Anda di halaman 1dari 28

KONDUKSI MANTAP TM-2011

1

BAB I
KONDUKSI MANTAP

1.1. Pendahuluan
Konduksi ialah perpindahan panas pada benda padat dari daerah
bertemperatur tinggi ke daerah bertemperatur rendah. Menurut Fourrier, kecepatan
aliran akan sebanding dengan luas permukaan yang dilalui panas dan beda
temperatur serta berbanding terbalik dengan tebal dinding yang dilalui.


Dimana k adalah konduktivitas termal, tanda negatif (-) menyatakan bahwa makin
tebal dinding makin turun temperatur di balik dinding tersebut.
Konduktivitas termal (k) adalah konstanta keseimbangan yang dapat
didefinisikan dari hukum Fouriers.




Konduktivitas termal merupakan sifat fisik bahan dan sifat kemampuan bahan
memindahkan panas. Setiap bahan mempunyai konduktivitas termal yang berbeda
dan tergantung pada struktur fisik bahan, berat jenis, kelembaban, tekanan dan
temperatur.
Data konduktivitas termal dari beberapa bahan dapat dicari pada tabel
(lampiran A). Untuk perhitungan penting konduktivitas termal harus ditentukan
dengan percobaan laboratorium. Jika temperatur dalam bahan bervariasi pada
aliran panas yang menyebar, perlu dicari seberapa besar konduktivitas termal
tergantung pada temperatur. Beberapa percobaan menunjukkan bahwa untuk
sebagian besar bahan tergantung pada temperatur secara linier.
k = ko (1 + b t)
Dimana ko adalah konduktivitas termal pada 0
0
C dan b adalah konstanta yang
ditentukan dari percobaan.
KONDUKSI MANTAP TM-2011


2
Untuk perhitungan praktis, konduktivitas termal biasanya ditentukan dengan
temperatur batas rata-rata aritmatik dari bahan dan rata-rata aritmatika dianggap
konstan. Berdasarkan persamaan Fourrier satuan konduktivitas termal dapat
ditentukan :

()



Faktor konversi:
C m hr
kcal
1,488
0,578
0,86
K m
W
1,73
0,578
1
F m hr
kcal
1
F ft hr
Btu
0,671
0,86
0,578
K m
W
1,163
0,86
1
C m hr
kcal
1
F ft hr
Btu
0,578
F) (9,5 ft) (3,281 hr)
3600
1
(
Btu 10 . 0,948
C m hr
kcal
0,86
C m
hr
3600
1
kcal 10 . 0,239
K m
W
1
0
0 0
0
0 0
0
0
3
0
1 0 1
3
0
= =
= =
= =
= =
=
=
=
=


Pada konduksi keadaan mantap, dinding yang dilalui panas tidak menyerap
panas yang melaluinya karena sudah jenuh. Dengan demikian dinding tersebut
hanya berfungsi sebagai suatu penghantar.

1.2. Konduksi Bidang Datar
Jika suatu dinding homogen seperti gambar 1.1 mempunyai tebal L dan
konduktivitas termal k. kedua permukaannya dipertahankan tetap konstan pada
temperatur T
1
, dan T
2
. di dalam dinding terdapat lapisan tipis dx yang berjarak x
dari permukaan luar dan dibatasi oleh dua permukaan isotermal.

KONDUKSI MANTAP TM-2011


3

X
T
1




q
T
2

T

X = 0 X = L
X
Gambar 1.1 Dinding Datar Homogen

Berdasarkan hukum Fourier, persamaan untuk lapisan ini dapat ditulis seperti
berikut:



Integrasi konstanta C ditentukan dengan kondisi batas, yaitu:
Untuk x = 0 ; T = T
1


Kemudian dengan x = L ; T = T
2


KONDUKSI MANTAP TM-2011


4

)
Persamaan di atas merupakan nilai laju aliran panas per satuan luas (W/m
2
).
Sedangkan jumlah total panas yang dipindahkan melalui permukaan dinding seluas
A dalam waktu t adalah:
Q = q .A.t (W)
Persamaan kurva temperatur setiap titik di dalam dinding dapat ditentukan dengan
mensubstitusikan konstanta C dan nilai q ke dalam persamaan:


Sehingga:



