1507123812
DOSEN PENGAMPU :
KOMALASARI ST, MT
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2017
Perpindahan Panas Secara Konduksi
Konduksi mudah diamati saat terjadi aliran panas pada benda padat yang
homogen isotropis, karena tidak terjadi konveksi dan efek radiasi dapat diabaikan
jika benda tidak tembus gelombang elektromagnetik.
..................................................(10.1)
Jika dinding terus bersentuhan untuk waktu yang lama dengan gas panas
dan air pendingin, maka distribusi suhunya akan menjadi seperti kurva III,
keadaan distribusi suhunya akan tetap dan tidak berubah terhadap waktu. Kondisi
ini disebut stedy-state conduction. Pada keadaan steady-state temperatur hanya
berupa fungsi posisi/jarak, laju flow heat pada titik konstan. Sehingga untuk
keadaan steady state dirumuskan :
..................................................(10.2)
Sebuah dinding datar yang terdapat pendinganin dengan suhu -10 C, sementara
itu suhu di luar tangki adalaj 28 C. Suhu kemudian turun secara linear melalui
sekat sebagai heat flow dari udara luar ke pendingin. Beberapa saat selanjutnya
terdapat penurunan temperature pada sejumlah besar udara dan permukaan luar
sekat, tapi hal ini dapat diabaikan pada kasus gambar (a). Pada kasus gambar (b)
tampak tank serupa yang mengandung 100 C boiling water, yang melepas panas
ke 20 C udara. Sama sebelumnya, profil suhu pada sekat linear namun heat flows
berasal dari arah berlawanan dan nilai x dengan persamaan 10.1 harus diukur dari
dalam keluar permukaan. Perubahan temperature pada udara dekat tangki juga
diabaikan.
Contoh soal :
Kita ingin menurunkan persamaan yang menghitung laju heat flow melalui tiap
deret resistansi kemudian menunjukan laju dapat dihitung dengan rasio T
keselurhan terhadap resistansi keseluruhan.
Nilia qA, qB dan qC dapat ditulis dengan q karena semua panas yang melalui
resistansi pertama harus melalui resistansi kedua dan berakhir pada resistansi
ketiga. Sehingga rumusnya menjadi:
Nilai perbandingan beda suhu dengan resistan secara overall akan sebanding
dengan perbandingan beda suhu dan resistan komponen/layer.
Contoh soal :
a) Edisi ke-lima
b) Edisi ke-7
Aliran panas melalui silinder. Sebuah silinder berongga dengan panjang L dan
jari-jari dalam ri dan jari- jari luar ro terbuat dari material dengan konduktivitas
termal k. Suhu di luar permukaan To dan di dalam permukaan Ti dimana Ti > To.
Persamaan aliran panas yang terbentuk berdasarkan keterangan di atas adalah
a) Edisi kelima
b) Edisi ketujuh
1.3 Konduksi Unsteady-state
Pada gambar 10.5 [4] menampilkan sebuah lempengan besar dengan tebal
2s, mula-mula dengan suhu seragam Tn. Ketika mulai dipanaskan temperatur
kedua sisi dengan cepat meningkat dan kemudian berada pada temperatur Ts. Pola
kenaikan temperatur tampak pada gambar 10.5 [4]. Heat balancenya dapat
dituliskan sebagai berikut :
Jika Nfo besar dari 0,1 maka dibutuhkan t (waktu) untuk berubah dari Ta menjadi
maka untuk menghitung waktu digunakan persamaan :
a) Slab infinit
b) Silinder infinit
c) Bola
Total panas yang pindah pada benda padat dalam waktu t melalui luas area
tertentu untuk infinite slab dirumuskan dengan :
untuk silinder infinit
Referensi Gambar
[1] McCabe, W. L., Smith, J. C., & Harriott, P. (1993). Unit operations of
chemical engineering (5th ed.). New York ; London: McGraw-Hill (hal 290)
[2] McCabe, W. L., Smith, J. C., & Harriott, P. (1993). Unit operations of
chemical engineering (7th ed.). New York ; London: McGraw-Hill (hal 165)
[3] McCabe, W. L., Smith, J. C., & Harriott, P. (1993). Unit operations of
chemical engineering (5th ed.). New York ; London: McGraw-Hill (hal 294)
[4] McCabe, W. L., Smith, J. C., & Harriott, P. (1993). Unit operations of
chemical engineering (5th ed.). New York ; London: McGraw-Hill (hal 300)