Anda di halaman 1dari 7

06.

Verbal and Nominal

01. Perhatikan contoh di bawah ini =


Gadis Cantik
Lelaki Tampan
Rumah Besar

02. Yang mana yang diterangkan, dan yang mana yang menerangkan ?
 Yang menerangkan adalah cantik, tampan, dan besar, dan
 Yang diterangkan adalah gadis, lelaki, dan rumah.
 Berarti dalam Bahasa Indonesia, aturannya DM (Diterangkan Menerangkan)

03. Sekarang, jenis kata apa itu ?


 Ada tiga jenis kata, yaitu kata benda, kata kerja, dan kata sifat.
 Kata benda itu bisa digandengkan dengan jumlah. Misalnya rumah, kita bisa bilang satu
rumah, dua rumah, tiga rumah.
 Kata kerja jelas merupakan suatu aktifitas yang dilakukan (oleh subject).
 Kata sifat bisa digandengkan dengan kata “lebih” dan “paling”. Contoh : lebih besar, paling
besar.
 Balik ke pertanyaan tentang jenis kata yang digunakan = Ternyata gadis, lelaki, dan rumah
adalah kata benda. Sedangkan cantik, tampan, dan besar adalah kata sifat.

04. Kesimpulannya apa ?


 Dalam Bahasa Indonesia, aturannya DIterangkan Menerangkan (DM).
 Kata benda sebagai yang diterangkan, sedangkan kata sifat sebagai yang menerangkan.
 Kata sifat berfungsi menerangkan kata benda.

05. Sekarang Bahasa Inggrisnya

Diterangkan Menerangkan Menerangkan Diterangkan


(Kata Benda) (Kata Sifat) (Adjective) (Noun)
Sama
Gadis Cantik Beautiful Girl
Dengan
Lelaki Tampan Handsome Man
Rumah Besar Big House

1
06. Bagaimana Penjelasannya ?

 Dalam Bahasa Inggris,


01) Kata kerja disebut Verb,
02) kata benda disebut Noun,
03) Kata sifat disebut Adjective.
Kurang lebih definisinya sama dengan di Bahasa Indonesia, seperti dijelaskan di atas.

 Jadi
01) Beautiful, handsome, dan big adalah Adjective (kata sifat)
02) Girl, man, dan house adalah noun (kata benda).
03) Yang menerangkan adalah beautiful, handsome, dan big
04) Yang diterangkan adalah girl, man, dan house.

 Ternyata sama dengan Bahasa Indonesia, Adjective (kata sifat) berfungsi Menerangkan.
Sedangkan yang diterangkan adalah Noun (kata benda). Hanya letaknya saja yang dibalik.
Jadi dalam bahasa Inggris, aturannya menerangkan diterangkan (MD)

07. Sekarang, apakah itu contoh-contoh di atas bisa disebut sebagai suatu kalimat ?
Itu belum bisa disebut sebagai suatu kalimat.

08. Kenapa ? Memangnya untuk membuat suatu kalimat itu harus ada apa saja ?
 Untuk membuat suatu kalimat, paling tidak harus ada Subyek dan Verb (Predikat)
 Bisa pakai Obyek bisa tidak.
 Subyek adalah yang melakukan aktifitas/pekerjaan.
 Predikat adalah aktifitas yang dilakukan.
 Obyek adalah yang dikenai pekerjaan.

09. Lha trus kalau contoh – contoh di atas belum bisa disebut sebagai kalimat, lantas contoh-
contoh itu disebut apa ? Contoh-contoh di atas disebut sebagai phrase, yaitu dua kata atau
lebih tapi bukan merupakan suatu kalimat, karena pada gabungan kata itu, tidak ada fungsi
subyek dan fungsi verb atau predikat.

10. Sekarang perhatikanlah contoh-contoh kalimat di bawah ini, dimana


Ada subyek (yang melakukan aktifitas / pekerjaan),
Ada predikat (aktifitas / pekerjaan yang dilakukan),
Boleh memakai obyek (yang dikenai pekerjaan), boleh tidak memakai obyek.

2
SUBYEK VERB OBYEK
Edhie reads A book
Sigit rides A motorcycle
Endro writes A letter
Jalu swims --
Agung sleeps --

11. Sekarang kita bahas lebih dalam tentang contoh kalimat di atas.
Siapa yang reads a book ? jawabnya = Edhie
Siapa yang rides a motorcycle ? jawabnya = Sigit
Siapa yang writes a letter ? jawabnya = Endro
Siapa yang swims ? jawabnya = Jalu
Siapa yang sleeps ? jawabnya = Agung

Berarti contoh-contoh di atas menyatakan bahwa Subyek melakukan Predikat. Ini disebut
kalimat Verbal. Artinya kalimat tersebut menyatakan bahwa Subyek melakukan Predikat (Verb)

12. Oke, sekarang kita lanjutkan =


Masih ingat bahwa aturannya untuk membuat kalimat,
01) Harus ada subyek dan predikat (verb).
02) Bisa pakai obyek bisa tidak.

Nah, berikut ini akan disajikan contoh-contoh kalimat yang ada subyeknya tapi tidak ada
predikat (verb) nya. Jadi subyek tidak melakukan suatu aktifitas atau verb tertentu.
 Terus bagaimana ? Untuk jenis kalimat seperti ini, kita memakai “to be”. Disini “to be”
berfungsi sebagai atau menggantikan verb. Kalimat seperti ini disebut Kalimat Nominal.

Subject Verb Complement


Edhie A teacher
Edhie Fat
Cynthia Beautiful
Susan Clever
Pak Joko A policeman
Pak Singgih In Klaten

3
Dalam contoh-contoh kalimat di atas, kita bisa lihat bahwa subyeknya tidak melakukan
suatu aktifitas. Jadi kalimat-kalimat tersebut tidak mempunyai verb. Maka digunakan “to
be” sebagai verb. Lengkapnya adalah sebagai berikut =

Subject Verb (Be) Complement


Edhie dan Ali Are Teachers
13. Edhie Is Fat Sampai tahap ini
a. Cynthia Is Beautiful Kita sudah memahami arti dan

Susan Is Clever fungsi dari noun, adjective, dan

Pak Joko Is A policeman verb.


b. Pak Singgih Is In Klaten Kita juga sudah memahami jenis
kalimat, yakni ada kalimat verbal
dan kalimat nominal.

14. Dalam bahasa Inggris ya adanya dua kalimat itu, dan antara kalimat verbal dan kalimat
nominal itu tidak boleh digabung. Maksudnya =
Apabila anda membuat kalimat, dimana subject melakukan predikat atau aktifitas (verb)
tertentu, berarti anda menggunakan kalimat verbal. Sedangkan apabila anda membuat kalimat
dimana subject tidak melakukan aktifitas atau verb tertentu, berarti anda menggunakan kalimat
nominal. Contoh :
01) Wieke is goes to her office  ini contoh yang salah. Idenya adalah Susi (subject)
melakukan verb (goes). Jadi yang benar = Susi goes to school
02) Inne is writing a letter  ini juga contoh yang salah. Jangan terkecoh dengan tobe “is”
disini. Idenya disini Inne (subject) melakukan verb (is writing). Kalaupun memakai “is” dan
“verb ing” (writing), itu karena kalimat tersebut dalam Present Continuous tense..

Jadi pokok idenya adalah apakah subject itu melakukan aktifitas (veb) atau tidak Sekarang
pembahasan kita lanjutkan kepada topik bagaimana menggunakan noun, adjective dan verb
itu dalam kalimat verbal dan dalam kalimat nominal.

15. Contoh kalimat Verbal :

a. Untuk membuat kalimat, paling tidak ada satu subject dan satu verb.

01) That boy swims  that boy (noun sebagai subyek,


S (n) verb dan swims sebagai verb)

4
02) That girl cries  that girl (noun sbg subyek,
S (n) verb dan cries sebagai verb)

b. Berikut ini adalah contoh kalimat dimana ada subyek, verb, dan obyek

01) That boy reads a book


S (n) verb O (n)

02) That girl writes a letter


S (n) verb O (n)

03) That man explains the problems


S(n) verb O(n)

04) The director discusses the situation


S (n) verb O (n)

c. Berikutnya adalah contoh dimana subyeknya tidak hanya satu kata benda, tapi juga ada
adjectivenya. Demikian pula dengan obyeknya.

01) That clever boy reads a thick book


Subyek Verb Obyek

Clever (adjective) menjelaskan boy (noun) di posisi subyek


Thick (adjective) menjelaskan book.(noun) di posisi obyek

02) That beautiful girl writes a long letter


Subyek Verb Obyek

Beautiful (adjective) menjelaskan girl (noun) di posisi subyek


Long (adjective) menjelaskan letter (noun) di posisi obyek

03) That serious man asks difficult questions


Subyek verb obyek

Serious menjelaskan man, dan difficult menjelaskan questions.

d. Kesimpulannya
 Di dalam kalimat verbal = subject dan atau object adalah noun
 Untuk subject dan atau object, bisa tidak hanya noun, tapi juga ditambahi adjective

5
 Apabila adjective ditambahkan di subject, adjective itu menerangkan noun di subject
tersebut. Sedangkan apabila adjective ditambahkan di object, maka adjective itu noun
di object tersebut. Adjective selalu menjadi bagian dari subject dan atau object.
 Untuk verb-nya mengikuti aturan tenses yang digunakan.

16. Contoh kalimat nominal :

a. Pola kalimatnya adalah sebagai berikut

Subyek Be Complement
Noun Noun or Adjective

b. Contoh pertama

That lady is clever

 clever (adjective) sbg complement berfungsi menerangkan that lady sbg subject

c. Contoh kedua

That lady is a student

 a student (noun) sbg complement berfungsi menerangkan that lady sbg subject

d. Contoh ketiga

That lady is a clever student

 Complement-nya adalah a clever student. Di sini clever (adjective) menjelaskan


student (noun). Complement-nya itu ternyata dalam bentuk phrase (frase)
01) Apakah phrase itu ? Phrase adalah dua kata atau lebih, tapi bukan merupakan
kalimat, karena tidak ada fungsi subject dan fungsi verb di dua kata itu.
02) Jenis phrase apa ini ? Disini, clever (adjective) berfungsi menerangkan student
(noun). Jadi yang pokok adalah noun. Makanya ini disebut sebagai noun phrase
(frsse kata benda), berarti status dan penggunaannya di kalimat dianggap sama
dengan dengan noun (kata benda)

6
 Nah, selanjutnya “a clever student” (noun phrase) berfungsi menerankan “that lady”
(noun) sebagai subject.

e. Contoh keempat

That beautiful lady is a clever student.

 Complement-nya adalah a clever student. Disini clever (adjective) menerangkan


student (noun). Complement-nya itu ternyata merupakan suatu noun phrase (diangap
sama dengan noun)
01) Apakah phrase itu ? Phrase adalah dua kata atau lebih, tapi bukan merupakan
kalimat, karena tidak ada fungsi subject dan fungsi verb di dua kata itu.
03) Jenis phrase apa ini ? Disini, clever (adjective) berfungsi menerangkan student
(noun). Jadi yang pokok adalah noun. Makanya ini disebut sebagai noun phrase
(frase kata benda), berarti status dan penggunaannya di kalimat dianggap sama
dengan dengan noun (kata benda)

 Subject-nya adalah that beautiful lady. Subject-nya itu ternyata merupakan suatu
noun phrase (diangap sama dengan noun) juga. Penjelasannya =
01) Penjelasan tentang phrase sama seperti di atas.
02) Beautiful (adjective) menerangkan lady (noun). Jadi yang pokok adalah noun.
Maka disebut sebagai noun phrase phrase (frsse kata benda), berarti status dan
penggunaannya di kalimat dianggap sama dengan dengan noun (kata benda)

 Jadi “a clever student” (noun phrase) sebagai complement menerangkan “that


beautiful lady” (noun phrase) sebagai subject.

Anda mungkin juga menyukai