Anda di halaman 1dari 16

Penanganan Masalah

Gizi Wasting di
Negara India
Mata Kuliah Perencanaan Pangan dan
Gizi

Alifia Nabilatuzzahro (181131004)


Anita Septyani (181131008)
Fadia Isrotul Ardila (181131013)
Moch Arochim A. (181131023)
Siti Nur Khamelia I. (181131033)
Tereseia Romini (181131034)
CONTENT:
1. IDENTITAS JURNAL I
2. PEMBAHASAN ( PREVALENSI,
INTERVENSI, DETAIL INTERVENSI,
HASIL INTERVENSI)
3. IDENTITAS JURNAL II
4. PEMBAHASAN (PREVALENSI,
INTERVENSI, DETAIL INTERVENSI,
HASIL INTERVENSI)
-
Identitas Jurnal I

• Judul Jurnal : Continuum of Care for Children with Wasting

in India: Opportunities for an Intregated Approach.


• Penulis : Arjan deWagt, Eleanor Rogers, Praveen
Kumar, Abner Daniel, Harriet Torlesse dan Saul Guerrero

• Tahun Terbit : 2019


PEMBAHASAN

1. Prevalensi masalah gizi sebelum dilakukan intervensi

Menurut data dari NFHS (Survei Kesehatan Keluarga Nasional) pada


tahun 2015-2016, prevalensi gizi buruk (kurus) sebesar 21,0% dengan
prevalensi tertinggi terjadi disaat bayi baru lahir yakni sebesar 37% dan
terus menurun seiring bertambahnya usia hingga mencapai puncaknya pada
usia sekitar 12 bulan. Sedangkan prevalensi wasting parah sebesar 7,5%.
Kejadian wasting dan gizi buruk di India akan terus ada dan prevalensinya
termasuk sangat tinggi, dan tidak pernah mengalami penurunan selama 10
tahun terakhir. Meskipun pada tahun 2015, India sudah berkomitmen untuk
menurunkan angka prevalensi anak yang menderita gizi wasting kurang
lebih 5%.
Prevalensi wasting (%) menurut usia menurut survey DHS

Angka kematian balita dan prevalensi wasting di India


dibandingkan dengan negara lain.
a) Intervensi gizi wasting pada wanita sebelum dan selama
kehamilan.
b) Pengobatan berbasis fasilitas pelayanan rawat inap (F-
SAM)
2. Intervensi yang c) Peluncuran POSHAN Abhiyaan
d) Intervensi malnutrisi tingkat komunitas melalui
dilakukan oleh negara Anganwadi Services dibawah kendali ICDS (Integrated
tersebut untuk Child Development Services)
menanggulangi masalah e) Program nutrisi tambahan India (SNP)
f) Program Emothers Absolute Aection (MAA)
gizi.
g) Program Pengasuhan di Rumah
a. Intervensi gizi wasting pada wanita sebelum dan selama kehamilan
Merupakan intervensi gizi wasting yang tujuannya untuk
meningkatkan status gizi berupa program layanan perawatan
antenatal, termasuk konseling diet, program layanan gratis
3. Detail Pelaksanaan
untuk persalinan dan perawatan neonatal dini, bahkan hingga
Intervensi program praktek yang mendukung ibu dalam menyusui yang
baik.
 
b. Pengobatan berbasis fasilitas pelayanan rawat inap (F-SAM)
Merupakan program pemerintah dengan penyediaan
perawatan rawat inap dengan kompilkasi medis atau sudah
dalam keadaan malnutrisi akut parah. Dan dirawat dengan
terapi susu dan pengobatan.
c. Poshan Abhiyaan
Merupakan perawatan berkelanjutan untuk menangani malnutrisi dari pra
kehamilan hingga umur 2 tahun untuk mengurangi kekurangan gizi melalui paket
yang komprehensif (menyeluruh).

