Anda di halaman 1dari 54

Perpindahan Kalor

Konduksi (Tugas A
dan Tugas C [1 &2])
Kelompok 1 :
- Nisa Methilda Andriana - 1706985810
- Piero Collins Siregar - 1706038273
- Vida Zinia Putri - 1706985842
- Moenica Sari Dewi - 1706985773
- Uci Septinus Wally - 1706103694
SUBTOPICS
1. Bagaimana mekanisme perpindahan kalor yang terjadi pada
sistem insulasi di perpipaan?
2. Formulasi umum dari perpindahan kalor konduksi dinyatakan
dalam persamaan Fourier
3. Bagaimana penerapan Hukum Fourier pada benda aksial,
cylindrical, dan spherical
4. Hukum Fourier menjadi dasar penentuan perpindahan kalor
konduksi pada suatu benda. Bagaimana Anda menentukan laju
perpindahan kalor konduksi pada 1 dimensi pada benda datar,
plat, silinder, dan bola baik tanpa dan dengan sumber panas
(Internal heat generation)?
5. Apa yang Anda ketahui tentang koefisien perpindahan kalor
menyeluruh, tebal kritis insulasi, dan tahanan kontak termal?
2
1.
Bagaimana mekanisme
perpindahan kalor yang
terjadi pada sistem insulasi
di perpipaan?

3
Mekanisme yang terjadi pada
perpipaan

Transfer panas dari luar pipa dan dalam pipa


dapat terjadi melalui pertukaran udara dari
antara di dalam pipa dan di luar pipa. Selain itu
pertukaran panas yang terjadi antara luar pipa
dan udara di dalam pipa juga bisa karena radiasi,
konduksi dan konveksi

4
RADIASI

Radiasi dari matahari dapat memanaskan


bagian dari luar pipa yang menakibatkan bagian
luar pipa dan udara sekitar pipa menjadi panas.
Radiasi yang membuat udara menjadi panas
dapat memanaskan udara dalam pipa melalui
pertukaran udara maupun melalui konveksi-
konduksi-konveksi dengan pipa tersebut .
Sedangkan radiasi yang memanaskan pipa
dapat memanaskan udara di dalam pipa
dengan cara konduksi-konveksi​.

5
KONVEKSI dan KONDUKSI

Konveksi akan terjadi diantara udara luar dan


lapisan terluar pipa Selain itu konveksi juga
terjadi antara lapisan terdalam dan udara di
dalam pipa

Konduksi terjadi diantara lapisan terluar dan


lapisan terdalampipa Selain itu konduksi
juga terjadi padaseluruh lapisan pipa.

6
2.
Formulasi umum dari
perpindahan kalor konduksi
dinyataan dalam
persamaan Fourrier

7
PERSAMAAN FOURRIER

Hukum Fourier menyatakan bahwa laju perpindahan kalor


dengansistem konduksi dinyatakan dengan :
● Gradien temperatur dalam arah-x dinyatakan dengan,
dT/dx.
● Luas perpindahan kalor arah normal pada arah aliran
kalor,A.
Rumus Hukum Fourier :
Dimana :Qx = Laju perpindahan panas konduksi (Watt)
K : konduktivitas thermal (W/m.0C)
A : luas penampang yang tegak lurus dengan arah laju perpindahan panas (m2)
T : perubahan suhu
x : ketebalan bahan

8
3.
Bagaimana penerapan
Hukum Fourrier pada
benda aksial, cylindrical,
dan sperical

9
PERSAMAAN FOURIER SISTEM AKSIAL

Keterangan :
q = Laju perpindahan kalor (W)
k = Koefisien konduktivitas termal( W/m°
A = Luas penampang
Gambar 1. Skema perpindahan dT/dx = Gradien temperatur (K/m)
panas pada sistem aksial
(sumber: slideplayer.info)
10
DINDING KOMPOSIT DAN ANALOGI ELEKTRIK

Gambar 2. Perpindahan kalor satu dimensi melalui dinding komposit


(Sumber: Holman, 2010)
PERSAMAAN FOURIER SISTEM RADIAL
(SILINDER)

Gambar 3. perpindahan kalor Sistem silinder


(Sumber: Holman, 2010)

12
MULTI SILINDER DAN ANALOGI ELEKTRIK

Gambar 4. perpindahan kalor Sistem silinder


(sumber: slideplayer.info)

13
14
MULTI SILINDER DAN ANALOGI
ELEKTRIK
Laju perpindahan panas pada bidang silinder dapat
diselesaikan dengan persamaan hukum fourier dan
persamaan (2)

Gambar 3. Skema perpindahan kalor sistem


silinder dan analogi elektrik
(Sumber: Holman, 2010)

15
PERSAMAAN FOURIER SISTEM RADIAL
(BOLA)

Gambar 5. perpindahan kalor sistem bola


(sumber: slideplayer.info)

16
BOLA SUSUNAN KOMPOSIT

Gambar 6. Skema perpindahan kalor siistem silinder


dan analogi elektrik
(sumber : Slideshare.net)

17
18
BOLA SUSUNAN KOMPOSIT DAN ANALOGI ELEKTRIK

Laju perpindahan panas pada bidang silinder


dapat diselesaikan dengan persamaan hukum
Gambar 6. Skema perpindahan kalor pada
bola susunan komposit
fourier dan persamaan (2)
(sumber : Slideshare.net)

19
4.
Hukum Fourrier menjadi dasar
penentuan perpindahan kalor
konduksi pada suatu benda.
Bagaimana Anda menentukan laju
perpindahan kalor konduksi pada 1
dimensi pada benda datar, plat,
silinder, dan bola baik tanpa dan
dengan sumber panas (Internal heat
generation)?

20
LAJU PERPINDAHAN KONDUKSI 1
DIMENSI PADA PELAT,SILINDER &
BOLA DENGAN SUMBER PANAS

21
PERPINDAHAN KONDUKSI PADA
PELAT DENGAN SUMBER PANAS

Asumsi:
● Arah perpindahan panas hanya ke
arah sb-x
● Ketebalan dinding arah sb-x adalah
2L
● Steady State Proses
● Panas yang diberi p per unit volume
diberi lambang
● Konduktivitas termal tidak bervariasi
terhadap suhu

Gambar 1. Skema Perpindahan Panas Konduksi


pada pelat dengan sumber panas
Sumber : (Holman,2010)

Persamaan umum konduksi pada pelat :

22
PERPINDAHAN KONDUKSI PADA
PELAT DENGAN SUMBER PANAS

Karena perpindahan panas diasumsikan hanya bergantung pada sb-x, maka


persamaannya menjadi

23
Karena suhu tiap dinding harus sama maka C1=0 sehingga suhu
pada x=0 yang dilambangkan dengan To = C2 dan distribusi
temperaturnya menjadi :

…….(3)
Distribusi Temperatur saat T=Tw yaitu

…….(4)
Hubungan Distribusi Temperatur saat T=To dengan T=Tw ditulis sebagai:

24
Sebuah Ekspresi untuk To melalui keseimbangan energi. Pada kondisinya
steady state total panas yang diberi = panas yang hilang

Gradien temperatur didapatkan dengan menurunkan persamaan (3)

sehingga

Hasil yang samajuga diperoleh dengan mesubstitusikan T = Tw pada x = L ke


persamaan (3).

Distribusi temperature dapat ditulis dalam bentuk alternatif

25
PERPINDAHAN KONDUKSI PADA
SILINDER DENGAN SUMBER PANAS

Asumsi :
▣ Silinder dianggap sangat panjang
sehingga temperatur hanya
bergantung pada fungsi radius
▣ Panas terdistribusi seragam pada
radius R
▣ Steady state proses
Gambar 2. Silinder Padat ▣ Konduktivitas termal konstan
Sumber : http://www.me.nchu.edu.tw

Persamaan umum konduksi pada silinder :

26
27
Bentuk Dimensionless

28
PERPINDAHAN KONDUKSI PADA
BOLA DENGAN SUMBER PANAS

Asumsi :
▣ Steady state proses
▣ Konduktivitas termal
konstan

Gambar 3. Bola Pejal


Sumber : http://www.me.nchu.edu.tw

Persamaan umum konduksi pada pelat :

29
Persamaan Perpindahan panas konduksi pada bola dapat ditulis sebagai berikut

Dengan Kondisi Batas T = Ts pada r = R

Karena steady state proses, maka panas yang diberi = panas yang hilang,
sehingga :

Hasil Integrasi persamaan (18) menghasilkan persamaan `

Integrasi kedua menhasilkan persamaan :

30
Karena

Pada T = Ts maka :

C1=0, persamaan C2 dimasukkan ke dalam persamaan (20) sehingga akan


menghasilkan rumus distribusi temperatur

31
5.
Apa yang Anda ketahui tentang
koefisien perpindahan kalor
menyeluruh, tebal kritis insulasi,
dan tahanan kontak termal?

32
Tahanan Termal

▣ Ketika perpindahan kalor


terjadi pada interfasa
diantara dua objek
menggunakan analogi B
F
resistansi elektrik
A C E
▣ Penjumlahan dari
resistansi atau “tahanan” G
D
kontak termal sesuai
dengan penjumlahan q
Rb Rf
pada perhitungan Ra
Rc Re
resistor T1 Rd Rg
T2 T4 T5 T6

Gambar: Tahanan Kontak Termal pada dinding


33
Sumber: Holman, 2008
Tahanan Kontak Termal

▣ Terjadi saat 2 bahan solid bertemu pada permukaan membentuk suatu


‘junction’ atau pertemuan
▣ Walaupun kedua permukaan solid tersebut pada junction terlihat datar,
pada dasarnya, secara mikroskopik, setiap permukaan mempunyai ‘micro
asperities’ atau jarak mikroskopis karena ketidakrataan permukaan

Gambar: Tampak Mikroskopis dari 2 permukaan yang bertemu pada junction,


Sumber: Babu, Karthik Narendra. Chalmer’s Institute of Technology (2015)
Tahanan Kontak Termal

▣ Pada kenyataannya, area kontak


bernilai lebih kecil daripada ideal
karena faktor fisik dari permukaan
berupa diantaranya
□ Kekasaran permukaan
□ micro-hardness
(menunjukkan deformasi
‘asperities’ dari
permukaan)
□ tekanan kontak.
▣ Luas kontak diantara bahan
yang lebih kecil dari ideal
(dengan asumsi kontak 100% Gambar: Profil Temperature saat drop
pada permukaan) ini karena deformasi permukaan yang
menimbulkan penurunan bertemu pada junction, Sumber: Babu,
temperatur pada interfasa Karthik Narendra. Chalmer’s Institute of
Technology (2015)
Tahanan Kontak Termal

▣ Perumusan energy balance pada 2


permukaan A dan B sesuai dengan
ilustrasi adalah:

Gambar: Ilustrasi pertemuan permukaan


▣ Dimana hc adalah contact coefficient, A dan B Sumber: Holman, 2008
yang didapatkan dari rumus berikut:

1. Lg: Ketebalan void space


2. Kf: konduktivitas thermal Gambar: Lg pada pertemuan 2 permukaan
3. Ac: luas kontak
Sumber: Holman, 2008
4. Av: luas void
Lampiran

Tabel: Konduktansi Kontak dari beberapa permukaan bahan


Sumber: Holman, 2008
Koefisien Perpindahan Kalor
Menyeluruh

▣ Adalah koefisien panas yang berlaku pada sistem secara global sebagai
hasil gabungan dari proses konduksi dan konveksi,
▣ Dinyatakan dalam W/m2. ºC (Btu/h.ft2.ºF)
▣ Dengan symbol U

Ta
h2 fluida 2

q T1
T2

h2 fluida 1 Tb

Gambar: Perpindahan Kalor


Menyeluruh Pada Dinding
Sumber: Holman, 2008

38
Koefisien Perpindahan Kalor
Menyeluruh Pada Pipa
● Persamaan laju kalor menyeluruh

Ro ● Persamaan koefisien perpindahan


Ri kalor menyeluruh dapat didasarkan
dari tinjauan dalam dan luar pipa

Gambar: Perpindahan Kalor Menyeluruh Pada Pipa


39
Sumber: Holman, 2008
Tebal Kritis Insulasi

▣ Insulasi dipasang untuk beberapa alasan:


□ Mempertahankan suhu disuatu sistem
□ Menahan panas (retain heat)
□ Safety, dalam penanganan sistem yang bertemperatur tinggi
▣ Pertimbangan pemilihan bahan insulasi
□ Jenis insulasi
□ Bahan insulasi dengan thermal conductivity (k) terendah
□ q ~ Area peripheral luar
□ q ~ 1/ketebalan dari insulasi
□ Biaya

R
Thick-
hness

Gambar: Pipa dengan ketebalan insulasi berbeda 40


Tebal Kritis Insulasi

Hubungan Radius Insulasi


Semakin besar Rinsulasi: dengan Heat Loss
● Semakin besar Area
Peripheral
○ q lebih besar

HEAT LOSS (q)


● Semakin tebal insulasi
○ q lebih kecil

Rc terjadi pada saat nilai q


menurun karena pengaruh
1/Rinsulasi
lebih besar dari pengaruh Rc RADIUS
Area
Gambar: Grafik hubungan radius inulasi dengan heat loss
Sumber:The National Programme on Technology Enhanced
Learning, 2018, Critical Insulation, Available from:
<https://nptel.ac.in/courses/103103032/module3/lec14/3.html>
41
Segi Ekonomis Tebal Kritis Insulasi

Hubungan Ketebalan Insulasi


dengan Biaya
BIAYA TOTAL

BIAYA
Rc INSULASI

BIAYA HEAT LOSS

KETEBALAN INSULASI
Gambar: Grafik hubungan ketebalan insulasi dengan biaya
Sumber: Indian Institute of Technology Kharagpur, 2018, Critical
Insulation, The National Programme on Technology Enhanced Learning.
Available from: <https://nptel.ac.in/courses/103103032/module3/lec14/3.html> 42
Tebal Kritis Insulasi -
Penurunan Rumus Pada Pipa

▣ Untuk mencapai transfer panas terbesar dengan tebal insulasi dapat


menggunakan penurunan persamaan q pada pipa:

R
r

Gambar: pipa dengan nilai R


Dari konduksi dan konveksi

43
Tebal Kritis Insulasi -
Penurunan Rumus Pada Pipa

Maxima tercapai saat

Apabila difaktorkan ditemukan titik maxima R bernilai:

44
TUGAS C
(Perhitungan) Nomor 1 dan 2

45
1.
Sebuah peti es berisi campuran es dan air pada suhu
𝟎℃, dan suhu diasumsikan tetap selama proses
pencairan es. Dinding peti terbuat dari 3 lapisan

‘’
material, yaitu: lapisan luar berupa logam baja dengan
kandungan karbon rendah, dengan ketebalan 1 mm;
lapisan tengah berupa material insulasi dari bahan
Styrofoam dengan ketebalan 19 mm; lapisan dalam
terbuat dari fiberglass dengan ketebalan 6,35 mm. Peti
es tersebut diletakkan pada lingkungan bersuhu 32℃
dan koefisien perpindahan kalor konveksi antara udara
dengan dinding luar peti adalah 4,48 W/m².K. Koefisien
perpindahan kalor konveksi antara air es dan lapisan
fiberglass sebesar 852 W/m².K. Tentukan laju
perpindahan kalor yang melewati dinding peti per satuan
luas, dan tentukan pula koefisien perpindahan kalor
menyeluruh (U) dari dinding peti.
46
JAWABAN:

▣ Ilustrasi Persoalan :

Udara (32℃)
A B Es dan Air (𝟎℃)
C
D

E
B-C : baja
F
C-D : styrofoam
D-E : fiberglass
Gambar . Ilustrasi Perpindahan Panas pada Material Berlapis
Sumber : http://hendriksumarauw.blogspot.com/p/perpindahan-kalor-1.html

▣ Pada kasus ini terjadi perpindahan panas secara konveksi dan


konduksi.
▣ Perpindahan panas mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang lebih
rendah.
▣ Pada daerah AB dan EF terjadi perpindahan panas secara konveksi
karena terjadi perpindahan kalor melalui zat penghantar(udara dan
air) yang disertai dengan perpindahan zat tersebut.
47
JAWABAN: (cont)

▣ Pada daerah BC, CD, dan DE terjadi perpindahan panas secara


konduksi karena panas berpindah melalui zat penghantar tanpa
disertai perpindahan bagian-bagian zat tersebut.
▣ Laju panas diturunkan dari Hukum Fourier untuk konduksi dan
Newton’s Cooling Law untuk konveksi, karena terdapat lebih
dari satu material laju panasnya menjadi :

48
JAWABAN: (cont)

Dari Appendix A pada buku Heat Transfer (Holman), koefisien


perpindahan panas konduksi baja, styrofoam, dan fiberglass yaitu:

Substitusi ke persamaan menjadi :

49
JAWABAN: (cont)

▣ Koefisien perpindahan kalor menyeluruh (U) dari dinding


peti.

50
2.

‘’ Sebuah pipa berdiameter luar 3,34 cm dan dinding luar


pipa bersuhu 200⁰C, diberi lapisan insulasi k = 0,035
W/m.K. Lapisan insulasi dipasang dengan tujuan
menghambat perpindahan kalor dari dinding luar pipa ke
udara bersuhu 20⁰C dengan nilai h = 1,7 W/m².K.
Dapatkah anda menentukan berapa ketebalan minimal
dari insulasi ?
20⁰C
Ro 200⁰C
Insulasi 3,34 cm

51
JAWABAN:

ketebalan minimal insulasinya adalah insulasi dengan jari-jari


minimal 21 cm. Pipa memiliki D = 3,34 cm atau r = 1,67 cm.
Kemudian radius kritis insulasinya adalah 21 cm hal ini
menunjukkan bahwa bila pipa di insulasi dengan radius insulator
(𝑟₀ ≥ 21 𝑐𝑚) insulasi tersebut sudah dapat menghambat
perpindahan panas. Namun apabila radius insulasinya (𝑟₀ < 21 𝑐𝑚)
maka insulasi tersebut meningkatkan laju perpindahan panas
bukan menghambat perpindahan panas yang terjadi. 52
Daftar Pustaka

❏ Holman, J. (2010). Heat transfer. Boston, Mass.: McGraw Hill Higher Education.
❏ Pane, A. (2015). Perpindahan Panas Konduksi Steady State-One Dimensional.
❏ Frank Kreith, Raj M. Manglik, Mark S. Bohn. “Principle of heat transfer”. Cengage Learning.
❏ Massachusetts Institute of Technology, 2016, Thermal Resistance Circuits, Available
from:<https://web.mit.edu/16.unified/www/FALL/thermodynamics/notes/node118.
html>
❏ Indian Institute of Technology Kharagpur, 2018, Critical Insulation, The National
Programme on Technology Enhanced Learning. Available from:
<https://nptel.ac.in/courses/103103032/module3/lec14/3.html>
❏ Babu, Karthik Narendra. (2015). “Thermal Contact Resistance: Experiments and
Simulation” (Unpublished Master’s Thesis in Automotive Engineering), Department of
Applied Mechanics, Chalmer’s University of Technology, Gothenburg, Sweden.

53
Thanks!
Any questions?

54

Anda mungkin juga menyukai