Anda di halaman 1dari 23

DESAIN DATABASE

MENGGUNAKAN MODEL DATA


REA
Nama Dosen: Dr. Agnes Utari S.E., M.Si, Ak., CA

ÒLEH: RICHARD ANDREW (8312419003)


PROSES DESAIN
DATABASE
**Tahap Pertama (Analisis Sistem), terdiri atas perencanaan awal untuk menentukan
kebutuhan dan kemungkinan mengembangkan sebuah sistem Baru.
Tahap ini menyertakan pertimbangan awal mengenai kelayakan teknologi dan
ekonomi atas usulan tersebut serta juga melibatkan identifikasi kebutuhan informasi
pengguna, menjelaskan cakupan sistem baru yang diajukan, dan menggunakan
informasi mengenai jumlah pengguna dan volume transaksi yang diharapkan untuk
membuat keputusan awal mengenai keperluan perangkat keras dan perangkat lunak.

**Tahap Kedua (Desain Konseptual) menyertakan pengembangan skema-skema yang


berbeda bagi sistem baru pada tingkat konseptual, eksternal dan Internal.
**Tahap Ketiga (Desain fisik), terdiri atas
menerjemahkan skema tingkat internal ke
dalam struktur database sesungguhnya yang
akan diimplementasikan dalam sistem baru
tersebut.

**Tahap keempat (Implementasi dan


konversi), menyertakan seluruh aktivitas
terkait dengan transfer data dari sistem yang
ada ke SIA Database baru, menguji sistem
baru dan Melatih pegawai bagaimana
menggunakannya