Contoh:
1. Sebuah plat besi tebalnya 2,5 cm, temperatur pada kedua permukaannya 1000
0
C dan 200
0
C. panjang dan lebar plat adalah 75 cm dan 40 cm, sedangkan
konduktivitas termalnya 75 W/m
0
C.
Hitung laju aliran panas yang melalui plat tersebut, dan temperatur di dalam plat
yang berjarak 5 mm dari permukaan yang panas.
Penyelesaian :
W 10 . 7,20
0,025/75
0,40) . (0,75 200) (1000
x/k
A ) T (T
Q
5
2 1
=

=

Temperatur yang berjarak 5 mm dari permukaan panas :
KONDUKSI MANTAP TM-2011


5
C 840 T
75
0,005) . .10 (2,40 75) . (1000
k
x q k T
T
x/k
T T
q
W/m 10 . 2,40
0,40 . 0,75
10 . 7,20
/A Q q
0
x
6
1
x
x 1
2 6
5
=

=
= = =


2. Tentukan perpindahan panas per satuan luas melalui lempeng homogen yang
tebalnya 1,5 in dan kedua permukaannya dipertahankan pada temperatur 100
o
F dan 70
o
F. Konduktivitas termal bahan ialah 0,11 Btu/hr-ft
o
F.
Penyelesaian:
Tebal: x =1,5 in = 1,5/12 ft


( )


Menggunakan satuan SI:
(


) (

( )

( )
(

) (



Dinding datar berlapis terdiri dari beberapa lapisan yang heterogen tersusun
seri seperti pada gambar 1.2. Laju aliran panas per satuan luas pada konduksi
keadaan mantap (steady-state) adalah konstan dan sama untuk seluruh lapisan.
KONDUKSI MANTAP TM-2011


6
Dengan demikian persamaan untuk masing-masing lapisan dapat dituliskan
berdasarkan persamaan sebelumnya yaitu:

=
=
=
) (
3
3
) (
) (
4 3
3 2
2
2
2 1
1
1
T T
x
k
q
T T
x
k
q
T T
x
k
q

atau:

=
=
=
3
3
4 3
2
2
3 2
1
1
2 1
k
x
q T T
k
x
q T T
k
x
q T T



Gambar 1.2 Dinding Datar Berlapis

KONDUKSI MANTAP TM-2011


7
Perbedaan temperatur total dapat ditentukan dengan menjumlah perbedaan
temperatur masing-masing lapisan, sehingga diperoleh persamaan:

)
Sehingga laju aliran panas per satuan luas untuk dinding berlapis adalah:
3
3
2
2
1
1
4 1
k
x
k
x
k
x
T T
q
+ +

=

Untuk mempermudah perhitungan laju aliran panas pada dinding berlapis
dapat digunakan analogi listrik seperti pada gambar 1.2 laju aliran panas dapat
dipandang sebagai aliran listrik, sedangkan gabungan konduktivitas termal dan
tebal dinding merupakan tahanan terhadap aliran. Temperatur merupakan fungsi
potensial, maka:




3 2 1
4 1
R R R
T T
q
+ +

=

atau
th
R
t
q
A
=

Dimana :
R = x/k adalah tahanan termal
R
th
adalah tahanan termal total
k / x adalah konduktansi termal
Dinding berlapis yang tersusun secara parallel ditunjukkan pada gambar 1.3 di
bawah ini. Hambatan termal disini ditunjukkan oleh masing-masing bagian dari
dinding, sedangkan beda temperatur pada kedua bagian permukaan diasumsikan
sama. Laju aliran panas melalui tebal dinding adalah jumlah seluruh laju aliran
panas dari masing-masing bagian dinding. Laju aliran panas masing-masing
bagian dinding adalah:

KONDUKSI MANTAP TM-2011


8


Laju aliran panas total melalui dinding:

)
Jika:

)
maka laju aliran panas total adalah:













Gambar 1.3 Dinding Berlapis Tersusun Paralel

Untuk dinding yang tersusun secara gabungan seri dan parallel ditunjukkan
pada gambar 1.4 berikut ini.


