COVID-19
1. Pendahuluan
2. Definisi COVID-19
3. Etiologi, patogenesis dan transmisi COVID-19
4. Gejala COVID-19
5. Faktor Risiko COVID-19
6. Diagnosis COVID-19
7. Komplikasi COVID-19
8. Contoh kasus
PENDAHULUAN
Wuhan, Cina: dilaporkan 59 kasus WHO melaporkan bahwa sudah terjadi WHO menetapkan nama 2019-
dengan gangguan pernapasan penularan terbatas dari manusia ke nCoV menjadi COVID-19, yang
(pneumonia) dan dirawat di RS, manusia (kontak keluarga) telah merupakan singkatan dari
7 orang dalam kondisi kritis. dikonfirmasi di sebagian besar Kota “corona virus disease 2019.”
Wuhan, China dan negara lain
2
LAPORAN KASUS COVID-19 (3 MARET 2020)
Kasus terkonfirmasi 90.912
Kasus meninggal 3.117 (2.947 China, 1 Filipina,
6 Jepang, 3 Prancis, 28 Korea Selatan, 66 Iran,
6 Diamond Princess cruise ship, 52 Italia, 6
Amerika Serikat, 1 Australia, dan 1 Thailand)
28 March 2020 :
•591 971 cases
•27 090 deaths
Jumlah kasus COVID-19 di Indonesia
30 March 2020 :
•1.414 cases
•122 deaths
•75 recovered
2. Definisi
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Severity-of-coronavirus-cases-in-China-1.png
Definisi Pneumonia
Mikrooganisme Penyebab Pneumonia
3.1. ETIOLOGI :
•Etiologi : Coronavirus jenis baru
•Coronavirus, jenis betacoronavirus tipe baru, diberi nama awalnya 2019 novel
Coronavirus (2019-nCoV).
•Pada tanggal 11 Februari 2020, WHO memberi nama virus tersebut Severa acute
respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2)
•Coronavirus tipe baru ini merupakan tipe ketujuh yang diketahui di manusia.
•Sekuens genom dari Coronavirus baru (SARS-CoV-2) diketahui hampir mirip dengan
SARS-CoV dan MERS-CoV
Apa itu Virus Corona?
• Coronavirus merupakan virus Zoonotic transmisi dari hewan
ke manusia
• Coronavirus merupakan RNA virus, bersirkulasi di hewan,
seperti unta, kucing, dan kelelawar.
• Hewan dengan coronavirus dapat berkembang dan menginfeksi Gambaran mikroskopik 2019-nCoV
Virus masuk ke saluran napas atas bereplikasi di sel epitel saluran napas atas
menyebar ke saluran napas bawah. Pada infeksi akut terjadi shedding virus dari sal.
napas virus dapat ditemukan di gastrointestinal Respon imun innate dan spesifik
https://ewn.co.za/2020/01/23/nicd-has-measures-in-place-to-detect-coronavirus-in-sa
http://tuberculosisomg.blogspot.com/p/transmission.html
3.2. Patogenesis
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum
mencuci tangan
• Kontaminasi feses
• Terdapat kasus, satu pasien, “a suspected super-spreader” diduga telah menularkan ke 15 staff di satu rumah sakit
• 9
4. Gejala klinis
• Dari ke 41 pasien, secara demografik rata rata usia 49 tahun, tidak ada anak yang
terinfeksi, laki-laki 30 orang dan perempuan 11 orang
• Semua pasien datang hari ke-7 onset dengan sesak hari ke-8 dan rata rata hari ke-10 ICU
• Sebaran komorbid terdapat 13 pasien, 8 orang diabetes, 6 pasien CHF, dan 6 pasien
hipertensi
Onset perjalanan gejala klinis
Lama gejala
•Ringan : 2 minggu
•Berat-kritis: 3-6 mgg
5. Faktor risiko
• Populasi rentan
1. Usia lanjut (umumnya > 60 tahun)
2. Populasi dengan komorbid
• Perokok
• Penyakit jantung dan pembuluh darah (termasuk hipertensi)
• Diabetes
• Penyakit paru kronik
• Gizi kurang
• Kanker
• Kondisi imunitas rendah...................... DLL
• Dapat mengenai usia produktif
• Anak-anak jarang
6. Diagnosis
Anamnesis
• Gejala klinis
• Riwayat perjalanan
• Riwayat kontak dengan penderita covid-19
• Riwayat bekerja/berkunjung di area/tempat ada kasus covid-19
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Penunjang
• Hematologi : Darah perifer lengkap dengan diff count
• Radiologi (Foto toraks/CT scan toraks)
• Pemeriksaan RT-PCR
Penunjang Diagnosis :
Hematologi
Dari bahan :
-Swab tenggorok (nasofaringeal swab)
-Sputum
-BAL (bronchoalveolar lavage)
DIAGNOSIS LAB: PENGUMPULAN SPESIMEN
DEFINISI OPERASIONAL UNTUK DIAGNOSIS
Pasien remaja atau dewasa dengan demam atau dalam pengawasan infeksi saluran
napas, ditambah satu dari: frekuensi napas >30 x/menit, distress pernapasan berat,
atau saturasi oksigen (SpO2) <90% pada udara kamar.
