Anda di halaman 1dari 46

Non Protein Nitrogen (NPN)

NPN terdiri dari :


• Urea Nitrogen : 10 – 20 mg/dL
• Asam Urat : 3 – 6 mg/dL
• Kreatin : 0,2-0,5 mg/dL
• Kreatinin : 1 – 2 mg/dL
• Asam Amino : 3,5 – 7 mg/dL
• Amonia : 0,15-0,35 mg/dL
NPN

• Pengukuran kadar NPN bertujuan untuk


menilai faal ginjal
• Diukur dengan metode Kjeldahl
• NPN terbanyak dalam darah adalah dalam
Ureum atau dalam bentuk urea darah (Blood
Urea Nitrogen = BUN) ~ NPN
• BUN = kadar Ureum/2,14
Urea
UREUM

• Merupakan hasil akhir metabolisme protein di


hati melalui siklus ornitin

• Siklus ornitin terganggu bila ada kerusakan


hati yang berat.
Siklus Ornitin
• CO2 + NH3
• urea
• Karbamil fosfat ornitin arginin

• sitrulin Fumarat

• Aspartat arginin-suksinat
Penyebab Uremia
• Pre Renal :
– Asupan protein yang tinggi : makanan, perdarahan
saluran pencernaan.
– Katabolisme protein endogen meningkat :
• Infeksi
• Dekstruksi jaringan
• Luka bakar
• Demam
• Perdarahan ke dalam jaringan/rongga tubuh
• Hemolisis
• DM
Pre Renal

– Pemekatan :
• Dehidrasi
• Perdarahan berat

– Shock, gagal jantung


Renal
Gagal Ginjal Akut (GGA) :
◦ Glomerulonefritis
◦ Hipertensi maligna
◦ Obat/logam nefrotoksik
◦ Nekrosis korteks ginjal

Gagal Ginjal Kronik (GGK) :


◦ Glomerulonefritis
◦ nefrotik
◦ pielonefrotik
◦ arteriosklerosis
Post Renal
• Hambatan ekskresi oleh adanya tumor atau
batu
• Hipertrofi prostat
Penurunan Kadar Ureum
• Malnutrisi
• Hamil tua (hemodilusi)
• Anak-anak dalam masa pertumbuhan
• Gangguan hati berat
Sindrom Uremia
• Merupakan suatu gejala yang terjadi pada
penderita gagal ginjal, yaitu timbulnya gejala :
– Uremia
– Azotemia
– Anuria
– koma
Sindrom Uremia
• Sindrom uremia dapat disebabkan karena
sebab lain, yaitu :
– Asidosis
– Gangguan cairan elektrolit
– Depresi sampai koma
• Uremic Frost, yaitu gejala terdapatnya
kelainan kulit pada uremia
Pemeriksaan kadar Urea
• Metode :
– Berthelot (enzimatik kolorimetrik)
– Enzimatik (NADH)

– Nilai Normal : 10 – 40 mg /dL


Metode analisis
• Urease → hidrolisis urea menghasilkan ion
ammonium, kemudian deteksi ion ammonium
ion (NH4+) tersebut
• Enzimatik
– Metode umum adalah reaksi urease yang
dibantu dengan glutamate dehydrogenase
Metode analisis
Indikator warna
NH4+ + pH indicator → perubahan warna

Konduktimetri
◦ Konversi urea yang tidak teronisasi menjadi
NH4+ and CO32- yang akan meningkatkan
konduktiviti

Reference range of Urea N:


Serum or plasma: 6-20 mg/dl
24 hours Urine: 12-20 g/day
ASAM URAT
• Asam urat merupakan
hasil akhir metabolisme
purin.
• Purin (Adenin dan
Guanin), merupakan
pembentuk asam nukleat
(DNA dan RNA)
Purine degredation

AMP deamination in muscle, hydrolysis in other tissues.


Xanthine oxidase:contains FAD, molybdenum, and non-heme iron.

In primates, uric acid is the end product, which is excreted.


19
Mekanisme pembentukan asam urat

• Purin

Guanin adenin

Xantin xantin oksidase hipoxantin

xantin oksidase

Asam urat
Ekskresi asam urat
• Mnusia mengekskresi asam urat dalan urine
dalam bentuk kristal yang tidak larut dalam
air.
• Burung, reptil dab beberapa serangga
mengekskresi dalam bentuk kristal tidak larut
bentuk pasta.
• Yang lainnya dengan modifikasi spt :

Uric Acid  Allantoin  Allantoic Acid  Urea  Ammonia


21
Common treatment for gout: allopurinol

Allopurinol is an analogue of hypoxanthine that strongly


inhibits
xanthine oxidase. Xanthine and hypoxanthine, which
are soluble, are accumulated and excreted.
22
Kristal jarum asam urat
Penyebab Hiperuricemia :
• Pembentukan asam urat meningkat
– Sintesis purin meningkat
– Asupan makanan tinggi purin
– Perputaran asam nukleat meningkat :
• Leukemia
• Polisitemia vera
• Toksemia gravidarum
• Radiasi
• Pengobatan sitostatika
• Kelaparan akut (perombakan jaringan )
Penyebab Hiperuricemia :
• Ekskresi asam urat menurun :
– Penyakit glomeruli
– Diuretik (mis. Thiazida)
– Asidosis
Hiperuricemia Primer dan Gout
• Dikatakan hiperuricemia primer bila terjadi peningkatan
sintesis purin
• Termasuk gol. Penyakit metabolik (mungkin ada faktor
herediter)
• Sangat jarang terjadi pada anak-anak, relatif jarang terjadi
pada wanita dewasa : wanita >30 th, 25%, pria 75%.
• Wanita post menopause cenderung mendapat
hiperuricemia dan gout.
Pirai atau Gout

Akibat gangguan metabolisme


asam urat → asam urat serum
meninggi → pengendapan urat
pada berbagai jaringan
Asam urat merupakan hasil
akhir dari pada metabolisme
purin.
• Secara klinis :
– Arthritis akut yg sering kambuh secara
menahun
– Pada jaringan ditemukan tonjolan-tonjolan
disebut “tophus”
• Di sekitar sendi
• Bursa
• Tulang rawan
• Telinga
• Ginjal
• Katup jantung
Gout
Obat yang dipakai untuk hiperuricemia

• Probenecid (Benemid) dan kortikosteroid,


dapat meningkatkan ekskresi asam urat
dengan menghambat reabsorpsi.

• Allopurinol (Zyloric). Bekerja sebagai


antixantinoksidase
Pseudogout
• Bukan kelainan metabolisme purin
• Gambaran klinis seperti gout
• Terjadi endapan pirofosfat dalam rongga sendi dan
perkapuran tulang rawan sendi
• Kadar asam urat dalam darah rendah
Hipouricemia
• Jarang terjadi
• Karena bawaan lahir : xantinuria (defisiensi xantin
oksidase dalam hati)
• Sindrom Fanconi (gangguan reabsorpsi asam urat di
tubuli)
Kreatinin
• Hasil metabolisme kreatin (fosfokreatin dalam otot)
• Kadar dalam darah tidak dipengaruhi makanan
• Ekskresi lewat glomeruli dan sedikit diekskresi tubuli
• Kadar kreatinin darah 1-2 mg/dL
Creatinine/ Creatine
• Creatine is synthesized in Liver from
arginine, glycine & methionine
• Converted to Creatine Phosphate = high
energy source for muscle tissue
• Creatinine is produced as a waste product
of creatine and creatine phosphate.

Creatine Phosphate – phosphoric acid = Creatinine

Creatine – water = Creatinine


Creatinine production
Disease Correlations
• Elevated Creatinine is found
with abnormal renal function
(i.e. GFR)

• Measurement of creatinine concentration


is used to determine:
– sufficiency of kidney function
– and the severity of kidney damage
– and to monitor the progression of kidney
disease.
Peningkatan kadar kreatinin darah :

• Kelainan ginjal (renal)


– Pre renal
– Renal
– Post renal (mis. Obstruksi aliran kemih)
• Kelainan bukan ginjal (non renal)
Analytic Methods
Jaffe reaction
◦ Most frequently used, was first described in 1886
Creatinine reacts with picric acid in alkaline
solution → red-orange chromogen

Kinetic Jaffe Reaction


◦ Rate of change in absorbance is measured

Enzymatic Method
◦ Using creatininase, creatine kinase, pyruvate
kinase and lactate dehydrogenase
Metode analisis
creatininase
Pemeriksaan kadar Kreatinin

• Metode : Jaffe Reaction (End Point / Fixed


Time)

Anda mungkin juga menyukai