R
1

R
2

R
3

Q Q
T
1
T
2

KONDUKSI MANTAP TM-2011


9









a. Susunan Dinding








b. Analogi Listrik
Gambar 1. 4 Dinding Tersusun Seri dan Paralel

Laju aliran panas total yang melalui dinding yang tersusun seri dan parallel seperti
pada gambar 1.4 adalah:

(

]


Contoh:
3. Dinding berlapis dengan tinggi 2 m dan lebar 1,5 m terdiri dari batu bata setebal
12 cm, plester gibsum setebal 3 cm dan papan asbes semen setebal 10 mm.
Temperatur dinding batu bata sebelah dalam adalah 200
o
C dan temperatur
dinding lapisan papan asbes bagian luar adalah 30
o
C. Konduktivitas termal
A
B
C
D
E
F
G
Q
R
A

R
B

R
C

R
D

R
E

R
F

R
G

T
1

T
2

T
3

T
4

T
5

Q
KONDUKSI MANTAP TM-2011


10
masing-masing bahan adalah batu bata = 0,69 W/m
o
C, plester gibsum = 0,48
W/m
o
C dan papan asbes semen = 0,74 W/m
o
C.
Tentukan:
a. Laju aliran panas melalui dinding
b. Temperatur kedua permukaan plester gibsum
Penyelesaian:
Luas permukaan: A = (2 . 1,5) = 3 m
2

Hambatan termal:
[

]
[


a. Laju aliran panas melalui dinding adalah:

(



( )


b. Temperatur permukaan plester gibsum:

(


()()


()()


4. Suatu dinding berlapis yang tersusun seri dan parallel seperti gambar di bawah
ini dengan luas permukaan 0,3 m
2
. Temperatur dinding bagian dalam T
1
= 350
o
C dan temperatur bagian terluar T
4
= 35
o
C. Konduktivitas termal masing-
masing bahan adalah k
A
= 1,04 W/m
o
C, k
B
= 1,77 W/m
o
C, k
C
= 1,26 W/m
o
C
dan k
D
= 0,74 W/m
o
C. Tentukanlah laju aliran panas melalui dinding dan
temperatur bagian dalam bahan A (T
2
).
KONDUKSI MANTAP TM-2011


11
Penyelesaian:










a. Laju aliran panas melalui dinding:

(



()( )
() *

+ ()

() () ()

b. Temperatur bagian dalam bagian A:

(


2 cm 15 cm 12 cm
T
4
T
3
T
2
T
1

A
B
C
D
Q
KONDUKSI MANTAP TM-2011


12


()()



Berdasarkan kenyataan bahwa dinding sekeliling benda selalu terdapat fluida,
misalnya udara, maka sifat konduktivitas benda harus digabungkan dengan sifat
konveksivitas fluida yang mengelilinginya. Sehingga aliran panas menyeluruh
sebagai hasil gabungan proses konduksi dan konveksi bisa dinyatakan dengan
koefisien perpindahan panas menyeluruh U, yang dirumuskan dalam bentuk:
Q = U A AT
Proses perpindahan panas menyeluruh untuk bidang datar dapat digambarkan
dengan jaringan tahanan seperti pada gambar 1.5.













Gambar 1.5 Bidang Datar pada Lingkungan Konveksi

Aliran panas yang dipindahkan melalui masing-masing lapisan atau hambatan
adalah:
Q = h
A
A (T
f1
T
1
)

X
3
X
2
X
1

T
4
T
3
T
2
T
1

A
B C
Q
T
f1

T
f2

Fluida A
Fluida B
T
f2
T
4

T
3

T
2

T
1

T
f1

R
f1
R
A
R
B
R
C
R
f2

KONDUKSI MANTAP TM-2011


13

)
atau:



Beda temperatur total gabungan konduksi dan konveksi merupakan penjumlahan
beda temperatur tiap-tiap bagian, sehingga diperoleh suatu persamaan berikut:



atau:

)
Sedangkan aliran panas menyeluruhnya dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut:

(


Sesuai dengan persamaan di atas, maka koefisien perpindahan panas menyeluruh
adalah:

)
KONDUKSI MANTAP TM-2011


14
Sehingga laju panas yang dipindahkan atau mengalir melalui dinding berlapis
adalah:
(

)
Dimana :
U adalah koefisien perpindahan panas menyeluruh
k adalah konduktivitas termal
h adalah koefisien perpindahan panas konveksi
A adalah luas permukaan bidang hantaran panas

Contoh:
5. Suatu dinding ruang bakar terdiri dari 20 cm magneside brick dengan
konduktivitas termal 3,8 W/m
o
K dan bagian luar dilapisi dengan 25 cm bahan
common brick dengan konduktivitas termal 0,66 W/m
o
K. Bagian dalam ruang
bakar terdapat gas panas 1350
o
C dengan konveksivitas 16,5 W/m
2

o
K
sedangkan bagian luar ruang bakar terdapat udara lingkungan 40
o
C dengan
konveksivitas 11,9 W/m
2

o
K.
Tentukan:
a. Laju kerugian panas melalui dinding
b. Temperatur antara lapisan magneside brick dan common brick.
Penyelesaian:
a. Laju kerugian panas melalui dinding:

