Anda di halaman 1dari 223

UNDANG-UNDANG

NOMER : I TAHUN 1970


TENTANG

KESELAMATAN KERJA

Terdiri dari 11 BAB


dan 18 PASAL
Bab dan pasal yang terkait dengan
perlengkapan rigging, antara lain :
BAB II
RUANG LINGKUP

PASAL 2
ayat (1)
Yang diatur oleh undang undang ini ialah
KESELAMATAN KERJA DALAM
SEGALA TEMPAT KERJA,
baik didarat, didalam tanah, dipermukaan
air, didalam air maupun diudara, yang
berada didalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia
ayat (2)
Ketentuan ketentuan dalam ayat (1)
tersebut berlaku dalam TEMPAT
KERJA dimana :

a. Dibuat, dicoba, dipakai atau


dipergunakan mesin, pesawat, alat,
perkakas, peralatan atau instalasi yang
berbahaya atau dapat menimbulkan
kecelakaan, kebakaran atau peledakan,
f. Dilakukan pengangkutan barang,
binatang atau manusia, baik didaratan,
melalui terowongan, dipermukaan air,
didalam air maupun diudara,

g. Dikerjakan bongkar muat barang


muatan dikapal, perahu, dermaga, dok,
stasiun atau gudang.
PERMEN NOMER :
PER/05/MEN/1985
TENTANG

PESAWAT ANGKAT
DAN ANGKUT
Terdiri dari 12 BAB dan 146 PASAL
Bab dan pasal yang penting diketahui, antara lain :
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
ayat (10)
Pesawat Angkat dan Angkut ialah suatu pesawat
atau alat yang digunakan untuk memindahkan,
mengangkat muatan baik bahan atau barang atau
orang secara vertikal dan atau horisontal dalam
jarak yang ditentukan
ayat (11)
Peralatan angkat ialah alat angkat yang
dikonstruksi atau dibuat khusus untuk mengangkat
naik dan menurunkan muatan
ayat (12)
Pita transport ialah suatu pesawat atau alat yang
digunakan untuk memindahkan muatan secara
continu dengan menggunakan bantuan pita

ayat (13)
Pesawat angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan ialah suatu pesawat atau alat yang
digunakan untuk memindahkan muatan atau
orang dengan menggunakan kemudi baik didalam
atau diluar pesawat dan bergerak diatas suatu
landasan maupun permukaan
ayat (14)
Alat angkutan jalan rel ialah suatu alat angkutan
yang bergerak diatas jalan rel

PASAL 4

Setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani


oleh operator yang mempunyai kemampuan dan
telah memiliki ketrampilan khusus tentang
Pesawat Angkat dan Angkut
BAB II
RUANG LINGKUP
PASAL 5
ayat (1)
Peraturan ini berlaku untuk perencanaan,
pembuatan, pemasangan, peredaran, pemakaian,
percobaan dan atau perbaikan teknis serta
pemeliharaan Pesawat Angkat dan Angkut
ayat (2)
Pesawat Angkat dan Angkut dimaksud ayat (1):
a. Peralatan angkat,
b. Pita transport,
c. Pesawat angkutan diatas landasan
dan diatas permukaan,
d. Alat angkutan jalan rel.
BAB III
PERALATAN ANGKAT
PASAL 6
Peralatan angkat antara lain adalah lier, takel,
peralatan angkat listrik, pesawat pneumatik,
gondola, keran angkat, keran magnit, keran
lokomotip, keran dinding dan keran sumbu putar

PASAL 8
Uraian tentang tromol (drum)
PASAL 9
Uraian tentang tali kawat baja (steel wire rope)
PASAL 10
Uraian tentang tali serat (fiber rope)
PASAL 11
Uraian tentang rantai (chain)
PASAL 12
Uraian tentang sling
PASAL 14
Uraian tentang kait (hook)
PASAL 15
Uraian tentang klem pengikat (clamp)
PASAL 18 s/d 54
Uraian tentang aba aba dan pengoperasian yang aman
BAB IV
PITA TRANSPORT
PASAL 75
Pita transport antara lain adalah eskalator,
ban berjalan dan rantai berjalan :

BAB VI
ALAT ANGKUTAN JALAN REL
PASAL 116
Alat angkutan jalan rel antara lain adalah lokomotip,
gerbong dan lori :
BAB V
PESAWAT ANGKUTAN
DIATAS LANDASAN DAN
DIATAS PERMUKAAN

PASAL 98
Pesawat angkutan diatas landasan dan diatas
permukaan antara lain adalah : truk, truk derek,
traktor, gerobak, forklift dan kereta gantung
BAB VII
PENGESAHAN

PASAL 135
ayat (1)
Setiap pembuatan, peredaran, pemasangan,
pemakaian, perobahan dan atau perbaikan
teknis Pesawat Angkat dan Angkut harus
mendapat pengesahan dari Direktur atau
Pejabat yang ditunjuk
BAB VIII
PENUTUP

PASAL 138
ayat (1)
Setiap Pesawat Angkat dan Angkut sebelum dipakai
harus diperiksa dan diuji terlebih dahulu dengan
standard uji yang telah ditentukan,

ayat (2)
Untuk pengujian beban lebih, harus dilaksanakan
sebesar 125% dari jumlah beban maksimum
yang diujikan,
ayat (4)
Pemeriksaan dan pengujian ulang Pesawat Angkat
dan Angkut dilaksanakan selambat lambatnya 2
(dua) tahun setelah pengujian pertama dan
pemeriksaan dan pengujian ulang selanjutnya
dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali,

ayat (5)
Pemeriksaan
. dan pengujian dimaksud dalam pasal
ini dilakukan oleh Pegawai Pengawas dan atau Ahli
Keselamatan Kerja kecuali ditentukan lain
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
PEMBAHASAN MATERI
 Perlengkapan Pengaman
 Bahaya Umum
 Pengamanan Beban
 Menghindari Kecelakaan
 Prinsip Keselamtan Kerja Rigging

 Keelamatan Kerja Pengikatan


dan Pengangkatan
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
UTAMAKAN PERLENGKAPAN
KESELAMATAN KERJA

Helmet

Leather gloves

Safety shoes

Eventually goggles
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
BAHAYA SECARA UMUM
¶ Beban jatuh lepas dari pancing
¶ Perkakas atau peralatan bantu jatuh dari ketinggian
¶ Kegagalan perlengkapan rigging
¶ Tingkah laku orang atau pihak lain

KERUGIAN FINANSIAL
¶ Nilai beban atau barang
¶ Pesawat dan peralatan angkat yang terlibat
¶ Nilai gedung atau bangunan yang terlibat dalam kecelakaan
¶ Citra pelaksana akan rusak
¶ Waktu yang hilang
¶ Jiwa manusia yang tidak ternilai harganya
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
MENGURANGI BAHAYA KECELAKAAN RIGGING
¶ Berfikir dan bertindak wajar dalam bekerja
¶ Mengikuti instruksi sesuai ketentuan

PERSIAPAN PEKERJAAN
 Pengamanan situasi lapangan
 Pengamanan terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakan
 Pemakaian peralatan standar sesuai anjuran keselamatan
 Ikat dan kencangkan perlengkapan dan penguat
 Pengangkatan dan pemindahan dilakukan sehalus mungkin
KESELAMATAN KERJA
RIGGING

Pengamanan beban
melalui tali hoist
KESELAMATAN KERJA
RIGGING

Penga
manan
beban
melalui
bantuan
sling
KESELAMATAN KERJA
RIGGING

Pengamanan beban
melalui ganjalan
balok kayu
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
MENGHINDARI KECELAKAAN PEKERJAAN RIGGING

Lakukan beberapa hal berikut :

¶ Mengikuti pelatihan kompetensi rigger atau slinger


¶ Membina kerja sama dengan rekan sekerja
¶ Perhatian penuh pada pekerjaan
¶ Ketahui berat beban sebelum diangkat
¶ Tentukan perlengkapan rigging yang akan dipergunakan
¶ Tentukan pesawat angkat yang akan dipergunakan
¶ Tentukan titik berat beban dengan benar
¶ Perkirakan faktor yang berpengaruh terhadap pekerjaan
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
PRINSIP KESELAMATAN KERJA RIGGING
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pekerjaan rigging, antara lain :

Ketahui
berat beban

Musnahkan
perlengkapan
rigging yang
rusak
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Perhatikan
kondisi
cuaca
disekitar
pekerjaan
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Perhatikan penerangan
bekerja malam hari
KESELAMATAN KERJA
RIGGING

Hindari ayunan beban


yang berlebihan
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Hindari
benturan
dan beban
kejut

Ketahui
identitas
perlengkapan
rigging
KESELAMATAN KERJA
RIGGING

Lindungi
sling pada
sisi yang
tajam
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Hindari mata
sling pada
bagian beban
yang tajam

Perhatikan sudut
lokal yang terbentuk
KESELAMATAN KERJA
Jangan melilit sling
RIGGING
pada pancing

Hindari sudut kaki


sling melebihi 90°
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Benar, mata sling
mempergunakan timbel

Benar, mata sling


pada pasak sakel

Salah, mata sling


tanpa timbel

Salah, tali bergerak


pada pasak sakel
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Pergunakan tali
tambera (tag line)
khusus pada beban
yang besar
dan lebar
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Hindari mata sling yang Pasang ganjal
banyak pada pancing sebelum
beban
diturunkan
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Pasang sling pada
beban dengan baik
dan benar

Perhatikan
tegangan kaki sling
KESELAMATAN KERJA
RIGGING
Beberapa tambahan yang memerlukan perhatian :

¶ Jangan menarik atau menyeret sling yang terjepit


¶ Hindari menjatuhkan sling atau lainnya dari ketinggian
¶ Simpan perlengkapan rigging pada tempatnya
¶ Pergunakan diameter sling yang lebih besar, bilamana :

 berat beban tidak pasti


 kemungkinan adanya beban kejut
 keadaan tidak normal dan beban berat
 pengangkatan beban membahayakan orang lain
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN
PENGIKATAN DAN PENGANGKATAN
BENAR DAN SALAH
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN
Lakukan pemeriksaan pengikatan
terlebih dahulu!
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN
Pastikan pekerjaan
terlihat dengan jelas !
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN
Kenjangkan kaki sling sebelum
beban diangkat
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN
Angkat beban perlahan lahan !!
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN
Kendalikan beban dengan tali tambera !
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN
Menjauhlah dari beban yang diangkat !!
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN

Jangan berdiri di bawah


jalur beban yang diswing ?
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN
Jangan mendekat sebelum beban duduk
dengan baik pada landasan !...
PENGANGKATAN DAN
PENGIKATAN

Jangan berdiri atau menumpang


diatas beban yang diangkat !!!
Definisi Rigging
Fungsi Rigging

Suatu cara didalam menyelesaikan suatu


pekerjaan dengan sistematis dan terencana
didalam memindahkan suatu obyek dari satu
tempat ketempat yang lain dengan bantuan
peralatan khusus
Definisi Rigging
Fungsi Rigging

Menggantikan sejumlah tenaga manusia didalam


menyelesaikan suatu pekerjaan dengan didasari
faktor keuntungan mekanis
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Lengan Gaya (a)


MA =
Lengan Beban (b)

MA = Keuntungan Mekanis
Lengan Gaya = Jarak dari gaya ke axis
Bersambung ……. Lengan Beban = Jarak dari beban ke axis
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Sambungan …..
Kembali...
Prinsip Tuas Golongan Pertama

W F
Beban Gaya
Axis

b a

Keseimbangan (balance) terjadi bila :

Wxa = bxF

Bersambung ...
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Sambungan ….
Kembali...
Aplikasi Prinsip Kerja Golongan Pertama

Bersambung ….
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Sambungan …. Kembali...

