M E L AT I N A O PAT S I TA N G G A N G
1706985760
KELOMPOK 8
KOEFISIEN PERPINDAHAN-KALOR
MENYELURUH
Yang menghasilkan
Persamaan tersebut memberikan konsep jari-jari kritis isolasi. Jika jari-jari luar kurang dari nilai yang
diberikan oleh persamaan itu, maka perpindahan kalor akan meningkat dengan penambahan tebal
isolasi. Untuk jari-jari luar yang lebih dari nilai itu, pertambahan tebal isolasi akan mengurangi
perpindahan kalor.
Contoh: Tebal Kritis Isolasi
Hitunglah jari-jari kritis isolasi asbes [k=0,17 W/mC ] yang membalut pipa yang terkena udara
kamar yang suhunya 20C dengan h = 3,0 W/mC. Hitunglah rugi kalor dari pipa yang
diameternya 5,0 cm dan suhunya 200C jika dibalut dengan isolasi pada jari-jari kritis, dan
tanpa isolasi?
Penyelesaian:
Hitung :
Jari-jari dalam isolasi ialah 5,0/2 = 2,5 cm. Sehingga perpindahan kalor dapat dihitung:
Jadi, jika ditambahkan isolasi setebal 3,17 cm, perpindahan kalor akan bertambah sebanyak 25
persen.
TAHANAN KONTAK TERMAL
• Dua batangan padat dihubungkan satu sama lain
seperti Gambar 4. Sisi batang itu diisolasi, sehingga
aliran kalor hanya berlangsung dalam arah
aksial(sejajar poros). Konduktivitas termal kedua
bahan mungkin berbeda, tetapi jika sisinya diisolasi
maka fluks kalor yang melewati kedua bahan itu
dalam keadaan steady-state mesti sama.
• Profil suhu pada kedua bahan itu kira-kira seperti
Gambar 3b. Penurunan suhu secara tiba-tiba pada
bidang 2, yaitu bidang kontak antara kedua bahan Gambar 4. Ilustrasi efektahanan kontak
terjadi karena tahanan kontak termal ( thermal termal: (a) situasi fisis; (b) profil suhu
contact resistance ).
Dengan menerapkan neraca energi pada kedua
bahan itu, didapatkan:
atau
Faktor kedua ini diperkirakan memberikan tahanan utama terhadap aliran kalor, karena konduktivitas gas itu
sangat kecil dibandingkan dengan zat padat.
Aliran kalor melintasi sambungan dapat dituliskan sebagai berikut:
Dengan untuk bidang kontak ; untuk bidang lowong; ialah tebal ruang lowong; konduktivitas termal fluida
yang mengisi ruang lowong; dan A luas penampang total batangan.
Persamaan tersebut diselesaikan untuk mendapatkan koefisien kontak:
• Holman, J.P. 1991. Perpindahan Kalor (alih bahasa E. Jasjfi) Edisi ke-6. Penerbit
Erlangga, Jakarta.
• Holman, J.P. 2010. Heat Transfer 10th Edition. Mc Graw hill, New York.