)
( )


b. Temperatur antara lapisan magneside brick dan common brick:
KONDUKSI MANTAP TM-2011


15

()()
T
2
= 1092,5
o
C

1.3. Konduksi Bidang Silinder
Suatu dinding berbentuk silinder (tabung) seperti gambar 1.6, mempunyai
panjang L dengan jari-jari dalam r
1
dan jari-jari luar r
2
. didalam dinding terdapat
lapisan berbentuk gelang (annular) dengan jari-jari r dan tebal dr dibatasi oleh dua
permukaan isotermal silinder. Temperatur hanya bervariasi secara radial pada arah
x.

Gambar 1.6 Dinding Silinder Homogen

Berdasarkan hukum Fourier maka panas yang mengalir melalui lapisan per jam
adalah:


KONDUKSI MANTAP TM-2011


16



Dengan menggunakan kondisi batas: r = r
1
: T = T
1

r = r
2
; T = T
2


Dengan mengurangkan dua persamaan di atas maka akan diperoleh:


atau:

)

Jumlah laju aliran panas melalui dinding silinder per jam per satuan panjang
silinder adalah:


Sedangkan laju aliran panas per satuan luas bagian dalam silinder adalah:


Sedangkan laju aliran panas per satuan luas bagian luar silinder adalah:



KONDUKSI MANTAP TM-2011


17
Persamaan kurva temperatur dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
berikut:


Contoh:
6. Sebuah tabung stainless steel dengan diameter dalam 2 cm dan diameter luar 4
cm panjang 1,5 m memiliki konduktivitas termal 19 W/m
o
K. Temperatur dinding
dalam tabung adalah 120
o
C dan temperatur dinding luar 40
o
C. Tentukan laju
aliran panas melalui dinding tabung.
Penyelesaian:

()()




Dinding silinder berlapis terdiri dari beberapa lapisan yang heterogen dengan
temperatur pada permukaan-temu antara lapisan tersebut adalah sama.


Gambar 1.7 Dinding Silinder Berlapis
KONDUKSI MANTAP TM-2011


18
Dalam pemindahan panas konduksi mantap, jumlah panas yang melalui masing-
masing lapisan adalah sama dan konstan, sehingga:

(


atau :


Persamaan temperatur total merupakan jumlah perbedaan temperatur masing-
masing lapisan, sehingga:

)
Sedangkan laju aliran panas per satuan panjang adalah:

(


Secara analogi untuk persamaan dinding atas dapat disederhanakan menjadi:

(


atau:

(



KONDUKSI MANTAP TM-2011


19
Contoh:
7. Sebatang pipa stainless steel panjang 1,5 m dengan diameter dalam 2 cm dan
diameter dalam 3 cm mempunyai konduktivitas termal 19 W/m
o
K. Bagian luar
pipa dilapisi glass wool dengan konduktivitas termal 0,038 W/m
o
K setebal 3 cm
dan asbestos dengan konduktivitas termal 0,1 W/m
o
K setebal 2 cm.
Temperatur permukaan dalam pipa 350
o
C dan permukaan luar asbestos
adalah 30
o
C. Tentukan laju kerugian panas melalui pipa dan temperatur
permukaan antara glass wool dan asbestos.
Penyelesaian:
Panjang pipa: L = 1,5 m
Diameter dalam pipa: D
1
= 2 cm = 0,02 m
Diameter luar pipa D
2
= 3 cm = 0,03 m
Diameter glass wool: D
3
= 0,03 + 2(0,03) = 0,09 m
Diameter asbestos: D
4
= 0,09 + 2(0,02) = 0,13 m


a. Laju kerugian panas melalui pipa:

(



()( )



b. Temperatur permukaan antara glass wool dan asbestos:

(



()(


KONDUKSI MANTAP TM-2011


20


()()
()

T
2
= 66,1
o
C

Untuk silinder berlubang yang berada dilingkungan konveksi dinding
permukaan bagian dalam dan luarnya dapat digambarkan seperti pada gambar
1.8. Aliran panas dari fluida dinding bagian dalam:
Q = h
1
A
1
(T
f1
- T
1
)
atau:




Gambar 1.8 Bidang Silinder pada Lingkungan Konveksi

Aliran panas dari dinding bagian dalam ke bagian luar:

(


atau:

)


Aliran panas dari dinding bagian luar ke fluida luar:
Q = h
2
A
2
(T
2
- T
f2
)
atau:


