Anda di halaman 1dari 35

INTERPOLASI

1. Interpolasi liner
2. Interpolasi Kuadrat
3. Interpolasi Kubik (Pangkat 3)
4. Interpolasi Polinomial
5. Interpolasi Lagrange
6. Interpolasi Spline
• Pada bidang rekayasa (engineering), sering kita memerlukan/memperkirakan suatu
nilai yang terletak di antara nilai nilai lain yang sudah diketahui (data).

• Cara untuk memperkirakan nilai diantara nilai nilai yang sudah diketahui (data) ini
disebut sebagai Interpolasi.

• Cara Interpolasi yang paling sering dipakai adalah Interpolasi Linier, dimana
diasumsikan bahwa fungsi yang menghubungkan antara nilai nilai yang diketahui
berbentuk fungsi linier.

• Contoh-contoh polinom interpolasi:


• (a) orde pertama (linear) menghubungkan dua titik ;
• (b) orde-kedua (kuadrat atau parabola) menghubungkan tiga titik;
• (c) orde-ketiga (kubik) menghubungkn empat titik.
Interpolasi Linier
• Bentuk inerpolasi yang paling sederhana adalah menghubungkan dua titik data dengan
garis lurus. Teknik ini, yang dinamakan INTERPOLASI LINIER, dilukiskan secara grafis
dalam Gambar berikut.
f1  x   f  x0  f  x1   f  x0 
 f(x1)
x  x0 x1  x0
f(x)
f  x1   f  x0 
f 1  x   f  x0    x  x0 
x1  x0 f(x0)

x0 x x1
• Cara menulisan f 1  x  menunjukan bahwa ini adalah polinom interpolasi orde-pertama.
• Perhatikan bahwa disamping menyatakan kemiringan garis yang menghubungkan titik-
titik, bentuk adalah perkiraan (aproksimasi) beda-
hingga-terbagi fdari
 x1turunan x 0   /  x1  x 0 
  f  pertama.
• Umumnya, semakin kecil selang diantara titik-titik data, semakin baik perkiraannya
Suatu contoh : Jika diketahui data sebagai x0=1; f(x0=1) = 0 dan x1=6; f(x1=6)= 1,7917595.
Berapakah nilai perkiraan f(x=2)=?

1,7917595  0 f  x   In(x)
f1  2  0   2  1  0,35835190
6 1
Fungsi di atas adalah fungsi Ln(x). Untuk nilai sejati Nilai
sejati
Adalah Ln(2) = 0,69314718 Taksiran
Linier
Sehingga dengan interpolasi linier mempunyai tingkat
Kesalahan (error) sebesar 48,3 %.

Untuk data yang lebih kecil rangenya : data sebagai x0=1; f(x0=1) = 0 dan x1=4;
f(x1=4)=1,3862944. sehingga :
1,38 62944  0
f1  2   0   2  1  0,46209813
4 1
Kesalahan (error) nya adalah 33,3 %. Jadi, semakin kecil range datanya, maka kesalahannya
juga semakin kecil.
Interpolasi Kuadrat
• Error (Kesalahan) dari contoh di atas cukup besar disebabkan oleh kenyataan bahwa
kurva didekati (approximated) dengan garis lurus. Strategi untuk memperbaiki perkiraan
adalah memperkenalkan suatu kelengkungan ke garis yang menghubungkan titik-titik
tersebut. Jika tersedia TIGA titik data, ini dapat dilaksanakan dengan POLINOM ORDE
DUA (juga disebut Polinom Kuadrat atau Parabola). Bentuk persamaan interpolasi
kuadrat ini adalah :

f 2  x   b0  b1  x  x0   b2  x  x0  x  x1 
• Persamaan interpolasi ini selalu melalui titik titik data (dalam hal ini persamaan
interpolasi ini selalu melalui tiga titik data yang diketahui). Dengan melakukan subtitusi
bahwa persamaan interpolasi tersebut melalui titik titik data :

• Melalui titik [x0, f(x0)] akan menghasilkan : b0  f  x0 

f  x1   f  x0 
• Melalui titik [x1, f(x1)] akan menghasilkan : b1 
x1  x0
f  x 2   f  x1  f  x1   f  x 0 

• Melalui titik [x2, f(x2)] akan menghasilkan : x 2  x1 x1  x 0
b2 
x 2  x0
Contoh :

Xi f(xi)
b0  f  x0   0
X0=1 0
1,3862944  0
X1=4 1,3862944 b1   0,46209813
4 1
X2=6 1,7917595 1,7917595  1,3862944
 0,46209813
X3=10 2,302585 6  4
b2   0,51873116
Persamaan Interpolasinya adalah : 6 1

f 2  x   0  0,46209813 x  1  0,05187311 x  1 x  4


Untuk nilai x = 2, maka hasil interpolasinya adalah :

f 2  2   0,56584436
Yang menggambarkan persen error relatif t  18,4 persen. Jadi, kelengkunan yang
diperkenalkan oleh rumus Interpolasi Kuadrat akan memperbaiki hasil interpolasi
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dengan memakai garis lurus.
Xi f(xi)

X0=1 0
X0=4 1,3862944
X1=6 1,7917595
X2=10 2,302585

• Perkirakan f(x=9) = ? Jika menggunakan


persamaan interpolasi orde 2.
Contoh :

Xi f(xi)
b0  f  x0   1.3862944
X0=1 0
1,7918  1,3862944
X0=4 1,3862944 b1   0,2027
64
X1=6 1,7917595
2,302585  1,7917595
 0,2027
X2=10 2,302585 10  6
b2   0,012573116
Persamaan Interpolasinya adalah : 10  4

f 2  x   1,3863  0,2027 x  4   0,01257 x  4 x  6


Untuk nilai x = 9, maka hasil interpolasinya adalah :

f 2  9  2,2132
Yang menggambarkan persen error relatif t  18,4 persen. Jadi, kelengkunan yang
diperkenalkan oleh rumus Interpolasi Kuadrat akan memperbaiki hasil interpolasi
dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dengan memakai garis lurus.
Interpolasi Polinomial
Persamaan Interpolasi ORDE n adalah :

f n  x   b0  b1  x  x0   ...  bn  x  x0  x  x1 ... x  x n 1 

Untuk Polinom orde ke-n, diperlukan n+1 titik-titik data:

Untuk POLINOM ORDE 3, maka persamaan interpolasinya adalah :

f 3  x   b0  b1  x  x0   b2  x  x0  x  x1   b3  x  x0  x  x1  x  x2 
Nilai parameter b0, b1, dan b2 adalah sama dengan parameter untuk Polinom Kuadrat.
Untuk nilai parameter b3 adalah :

f  x3   f  x2  f  x2   f  x1  f  x2   f  x1  f  x1   f  x0 
 
x3  x2 x2  x1 x2  x1 x1  x0

x3  x1 x2  x0
b3 
x3  x0
• Dari parameter b0, b1, b2 dan b3 dapat dilihat bahwa nilai b1 adalah beda hingga dari
turunan pertama, b2 adalah beda hingga dari turunan ke dua, dan b 3 adalah beda
hingga dari turunan ke tiga.
• Dengan prinsip bahwa persamaan interpolasi selalu melalui titik titik data yang
digunakan untuk merumuskan persamaan interpolasinya, maka nilai parameter b 0,
b1, b2 dan b3 dapat di ketahui sebagai berikut :

b0  f  x0 
b1  f  x1 , x 0 
b2  f  x 2 , x1 , x0 

bn  f  x n , x n 1 ,..., x1 , x0 
• di mana perhitungan fungsi dalam kurung siku adalah beda-terbagi hingga. Misalnya,
beda terbagi hingga pertama (first finite devided difference) dinyatakan secara
umum sebagai :
f  xi   f  x j 
 
f xi , x j 
xi  x j
• Beda terbagi hingga kedua, yang menggambarkan perbedaan dari dua beda
terbagi pertama, diungkapkan secara umum sebagai :
f  xi , x j   f  x j , x k 

f xi , x j , x k   xi  x k
• Demikian pula, beda terbagi hingga ke-n adalah :
f  x n , x n 1 ,..., x1   f  x n , x n  2 ,..., x0 
f  x n , x n 1 ,..., x1 , x 0  
x n  x0
• Dengan menggunakan koefisien hasil perhitungan beda hingga tersebut, maka
persamaan interpolasinya adalah :
f n  x   f  x0    x  x0  f  x1 , x0    x  x0  x  x1  f  x 2 , x1 , x0 

 ...   x  x0  x  x1  ...  x  x n 1  f x n , x n 1 , .... , x0 
• Contoh : xi 3(xi) 1,3862944  0
f  x1 , x0    0,46209813
X0=1 0 4 1
1,7917595  1,3862944
X1=4 1,3862944 f  x 2 , x1    0,20273255
64
X2=6 1,7917595
1,6094379  1,7917595
f  x3 x 2    0,18232160
X3=5 1,6094379 56

• Beda Hinga Kedua adalah :


0,20273255  0,46209813
f  x 2 , x1 , x 0    0,051873116
6 1

0,18232160  0,20273255
f  x3 , x2 , x1    0,020410950
54
• Beda Hingga ketiga adalah :
 0,020410950    0,051873116
f  x3 , x2 , x1 , x0    0,0078655415
5 1
Tingkat Kesalahan Interpolasi Polinom
• Perhatikan bahwa struktur Persamaan Interpolasi Polinom serupa dengan uraian
deret Taylor dalam arti bahwa suku-sukunya ditambahkan secara sekuensial supaya
menangkap perilaku orde yang lebih tinggi dari fungsi yang mendasarinya.
• Suku-suku ini adalah beda hingga dan karena itu menyatakan hampiran dari turunan-
turunan dari orde yang lebih tinggi. Akhibatnya, serupa dengan deret Taylor, Jika
fungsi sejati yang dimaksudkan adalah polinom orde ke-n, maka polinom interpolasi
orde ke-n yang didasarkan pada n + 1 titik-titik data akan menunjukan hasil yang
eksak.
• Demikian pula, seperti halnya dengan deret Taylor, dapat diperoleh rumus untuk
kesalahan perpotongan (truncation error). Ingat kembali Persamaan interpolasinya
bahwa error perpotongan untuk deret Taylor secara umum dapat diungkapkan
sebagai :

f  n 1   
Rn   x  x0  x  x1  ...  x  xn 
 n  1!
• Rumus alternatif untuk tingkat kesalahan (error) yang tidak mensyaratkan
pengetahuan sebelumnya mengenai fungsi. Rumus tersebut memakai beda
terbagi hingga untuk menghampiri turunan yang ke (n + 1) :

Rn  f  x, x n , x n 1 ,...., x0   x  x0  x  x1  ...  x  x n 
• di mana f  x, x n , x n 1 , x0  adalah beda terbagi hingga yang ke (n + 1). Karena
Persamaan di atas mengandung f  x yang tidak diketahui, ia tidak dapat
dipecahan perhitungan error nya. Namun, jika ada titik data tambahan f  x n 1  ,
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir galat, seperti dalam :

Rn  f  x n 1 , x n , x n 1 ,...., x0   x  x0  x  x1  ...  x  x n 
Interpolasi Lagrange
• Polinom Interpolasi Lagrange hanyalah perumusan ulang dari polinom Newton
yang menghindari komputasi beda-beda terbagi. Secara singkat ia dapat
dinyatakan sebagai :
n
f n  x    Li  x  f  xi 
i 0
• Dengan :
n x  xj
Li  x   
j 0 xi  x j
j i

• Dimana operator ∏ menunjukan “hasilkali” (product of). Dan Li(x) adalah


Operator Lagrange.
• Untuk interpolasi orde 3 (n=3), maka Operator Lagrange adalah (I dan j adalah dari
0 sampai 3):
• i=0  L0(x) =

 x  x0   x  x1   x  x2   x  x3 
L0  x    . . . 
 x0  x0   x0  x1   x0  x2   x0  x3 
n x  xj
Li  x   
j 0 xi  x j
j i
• i=0  L0(x) =
 x  x0   x  x1   x  x2   x  x3 
L0  x    . . . 
 x0  x0   x0  x1   x0  x2   x0  x3 

• i=1  L1(x) =
 x  x0   x  x1   x  x2   x  x3 
L1  x    . . . 
 x1  x0   x1  x1   x1  x2   x1  x3 

• i=2  L2(x) =
 x  x0   x  x1   x  x2   x  x3 
L2  x    . . . 
 x2  x0   x2  x1   x2  x2   x2  x3 

• i=3  L3(x) =
 x  x0   x  x1   x  x2   x  x3 
L3  x    . . . 
 x3  x0   x3  x1   x3  x2   x3  x3 
• Untuk Interpolasi Orde 1 (Linier), maka persamaan interpolasi nya adalah :
x  x1 x  x0
f1  x   f  x0   f  x1 
x0  x1 x1  x0
• Untuk Interpolasi Orde 2 (Kuadratic), maka persamaan interpolasinya adalah :

f2  x 
 x  x1  x  x2 
f x  
 x  x0  x  x2 
f x  
 x  x0  x  x1 
f x 
 x0  x1  x0  x2  0  x1  x0  x1  x2  1  x2  x0  x2  x1  2
• Untuk Interpolasi Orde 3 (Kubic), maka persamaan interpolasinya adalah :

f3  x 
 x  x1  x  x2  x  x3 
f x  
 x  x0  x  x2  x  x3 
f x  
 x0  x1  x0  x2  x0  x3  0  x1  x0  x1  x2  x1  x3  1


 x  x0  x  x1  x  x3 
f x  
 x  x0  x  x1  x  x2 
f x 
 x2  x0  x2  x1  x2  x3  2  x3  x0  x3  x1  x3  x2  3
Xi F(Xi) Contoh :
1 0,3 Perkirakan f3(x=15) dengan menggunakan Lagrange
X0=5 0,6
Interpolation.

X1=7 0,8 Jawab :


X2=10 1,2 Untuk persamaan interpolasi orde n=3 diperlukan 4 titik
X3=20 1,7 data. Sehingga untuk nilai x=15 bisa digunakan nilai data
dari x=5 s/d x=20 atau untuk data dari x=7 s/d x=25.
25 2,2 Misal digunakan data dari x=5 s/d x=20 , maka :

f 3  x  15 
15  7 15  1015  20 0,6  15  515  1015  20 0,8 
 5  7  5  10 5  20  7  5 7  10 7  20


15  515  7 15  20 1,2  15  515  7 15  10 1,7  1,784
10  510  7 10  20  20  5 20  7  20  10

Anda mungkin juga menyukai

  • Personal Pronoun
    Personal Pronoun
    Dokumen2 halaman
    Personal Pronoun
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Adjective
    Adjective
    Dokumen2 halaman
    Adjective
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Verbal and Nominal
    Verbal and Nominal
    Dokumen7 halaman
    Verbal and Nominal
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Verb
    Verb
    Dokumen2 halaman
    Verb
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Noun and Adjective
    Noun and Adjective
    Dokumen2 halaman
    Noun and Adjective
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Tugas Uts MK Konsultan Kontemporer
    Tugas Uts MK Konsultan Kontemporer
    Dokumen11 halaman
    Tugas Uts MK Konsultan Kontemporer
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Bangunan Sadap
    Bangunan Sadap
    Dokumen1 halaman
    Bangunan Sadap
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Noun
    Noun
    Dokumen2 halaman
    Noun
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Desain Cafe Model
    Desain Cafe Model
    Dokumen1 halaman
    Desain Cafe Model
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Kuliah 3
    Kuliah 3
    Dokumen13 halaman
    Kuliah 3
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • MAT 2, DF - Pak Sriyana
    MAT 2, DF - Pak Sriyana
    Dokumen15 halaman
    MAT 2, DF - Pak Sriyana
    Riandi Hartarto
    0% (1)
  • 2.2 Contoh Numerik
    2.2 Contoh Numerik
    Dokumen18 halaman
    2.2 Contoh Numerik
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Banjir Pak Sugi
    Banjir Pak Sugi
    Dokumen9 halaman
    Banjir Pak Sugi
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Banjir
    Banjir
    Dokumen119 halaman
    Banjir
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • Perancah Dan Acuan
    Perancah Dan Acuan
    Dokumen41 halaman
    Perancah Dan Acuan
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat
  • GJR
    GJR
    Dokumen26 halaman
    GJR
    Riandi Hartarto
    Belum ada peringkat