Pasien anak dengan batuk atau kesulitan bernapas, ditambah setidaknya satu dari berikut ini:
- sianosis sentral atau SpO2 <90%;
- distres pernapasan berat (seperti mendengkur, tarikan dinding dada yang berat);
- tanda pneumonia berat: ketidakmampuan menyusui atau minum, letargi atau
penurunan kesadaran, atau kejang.
-Tanda lain dari pneumonia yaitu: tarikan dinding dada, takipnea :<2 bulan, ≥60x/menit; 2–11
bulan, ≥50x/menit; 1–5 tahun, ≥40x/menit;>5 tahun, ≥30x/menit.
2.Orang dalam pemantauan (ODP)
Seseorang yang mengalami demam (≥380C) atau riwayat demam; atau gejala gangguan sistem
pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk.
DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal*
Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek/sakit tenggorokan/batuk
DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
COVID-19
3. Orang Tanpa Gejala (OTG)
Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang
konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan kontak erat
dengan kasus konfirmasi COVID-19
KONTAK ERAT
• Seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam radius 1 meter
dengan kasus pasien dalam pengawasan atau konfirmasi) dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga
14 hari setelah kasus timbul gejala
PROBABLE CASE
A suspected case for whom testing for virus causing COVID-19 is inconclusive
(according to the test results reported by the lab) or for whom testing was positive
on a pan-corona virus assay (Ab-Ag based test Rapid Test)
International Pulmonologist’s Consensus on COVID-19
7. Komplikasi
Komplikasi tersering :
1.ARDS (acute Respiratory Distress Syndrome)
2.Sepsis
3.Syok sepsis
4.AKI (acute kidney injury)
5.Acute cardiac injury, termasuk miokarditis
6.Gangguan fungsi liver
7.Infeksi skunder (hospital acquired, Ventilator associated)
8.Tromboemboli
Komplikasi
Complication Risk % cases
ARDS Medium 15-33%
Acute liver injury Medium 14-53%
Acute cardiac injury Low 7-20%
Secondary infection Low 6-10%
Acute respiratory failure Low 8%
Acute kidney injury Low 3-8%
Septic shock Low 4-8%
DIC Low 71%
Rhabdomyolisis Low 1 cases reported
Pregnancy related complication Low Still unclear
https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/3000168/complications
Risiko kematian
Pneumonia ringan
Pneumonia berat
Sepsis
Syok septik
38
Kriteria Ringan, Sedang, Berat
39
Sindrom klinis berkaitan dengan COVID-19
Un-compli- Gejala tidak spesifik: demam, batuk, nyeri tenggorokan, kongesti hidung,
cated illness malaise, sakit kepala, nyeri otot.
Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal
Pneumonia Pasien dengan pneumonia dengan tidak ada tanda pneumonia berat
ringan Anak-anak : batuk atau sulit bernapas + takipneu
Pneumonia Remaja atau dewasa: demam atau curiga infeksi saluran napas, ditambah
berat RR>30x/menit, distress napas berat, SpO2 <90% udara ruangan
Anak-anak: Batuk/susah bernapas, ditambah setidaknya satu dari hal berikut:
sianosis sentral atau SpO2<90%; distress napas berat (co: grunting, retraksi
dinding dada sangat berat), tanda bahaya umum pneumonia: tidak mau nyusu
atau minum, penurunan kesadaran, atau kejang; takipneu
Sindrom klinis berkaitan dengan COVID-19
ARDS Onset baru atau gejala respirasi memburuk dalam satu minggu klinis diketahui
Foto dada (X-ray; CT Scan; atau USG paru): opasitas bilateral, tidak sepenuhnya oleh efusi,
lobar atau kolaps paru, atau nodul
Asal edema: gagal napas tidak sepenuhnya oleh gagal jantung atau overload cairan. Perlu
penilaian objektif seperti echocardigrafi
Sepsis Dewasa: disfungsi organ karena disregulasi respon tubuh terhadap infeksi (Score SOFA).
Tanda organ disfungsi: perubahan status mental; susah napas atau napas cepat, saturasi
oksigen rendah, urin output berkurang; HR meningkat; nadi teraba lemah, ektremitas
dingin, tekanan darah rendah, kulit mottling, hasil lab: koagulopati, trombositopenia,
asidosis, tinggi laktat atau hyperbilirubinemia
Anak: curiga infeksi atau terbukti infeksi dan 2≥ SIRS kriteria, yang salah satunya suhu
abnormal atau leukosit abnormal
Syok Sepsis Dewasa: persisten hipotensi walaupun sudah dilakukan resusitasi cairan, membutuhkan
vasopressor untuk mempertahankan MAP ≥ 65 mmHg dan serum laktat >2 mmol/L
Anak: hipotensi atau 2-3 dari berikut: perubahan status mental atau bradikardi atau CRT
meningkat; vasodilatasi hangat dengan nadi bounding; takipnea; kulit motling atau petekie
TERAPI DAN MONITORING
TERAPI DAN MONITORING
Tatalaksana medis
PENCEGAHAN KOMPLIKASI
Hasil antisipasi Intervensi
Mengurangi waktu pemakaian - Protokol penilaian setiap hari untuk menentukan kesiapan bernapas spontan
ventilasi mekanik invasif - Minimal sedasi berkelanjutan atau intermiten, targetkan titik akhir titrasi atau
interupsi harian sedasi infus
Mengurangi insiden VAP - Intubasi oral lebih baik
- Posisi semi-recumbent
- Penggunaan system penyedot tertutup
- Penggunaan sirkuit ventilator baru untuk setiap pasiep
- Ganti penukar penghangat kelembaban ketika tidak berfungsi setiap 5-7 hari
Mengurangi insiden Penggunaan profilaksis farmakologis (heparin 5000 unitSC 2x sehari); jika kontraindikasi
tromboemboli gunakan profilaksis mekanik
Mengurangi insiden infeksi Pemasangan sesuai SOP standar PPI dan pengingat pencabutan jika tidak dibutuhkan
terkait kateter
Mengurangi ulkus dekubitus Balikkan pasien setiap 2 jam
Mengurangi insiden ulkus - Pemberian nutrisi enteral dini (dalam 24-48 jam sejak masuk RS)
peptikum dan perdarahan GI - Pemberian H2RB atau PPI pada pasien dengan risiko GI bleeding
Mengurangi insiden kelemahan Mobilisasi aktif dini ketika sudah aman dilakukan
terkait ICU
Pedoman isolasi diri
47
9. Pemeriksaan dengan rapid test
48
Alur Pemeriksaan Rapid
Test Antigen
49
Alur Pemeriksaan Rapid
Test Antibodi
50
51
52
53
10. Pencegahan dan strategi pengendalian secara umum
54
55
Pencegahan umum
Menjaga Stamina
Perilaku hidup bersih dan sehat
57
58
59
Tingkatkan kewaspadaan,
TERIMA
kurangi kepanikan!
KASIH