NANA KELOMPOK 3 Lina Nurul Husnah Fatra Aulia Hidayati Desti Junaidah Zahratul Zakiah Dwi Setiawan Sinta Dewi Rahayu SEJARAH
Hymenolepis nana ditemukan oleh Theodor Bilharz
pada tahun 1851 dalam usus halus seorang anak di Kairo. biasanya yang terinfeksi adalah anak-anak dibawah usia 8 tahun. Penyakit yang disebabkannya dinamakan hymenolepiasis nana. Habitatnya di usus halus baik pada manusia maupun tikus. KLASIFIKASI Kingdom : Animalia Phylum : Platyhelminthes Class : Cestoda Ordo : Cyclophyllidea Family : Hymenolepididae Genus : Hymenolepis Species : Hymenolepis nana Nama penyakit : Hymenolepiasis MORFOLOGI SIKLUS HIDUP MANIFESTASI KLINIS Infeksi ringan dengan cacing ini hanya menimbulkan gejala yang minimal atau sama sekali tidak menimbulkan gejala. Infeksi berat terutama pada anak-anak sering ditandai dengan sakit perut, diare, pusing, dan sakit kepala. Eosinofilia terjadi pada 10-15%. EPIDEMIOLOGI Infeksi dengan cacing ini sering terjadi di daerah yang berpendudukan padat dengan kebersihan pribadi yang buruk serta kebersihan lingkungan yang tidak sehat, misalnya di lembaga-lembaga dan panti- panti asuhan. Penularan secara langsung lebih sering terjadi daripada penularan tidak langsung (melalui Insecta). DIAGNOSA KLINIS Preparat tinja : memukan telur yang mempunyai ciri khusus ( penebalan dengan 4 buah filament dan oncosphere yang mempunyai kait). Atau ditemukan scolex dengan adanya empat buah alat penghisap dan rostellum yang berkait-kait Pemeriksaan jumlah eosinofil dalam darah : eosinofil meningkat 8 – 16 %. PENCEGAHAN a) Sanitasi lingkungan b) Menghindarkan makanan dan minuman dari kontaminasi, c) Hindari pembuangan tinja sembarangan dan d) Pemberantasan binatang pengerat (rodentia) PENGOBATAN Prazikuantel Niklosamid Poromycin KASUS SEORANG PRIA MENINGGAL SETELAH PARASIT DALAM DIRINYA MENJADI KANKER
Pria berumur 41 tahun tersebut pertama kali pergi ke seorang
dokter untuk melaporkan keluhan demam, batuk dan penurunan berat badan. Pria tersebut telah didiagnosis dengan HIV sekitar 10 tahun sebelumnya, tapi tidak minum obat apapun. CT scan menunjukkan tumor di paru-parunya dan kelenjar getah bening nya. Dengan ditemukannya DNA dalam tumor pria Kolombia tersebut berasal dari sejenis cacing pita yang disebut Hymenolepis Nana, cacing pita yang paling umum dalam tubuh manusia, terkenal karena telah menginfeksi hingga 75 juta orang di seluruh dunia. Cacing pita sebelumnya tidak diketahui dapat mengembangkan sel tumor. TERIMAKASIH