KONDUKSI MANTAP TM-2011


21

Perbedaan temperatur total gabungan konduksi dan konveksi pada silinder
berlubang adalah:

)
Sedangkan aliran panas menyeluruhnya dapat dinyatakan dalam hubungan
persamaan berikut:


Pada silinder berlubang, luas bidang konveksi tidak sama untuk kedua fluida,
luas bidang ini tergantung dari diameter dalam silinder dan tebal silinder.
Luas permukaan dinding bagian dalam dan luar silinder adalah:
A
1
= 2 t r
1
L
A
2
= 2 t r
2
L
Sehingga aliran panas total:

(


Sesuai dengan persamaan aliran panas total di atas, maka koefisien
perpindahan panas menyeluruh adalah:




Contoh:
KONDUKSI MANTAP TM-2011


22
8. Pipa kuningan panjang 1,75 m dengan diameter dalam 2 cm dan diameter luar
3 cm mempunyai k = 112 W/m
o
K. Pipa kuningan dilapisi dengan asbestos
setebal 2 cm yang memiliki k = 0,74 W/m
o
K. Di dalam pipa terdapat air panas
250
o
C dengan h = 125 W/m
2

o
K dan pipa berada dilingkungan udara 35
o
C
dengan h = 8,5 W/m
2

o
K. Tentukan laju aliran panas melalui pipa dan
temperatur pada diameter luar pipa.
Penyelesaian:
Panjang pipa: L = 1,75 m
Radius dalam pipa: r
1
= 0,02/2 = 0,01 m
Radius luar pipa: r
2
= 0,03/2 = 0,015 m
Radius asbestos: r
3
= 0,015 + 0,02 = 0,035 m
Luas permukaan dinding bagian dalam adalah: 2r
1
L, maka koefisien
perpindahan panas menyeluruh adalah:



a. Laju aliran panas melalui pipa:

)
()()()( )

b. Temperatur pada diameter luar pipa:
KONDUKSI MANTAP TM-2011


23



()()(


()()


T
2
= 232,4
o
C

1.4. Konduksi Bidang Bola
Suatu dinding berbentuk bola berlubang dengan bahan yang homogen seperti
gambar 1.9.


Gambar 1.9 Dinding Bola Homogen

Jika suatu lapisan tipis setebal dr dengan jari-jari r terletak dinding dalam dinding
bola, maka aliran panas melalui lapisan ini adalah:



KONDUKSI MANTAP TM-2011


24
Dengan Memasukkan kondisi batas: r = r
1
; T = T
1

r = r
2
; T = T
2


Dengan mengurangkan dua persamaan di atas maka akan diperoleh:

)
atau:

(

)
(

)


(

)
(

)


(



dimana:
x adalah ketebalan dinding
2
D D
x
1 2

=

Untuk menentukan kurva distribusi temperatur tiap titik pada dinding bola dapat
dilakukan dengan menggunakan persamaan berikut ini.

)
(

)
(

)

Dinding bola berlapis dengan masing-masing lapisan terdiri dari bahan yang
berbeda ditunjukkan pada gambar 1.10, persamaan aliran panasnya dapat
diselesaikan seperti cara sebelumnya.

KONDUKSI MANTAP TM-2011


25

Gambar 1.10 Dinding Bola Berlapis

Dengan mengganggap bahwa perpindahan panas merupakan konduksi
mantap, maka jumlah panas yang melalui masing-masing lapisan adalah sama dan
konstan, serta temperatur permukaan-temu adalah sama.
Sehingga:


atau:


Perbedaan temperatur total dari seluruh lapisan dapat ditentukan dengan
menjumlahkan perbedaan temperatur masing-masing lapisan, sehingga diperoleh
suatu persamaan:

KONDUKSI MANTAP TM-2011


26

)
sehingga:

) (

) (

)

atau:



Contoh:
9. Tungku pemanas berbentuk setengah bola dengan diameter dalam dan luar
0,6 m dan 0,85 m dilapisi isolasi setebal 40 mm. Angka Konduktivitas termal
tungku dan isolasi 0,31 W/m
0
C. Temperatur dinding dalam tungku 800
0
C dan
dinding luar isolasi 50
0
C. hitunglah panas yang mengalir ke luar melalui
setengah bola tersebut.
Penyelesaian :
r
1
= 0,6/2 = 0,3 m
r
2
= 0,85/2 = 0,425 m
r
3
= 0,425 + 0,04 = 0,465 m
Luas bola : A = 4 t r
2

