Anda di halaman 1dari 12

ALIRAN PADA

KONVERGING NOSEL
*
m

Po Pb To Vacuum
To Pump
Vo=0
flow
pb

Pe Valve 0 P*/Po 1,0


Pb/Po
1,0 1,0
(i)
(ii)
Daerah I
(ii
P/Po ii)
(iv P/Po
P*/P
Pe=P* ) Daerah II P*/P
o
(v) o

(a) (c)
0 Throat 0 P*/Po 1,0 Pb/Po

Gambar 5.1 . converging nozzle beroperasi pada tekanan belakang


• Bila katup tertutup, tidak ada aliran melalui nozzle dan tekanan Po di
sepanjang nozzle.

• Selanjutnya bila Pb diturunkan, maka akan terjadi penurunan


tekanan sepanjang nozzle seperti digambarkan oleh garis (ii) yang
berarti terjadi aliran melalui nozzle.

• Selanjutnya bila Pb diturunkan lagi, flow rate bertambah besar, Pe


tetap masih sama dengan Pb dan garis proses adalah (iii) dimana
aliran masih tetap subsonic.

• Akhirnya Pb diturunkan lagi sampai P(v) , tekanan di throat nozzle


atau tekanan exit nozzle Pe=P* yaitu tekanan minimal yang bisa
dicapai oleh exit nozzle dimana M=1.

• Jika Pb diturunkan lagi, (Pe min = P*, dan M=1) keadaan nozzle
seperti ini disebut dalam keadaan “ c h o k e “.

Jadi dalam keadaan choke, mass flow rate sudah mencapai


maksimal dan Pe belum tentu sama dengan Pb.
Dari persamaan sebelumnya dengan M=1, maka
perbandingan tekanan pada kondisi kritis ini adalah :

k
P* 2 k 1 P*
( ) Untuk k = 1,4   0,528
Po k 1 Po

Pada aliran melalui converging nozzle terdapat dua kawasan :

Daerah I, jika 1  Pb/Po  P*/Po.


Aliran isetropis sampai dengan throat, dimana Pe=Pb.

Daerah II, jika Pb/Po  P*/Po.


Aliran isentropis sampai leher tetapi tidak isentropis sesudah
meninggalkan leher ; Pe=P*Pb.
Proses aliran menurut Daerah II dapat digambarkan pada Ts diagram berikut ini :

T
Po

To

s=konstan

P*
T*
Pb< P*
Skonstan
s

Gambar 5.2 : Ts diagram untuk aliran


yang choke
melalui converging nozzle
Meskipun aliran isentropis merupakan aliran
ideal tetapi masih cukup baik untuk
menganalisa aliran nyata melalui nozzle,

Karena pada converging nozzle ini aliran


dipercepat dan terjadi gradiasi tekanan yang
mempunyai tendensi untuk menipiskan
boundary layer sehingga mendekati sifat
aliran isentropis.
Contoh Soal 1

Udara mengalir melalui converging nozzle secara


isentropis pada kondisi sebagai berikut :

Diketahui :
Tekanan stagnasi Po = 1 Mpa (abs)
Temperatur stagnasi To = 333 oK
Tekanan belakang (back pressure) Pb = 591 Kpa (abs)
Luas penampang throat At = 0,001 m2. = 10 Cm2
Pada nosel converging throat nosel = exit nosel
Ditanya :

a.Bilangan mach pada exit nosel, Me


o
b.Mass flow rate m
Jawab :

Langkah pertama adalah mengecek aliran, apakah shok atau tidak, dengan
menggunakan perbandingan tekanan :

Po
Pb P*
To  0,528
Po
Mt=Me

jika 1  Pb/Po  P*/Po.


Maka aliran isetropis sampai dengan throat, dimana Pe=Pb.

Pb 591kpa Karena 0,591>0,528 maka aliran tidak shok


  0,591 sehingga Pe = Pb
Po 1000kpa
Cara pertama :

Untuk Aliran Isentropis dimana Po= konstan


k 1
Po k 1
k
karena Pe=Pb , maka : k 1 2 Po
 (1  Me ) 2 k 1 1 Me  ( ) k

Pe 2 2 Pb
dan :

k 1 6 1,4 1
Po 2 1 1,0x10 2 12
Me  [{( ) k
 1} ] 2
 [{( ) 1,4
 1} ]  0,9
Pb k 1 5,91x105
1,4  1
Mass flow rate *
didapat : m   e .Ve .A e   e .M e .Ce .A e
Selanjutnya kita akan menghitung temperatur, Te
untuk mendapatkan ρe dan Ce

karena To=konstant maka :


T0 k 1 2 To (273  60)0 K
 1 Me maka : Te 
k 1 2

1,4  1
 2870 K
Te 2 1
2
Me 1
2
(0,9)2

N.m kg.m
C e  kRTe  (1,4x287 0
x287 0
Kx 2
)  340m / s
kg. K N.sec

Pe 5 N kg.0 K 1 kg
dan : e   5,91x10 2 x x  7,18
RTe m 287Nm 2870 K m3

Akhirnya :

* kg m
m   e M e C e A e  7,18 3 x0,9x340 x0,01m 2  2,20 kg
m sec sec
Cara kedua :

Cara yang kedua ini bisa jadi pemecahan dengan tabel aliran
udara isentropis (disini mahasiswa tentunya harus mempunyai
tabel tersebut).
Pb 5,91x105
Perbandingan tekanan :  6
 0 ,591  0 ,528
Po 1,0x10

Jadi aliran tidak choke, maka Pe=Pb dan aliran isentropis.

Dari tabel : P/Po = 0,591 maka didapat M = 0,90

Jadi : M e  0,90
Prosedur yang paling sederhana dalam menggunakan tabel
adalah mengekpresikan hasil yang kita inginkan dalam bentuk
perbandingan property yang bisa didapat didalam tabel, jadi :

*
m   e .Ve .A e   e .M e .Ce .A e   e .M e k.R T .Te .A e

* e Te Po  e Te
m   o . .M e k.R.To .A e  . .M e k.R.To .A e
o To RTo  o To

Akhirnya :

e
o Te k
m .Po .M e .A e
o To RT o
Dengan menggunakan harga

M e  0,90 Maka dapat kita hitung

0
* 1 N kg K 1 kgm 12 -3 2
m  (0,687)(0,8606) (1x10 2 )x(0,9)(1,4x
2 6
x 0
x 2
) (10 m )
m 287Nm 333 K Nsec

o
m  2,20 kg/sec

Anda mungkin juga menyukai