Prinsip Tuas Golongan Kedua

W
Beban F
Axis Gaya
b

Bersambung …...
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Sambungan ….
Kembali...
Aplikasi Prinsip Kerja Golongan Kedua

Bersambung …..
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Sambungan …. Kembali...

Prinsip Tuas Golongan Ketiga

W
F Beban
Axis Gaya

a
b

Bersambung …..
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Sambungan …. Kembali...
Aplikasi Prinsip Kerja Golongan Ketiga
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...

Jari- jari Roda Besar (R)


MA =
Jari- jari Roda Kecil (r)

Bersambung …..

Semakin besar rasio roda


Semakin besar pula keuntungan mekanis yang dihasilkan
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...
Aplikasi Prinsip Kerja Roda dan Poros
(Wheel and Axle Principles)
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...

Panjang Papan (L)


MA =
Tinggi Papan dari Lantai (h)

Bersambung …..

Semakin besar rasio papan miring


Semakin besar pula keuntungan mekanis yang dihasilkan
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Aplikasi Prinsip Kerja Papan Miring Kembali...

(In- Claned Plane Principles)


L

h
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...

Panjang Papan (L)


MA =
Panjang Bidang Datar (l)
Bersambung …..
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...
Aplikasi Prinsip Kerja Papan Miring Ganda
(Baji atau Wedge)

h
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...

Keliling Sekrup (c)


MA =
Jarak Ulir (p)

Bersambung …..

Semakin besar diameter batang ulir


Semakin besar pula keuntungan mekanis yang dihasilkan
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...

Aplikasi Prinsip Kerja Ulir (Screw Principles)

Kellling sekrup = Panjang Lengan Dongkrak


P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...

MA = Jumlah Pulli atau Pase Tali

Bersambung …..
Semakin banyak jumlah pulli
Semakin besar pula keuntungan mekanis
P. Kerja Tuas P. Papan Miring Ganda

P. Roda & Poros P. Kerja Sekrup

P. Papan Miring P. Pulli Majemuk

Kembali...
Aplikasi Prinsip Kerja Pulli Majemuk
(Multiple Sheave Principles)
KETAHUI BERAT BEBAN SEBELUM
DIANGKAT DAN DIPINDAHKAN
INFORMASI BERAT BEBAN
¶ Cargo Manifest
¶Owner
¶ Name Plate
¶ Load Weight Estimate bersambung...
ASPEK TERKAIT DALAM
MEMPERKIRAKAN BERAT BEBAN

DASAR PERHITUNGAN
KONVERSI
RUMUS LUAS DAN KELILING
RUMUS ISI (VOLUME)
…sambungan
DASAR PERHITUNGAN

KETAHUI
Bentuk dan ukuran barang
Jenis bahan atau material barang
Volume barang bila bentuknya berongga
Tambahkan 10 % - 25 % dari hasil
perhitungan
KONVERSI

Satuan ukuran Ukuran Luas


1 inch = 25.4 mm 1 inch2 = 645.0 mm2
1 feet = 12.0 inch 1 feet2 = 0.0929 m2
1m = 3.280 feet 1 yard2 = 0.836 m2
1 yard = 3.0 feet 1 are = 43.561 feet2
1 feet = 0.3048 m 1 are = 4,046.90 m2
1 mile = 5,280.0 feet 1 rood = 11,011.68 m2

bersambung...
Ukuran Volume
1 m3 = 35.336 feet3
1 inch3 = 16,387.064 m3
1 feet3 = 0.0283 m3
1 yard3 = 0.7636 m3
1 m3 = 1,000.0 liter
1 gal (Eng) = 0.004545 m3
1 gal (US) = 0.003785 m3
bersambung...
…sambungan

Ukuran Berat
1 ton (long) = 1,016.04 kg
1 ton (short) = 907.178 kg
1 ton (long) = 2,240.0 lbs
1 ton (short) = 2,000.0 lbs
1 ton (long) = 1.12 ton (short)
1 kg = 2.20462 lbs
1 lbs = 0.453592 kg
1 kg = 5,000.0 karat
1 kg = 35.2793 once
1 once = 0.028349 kg
1 kg = 1,000.0 g
1 g = 0.035279 once
1 lbs = 6.0 once bersambung...
…sambungan Berat Material
air = 1.000 kg/m3
minyak = 800 kg/m3
kongkrit = 2.400 kg/m3
batu = 2.560 kg/m3
macadam (sirtu) = 2.100 kg/m3
pasir basah = 1.920 kg/m3
pasir kering = 1.760 kg/m3
plastik = 1.600 kg/m3
batu bara = 880 kg/m3
batu kerikil = 1.760 kg/m3
besi baja = 7.540 kg/m3
tanah liat = 2.160 kg/m3
kayu keras = 880 kg/m3
kayu lunak = 640 kg/m3 bersambung...
…sambungan

Berat plat rata-rata per-feet2 Berat besi tuang per-feet


Tebal : 1/4” = 10 lbs Lubang : 4” = 16 lbs
3/8” = 15 lbs 5” = 22 lbs
1/2” = 20 lbs 6” = 30 lbs
3/4” = 30 lbs 8” = 44 lbs
1” = 40 lbs 9” = 52 lbs

Berat pipa baja per-feet


Lubang : 1” = 2 lbs (Crane operator hand book)

2” = 5 lbs
3” = 8 lbs
4” = 10 lbs
RUMUS LUAS DAN KELILING

L. PERSEGI PANJANG = P x L

S
L

S
P

L. BUJUR SANGKAR = S x S (sisi)

L. SEGI TIGA = 1/2 a x t


r

t D

a L. LINGKARAN = 22/7 x r2 atau  x 1/4 x D2


KEL. LINGKARAN = 2 x 22/7 x r
RUMUS ISI (VOLUME)

