital destination
Prinsip Triage
0 Triage harus segera dan tepat
0 Pengkajian harus akurat dan adequat
0 Keputusan yang dibuat berdasarkan informasi yang
adequat dan data akurat
0 Intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi
0 Kepuasan klien terpenuhi
Sistem klasifikasi
0 Sistem klasifikasi digunakan untuk mengidentifikasi
jenis pasien yang memerlukan berbagai tingkat
perawatan atau menentukan jenis prioritas
perawatan yang diberikan
0 Menggunakan nomer, huruf atau tanda
0 Berdasarkan gejala yang timbul dan kemungkinan
diagnosis
Katagori Triage
0 Tiga kategori :
0 Prioritas tertinggi (highest)
0 Prioritas kedua (second)
0 Priritas terendah (lowest)
Merupakan format asli triage, tipe ini terlalu umum, kurang
spesifik dan terlalu subjektif dalam menentukan pasien
dalam kelompok tertentu
0 Empat kategori:
1. Prioritas tertinggi : segera, kelas 1, berat, emergency
2. Priritas tinggi: sekunder, kelas 2, sedang urgent
3. Prioritas rendah : dapat ditunda, kelas 3, ringan non urgent
4. Meninggal : mungkin meninggal kelas 4/0
Penentuan Prioritas
0 Emergency (P1)
0 Mengancam jiwa, akan mati tanpa tindakan dan evaluasi segera
0 Harus didahulukan : langsung ditangani
0 Waktu tunggu 0 menit
0 Contoh : kesulitan jalan nafas dan pernafasan henti jantung, kejang, shock, luka
bakar>30%, fraktur terbuka, trauma kepala dengan koma dll.
0 Urgent (P2)
0 Memerlukan tindakan medis dalam beberapa jam dan tida mati atau menderita
cedera reversible
0 Pasien dengan penyakit akut
0 Mungkin membutuhkan troley, kursi roda atau jalan kaki
0 Waktu tunggu 30 menit
0 Area critical care
0 Cotoh kasus : nyeri dada yang terkait dengan ISPA, overdosis obat (sadar), luka
bakar <30%), trauma thoraks non asfeksian, CKS, faratur tertutup)
lanjutan
0 Non Urgent (P3)
0 Kondisi hyang tidak memerlukan pertolongan segera. Klien dapat diberikan
rujukan kedokter praktek atau klinik rawat jalan
0 pasien biasanya dapat berjalan dengan masalah medis minimal
0 Luka yang lama
0 Kondisi yang timbul sudah lama
0 Area ambulatory (p3)
0 Waktu tunggu 60 menit)
0 Contoh kasus : sakit kepala ringan/sedang, fraktur minor, sprain kaki akut, CKR
(sadar tanpa muntah), seluruh kasus rawat jalan.
0 Meninggal (P4)
0 Tida ada respon terhadap segala rangsangan
0 Tidak ada respirasi spontan
0 Tidak ada bukti aktivitas jantung
0 Hilangnya respon pupil trhadap cahaya
System Triage
0 Non Disaster / In Hospital
0 Triage di RS untuk menyediakan perawatan yang sebaik
mungkin bagi setiap klien yang masuk ED
0 Disaster/Prehospital
0 Triage diluar RS atau bila terjadi sesuatu bencana, untuk
memberikan perawatan yang efektif pada pasien dalam
jumlah yang banyak
Triage Bencana
0 Metode START (Simple Triage and Rapid Transport)
0 Metode SALT (Short Assess Lifesaving Intervention
Treatment/transport)
0 Metode JumpSTART
START
0 Merupakan triase sederhana yang memberikan
proses pengkajian singkat pada proses pertolongan
korban bencana.
0 Metode START ini mencakup : pengkajian singkat (< 1
menit), menentuakan kategori korban,
mengidentifikasi kategore secara visual
menggunakan kategori warna.
Proses START
0 Melakukan pengkajian singkat (< 1 menit) pada tiap
korban
0 Menentukan kategori korban
0 Mengidentifikasi kategori secara visual dengan kode
warna
Alur Triase START
Untuk memudahkan pelaksanaan triage maka dapat dilakukan suatu
pemeriksaan sebagai berikut :
0Kumpulkan semua penderita yang dapat / mampu berjalan sendiri ke
areal yang telah ditentukan, dan beri mereka label HIJAU.
0Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :
Pernapasan :
a.Bila pernapasan lebih dari 30 kali / menit beri label MERAH
b.Bila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan napas dan
bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan mulai maka beri
label MERAH, bila tidak beri HITAM.
c.Bila pernapasan kurang dari 30 kali /menit nilai waktu pengisian
kapiler.
Waktu pengisian kapiler :
0Lebih dari 2 detik berarti kurang baik, beri MERAH, hentikan perdarahan
besar bila ada.
0Bila kurang dari 2 detik maka nilai status mentalnya.
0Bila penerangan kurang maka periksa nadi radial penderita. Bila tidak ada
maka ini berarti bahwa tekanan darah penderita sudah rendah dan perfusi
jaringan sudah menurun.
Pemeriksaan status mental :
0Pemeriksaan untuk mengikuti perintah-perintah sederhana
0Bila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka beri
MERAH.
0Bila mampu beri KUNING.
JumpSTART
0 Merupakan pedoman objektif pertama yang dibuat
secara khusus untuk mentriase anak saat terjadi
insiden multikorban atau saat bencana
SALT
0 Merupakan pedoman triase yang digunakan untuk
semua bahaya dan dapat diterapkan pada orang
dewasa dan anak-anak
0 SALT terdiri dari dua langkah ketika menangani
korban : triase awal korban menggunakan perintah
suara, perawatan awal yang cepat, penilaian masing-
masing korban dan prioritas, dan inisiasi pengobatan
dan transportasi.
