02. Yang mana yang diterangkan, dan yang mana yang menerangkan ?
Yang menerangkan adalah cantik, tampan, dan besar, dan
Yang diterangkan adalah gadis, lelaki, dan rumah.
Berarti dalam Bahasa Indonesia, aturannya DM (Diterangkan Menerangkan)
1
06. Bagaimana Penjelasannya ?
Jadi
01) Beautiful, handsome, dan big adalah Adjective (kata sifat)
02) Girl, man, dan house adalah noun (kata benda).
03) Yang menerangkan adalah beautiful, handsome, dan big
04) Yang diterangkan adalah girl, man, dan house.
Ternyata sama dengan Bahasa Indonesia, Adjective (kata sifat) berfungsi Menerangkan.
Sedangkan yang diterangkan adalah Noun (kata benda). Hanya letaknya saja yang dibalik.
Jadi dalam bahasa Inggris, aturannya menerangkan diterangkan (MD)
07. Sekarang, apakah itu contoh-contoh di atas bisa disebut sebagai suatu kalimat ?
Itu belum bisa disebut sebagai suatu kalimat.
08. Kenapa ? Memangnya untuk membuat suatu kalimat itu harus ada apa saja ?
Untuk membuat suatu kalimat, paling tidak harus ada Subyek dan Verb (Predikat)
Bisa pakai Obyek bisa tidak.
Subyek adalah yang melakukan aktifitas/pekerjaan.
Predikat adalah aktifitas yang dilakukan.
Obyek adalah yang dikenai pekerjaan.
09. Lha trus kalau contoh – contoh di atas belum bisa disebut sebagai kalimat, lantas contoh-
contoh itu disebut apa ? Contoh-contoh di atas disebut sebagai phrase, yaitu dua kata atau
lebih tapi bukan merupakan suatu kalimat, karena pada gabungan kata itu, tidak ada fungsi
subyek dan fungsi verb atau predikat.
2
SUBYEK VERB OBYEK
Edhie reads A book
Sigit rides A motorcycle
Endro writes A letter
Jalu swims --
Agung sleeps --
11. Sekarang kita bahas lebih dalam tentang contoh kalimat di atas.
Siapa yang reads a book ? jawabnya = Edhie
Siapa yang rides a motorcycle ? jawabnya = Sigit
Siapa yang writes a letter ? jawabnya = Endro
Siapa yang swims ? jawabnya = Jalu
Siapa yang sleeps ? jawabnya = Agung
Berarti contoh-contoh di atas menyatakan bahwa Subyek melakukan Predikat. Ini disebut
kalimat Verbal. Artinya kalimat tersebut menyatakan bahwa Subyek melakukan Predikat (Verb)
Nah, berikut ini akan disajikan contoh-contoh kalimat yang ada subyeknya tapi tidak ada
predikat (verb) nya. Jadi subyek tidak melakukan suatu aktifitas atau verb tertentu.
Terus bagaimana ? Untuk jenis kalimat seperti ini, kita memakai “to be”. Disini “to be”
berfungsi sebagai atau menggantikan verb. Kalimat seperti ini disebut Kalimat Nominal.
3
Dalam contoh-contoh kalimat di atas, kita bisa lihat bahwa subyeknya tidak melakukan
suatu aktifitas. Jadi kalimat-kalimat tersebut tidak mempunyai verb. Maka digunakan “to
be” sebagai verb. Lengkapnya adalah sebagai berikut =
14. Dalam bahasa Inggris ya adanya dua kalimat itu, dan antara kalimat verbal dan kalimat
nominal itu tidak boleh digabung. Maksudnya =
Apabila anda membuat kalimat, dimana subject melakukan predikat atau aktifitas (verb)
tertentu, berarti anda menggunakan kalimat verbal. Sedangkan apabila anda membuat kalimat
dimana subject tidak melakukan aktifitas atau verb tertentu, berarti anda menggunakan kalimat
nominal. Contoh :
01) Wieke is goes to her office ini contoh yang salah. Idenya adalah Susi (subject)
melakukan verb (goes). Jadi yang benar = Susi goes to school
02) Inne is writing a letter ini juga contoh yang salah. Jangan terkecoh dengan tobe “is”
disini. Idenya disini Inne (subject) melakukan verb (is writing). Kalaupun memakai “is” dan
“verb ing” (writing), itu karena kalimat tersebut dalam Present Continuous tense..
Jadi pokok idenya adalah apakah subject itu melakukan aktifitas (veb) atau tidak Sekarang
pembahasan kita lanjutkan kepada topik bagaimana menggunakan noun, adjective dan verb
itu dalam kalimat verbal dan dalam kalimat nominal.
a. Untuk membuat kalimat, paling tidak ada satu subject dan satu verb.
4
02) That girl cries that girl (noun sbg subyek,
S (n) verb dan cries sebagai verb)
b. Berikut ini adalah contoh kalimat dimana ada subyek, verb, dan obyek
c. Berikutnya adalah contoh dimana subyeknya tidak hanya satu kata benda, tapi juga ada
adjectivenya. Demikian pula dengan obyeknya.
d. Kesimpulannya
Di dalam kalimat verbal = subject dan atau object adalah noun
Untuk subject dan atau object, bisa tidak hanya noun, tapi juga ditambahi adjective
5
Apabila adjective ditambahkan di subject, adjective itu menerangkan noun di subject
tersebut. Sedangkan apabila adjective ditambahkan di object, maka adjective itu noun
di object tersebut. Adjective selalu menjadi bagian dari subject dan atau object.
Untuk verb-nya mengikuti aturan tenses yang digunakan.
Subyek Be Complement
Noun Noun or Adjective
b. Contoh pertama
clever (adjective) sbg complement berfungsi menerangkan that lady sbg subject
c. Contoh kedua
a student (noun) sbg complement berfungsi menerangkan that lady sbg subject
d. Contoh ketiga
6
Nah, selanjutnya “a clever student” (noun phrase) berfungsi menerankan “that lady”
(noun) sebagai subject.
e. Contoh keempat
Subject-nya adalah that beautiful lady. Subject-nya itu ternyata merupakan suatu
noun phrase (diangap sama dengan noun) juga. Penjelasannya =
01) Penjelasan tentang phrase sama seperti di atas.
02) Beautiful (adjective) menerangkan lady (noun). Jadi yang pokok adalah noun.
Maka disebut sebagai noun phrase phrase (frsse kata benda), berarti status dan
penggunaannya di kalimat dianggap sama dengan dengan noun (kata benda)