Luas setengah bola : A = 2t r
2

W 653,26 Q
0,465 . 0,425 . 0,05
0,425 0,465
0,425 . 0,3 . 0,31
0,3 0,425
50) (800 3,14 . 2
r r k
r r
r r k
r r
) T (T . 2
Q
3 2 2
2 3
2 1 1
1 2
3 1
=


=




KONDUKSI MANTAP TM-2011


27
1.5. Soal-Soal Latihan
1. Dinding tungku industri dari fire brick setebal 25 cm dengan konduktivitas
1,07 W/m
o
C. Temperatur permukaan dalam dinding adalah 400
o
C dan
temperatur permukaan luarnya 40
o
C. Hitung panas yang keluar melalui
dinding dan hitung temperatur daerah yang berjarak 12 cm dari permukaan
dalam dinding.
2. Suatu dinding berlapis terbuat dari fire brick dengan konduktivitas termal 1,37
W/m
o
C setebal 20 cm, dilapisi dengan glass wool dengan konduktivitas
0,038 W/m
o
C dan ditutup dengan pelat baja setebal 5 mm dengan
konduktivitas termal 54 W/m
o
C. Temperatur permukaan dalam dinding fire
brick adalah 650
o
C dan temperatur permukaan luar pelat baja adalah 35
o
C.
Hitung laju aliran panas melewati dinding dan tentukan temperatur masing-
masing permukaan lapisan dinding.
3. Suatu susunan dinding seperti gambar berikut ini berada dalam lingkungan
konveksi.











T
f1
= 300
o
C T
f2
= 25
o
C
h
A
= 16,5 W/m
2

o
C h
B
= 11,9 W/m
2

o
C k
G
= 0,04 W/m
o
C
k
A
= 1,07 W/m
o
C k
B
= 1,04 W/m
o
C k
C
= 1,32 W/m
o
C
k
D
= 1,07 W/m
o
C k
E
= 1,04 W/m
o
C k
F
= 1,32 W/m
o
C
x
1
= 12 cm x
2
= 10 cm x
3
= 6 cm x
4
= 4 cm
T
5

T
4

T
f2

X
3

X
2

X
1

T
3
T
2
T
1

A
B
E
Q
T
f1

Fluida A
Fluida B
C
D
F
G
X
4

KONDUKSI MANTAP TM-2011


28
a. Buatlah rangkaian analogi listriknya.
b. Hitung koefisien perpindahan panas menyeluruhnya
c. Hitung laju aliran panas melewati dinding tersebut.
d. Tentukan temperatur T
4
.
4. Sebuah pipa baja dengan konduktivitas 34 W/m
o
C berdiameter dalam 20 mm
dan tebal 5 mm dibalut dengan glass wool mempunyai konduktivitas 0,038
W/m
o
C setebal 15 mm. Bagian luar glass wool ditutup dengan asbestos
cement k = 0,74 W/m
o
C setebal 6 mm. Temperatur dinding dalam pipa
adalah 250
o
C dan permukaan luar asbestos cement adalah 30
o
C. Hitung
laju aliran panas per satuan panjang dan temperatur masing-masing bidang
permukaan lapisan.
5. Uap air 350
o
C mengalir di dalam pipa stainless steel dengan diameter dalam
2,5 cm dan tebal 3 mm. Konduktivitas termal pipa adalah 22 W/m
o
C dan
angka konveksivitas uap air adalah 150 W/m
2

o
C. Pipa dilapisi serat fiber
dengan k = 0,48 W/m
o
C setebal 3 cm dan bagian luarnya dibalut dengan
lembaran asbestos cement k = 0,17 W/m
o
C setebal 6 mm. Pipa berada di
lingkungan udara 30
o
C dengan angka konveksivitas 12 W/m
2

o
C. Hitunglah
koefisien perpindahan panas menyeluruh, kerugian panas melalui pipa dan
temperatur masing-masing permukaan lapisan.
6. Sebuah genahar berbentuk setengah bola setebal 20 cm yang terbuat dari
batu tahan api dengan diameter luar 80 cm dengan k = 1,07 w/m
0
C.
Pada bagian luarnya dilapisi isolasi dari bahan plester gipsum setebal 4 cm
dengan k = 0,48 W/m
0
C. Temperatur dalam dinding tungku 800
0
C dan
dinding bagian luar isolasi 35
0
C. Hitung laju panas melalui dinding genahar
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai