Anda di halaman 1dari 22

FARMAKOLOGI BAHAN ALAM

PENYAKIT PERSENDIAN

REVITA SAPUTRI
Capaian pembelajaran

Pendekatan terapi obat alam untuk gangguan sistem


muskoskeletal

Bahan kajian: Penanganan obat alam untuk


disfungsi organ (penyakit persendian)
Osteoartitis (OA)

Merupakan penyakit sendi degeneratif,


dimana keseluruhan struktur dari sendi
mengalami perubahan patologis.
Ditandai 
1. kerusakan tulang rawan (kartilago)
hyalin sendi,
2. Meningkatnya ketebalan serta
sklerosis dari lempeng tulang,
3. pertumbuhan osteofit pada tepian
sendi
4. meregangnya kapsula sendi,
timbulnya peradangan, dan
melemahnya otot–otot yang
menghubungkan sendi
 Diawali oleh kegagalan mekanisme perlindungan sendi serta diikuti oleh
beberapa mekanisme lain sehingga pada akhirnya menimbulkan cedera
a. kehilangan total dari bantal kartilago antara tulang-tulang dan sendi-sendi
menyebabkan gesekan antar tulang, menjurus pada nyeri dan keterbatasan
mobilitas sendi.
b. Leukosit yang teraktivasi di dalam rongga sinovial akan memproduksi sitokin
antara lain interleukin-1, proteinase dan prostaglandin E2  leukosit yang
berlebihan menandakan adanya peradangan
c. Peradangan dari kartilago dapat juga menstimulasi pertumbuhan-
pertumbuhan tulang baru yang terbentuk di sekitar sendi-sendi
d. Cairan sendi (sinovial) mengurangi gesekan antar kartilago pada permukaan
sendi sehingga mencegah terjadinya keletihan kartilago akibat gesekan.
Protein yang disebut dengan lubricin merupakan protein pada cairan sendi
yang berfungsi sebagai pelumas. Protein ini akan berhenti disekresikan apabila
terjadi cedera dan peradangan pada sendi
Pengobatan

Menggunakan obat antiradang nonsteroid (NSAID)


 bekerja melalui penghambatan enzim
prostaglandin sintase (COX: COX-1 dan COX-2)
Contoh : natrium diklofenak, ibuprofen
Buah cabai jawa
Piper retrofractum Vahl. syn. P. longum)

Termasuk dalam suku sirih-sirihan atau Piperaceae.

Kandungan Kimia: Buah cabe jawa mengandung


zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids,
tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3, 4-
methylenedioxy benzene, piperidin, minyak asiri, N-
isobutyldeka-trans-2-trans-4-dienamide, dan
sesamin.
Efek farmakologis

Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik,


antiinflamasi, dan menekan sususan saraf pusat.
Kunyit atau kunir,
(Curcuma longa Linn. syn./ Curcuma domestica Val.)

Termasuk salah satu tanaman rampah-rempahan


Kandungan senyawa 
1. Zat warna kurkuminoid suatu senyawa
diarilheptanoid 3-4% terdiri dari kurkumin,
Dihidrokurkumin, desmetoksi kurkumin dan
Bisdesmetoksi-kurkumin. 
2. Minyak atsiri 2-5% terdiri dari seskuiterpen dan
turunan fenilpropan yang meliputi turmeron, ar-
turmeron, α- dan β-turmeron, kurlon, kurkumo,
atlanton, turmerol, β-bisabolen, β-
Sesquifellandren, Zingiberen, ar-kurkumen,
humulen, arabinosa,
3. fruktosa, glukosa, pati, tanin dll
Senyawa yang diduga berperan kurkumin
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Termasuk salah satu tanaman rampah-rempahan


Kandungan  kurkuminoid , minyak atsiri rimpang
temulawak mengandung xantorisol, kamfora,
kamfen, kurkumen, bergamoten germakren B,
kurserenon, germakron dan antorizol
Efek farmakologis

Dapat mempertahankan viskositas cairan sendi.