ISI (VOLUME) BALOK = P x L x t

L
P

VOLUME KUBUS = S x S x S (SISI)

S bersambung...
S
…sambungan
VOLUME PRISMA DAN TABUNG
= L. ALAS x t

t
Prisma
t

Tabung
VOLUME KERUCUT =
1/3 x L. ALAS x t atau 1/3 x 22/7 x r2 x t

Kerucut

t
bersambung...
…sambungan

V. BOLA =
VOLUME LIMAS =
4/3 x 22/7 x r 3
1/3 x L. ALAS x t
atau 1/3 x P x L x t L. BOLA =
4 x 22/7 x r 2
t

r
PEMBAHASAN
MATERI

LIMITATION OF FACTOR

 CoG

LOAD WEIGHT DISTRIBUTION


FAKTOR PEMBATAS STRUKTURAL

TERKAIT DENGAN PEKERJAAN


PENGANGKATAN

¶ Pemakaian Crane  khususnya multiple Lifts


¶ Pemakaian Sling  khususnya multiple legs
¶ Pengangkatan Beban  penempatan lifting points
bersambung...
PENEMPATAN LIFTING POINT SEBAGAI ...sambungan
BAGIAN PENGANGKATAN
¶ Cara yang salah dan tidak aman

¶ Cara yang benar dan aman


TITIK BERAT BEBAN MELALUI MODEL

Letak titik
berat

Lubang
kecil
Garis titik
bersambung...
berat
APLIKASI TITIK BERAT BEBAN
...sambungan Posisikan Posisikan
pancing pada jarak antar
sembarang kaki sling
tempat terhadap
titik berat
sama

Angkat beban
dan tentukan
garis titik berat
bersambung... beban
GAMBARAN TITIK BERAT BEBAN
Bilamana titik
berat berada
ditengah tengah,
maka beban akan
Roda d Tarik seimbang, walau
hanya bertumpu
pada tiga roda
saja

Roda b

Daerah yang rusak


Roda c
Roda a

...sambungan
DISTRIBUSI MELALUI LIFTING BEAM
Jarak lifting point sama

Jarak
lifting
point
berbeda

bersambung...
...sambungan
DISTRIBUSI MELALUI SLING
WxL
Pengikatan vertikal T=
2xH

Benar

Salah

Pengikatan membentuk sudut

bersambung...
...sambungan

EFISIENSI SLING PADA SUDUT KAKI TERTENTU

 0° (vertikal)  efisiensi 100%

 30°  efisiensi 96%

 60°  efisiensi 86%

 90°  efisiensi 70%

 120°  efisiensi 50%

bersambung...
...sambungan

PENGANGKATAN
MELALUI BATANG
GANTUNG

bersambung...
...sambungan

PENGANGKATAN
BERAT DAN
TINGGI

bersambung...
DISTRIBUSI BEBAN DAN STABILITAS
Beban Beban
stabil tidak stabil

Letak vertikal
pengikatan Tidak
vertikal

vertikal

Tidak
Letak vertikal
pengikatan

...sambungan
Fungsi Crane

Jenis Crane

Konstruksi

Drive Power

Komponen

Daftar Beban
FUNGSI CRANE

UMUM
Fungsi Crane

Jenis Crane Memindahkan beban atau barang dari


Konstruksi satu tempat ke tempat yang lain
Drive Power

Komponen
KHUSUS
Daftar Beban

 Mengangkat beban secara tegak lurus


 Memindahkan beban secara mendatar
 Meletakkan beban secara tegak lurus
JENIS

DARAT LEPAS PANTAI


(ON SHORE) (OFF SHORE)

Mobile
Overhead Pedestal
Tower Floating
Container Scotch Derrick
Portal
Locomotif
Knuckle Fungsi Crane Jenis Crane

Konstruksi Drive Power Komponen Daftar Beban


KONSTRUKSI CRANE

Mobile Crane

Tower Crane

Fungsi Crane Jenis Crane Konstruksi


Drive Power Komponen Daftar Beban Next
Portal Crane

Overhead Crane

Fungsi Crane Jenis Crane Daftar Beban Back Next


Konstruksi Drive Power Komponen
Pedestal
Crane

Fungsi Crane

Jenis Crane

Konstruksi

Drive Power

Komponen

Daftar Beban

Back
DRIVE POWER
Fungsi Crane

Jenis Crane

Konstruksi
Penggerak Utama Sistem Penggerak
Drive Power Disel dan Gas Mekanis + Pnumatis
Komponen Uap (Steam) Hidrolis
Daftar Beban Generator Elektris
KOMPONEN UTAMA DAN
GERAKAN CRANE
KOMPONEN GERAKAN

Base Frame
Travelling
Fungsi Crane Chasis
Propelling
Lower Frame
Jenis Crane

Konstruksi TURN TABLE


Slewing Ring
Drive Power
Bearing Swinging
Komponen Cone Roller

Daftar Beban Revolving Super


Structure
(Upper Structure)
Next Main Hoist Drum Hoisting
Aux. Hoist Drum Lowering

Boom Hoist Drum Derrecking


Primemover Rotating
Fungsi Crane

Jenis Crane

Konstruksi
Front End
Drive Power Derrecking
Equipment
Komponen

Daftar Beban

Back
DAFTAR BEBAN CRANE MOBIL

Fungsi Crane

Jenis Crane

Konstruksi

Drive Power

Komponen

Daftar Beban

Next

Boom Utama
Daftar Free On Wheel dan Fly Jib

Fungsi Crane

Jenis Crane

Konstruksi

Drive Power

Komponen

Back

Next
DIAGRAM
JANGKAUAN
BOOM
Fungsi Crane

Jenis Crane

Konstruksi

Drive Power

Komponen

Next

Back
DAFTAR BEBAN CRANE PEDESTAL

Fungsi Crane

Jenis Crane

Konstruksi

Drive Power

Komponen

Daftar Beban

Back
PEMBAHASAN MATERI

Composition Material
Form, Type and Construction
Safe Working Load (SWL)
Maintenance and Inspection
COMPOSITION
MATERIALS
Steel > 7% - 10% Fiber
GRADE