0 Pendekatan Triase SALT memiliki beberapa
karakteristik tambahan:
Pertama, SALT mengidentifikasi kategori expectant
(hamil) yang fleksibel dan dapat diubah berdasarkan
faktor-faktor tertentu
Kedua, SALT Triage awalnya mengkategorikan luka,
tapi memberikan evaluasi sekunder untuk
mengidentifikasi korban langsung
PROSES triase SALT
Step 1 : SORT
SALT dimulai dengan menyortir pasien secara global melalui penilaian
korban secara individu Pasien yang bisa berjalan diminta untuk berjalan
ke suatu area tertentu dan dikaji pada prioritas terakhir untuk penilaian
individu.
Penilaian kedua dilakukan pada korban yang diminta untuk tetap
mengikuti perintah atau di kaji kemampuan gerakan secara terarah /
gerakan bertujuan.
Pada korban yang tetap diam tidak bergerak dari tempatnya dan dengan
kondisi yang mengancam nyawa yang jelas harus dinilai pertama karena
pada korban tersebut yang paling membutuhkan intervensi untuk
penyelamatan nyawa
Step 2 : ASSES
0 Prioritas pertama selama penilaian individu adalah
untuk memberikan intervensi menyelamatkan
nyawa. Termasuk mengendalikan perdarahan
utama; membuka jalan napas pasien, dekompresi
dada pasien dengan pneumotoraks, dan
menyediakan penangkal untuk eksposur kimia.
Intervensi ini diidentifikasi karena injury tersebut
dapat dilakukan dengan cepat dan dapat memiliki
dampak yang signifikan pada kelangsungan hidup
pasien
Step 3: LIVE-SAVING- TREATMENT-TRASNPORT
0 Intervensi live saving yang harus diselesaikan sebelum
menetapkan kategori triase dan hanya boleh dilakukan
dalam praktek lingkup responder dan jika peralatan sudah
tersedia.
0 Setelah intervensi menyelamatkan nyawa disediakan,
pasien diprioritaskan untuk pengobatan berdasarkan ke
salah satu dari lima warna-kode kategori.
0
Kategori Warna Triase SALT
0 Pasien yang mengalami luka ringan yang self-limited jika tidak diobati dan
dapat mentolerir penundaan dalam perawatan tanpa meningkatkan risiko
kematian harus diprioritaskan sebagai minimal dan harus ditunjuk dengan
warna hijau.
0 Pasien yang tidak bernapas bahkan setelah intervensi live saving yang
diprioritaskan sebagai mati dan harus diberi warna hitam.
0 Pasien yang tidak mematuhi perintah, atau tidak memiliki pulsa perifer, atau
dalam gangguan pernapasan, atau perdarahan besar yang tidak terkendali
harus diprioritaskan immediate dan harus ditunjuk dengan warna merah.
0 Penyedia harus mempertimbangkan apakah pasien ini memiliki cedera yang
mungkin tidak sesuai dengan kehidupan yang diberikan sumber daya yang
tersedia, jika ada, maka provider harus triase pasien sebagai expectant
/hamil dan harus ditunjuk dengan warna abu-abu.
0 Para pasien yang tersisa harus diprioritaskan sebagai delayed dan harus
ditunjuk dengan warna kuning
Pengkajian Triage
0 Tujuan triage tida untuk mendiagnosa tetapi untuk mengkaji
dan merencanakan intervensi
0 Pendekatan umum yang digunakan adalah berfokus pada
keluahan utama tanpa mengabaikan tanda yang ada dan
menggunakan indera (mata, telinga, hidung dan tangan)
0 Contoh : ada seorang pasien datang ke RS usia 50 th, mengeluah
post KLL ditabrak oleh sepeda motor,datang dalam keadan sar,
pusing, mual dan tidak muntah, riwayat tidak sadarkan diri
0 Pengkaian harus depat dan tindakan segeraa
0 Siste SOAP
SOAP
0 LARRY WEED : sistem rekam medis berorientasi pada
masalah
0 Mendapatkan DS/DO untuk pengkajian cepat dan
rencanakan intervensi keperawatan
0 Dilakukan dalam 2 menit
0 Efektif untuk dokumentasi pengkaian keperawtan
pada catatan triage
What is SOAP
0 S : Subjektif (data)
0 Dari apa yang dikatakan
0 O : Objektif
0 Apa yang dilihat (paramenter)
0 A : Assess
0 Kaji situasi sesuai dengan DS/DO
0 P : Plan
0 Siapkan rencana untuk pasien
DOKUMENTAS
0 Hal – hal yang perlu didokumentasikan :
0 Waktu pasien triage
0 Keluahn utama dan gejala terkait
0 Riwayat medis, alergi, tanda-tanda vital
0 Pengkajian subjektif dan objektif
0 Kategori
0 Tes diagnostik, rencana intervensi
0 Reevaluasi dan perubahan kondisi
TIPS Dokumentasi
0 Tuliskan sesuai dengan kata-kata atau deskripsi yang
diberikan pasien
0 Dokumentasikan keinginan pasien, hambata n
komunikasi yang ada (bahasa, sikap tida kooperatif,
bicara kacau/inkoheren, masalah pendengaran)
0 Catat apabila ada perbedaan data antara DS/DO
(misalnya menyangkal minum alkohol: DS, tercium
bau alkohol : DO)

Anda mungkin juga menyukai