Anda di halaman 1dari 11

02

Penyakit Karantina
PES

Penyebab: Bakteri Yersinia pestis

Gejala Umum: Demam

Gejala Khusus:
- Pembesaran KGB paling sering di daerah selangkang/inguinal, paling jarang
terjadi di daerah ketiak
- Pes paru (batuk dengan dahak cair bebercak darah, sesak pernafasan
melemah, gagal nafas, efusi pleura.

Masa Inkubasi: 1-7 hari


Cara Penularan: Gigitan kutu tikus (Xenopsylla Chepsis), gigitan atau cakaran
kucing, gigitan pinjal Pulex Iritans, gigitan kutu manusia
Pengawasan penderita, Kontak dan Lingkungan sekitar:
Laporkan kepada institusi kesehatan setempat untuk dilakukan:
Isolasi: bersihkan penderita, pakaian dan barang-barang dari pinjal
dengan insektisida kutu.
Rujuk ke RS: Lakukan kewaspadaan standar terhadap secret penderita
dan kemungkinan penyebaran lewat udara sampai 48 jam setelah terapi
efektif selesai.
Disinfeksi serentak: Dilakukan terhadap dahak dan alat-alat tercemar
Karantina: Kemoprofilaksis dan pengawasan ketat selama 7 hari
terhadap orang yang serumah dan kontak langsung dengan pes paru.
Tindakan Internasional:
- Pemerintah melaporkan dalam waktu 24 jam kepada WHO dan negara
tetangga.
- Lakukan semua upaya yang diwajibkan bagi kapal, pesawat udara atau
transportasi darat yang datang dari daerah pes.
- Semua kapal harus bebas dari binatang pengerat
- Bangunan di pelabuhan bandara harus bebas dari tikus
- Bagi yang melakukan perjalanan internasional mewajibkan untuk isolasi
selama 6 hari sebelum berangkat dihitung dari saat terakhir terpajan.

Kapal ditetapkan terjangkit pes, jika:


- Pada waktu tiba di pelabuhan terdapat penderita pes atau terdapat tikus pes
dikapal.
- Lebih dari enam hari sesudah embarkasi terjadi peristiwa pes.
Tindakan Khusus terhadap Penyakit Pes:
- Pemeriksaan awak kapal dan penumpang
- Para penderita diturunkan, diisolasi dan dirawat
- Para tersangka diawasi selama-lamanya 6 hari terhitung dari tibanya kapal di
pelabuhan
- Bagasi seorang tersangka serta barang miliknya yang dipakai oleh si
penderita dihapus hamakan
- Seluruh kapal dihapustikus jika perlu
Cara pencegahan:
- Berikan penyuluhan ke masyarakat
- Lakukan survey populasi binatang pengerat secara berkala
- Penanggulangan tikus pada kapal atau dermaga atau gedung
- Gunakan APD
- Imunisasi aktif dengan vaksin.
KOLERA

Definisi
Cholera adalah penyakit infeksi saluran usus yang bersifat akut dan
disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri ini masuk kedalam
tubuh host secara per oral umumnya melalui makanan atau minuman
yang tercemar.

Etiologi
Kolera pada manusia disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae. Bakteri
ini merupakan salah satu spesies dari genus Vibrio yang merupakan
famili Vibrionaceae.
Epidemiologi

Berdasarkan data WHO, terdapat 1,2 juta kasus kolera pada tahun 2017 dengan
angka fatalitas sebesar 5.654 di seluruh dunia. Sekitar 84% kasus kolera global
dan 41% kematian akibat kolera di seluruh dunia dilaporkan terjadi di Yemen.
IndonesiaKejadian Luar Biasa (KLB) kolera yang pernah dilaporkan di
Indonesia tercatat terjadi pada bulan April hingga Agustus 2008 di Kabupaten
Paniai dan Kabupaten Nabire, Provinsi Papua. Kejadian ini menelan korban
105 jiwa.
GEJALA KLINIS

Semua gejala klinis umumnya merupakan akibat kehilangan cairan tubuh dan
elektrolit.
Tinja tampak seperti air cucian beras atau tajin
Kadang-kadang muntah
Turgor yang cepat menurun
Mata cekung
Ubun-ubun besar cekung
Pernapasan cepat dan dalam
Sianosis
Nadi kecil dan cepat
Tekana darah menurun
Bunyi jantung lemah akibat timbul renjatan
DIAGNOSIS

Ditegakkan dengan menemukan kuman Vibrio cholerae dengan cara


Penanaman pada agar empedu atau agar GGT (Gelatin-Telurit-
Taurokolat) untuk menemukan koloni kuman kolera
Reaksi aglutinasi dengan antiserum spesifik Pemeriksaan mikroskop
fluoresens.
PENGOBATAN

Prinsip pengobatan :
- Memperbaiki dehidrasi dan gangguanelektrolit
- Memperbaiki asidosis dan renjatan (bila terjadi renjatan)
- Membunuh kuman dengan antibiotika
- Pemberian makanan peroral yang adekuat segera setelah rehidrasi
tercapai

Anda mungkin juga menyukai