Anda di halaman 1dari 10

Koefisien Perpindahan Kalor,

Tebal Kritis Insulasi,


Tahanan Kontak Termal.

M E L AT I N A O PAT S I TA N G G A N G

1706985760

KELOMPOK 8
KOEFISIEN PERPINDAHAN-KALOR
MENYELURUH

Sebuah dinding datar (Gambar 1) sisi A terdapat fluida panas dan


sisi B fluida dingin.
Perpindahan kalor:

Perpindahan kalor menyeluruh:

Gambar 1.a Perpindahan


Aliran kalor menyeluruh sebagai hasil gabungan proses konduksi kalor menyeluruh melalui
dan konveksi bisa dinyatakan dengan koefisien perpindahan dinding datar
kalor menyeluruh ( U )

Sesuai persamaan diatas koefisien perpindahan kalor menyeluruh


menjadi:
Gambar 1.b Proses perpindahan
kalor digambarkan dengan
jaringan tahanan
Untuk silinder bolong yang terkena lingkungan konveksi di
bagian dalam dan luarnya(Gambar 2).
Perpindahan kalor menyeluruh:

Besaran dan merupakan luas permukaan dalam dan luar


tabung dalam. Koefisien perpindahan kalor menyeluruh
dapat didasarkan atas bidang dalam atau luar tabung,
sehingga:

Gagasan umum baik untuk dinding datar maupun silindris,


Gambar 2. Analogi tahanan untuk
yaitu:
silinder bolong dengan kondisi batas
konveksi
TEBAL KRITIS INSULASI
Selapis isolasi yang dipasang sekeliling pipa bundar (Gambar
3). Suhu dinding dalam isolasi pada , sedang muka luarnya
terkena lingkungan konveksi pada . Perpindahan kalor yang
terjadi adalah

Persamaan diatas diolah untuk menentukan jari-jari luar isolasi


agar perpindahan kalor maksimum. Kondisi maksimum ialah

Gambar 3. Tebal kritis isolasi.

Yang menghasilkan

Persamaan tersebut memberikan konsep jari-jari kritis isolasi. Jika jari-jari luar kurang dari nilai yang
diberikan oleh persamaan itu, maka perpindahan kalor akan meningkat dengan penambahan tebal
isolasi. Untuk jari-jari luar yang lebih dari nilai itu, pertambahan tebal isolasi akan mengurangi
perpindahan kalor.
Contoh: Tebal Kritis Isolasi
Hitunglah jari-jari kritis isolasi asbes [k=0,17 W/mC ] yang membalut pipa yang terkena udara
kamar yang suhunya 20C dengan h = 3,0 W/mC. Hitunglah rugi kalor dari pipa yang
diameternya 5,0 cm dan suhunya 200C jika dibalut dengan isolasi pada jari-jari kritis, dan
tanpa isolasi?
Penyelesaian:
Hitung :

Jari-jari dalam isolasi ialah 5,0/2 = 2,5 cm. Sehingga perpindahan kalor dapat dihitung:

Tanpa isolasi, konveksi dari permukaan luar pipa adalah

Jadi, jika ditambahkan isolasi setebal 3,17 cm, perpindahan kalor akan bertambah sebanyak 25
persen.
TAHANAN KONTAK TERMAL
• Dua batangan padat dihubungkan satu sama lain
seperti Gambar 4. Sisi batang itu diisolasi, sehingga
aliran kalor hanya berlangsung dalam arah
aksial(sejajar poros). Konduktivitas termal kedua
bahan mungkin berbeda, tetapi jika sisinya diisolasi
maka fluks kalor yang melewati kedua bahan itu
dalam keadaan steady-state mesti sama.
• Profil suhu pada kedua bahan itu kira-kira seperti
Gambar 3b. Penurunan suhu secara tiba-tiba pada
bidang 2, yaitu bidang kontak antara kedua bahan Gambar 4. Ilustrasi efektahanan kontak
terjadi karena tahanan kontak termal ( thermal termal: (a) situasi fisis; (b) profil suhu
contact resistance ).
Dengan menerapkan neraca energi pada kedua
bahan itu, didapatkan:

atau

Dimana besaran disebut tahanan kontak termal


dan koefisien kontak.
Mekanisme fisika tahanan kontak (Gambar 5). Tidak ada
permukaan yang benar-benar halus, dan kekasaran
permukaan itulah yang diperkirakan memegang peranan
penting dalam penentuan tahanan kontak. Ada dua unsur
pokok yang menentukan perpindahan kalor pada sambungan:
1. Konduksi antara zat padat dengan zat pada titik-titik
singgung;
Gambar 5. Model kekasaran sambungan
2. Konduksi melalui gas yang terkurung pada ruang-ruang untuk analisis tahanan kontak termal
lowong yang terbentuk karena persinggungan itu.

Faktor kedua ini diperkirakan memberikan tahanan utama terhadap aliran kalor, karena konduktivitas gas itu
sangat kecil dibandingkan dengan zat padat.
Aliran kalor melintasi sambungan dapat dituliskan sebagai berikut:

Dengan untuk bidang kontak ; untuk bidang lowong; ialah tebal ruang lowong; konduktivitas termal fluida
yang mengisi ruang lowong; dan A luas penampang total batangan.
Persamaan tersebut diselesaikan untuk mendapatkan koefisien kontak:

Dari model fisis diatas, dapat ditarik kesimpulan sementara:


1.Tahanan kontak meningkat jika tekanan gas sekitar diturunkan hingga di
bawah nilai dimana lintasan bebas rata-rata molekul (mean free path) adalah
besar dibandingkan dengan dimensi karakteristik ruang lowong itu, karena
konduktans termal efektif (effective thermal conductance) gas yang
terkurung akan menurun pada keadaan ini;
2.Tahanan kontak menurun jika tekanan sambungan ditingkatkan, karena hal ini
akan mengakibatkan deformasi kontak, dan dengan demikian memperluas
bidang kontak antara kedua zat padat.
REFERENSI

• Holman, J.P. 1991. Perpindahan Kalor (alih bahasa E. Jasjfi) Edisi ke-6. Penerbit

Erlangga, Jakarta.

• Holman, J.P. 2010. Heat Transfer 10th Edition. Mc Graw hill, New York.

Anda mungkin juga menyukai