**Tahap Kelima, adalah Menggunakan PROSES DESAIN


dan memelihara Sistem Baru tersebut DATABASE
(termasuk pengawasan kinerja sistem dan
kebutuhan pengguna)
PEMODELAN DATA DALAM PROSES
DESAIN DATABASE
■ Para akuntan dapat dan harus berpartisipasi dalam setiap
tahapan proses desain database, meskipun tingkat
keterlibatan mereka cenderung berbeda di berbagai tahap.
■ *Selama fase analisis sistem, para akuntan membantu
mengevaluasi kemungkinan proyek dan mengidentifikasi
kebutuhan informasi pengguna.
■ *Dalam tahap desain konseptual, para akuntan
berpartisipasi dalam mengembangkan skema-skema logis,
mendesain kamus data, dan menspesifikasikan
pengendalian-pengendalian yang penting.
■ *Selama Tahap desain fisik, Para akuntan dengan
kemampuan database yang baik mungkin secara langsung
berpartisispasi dalam mengimplementasikan model data
■ *Selama tahap implementasi dan konversi, para akuntan
harus dilibatkan dalam menguji ketepatan database yang
baru dan program aplikasi yang menggunakan data itu,
begitu pula menilai kecukupan pengendalian.
DIAGRAM HUBUNGAN ENTITAS
• Diagram hubungan-entitas (entity-relationship-E-R diagram) adalah sebuah
teknik grafis untuk menggambarkan sebuah skema database. Diagram ini disebut
sebagai diagram E-R karena menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan
hubungan penting diantaranya. Sebuah entitas adalah apa pun mengenai apa yang
organisasi ingin kumpulkan dan simpan mengenai informasi.
• Dalam sebuah database relasional, tabel-tabel terpisah akan dibuat untuk
menyimpan informasi mengenai setiap entitas yang berbeda; dalam sebuah database
berorientasi objek, kelas-kelas terpisah akan dibuat bagi setiap entitas yang berbeda.
VARIASI DIAGRAM REA
MODEL DATA RE
■ Model data REA (REA data model) dikembangkan
secara spesifik untuk digunakan dalam mendesain SIA.
Model data REA  berfokus pada semantik bisnis yang
mendasari aktivitas rantai nilai sebuah organisasi.
Model data REA biasanya digambarkan dalam bentuk
diagram E-R.
■ Resources  (Sumber daya) 
adalah hal-hal yang memiliki nilai
ekonomis untuk organisasi. 
■ Events (Peristiwa)
adalah berbagai aktivitas bisnis
mengenai informasi apa yang
manajemen ingin kumpulkan untuk
Tiga Jenis Dasar Entitas: perencanaan atau tujuan pengendalian. 
■ Agents (Agen)
adalah orang dan organisasi yang
berpartisipasi dalam peristiwa dan
mengenai bagi siapa informasi yang
diperlukan bagi perencanaan,
pengendalian, dan tujuan evaluasi.
ELEMEN-ELEMEN DASAR DARI SEBUAH
DIAGRAM REA
MENYUSUN
HUBUNGAN
RANCANGAN REA
DASAR
Model data REA menentukan sebuah pola dasar bagi bagaimans tiga jenis entitas
(sumber daya, peristiwa, dan agen) harus berhubungan satu sama lain. Model data
REA menentukan sebuah pola dasar bagi bagaimans tiga jenis entitas (sumber daya,
peristiwa, dan agen) harus berhubungan satu sama lain.
Fitur-fitur esensial dari pola dasar sebagai berikut:
1.Setiap peristiwa ditautkan ke setidaknya satu sumber daya yang ia pengaruhi.
2.Setiap peristiwa ditautkan ke setidaknya satu peristiwa lainnya.
3.Setiap peristiwa ditautkan ke setidaknya dua agen yang berpartisipasi.
RANCANGAN REA STANDAR
SIA DILIHAT DARI PERTUKARAN MEMBERI
UNTUK MENDAPATKAN
MENGEMBANGKAN SEBUAH
DIAGRAM REA
Mengembangkan sebuah diagram REA bagi satu siklus bisnis
spesifik terdiri atas tiga langkah berikut:
1. Mengidentifikasi peristiwa mengenai informasi apa yang ingin
manajemen kumpulkan.
2. Mengidentifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh tiap
peristiwa dan agen yang berpartisipasi dalam peristiwa tersebut.
3. Menentukan kardinalitas dari setiap hubungan-hubungan.
SEBAGIAN DIAGRAM REA UNTUK SIKLUS PENDAPATAN
FRED'S TRAIN SHOP:
LANGKAH 1: MENGIDENTIFIKASI
PERISTIWA YANG RELEVAN
Langkah pertama dalam mengembangkan model REA sebuah
siklus bisnis tunggal adalah mengidentifikasi peristiwa yang
menarik bagi manajemen.
Hal ini berkaitan dengan pertukaran ekonomi dasar. 
Empat aktivitas dalam siklus pendapatan:
1. Mengambil pesanan pelanggan.
2. Mengisi pesanan pelanggan.
3. Menagih pesanan pelanggan.
4. Mengumpulkan pembayaran dari pelanggan.
LANGKAH 2:
MENGIDENTIFIKASI SUMBER
DAYA DAN AGEN
Setelah peristiwa yang relevan telah ditentukan, sumber daya yang
dipengaruhi oleh peristiwa tersebut perlu diidentifikasi. Ini
melibatkan menjawab tiga pertanyaan sebagai berikut:
1. Sumber daya ekonomi apa yang dikurangi oleh peristiwa
"Memberikan"?
2. Sumber daya ekonomi apa yang didapatkan oleh peristiwa
"Memberikan"?
3. Sumber daya ekonomi apa yang dipengaruhi sebuah peristiwa
komitmen?
LANGKAH 3: MENENTUKAN
KARDINALITAS HUBUNGAN
Kardinalitas (cardinalities): menjelaskan sifat dari sebuah hubungan
database yang mengindikasikan jumlah keterjadian suatu entitas yang
mungkin diasosiasikan dengan sebuah peristiwa tunggal dari entitas lain.
Tiga jenis kardinalitas adalah satu-ke-satu, satu-ke-satu, satu-ke-banyak, dan
banyak-ke-banyak (one-to-one, one-to-many, and many-to-many).
Kardinalitas minimum (minimum cardinality): jumlah miminum contoh
yang sebuah entitas dapat ditautkan ke entitas lain dalam hubungan tersebut.
Hanya dua opsi: 0 dan 1.
Kardinalitas maksimum (maximum cardinality): jumlah maksimum contoh
yang sebuah entitas dapat tautkan ke entitas lain dalam hubungan tersebut.
Hanya dua opsi: 1 atau banyak.
Simbol grafis untuk merepresentasikan informasi
TIGA JENIS HUB
Tiga jenis dasar hubungan antara entitas adalah mungkin,
bergantung pada kardinalitas maksimum yang diasosiasikan
dengan tiap-tiap entitas (kardinalitas minimum tidak masalah):
1. Hubungan satu-ke-satu (one-to-one atau 1:1) ada ketika
kardinalitas maksimum bagi tiap entitas dalam hubungan
tersebut adalah 1.
2. Hubungan satu-ke-banyak (one-to-many atau 1:N) ada
ketika kardinalitas maksimum satu entitas dalam hubungan
adalah 1 dan kardinalitas maksimum bagi entitas lain dalam
hubungan itu adalah banyak.
3. Hubungan banyak-ke-banyak (many-to-may atau N:N) ada
ketika kardinalitas maksimum bagi kedua entitas dalam
hubungan tersebut adalah banyak.
BERIKUT CONTOH JENIS HUBUNGAN YANG
BERBEDA:
MAKNA BISNIS
KARDINALITAS
Pilihan atas kardinalitas tidaklah
semaunya, tetapi merefleksikan
fakta mengenai organisasi yang
dimodelkan dan praktik
bisnisnya. Informasi ini
didapatkan selama tahap analisis
sistem dan desain
konseptual database, dan proses
desain database.
KEUNIKAN DIAGRAM REA

Setiap organisasi akan memiliki diagram RE-nya sendiri


yang unik. Pada minimum, karena praktik bisnis berbeda
antar perusahaan, begitu pula kardinilitas hubungan.
Faktanya sebuah diagram REA untuk satu organisasi
tertentu harus berubah untuk merefleksikan perubahan
terhadap praktik bisnis yang ada.

Anda mungkin juga menyukai