Kurkuminoid mempunyai aktivitas anti
inflamasi yang menarik meliputi penghambatan
lipid peroksidase (antioksidan) serta
penghambatan aktivitas enzim siklooksigenase dan
lipoksigenase
Minyak atsiri xantorisol  mampu menurunkan
angka leukosit di dalam cairan sinovial penderita
osteoartritis
Kulit kayu Willow (Salicis cortex)

Berupa tanaman pohon

Kandungan kimia : glikosida fenolat termasuk


salisin, asam fenolat, flavonoid dan tanin

Efek farmakologis :
Bekerja pada siklooksigenase (COX)
Rheumatoid arthritis (RA)

 Penyakit peradangan autoimun


yang biasanya melibatkan
berbagai sendi di jari-jari, ibu
jari, pergelangan tangan, siku,
bahu, lutut, kaki, dan
pergelangan kaki
 Penyakit ini menyerang
persendian yang ditandai dengan
radang pada membran sinovial
dan struktur-struktur sendi serta
atrofi otot dan penipisan tulang
 Produksi radikal bebas akibat
aktivitas ROS berlebih tanpa
diimbangi dengan antioksidan
sehingga mengakibatkan
kerusakan jaringan yang
ditunjukan dengan tingginya
kadar IL-8  mediator inflamasi
Pisang Ambon
(Musa paradisiaca sapientum L.)

Kandungan kimia  senyawa polifenol seperti


flavonoid, lemak, protein, kalsium, fosfor, besi,
vitamin A, B, C, dan mineral-mineral yaitu Na, Mn,
Fe, S, Mg, P, Cl, dan I
lidah buaya

Kandungan kimia : polisakarida glukomanan dan


acemannan, carboxypeptide, magnesium, seng,
kalsium, glukosa, γ- linolenic acid (GLA), vitamin A,
C, E, lignin, saponin, sterol, dan asam amin
Efek farmakologis

Efek anti-artritis pisang ambon berkaitan dengan


kandungan polisakarida pisang ambon yang mudah
larut dalam air sehingga sangat membantu dalam
perbaikan rawan sendi karena rawan sendi terdiri dari
jaringan yang mengandung banyak air (65-80%),
terutama dalam bentuk gel kolagen atau proteoglikan
Proteoglikan tersusun atas glycosaminoglycan yang
merupakan gabungan antara protein dan karbohidrat
yang berfungsi sebagai pelumas sendi saat bergerak.
Bersifat sebagai antioksidan -> menekan timbulnya
inflamasi
Lanjutan…

Daging lidah buaya juga mengandung senyawa


polisakarida glukomanan dan acemannan yang
berkhasiat antiinflamasi  sehingga dapat
menurunkan radang akibat artritis reumatoid.
Acemannan dapat meningkatkan kerja makrofag
untuk memproduksi IL-1, IL-6, TNF-α, dan gamma
interferon  regulasi sistem kekebalan dan respon
peradangan
Gout

Radang sendi yang disebabkan oleh hiperurikemia


hingga terbentuk kristal jarum asam urat di
persendian

Enzim xantin oksidase mengkatalis oksidasi xantin


menjadi asam urat, yang berperan penting dalam

Pengobatan :
inhibitor xantin oksidase  alopurinol
Antiradang  indometasin dan NSAID
Bunga Colchicum auntumnale L.

Kandungan : kolkisin (alkaloid murni)

Efek farmakologis:
Berperan untuk menurunkan respon inflamasi yang
dinduksi kristal urat  penghambatan migrasi
leukosit dan fagositosis
Rheumaneer

Untuk pengobatan nyeri sendi ringan sampai sedang

Komposisi
Retrofracti Fructus ekstrak 125 mg
Curcumae Rhizoma ekstrak 120 mg
Curcumae domesticae Rhizoma 95 mg
Zingiberis Rhizoma ekstrak 85 mg
Panduratae Rhizoma ekstrak 75 mg
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai