Anda di halaman 1dari 6

Pertemuan Minggu ke: 3 TM-2020

KONDUKSI DILINGKUNGAN KONVEKSI

3.1. Bidang Datar


Berdasarkan kenyataan bahwa dinding sekeliling benda selalu terdapat fluida, misalnya
udara, maka sifat konduktivitas benda harus digabungkan dengan sifat konveksivitas fluida
yang mengelilinginya. Sehingga aliran panas menyeluruh sebagai hasil gabungan proses
konduksi dan konveksi bisa dinyatakan dengan koefisien perpindahan panas menyeluruh U,
yang dirumuskan dalam bentuk:
Q = U A T
Proses perpindahan panas menyeluruh untuk bidang datar dapat digambarkan dengan
jaringan tahanan seperti pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Bidang Datar pada Lingkungan Konveksi

Aliran panas yang dipindahkan melalui masing-masing lapisan atau hambatan adalah:
( )
( )

( )

( )

( )
Dari persamaan di atas maka diperoleh beda temperatur untuk masing-masing lapisan seperti
berikut ini.

1
Pertemuan Minggu ke: 3 TM-2020

Beda temperatur total gabungan konduksi dan konveksi merupakan penjumlahan beda
temperatur tiap-tiap bagian, sehingga diperoleh suatu persamaan berikut:

atau:

( )

Sedangkan aliran panas menyeluruhnya dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:


( )
( )

Sesuai dengan persamaan di atas, maka koefisien perpindahan panas menyeluruh adalah:

( )

( )

Sehingga laju panas yang dipindahkan atau mengalir melalui dinding berlapis adalah:
( ) [ ]
Dimana :
U adalah koefisien perpindahan panas menyeluruh
k adalah konduktivitas termal
h adalah koefisien perpindahan panas konveksi
A adalah luas permukaan bidang hantaran panas

Contoh:
1. Suatu dinding ruang bakar terdiri dari 20 cm magneside brick dengan konduktivitas termal
3,8 W/m oK dan bagian luar dilapisi dengan 25 cm bahan common brick dengan
konduktivitas termal 0,66 W/m oK. Bagian dalam ruang bakar terdapat gas panas 1350 oC
dengan konveksivitas 16,5 W/m2 oK sedangkan bagian luar ruang bakar terdapat udara
lingkungan 40 oC dengan konveksivitas 11,9 W/m2 oK.
Tentukan:
a. Koefisien perpindahan panas menyeluruh
b. Laju kerugian panas melalui dinding
c. Temperatur antara lapisan magneside brick dan common brick.
Penyelesaian:
a. Koefisien perpidahan panas menyeluruh (U) :

2
Pertemuan Minggu ke: 3 TM-2020

b. Laju kerugian panas melalui dinding:


( )
( )

c. Temperatur antara lapisan magneside brick dan common brick:

( )

( )( )

3.2. Bidang Silinder


Untuk silinder berlubang yang berada dilingkungan konveksi dinding permukaan bagian
dalam dan luarnya dapat digambarkan seperti pada gambar 3.2.

Gambar 3.2. Bidang Silinder pada Lingkungan Konveksi

Aliran panas dari fluida ke dinding bagian dalam adalah konveksi:


( )
Aliran panas pada dinding dari lapisan A adalah konduksi:

3
Pertemuan Minggu ke: 3 TM-2020

( )

Aliran panas pada dinding dari lapisan B adalah konduksi:


( )

Aliran panas dari dinding bagian luar lapisan B ke fluida luar:


( )
Berdasarkan pada persamaan laju aliran panas dari masing-masing lapisan tersebut di atas,
maka beda temperatur dari masing-masing lapisan adalah:

( )

( )

Perbedaan temperatur total gabungan konduksi dan konveksi pada silinder berlubang
adalah:

( )

Sedangkan aliran panas menyeluruhnya dapat dinyatakan dalam hubungan persamaan


berikut:

Pada silinder berlubang, luas bidang konveksi tidak sama untuk kedua fluida, luas bidang
ini tergantung dari diameter dalam silinder dan tebal silinder. Luas permukaan dinding bagian
dalam dan luar silinder adalah:
A1 = 2  r1 L
A3 = 2  r3 L
Sehingga aliran panas total berdasarkan luas permukaan dinding bagian dalam:
( )

Sesuai dengan persamaan aliran panas total di atas, maka koefisien perpindahan panas
menyeluruh untuk luas permukaan bagian dalam.

4
Pertemuan Minggu ke: 3 TM-2020

Jadi laju aliran panas total melalui dinding silinder adalah:


( )( ) [ ]
Sedangkan koefisien perpindahan panas menyeluruh untuk luas permukaan bagian luar
silinder.

Jadi laju aliran panas total melalui dinding silinder adalah:


( )( ) [ ]

Contoh:
2. Pipa kuningan panjang 1,75 m dengan diameter dalam 2 cm dan diameter luar 3 cm
mempunyai k = 112 W/m oK. Pipa kuningan dilapisi dengan asbestos setebal 2 cm yang
memiliki k = 0,74 W/m oK. Di dalam pipa terdapat air panas 250 oC dengan h = 125 W/m2 oK
dan pipa berada dilingkungan udara 35 oC dengan h = 8,5 W/m2 oK.
Tentukan:
a. Hambatan termal masing-masing lapisan
b. Koefisien perpindahan panas menyeluruh
c. Laju aliran panas melalui pipa
d. Temperatur pada diameter luar pipa.
Penyelesaian:
Panjang pipa: L = 1,75 m
Radius dalam pipa:r1 = 0,02/2 = 0,01 m
Radius luar pipa: r2 = 0,03/2 = 0,015 m
Radius asbestos: r3 = 0,015 + 0,02 = 0,035 m
Luas permukaan dinding bagian dalam adalah: 2πr1L

a. Hambatan termal masing-masing lapisan

5
Pertemuan Minggu ke: 3 TM-2020

b. Koefisien perpindahan panas menyeluruh:

c. Laju aliran panas melalui pipa:


( )
( )( )( )( )

d. Temperatur pada diameter luar pipa:


( )

( )( )( )

( )( )

T2 = 232,4 oC

Anda mungkin juga menyukai