¶ PS  plow steel
¶ IPS  improved plow steel
¶ EIPS / XIPS  ekstra improved plow steel

CORE

¶ Fiber  manila, sisal & henep


¶ Steel  IWRC & SSC
¶ Armoured  kombinasi
fiber dengan steel
GAMBARAN WIRE
ROPE CORES
WIRE ROPE
DIAMETER

Diameter
Tolerance

0 - 3/4”  + 1/32”
13/16” - 1 1/8”  + 3/64”

1 3/16” - 1 1/2”  + 1/16”

1 9/16” - 2 1/4”  + 3/32”


2 5/16” - up  + 1/8”
BENTUK
JENIS
KONSTRUKSI
Susunan Kawat dalam Untaian
_______________
_______________
_______________
_______________
_______________
_______________
¶ Equal Lay
_______________
_______________
_______________
_______________
_______________
_______________
¶ Cross Lay

Bentuk Kawat dalam Untaian

¶ Preformed

¶ Non Preformed
GAMBARAN
BENTUK KAWAT Keuntungan
Preformed Rope
Preformed Non
Preformed ¶ Dipotong tanpa seizing
¶ Ujung yang dipotong tidak
terurai
¶ Mengurangi kerusakan kinks
¶ Tahan tekukan (dog leg)
¶ Beban merata pada setiap strand
¶ Mengurangi friksi pada alur
¶ Wire cut tidak menonjol keluar
¶ Bebas twist saat ditangani
BENTUK STRAND

Round strand
Flattened strand

Concentric strand

Locked
coil
ropes
JENIS STRAND

Regular Lay
Langs Lay

Multi Strand
(Non Roteting)
JENIS STRAND

Arah Strand
Alternate Lay
¶ Right langs lay (RLL)

¶ Left langs lay (LLL)

Herring Bone Lay ¶ Right regular lay (RRL)

¶ Left regular lay (LRL)


WIRE CONSTRUCTION
DALAM STRAND
SAFE WORKING LOAD
Formula

Breaking Strenght
 SWL =
Safety Factor
 Sling = 8 x D2  SF = 5

¶ Standing rope  3
¶ Running rope  3,5
Safety
¶Sling5
Factor
¶ Personnal rope  10
BREAKING
STRENGTH
MAINTENANCE & INSPECTION
PERAWATAN

¶ Identitas
& sertifikat
¶ Lakukan
inspeksi
berkala
¶ Lumasi
secara
berkala
¶ Gunakan
sesuai
anjuran
STORAGE

¶ Gulung
pada reel

¶ Hindari
hujan dan
panas
matahari

¶ Hindari
bahan kimia
MENGGULUNG

¶ Jangan membuat ¶ Gulung pada reel


angka delapan sesuai prosedure
MENGURAI

¶ Lakukan pada landasan ¶ Jangan ditarik


yang kering & bersih atau diseret
PEMERIKSAAN

Perhatikan ketentuan  Broken Wires


PEMERIKSAAN
Perhatikan
Changes of Diameter ketentuan
Worn Out
O - 3/4” toleransi 3/64”
7/8” - 1 1/8” toleransi 1/16”
1 1/4” - 1 1/2” toleransi 3/32”
1 5/8” - up toleransi 1/8”
PEMERIKSAAN
Perhatikan ketentuan

Rope Stretch or Alongation

Corrosion
KERUSAKAN

Deformation
PEMBAHASAN MATERI

Mechanical Advantages (MA)


Sheaves or Pulleys
Drums
Flare & Fleet Angles
MECHANICAL ADVANTAGES

W
P = (1 + f)n x
n

P  single line pull


f  friction factor
n  rope falls
W  load weight

Catatan :
Winch capacity 
min. 110% x P
JENIS BEARING PADA PULI

Bushing Roller

Roller

Bearing friction factor (f)


Jenis Prosentase Faktor gesekan(f)
Bhusing 8%- 10% 0,08 - 0,1
Roll bearing 5% 0,05
Ball bearing 3% 0,03
Nilai f ditinjau dari jumlah n

n f = 3% (0,03) f = 5%(0,05) f = 10%(0,10)


1 1,03 1,05 1,10
2 1,06 1,10 1,21
3 1,09 1,16 1,33
4 1,13 1,22 1,46
5 1,16 1,28 1,61
6 1,20 1,34 1,77
7 1,23 1,41
1,94
8 1,27 1,48 2,14
9 1,31 1,55 2,36
10 1,35 1,63 2,60

n  10 gunakan rumus  (1 + f) n
Beban pada Takel Blok

Beban blok A Beban blok B


= 1000 lbs x = 1000 lbs x ° f
1,81 = 0,76 = 0 2,00
1810 lbs 760 lbs
10 1,99
20 1,97
30 1,93
40 1,87
45 1,84
50 1,81
60 1,73
70 1,64
80 1,53
90 1,41
Beban pada Takel Blok

° f
100 1,29
110 1,15
120 1,00
130 0,84
135 0,76
140 0,68
150 0,52
160 0,35
170 0,17
180 0,00
SHEAVE (PULLEY)
 Standard

¶ British
Min. 17 x 
Cara  ¶ American
Mengukur   Upper boom
 Min. 18 x 
 Derrick ropes
 Min. 15 x 
 Hook block
 Min. 16 x 
Cara Mengukur
Alur Puli

Cara
Menentukan
Kerusakan Alur

Penempatan
Puli
TROMOL (DRUM)
 Standard

¶ British
Min. 14 x 

¶ American
 Load hoist drum
 Min. 18 x 
 Derrick drum
 Min. 15 x 
Cara
Mengukur 
Jenis Drum
Grooved Smooth

Ketentuan Drum

¶ Kapasitas Drum =
(A+B)AxCxF

¶ Catatan
 Satuan ukuran inci
 Batas spooling 2”  grooved
 Satuan hasil feet
 Batas spooling 2,5”  smooth
 F = { 0,262 : ()2}
 Atau 2 x 
 Sisakan min. 3 spooling dalam drum
Menetukan Kerusakan
Tromol (Drum)
Menetukan Jenis Tali pada
Tromol (Drum)
Strand arah kanan

Strand arah kiri


FLARE & FLEET ANGLE

¶ Sudut Flare
 Berkisar antara 120° - 150°
¶ Sudut Fleet

 Tromol halus
1/4° - 1 1/4°
 Tromol kasar 1°
- 2°
PEMBAHASAN MATERI

TALI SERAT (FIBER ROPES)


RANTAI (CHAIN)
TALI SERAT (FIBER ROPES)
KOMPOSISI TALI SERAT

Tali serat

Strand

Yarn lay

Filament
BAHAN (MATERIAL)

Natural
fiber rope

4 strand dengan inti

Syntetic
fiber rope

4 strand tanpa inti


FIBER ROPE HANDLING

Menggulung

Mengurai dari reel


FIBER ROPE HANDLING

Whipping

Ujung tali
tidak
diwhipping
FIBER ROPE HANDLING
Storage
Cuci dan keringkan

¶ Simpan suhu
udara 50° - 70° C
¶ Gantung pada
tempatnya
FIBER ROPE HANDLING

Efek sisi tajam


dan simpul

Ganjal sisi
yang tajam
FIBER ROPE HANDLING

Benar, Salah,
mata mata
dengan tanpa
timbel timbel

Sambung tali dengan timbel


FIBER ROPE HANDLING
¶ Hindari bahan kimia, suhu tinggi, oli, cat, busa dan asap

¶ Jangan overload, safety factor 5 untuk tali baru


dan 10 untuk tali lama

¶ Jangan ditarik

¶ Perhatikan sudut kaki sling saat pemakaian

¶ Pemakaian blok takel, dia. puli = 6 x dia. tali

¶ Perhatikan hal berikut pada pemakaian


syntetic fiber rope :

 Unsur pemanjangan lebih besar


 Titik leleh lebih rendah
 Lebih mudah meluncur karena licin
FIBER ROPE INSPECTION
Kerusakan Tali
Serat putus &
tergencet

Diameter mengecil

Terkikis & terbakar

Strand longgar & terurai

Strand menonjol
FIBER ROPE INSPECTION
Praktek yang Baik
Pemeriksaan
bagian dalam

Anyaman
harus
Pasang timbel terbalut
dengan benar
FIBER ROPE SPLICING

Short splice
connection

Long splice
connection
FIBER ROPE SPLICING

TOB
Splice
FIBER ROPE SPLICING

Flemish
eye
splice

Knoting
EFECT KNOT, BEND & HITCH

Capacity = 50%x SWL

Capacity = 50%x SWL

Capacity = 75% x SWL

Capacity = 50% x SWL


RANTAI (CHAINS)

Identifikasi
pada link

Identification
tag
EFEK PANAS TERHADAP SWL
Temperature Penurunan SWL Pengurangan Permanen
500° F - -
600° F 10% -
700° F 20% -
800° F 30% -
900° F 40% 10%
1.000° F 50% 15%

SWL TIPE”A” TUNGGAL VERTIKAL


Dimensi (in) SWL (lbs) Dimensi (in) SWL (lbs)
1/4 3.250 1 38.750
3/8 6.600 1 1/8 44.500
1/2 11.250 1 1/4 57.500
5/8 16.500 1 3/8 67.000
3/4 23.000 1 1/2 80.000
7/8 28.750 1 3/4 100.000
CHAIN INSPECTION
¶ Bersihkan dengan cairan pembersih

¶ Letakkan pada permukaan yang bersih atau gantung,


pergunakan kaca agar pemeriksaan lebih akurat

¶ Perhatikan pemanjangan rantai

Periksa 10 - 20
Link link, pemanjangan
memanjang maks. 3% dari
panjang awal
CHAIN INSPECTION
¶ Perubahan
bentuk

Bend Bend

Twisted

¶ Retak
CHAIN INSPECTION

¶ Wear, Corrotion & chip

Wear

Maks. keausan, karat dan tersayat


Dia. (in) Maks. aus (in) Dia. (in) Maks. aus (in)
1/4 0,233 1 1/4 1,120
3/8 0,335 1 3/8 1,230
1/2 0,448 1 1/2 1,340
5/8 0,559 1 5/8 1,450
3/4 0,671 1 3/4 1,570
7/8 0,783 1 7/8 1,680
1 0,895 2 1,790
1 1/8 0,010 - -
CHAIN USE
¶ Bahan alloy ¶ Lakukan pemeriksaan

¶ Ketahui berat beban

Twist ¶ Hindari impact & shock


¶ Simpan pada tempatnya

¶ Gunakan ganjal pada sisi tajam

¶ Pergunakan perlengkapan sesuai dia. link


¶ Jangan lakukan perbaikan

¶ Jangan menjepit, menyeret dan harus bebas

¶ Hindari pemakaian bibir pancing


Knot ¶ Hindari suhu yang berlebihan
PEMBAHASAN MATERI

Fungsi & Jenis


Hand signals
Audio & Visual signals
SIGNAL

Jenis
Fungsi
¶ Hand Signal
¶ Sound Signal
¶ Light Signal Mengganti info
lisan antara
signalman
dengan
Syarat syarat penggunaan signal
dapat dlihat pada hand out operator
HAND SIGNAL

Standard
Amerika
(ANSI)
HAND SIGNAL

Standard
Amerika
(ANSI)
HAND SIGNAL

Standard
Amerika
(ANSI)
HAND SIGNAL

Standard
Amerika
(ANSI)
HAND SIGNAL

Standard
Amerika
(ANSI
HAND SIGNAL

Standard
Inggris
(BSS)
HAND SIGNAL

Standard
Inggris
(BSS)
HAND SIGNAL

Standard
Inggris
(BSS)
SOUND &LIGHT SIGNAL

Standard
Amerika
(ANSI)
SOUND &LIGHT SIGNAL

Standard
Amerika
(ANSI)

Syarat syarat
sound & light
signal lihat pada
hand out
PEMBAHASAN MATERI

Jenis & Karakteristik


Simbol Sifat Barang
Memasang Simbol Barang
ASPEK BARANG
Jenis Barang

¶ Solid
¶ Liquid
Karakteristik
¶ Gas Barang

Umum Fisik
¶ Berdiri sendiri ¶ Dimensi
¶ Dikemas ¶ Berat
¶ Curah ¶Bentuk
¶ Aspek lain
Bentuk Terhadap Pergerakan
SIMBOL SIFAT BARANG
Kelompok
Simbol
¶ Berbahaya
¶ Tidak berbahaya

Klasifikasi Barang
Berbahaya

ILO (UNHC) NFPA


KLASIFIKASI ILO (UNHC)

Klasifikasi 9 Kelas Lengkap dengan Simbol

¶Explosives
¶Gases
¶ Flammable liquids ¶ Flammable solids
¶ Oxidazing subtances ¶ Poisonous (tonic subtances)
¶ Radio active poisons ¶ Corrosive substances
¶ Miscellaneous dangeraous substance
SIMBOL BARANG ILO (UNHC)

Simbol Barang Berbahaya


SIMBOL
BARANG
ILO (UNHC)

Simbol
Barang
Berbahaya
SIMBOL BARANG ILO (UNHC)

Simbol Barang
Berbahaya
KLASIFIKASI NFPA

Lebel (Symbol)
NFPA

¶ Bentuk diamond
¶ Klasifikasi 4 warna
KLASIFIKASI
NFPA

Lebel
(Symbol)
NFPA
Klasifikasi Barang
Tidak Berbahaya

Tujuan

Mencegah kerusakan barang akibat


pengaruh kimia, fisika & mekanis

Petunjuk dalam menangani &


informasi barang

Memudahkan penempatan (stowage plan)


Tulisan dan Simbol
pada Kemasan
MEMASANG SIMBOL
Penempatan
Simbol
Pasang stiker

Disablon pada kemasan

Boleh dipasang lebih dari satu simbol

Ditempelkan pada lokasi yang mudah terlihat


Lebih dari Satu Simbol pada Kemasan
PEMBAHASAN MATERI

SIing
Pengikatan Beban
SLING
TERMINOLOGY

 Breaking Strenght (BS)


 Kekuatan maks. putus tali atau
rantai dalam ton, tonne atau kN
 Safe Working Load (SWL)
 Beban maks. tali, rantai, sling
& aba lainnya dengan aman
 Rule of Thumb (RoT)
 Menghitung SWL
secara empiris tanpa BS
 Safety Factor (SF)
 Faktor keamanan dalam setiap
pemakaian tkb, ts, rantai, sling & aba
BAHAN SLING

Tali Kawat Baja

Rantai

Tali Serat
TIPE SLING

Single leg
Four legs
Two legs

Endless atau grommet

Sebaiknya tidak
dipergunakan
khususnya
dilepas pantai
SLING LOOP

 Clamped sling
 Hand Splices
 liverpool
 trade on board (tob)
 Flemish Eye Splices

 Fold Back Eye Splices


(Press Metal Sleave)
 Super Sling
STEEL WIRE ROPE SLING
Clamped Wire Rope Sling

Jenis clamp

Menyambung tali
dengan clamp
STEEL WIRE ROPE SLING
Hand Splice Sling

Trade On Board Flemish Eye Splice


STEEL WIRE ROPE SLING
Press Metal Sleave
& Super Sling

Efisiensi Sling

Jenis loop Efisiensi


Clamped 80% - 85%
Liverpool 70%
TOB 100%
Flemish 70%
Press Metal Sleave 100%
Super sling 100%
STEEL WIRE ROPE SLING

Safe Workng Load

SWL (BS) SWL (RoT)

BS 8 x d2
SF
Dimana :
BS  ditentukan pabrik melalui tabel
SF  ditentukan sesuai standar
8  nilai perkalian (tanpa satuan)
d  diameter nominal tali dalam inci
BENTUK DAN KERUSAKAN SLING
TALI KAWAT BAJA

Kawat putus dan


pemasangan talurit

Pemasangan
timbel
Mata timbel
Alur timbel
FIBER ROPE SLING
JENIS TALI SERAT

SYNTETHIC

MAN MADE ¶ N y l o n (f = 60)


(NATURAL) ¶ Polyester / terrylene (f = 60)
¶ Manila grade 1 (f=20) ¶ Polyprophelene (f = 40)
¶Sisal
¶ Polythelene (f = 35)
¶Henep
FIBER ROPE SLING
Safe Workng Load

SWL (BS) SWL (RoT)


BS  Tali baru
SF  64 x d2 x f
Dimana :
BS  ditentukan pabrik melalui tabel  Tali baik
SF  ditentukan sesuai standar  0,67 x 64 x d2 x f
64  nilai perkalian (tanpa satuan)  Tali sedang
d  diameter nominal tali dalam inci  0,50 x 64 x d2 x f
f  faktor jenis tali sesuai standar
BENTUK DAN KERUSAKAN
SLING TALI SERAT

Flat strand (web sling)


Jahitan lepas

Mata sling sobek


Round strand

Timbel longgar

Anyaman longgar
TALI SERAT UNTUK
KEPERLUAN LAIN

Mousing Tag lines

 16
mm

 12
mm
CHAIN SLING
Safe Workng Load

SWL (BS) SWL (RoT)


BS 0,3 x d2 x g
SF
Dimana :
BS  ditentukan pabrik melalui tabel
SF  ditentukan sesuai standar (ms = 5 & as = 4)
0,3  nilai perkalian (tanpa satuan)
d  diameter nominal batangan dalam inci
g  grade material (lihat tabel pada H/O)
BENTUK DAN KERUSAKAN
SLING RANTAI

Link Master
Sling rantai

Identitas Batangan rantai

Bengkok
Bengkok Terpelintir
PENGIKATAN
EFISIENSI & PENGARUH BEBAN
SUDUT KAKI SLING

EFISIENSI SLING  Bentuk mata sling


 Jumlah kaki sling
 Beban pada setiap kaki sling
TEKUKAN TEPI  Tekukan pada tepi beban
BEBAN

Titik tekuk
SWL = 1,5 x W

Titik tekuk
SWL = 2 x W
EFISIENSI
EFISIENSI
PENGIKATAN
PENGIKATAN SLING

 0  T = 1%  f = 1
W  30  T = 3%  f = 1,03
xf
 60  T = 15 %  f = 1,15
n
 90  T = 40 %  f = 1,40
 120  T = 100 %  f = 2
EFISIENSI
CARA
PENGIKATAN
PENGIKATAN

Bridle Hitches
 Single leg sling
2t
SWL = ----- x 1
1

Double legs sling 


2t
SWL = ----- x 1
1
EFISIENSI
CARA
PENGIKATAN
PENGIKATAN

Bridle Hitches

Multiple legs sling 


2t
SWL = ----- x 1,4
2
EFISIENSI
CARA
PENGIKATAN
PENGIKATAN

Choker Hitches
 Single leg sling
round load
2t
SWL = ----- x 1,5
1
Single leg sling
rectangular load 
2t
SWL = ----- x 2
1
EFISIENSI
CARA
PENGIKATAN
PENGIKATAN

Basket Hitches
 Single leg sling
round load
2t
SWL = ----- x 1
2
Single leg sling
rectangular load 
2t
SWL = ----- x 2
2
PEMBAHASAN MATERI
SWRS
FRS
CS
Pemeriksaan Sling
Pemeriksaan Pancing,
Sakel, Baut mata

H S EB TB B PC
back

PEMERIKSAAN SLING

STEEL WIRE ROPE SLINGS


Identitas Sling Kondisi perlengkapan
penyambung
SWL, Kaki
sling, mata
sling dan cara
pengikatan

Kawat putus, aus, memamnjang,


karat, deformasi
back

FIBER ROPE SLINGS

Identitas Sling
Kondisi perlengkapan
penyambung
SWL, Kaki
sling, mata
sling dan cara
pengikatan

Serat putus, aus, memamnjang,


berjamur, terbakar, deformasi

bn
back

CHAIN SLINGS

Identitas Sling

SWL, Kaki
sling, mata
sling dan cara
pengikatan
Kondisi mata rantai

Pancing, master & link, connector,


joining & shortening clutch dll
Kondisi
Perlengkapan
back

PEMERIKSAAN ABA

Inspection HOOKS
Object Hook attachment
Hook Identification

Swivel bearing SWL, pabrik


pembuat, dimensi
dan material
Safety Hook
catch neck Condition

Keausan, karat, bukaan &


pengaman mulut, putaran
Hook cup leher, deformasi
back

USING HOOKS

100% 86% 80% 70% 40%


back

SHACKLE

Kind and
Shackle
Component
DEE Identification
of Shackle
SWL, pabrik
pembuat, dimensi
dan material

Condition

Keausan, karat, bukaan busur,


BOW keretakan, ulir, kelurusan pasak
& deformasi
back

USING SHACKLE

Ganjal
Pancing
Sakel baut mata

Sakel pancing
& beban

Sakel pengikatan
Sakel pancing beban
& tali berjalan
back

EYE BOLT

Collared
Shackle
Kind of Identification
Eye Bolt
SWL, pabrik
pembuat, dimensi
dan material

Condition

Keausan, karat, keretakan,


ulir, kelurusan baut &
deformasi
Dynamo or Ring
back

USING EYE BOLT

Collared Eye Bolt


Dynamo
Eye Bolt
Vertical & max.
angle 45° from
Vertical vertical
only
back

TURN BUCKLE

Kind of Turn Buckle

Jaw & Jaw


SWL, pabrik Hook & Hook
pembuat, dimensi
dan material
Shackle Eye & Eye
Identification
Keausan, karat, Crack & bends
keretakan, ulir, kelurusan
baut & deformasi Inspection
Thread damage & bendrants
Condition
back

USING TURN BUCKLE


back
BEAM

Kind of Beam Keausan, karat, keretakan,


pengelasan, mata penggantung,
kelurusan & deformasi
SWL, pabrik
pembuat, dimensi
Shackle
dan material Identification Condition

Lifting Beam

Spreader Beam
back
PLATE CLAMP

Kind of
Condition Plate Clamp Clamp
Keausan, karat, keretakan, Identification
gerigi pada mulut, pengunci
& deformasi SWL, pabrik
pembuat, dimensi
dan material

Vertical Horizontal
back

PLATE CLAMP COMPONENT

Bolt clamp Plate clamp 1. Mulu klam


2. Mata klam
1. Baut pengunci
2. Plat sebagai beban
3. Mata klam

Anda mungkin juga menyukai