KONVERGING NOSEL
*
m
Po Pb To Vacuum
To Pump
Vo=0
flow
pb
(a) (c)
0 Throat 0 P*/Po 1,0 Pb/Po
• Jika Pb diturunkan lagi, (Pe min = P*, dan M=1) keadaan nozzle
seperti ini disebut dalam keadaan “ c h o k e “.
k
P* 2 k 1 P*
( ) Untuk k = 1,4 0,528
Po k 1 Po
T
Po
To
s=konstan
P*
T*
Pb< P*
Skonstan
s
Diketahui :
Tekanan stagnasi Po = 1 Mpa (abs)
Temperatur stagnasi To = 333 oK
Tekanan belakang (back pressure) Pb = 591 Kpa (abs)
Luas penampang throat At = 0,001 m2. = 10 Cm2
Pada nosel converging throat nosel = exit nosel
Ditanya :
Langkah pertama adalah mengecek aliran, apakah shok atau tidak, dengan
menggunakan perbandingan tekanan :
Po
Pb P*
To 0,528
Po
Mt=Me
Pe 2 2 Pb
dan :
k 1 6 1,4 1
Po 2 1 1,0x10 2 12
Me [{( ) k
1} ] 2
[{( ) 1,4
1} ] 0,9
Pb k 1 5,91x105
1,4 1
Mass flow rate *
didapat : m e .Ve .A e e .M e .Ce .A e
Selanjutnya kita akan menghitung temperatur, Te
untuk mendapatkan ρe dan Ce
N.m kg.m
C e kRTe (1,4x287 0
x287 0
Kx 2
) 340m / s
kg. K N.sec
Pe 5 N kg.0 K 1 kg
dan : e 5,91x10 2 x x 7,18
RTe m 287Nm 2870 K m3
Akhirnya :
* kg m
m e M e C e A e 7,18 3 x0,9x340 x0,01m 2 2,20 kg
m sec sec
Cara kedua :
Cara yang kedua ini bisa jadi pemecahan dengan tabel aliran
udara isentropis (disini mahasiswa tentunya harus mempunyai
tabel tersebut).
Pb 5,91x105
Perbandingan tekanan : 6
0 ,591 0 ,528
Po 1,0x10
Jadi : M e 0,90
Prosedur yang paling sederhana dalam menggunakan tabel
adalah mengekpresikan hasil yang kita inginkan dalam bentuk
perbandingan property yang bisa didapat didalam tabel, jadi :
*
m e .Ve .A e e .M e .Ce .A e e .M e k.R T .Te .A e
* e Te Po e Te
m o . .M e k.R.To .A e . .M e k.R.To .A e
o To RTo o To
Akhirnya :
e
o Te k
m .Po .M e .A e
o To RT o
Dengan menggunakan harga
0
* 1 N kg K 1 kgm 12 -3 2
m (0,687)(0,8606) (1x10 2 )x(0,9)(1,4x
2 6
x 0
x 2
) (10 m )
m 287Nm 333 K Nsec
o
m 2,20 kg/sec