d. Intervensi malnutrisi tingkat komunitas melalui Anganwadi Services dibawah


kendali ICDS (Integrated Child Development Services)
Merupakan suatu program pencegahan kekurangan gizi melalui jaringan
nasional dan pusat komunitas pedesaan, yang menyediakan layanan kesehatan
dan gizi serta pendidikan pra-sekolah untuk populasi hingga 1.000 orang. Setiap
……….. pusat Anganwadi dijalankan oleh seorang pekerja Anganwadi yaitu kader
kesehatan (bidan dan perawat), yang memberikan layanan dan memastikan
keterkaitan dengan fasilitas kesehatan yang tersedia yang bekerja di puskesmas
yang bertugas dalam mengatur kesehatan desa bulanan, hari sanitasi dan gizi
untuk memberikan berbagai layanan kesehatan berbasis masyarakat, termasuk
pemeriksaan kesehatan, imunisasi, dan kontrasepsi, pengobatan diare, dan
layanan rujukan. Intervensi khusus terkait gizi yang dilakukan saat hari-hari besar
atau tertentu seperti hari sanitasi dan gizi adalah melakukan pemantauan
pertumbuhan, promosi dan dukungan untuk bayi dan anak balita, pemberian
suplementasi mikronutrient dan pemberian makanan tambahan.
e. Program nutrisi tambahan India (SNP)

Merupakan program Nutrisi Tambahan pada penatalaksanaan wasting pada anak usia bayi
dan balita yang dijalankan oleh Anganwadi Services bertujuan untuk mengurangi kekurangan gizi di
seluruh negeri yaitu India. Semua anak menerima jatah makanan tambahan campuran yang
difortifikasi untuk dibawa pulang ( untuk anak usia 6 bulan sampai 3 tahun ) atau makanan hangat
( untuk anak usia tiga sampai enam tahun ) yang dikirim dari pusat Anganwadi. Bagi anak-anak yang
kurus diberikan jatah ganda dari makanan tambahan yang sama.

……….. f. Program Emothers Absolute Aection (MAA)

Merupakan suatu program yang memiliki tujuan untuk mengintesifkan feeding, sedangkan
pekerja Anganwadi dan aktivis kesehatan sosial mempromosikan dan mendukung praktek PMBA,
sementara bidannya memberikan kemudahan rujukan ke puskesmas pembantu.
 
g. Program Pengasuhan di Rumah

Merupakan program dengan cara mengunjungi setiap rumah tangga yang memiliki
anak kecil usia 3-15 bulan setiap tiga bulan sekali untuk memperluas kesempatan praktek
PMBA.
 
Setelah rangkaian program diterapkan, ternyata
memiliki potensi untuk menjangkau setiap anak
wasting parah dengan cepat. Karena memiliki
4. Hasil Akhir stakeholder dan jaringan yang luas fasilitas kesehatan
dan platform berbasis komunitas. Sehingga meskipun
Pelaksanaa selama sepuluh dekade terakhir prevalensi gizi buruk
n Intervensi dan wasted tidak mengalami penurunan, tetapi tetap
terjadi penurunan sebesar 10 poin persentase stunting
pada periode yang sama.
Identitas Jurnal II

• Judul Jurnal: Survival & Recovery in Severely Wasted


Under-Five Children Without Community Management of
Acute Malnutrition Programme
• Penulis: Harshpal Singh Sachdev, Sikha Sinha, Neha
Sareen, RM Pandey dan Umesh Kapil
• Penerbit: Journal Indian Pediatrics
• Tahun Terbit: 2017
PEMBAHASAN

1. Prevalensi Masalah Gizi Sebelum Intervensi


Pada bulan September 2012 dan oktober 2013 di district Meerut,
Uttar Pradesh, India. Terdapat dua blok pedesaan (sekitar 70 desa) yang
berdekatan dipilih untuk dilakukan identifikasi melalui kunjungan
rumah untuk menemukan prevalensi wasting berat pada anak – anak
berusia 6 – 59 bulan (berat badan untuk tinggi badan <-3Z) adalah 2,2%
(95% CI 2,02%, 2,44%).
2. Intervensi yang dilakukan untuk
menanggulangi masalah gizi

Intervensi yang dilakukan untuk menanggulangi


masalah gizi di India yaitu:
• Program Pengasuhan Rumah dan Pengukuran Ulang
Antropometri
• Paket intervensi secara komprehensif yang disediakan
secara gratis (pemberian antibiotik saat memulai
pengobatan, manajemen kualitas morbiditas saat rawat
inap)
• Diet dengan nilai gizi tinggi
• Dukungan sebaya untuk pemberian makan.
Di antara empat pengalaman programatik yang baru-
baru ini diterbitkan[13-16], tiga yang membutuhkan
manajemen fasilitas rawat inap [13-15] tidak dapat
dibandingkan secara langsung. Kasus Gizi Wasting yang
belum parah dengan kategori BB/TB: Z score ≤ 3 SD atau
MUAC <110 mm (Februari 2009 hingga Juni 2010) dan
MUAC <115 mm (dari Juli 2010 ), dirawat sebagai pasien
rawat jalan dengan standar WHO melalui terapeutik, produk
nutrisi berbasis lipid setiap minggu. Sedangkan kerusakan
gizi wasting yang rumit selama terapi dikelola melalui
Detail Pelaksanaan Intervensi

• Program Pengasuhan Rumah dan Pengukuran Ulang Antropometri


Yaitu program yang dilaksanakan dengan cara petugas dari tim peneliti
terlatih pusat Anganwadi melakukan kunjungan ke rumah yang memiliki balita
dibawah 5 tahun, untuk dilakukan kajian ulang mengenai pengukuran
antropometri. Karena selama ini terdapat masalah pada kesalahan teknis/bias
yaitu kesalahan intrepetasi hasil pengukuran sehingga tidak valid hasil nya dan
menyebabkan prevalensi balita wasting terus mengalami kenaikan.

• Paket intervensi secara komprehensif yang disediakan secara gratis


Yaitu program yang dilakukan oleh pemerintah dengan pemberian antibiotik
saat memulai pengobatan, dan manajemen kualitas morbiditas saat rawat inap).

• Diet dengan nilai gizi tinggi


Yaitu program pengaturan makanan sesuai kebutuhan penderita gizi
wasting, melalui dukungan pemberian nutrisi melalui produk fortifikasi yang
memiliki nilai gizi tinggi/ melalui makanan terapeutik siap disajikan.

• Dukungan sebaya untuk pemberian makan.


Yaitu upaya pemberian produk nutrisi terapeutik tambahan untuk
meningkatkan kualitas dan kelangsungan hidup.
Hasil Akhir Pelaksanaan Intervensi

Setelah percobaan khasiat multisentrik, kasus kematian pada anak wasting selama fase
pengobatan (max 16 minggu) menjadi lebih rendah meskipun beban morbiditas tinggi (10,3% pada
rawat inap, 41,5% diare , 13,3% infeksi saluran pernapasan akut dan 61,6% demam). Hal ini
mencerminkan efek dari paket intervensi komprehensif tambahan yang disediakan secara gratis
(antibiotik awal pengobatan, manajemen kualitas morbiditas pada rawat inap berdasarkan
kebutuhan), diet dengan nilai gizi tinggi, dan dukungan sebaya untuk pemberian makan. Dalam uji
keberhasilan multisentrik, ada peningkatan marginal pada tinggi badan untuk usia (0,04 hingga 0,08
Z) pada akhir fase pemeliharaan. Sebaliknya terdapat penurunan kecil (0,14 Z), yang sebagian
menjelaskan tingkat pemulihan spontan. Namun, kontribusi penurunan tinggi badan untuk usia pada
tingkat pemulihan tampak kecil dalam analisis sensitivitas (dari 27% menjadi 22% pada 8 bulan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai