Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS KRITIS JURNAL

Oleh: Prima Widya Ciptaningrum (181131029)

1. Bibliografi
Judul : Legal Protection of Patient Rights in Indonesia
Penulis : Istiana Heriani , Gunarto , and Anis Masdhurohatun
Penerbit : SLRev (Sriwijaya Law Review)
Tahun : 2019
Edisi : DOI : 10.28946/slrev.Vol 3.Iss1.134.pp 75-85
Halaman : 11 halaman

2. Tujuan Penulis
The aims of the study are to find out how the legal protection of patients as
consumers in receiving health services and what factors affecting the legal
protection of patients’ rights in receiving health services
( Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
perlindungan hukum pasien sebagai konsumen dalam menerima layanan
kesehatan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi perlindungan hukum
terhadap hak-hak pasien dalam menerima kesehatan jasa)
3. Fakta-fakta Unik (Ditemukan dalam Jurnal)
1. The philosophical approach was used in order to be able to interpret the
concept of legal protection against the rights of the patients in receiving the
medical services and the rights of the patients as a consumer health justice.
(Pendekatan filosofis digunakan agar dapat menafsirkan konsep
perlindungan hukum terhadap hak pasien dalam menerima layanan medis
dan hak-hak pasien sebagai konsumen keadilan kesehatan.)

2.Transaction therapeutic the relationship of doctors and patients began


when a patient comes to a doctor to seek help over the problem in the field
of health so that the existence of such things already there is a contract or
agreement between doctor and patient the so-called the Alliance con-
tract/transaction/therapeutic.
(Terapi transaksi hubungan dokter dan pasien dimulai ketika seorang
pasien datang ke dokter untuk mencari bantuan masalah di bidang kesehatan
sehingga keberadaan hal semacam itu sudah ada kontrak atau perjanjian
antara dokter dan pasien yang disebut aliansi con traktat / transaksi / terapi)

3 If medical personnel commit negligence or malpractice in action, they are


given sanctions in a form of transferring their work to other health agency,
or suspension, or even will dismissed with no regard if deemed not
discipline.
(Jika petugas medis melakukan kelalaian atau malpraktek dalam tindakan,
mereka diberi sanksi dalam bentuk pemindahan pekerjaan mereka ke
kesehatan lain agensi, atau penangguhan, atau bahkan akan diberhentikan
dengan tidak menghargai jika dianggap tidak disiplin )
4. Pertanyaan-pertanyaan yang Dimunculkan (oleh pembaca)
Pertanyaan yang tidak saya pahami didalam jurnal
1 . In the health law there is the right to information and the right to
independent determination. What does the right mean ? (Pages 75 from
introducions)
(Didalam hukum kesehatan terdapat hak atas informasi dan hak untuk
mandiri tekad . Apa maksud dari hak tersebut ? (Halaman 75 dari
pendahuluan)
2."the conceptual approach starts from the views and doctrines developed in
jurisprudence to find ideas that lead to legal concepts" What is the role of
jurisprudence to be able to find legal concepts? Pages 77 from methods
("pendekatan konseptual berawal dari pandangan dan doktrin yang
dikembangkan dalam yurisprudensi untuk menemukan gagasan yang
mengarah ke konsep hukum" Apa peran yurisprudensi untuk bisa
menemukan konsep hukum ? ) halaman 77 dari metode
Pertanyaan yang muncul setelah saya membaca jurnal
3. Dengan adanya hukum pasien , apakah pasien sudah bisa menjamin hak-
haknya ?
4.Bagaiman jika pasien belum mendapat hak nya padahal sudah ada
hukumnya ?
5. Bagaimana tindakan hukum jika dokter bertindak tidak sesuai kode etik
kedokteran kepada pasien , dan jika sudah seperti itu bagaiman tindakan
pasien untuk menyuarakan hak nya ?
5. Konsep atau Prinsip Biologi yang ada relevansinya dengan konsep yang

dipelajari (Ditemukan dalam Jurnal)


Sebagai tenaga medis termasuk dokter dalam melakukan pelayanan kepada pasien
(memeriksa dan mengobati pasien) harus menerapkan etika profesi dan kode etik
kesehatan agar pasien dapat merasakan pelayanan yang baik . Meskipun sudah ada sanksi
bagi tenaga medis yang melanggar kode etik tetapi kenyataannya masih banyak yang
melanggarnya . Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi pelayanan kesehatannya dan bagi
pasien karena sudah ada hak pasien yang harusnya mereka menerima pelayanan yang
baik jika merasakan kerugian dalam pelayanan mereka bisa segera menyuarakan haknya
karena suda diatur dalam undang undang pasal 32 UU No 44/2009 tentang Rumah Sakit

6. Pernyataan yang ingin dilakukan/mempengaruhi sikap mahasiswa


terhadap hasil analisis
Health services are important to be maintained and improved in their quality
of the service standards for a society as a patient can feel the service
provided.
(Layanan kesehatan penting untuk diperhatikan,dipertahankan dan
ditingkatkan kualitasnya , standar layanan untuk masyarakat sebagai pasien
agar dapat merasakan layanan yang diberikan)
Dengan adanya hukum yang sudah ada , baiknya kita sebagai mahasiswa
dan mahasiswi di bidang kesehatan harus lebih memperhatikan dan
meningkatkan kualitas hukum kesehatan di indonesia agar pelayanan kita
tidak merugikan pasien . Meskipun pasien memiliki hak pasien untuk
menyuarakan keluhanya tapi wajib bagi calon petugas medis untuk
memberikan pelayanan yang terbaik .
7. Refleksi diri
Setelah saya membaca jurnal yang berjudul Legal Protection of Patient
Rights in Indonesia ternyata meskipun sudah ada hukum pasien dan hak
pasien tetapi masih ada saja kasus antara dokter dan pasien terutama kasus
pelayanan medis yang masih kurang maksimal . Masih banyak infrastruktur
dan fasilitas kurang memadai terutama yang berada ditempat terpencil .
Tetapi pasien yang menderita kerugian bisa menuntut kompensasi ke RS ,
mereka bisa mengajukan keluhan atau kerugian kepada direktur RS
kemudian ke komite medis untuk memberikan informasi tentang pengaduan
atau kerugian dari perawatan medis layanan dokter atah tenaga medis
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai