Anda di halaman 1dari 10

PEMAKAMAN

JENAZAH
KELAS X
MAN Seluma
 Qoni’ah,
Oleh Anisa’ul  S.Th.I
Waktu Penguburan Jenzah
Mengenai waktu menguburkan jenazah perlu diperhatikan,
karena bisa berdampak pada proses pemakaman serta
ketersediaan warga yang membantu menguburkan. Beberapa
waktu yang sebaiknya dihindari ketika menguburkan jenazah:
 Matahari terbit hingga naik.
 Matahari berada di tengah-tengah.
 Matahari hampir terbenam atau benar-benar terbenam
1. Persiapan
 Sebelum jenazah sebelum Jenzah diberangkatkan ke
pemakaman, liang kubur harus sudah siap, begitu pula semua
peralatan pemakaman seperti papan, batu nisan, dll.
 Ukuran liang kubur adalah:

Panjang Sepanjang Jenazah ditambah kira-kira ½ meter


Lebar +- 1 Meter
Dalam Setingggi Postur tubuh manusia ditambah satu hasta (+- 60
cm)
2. Proses Pemberangkatan
Setelah selesai dishalati, kemudian keranda jenazah diangkat,
setelah itu salah satu dari wakil keluarga memberikan kata
sambutan yang isinya sebagai berikut:
a) Permintaan maaf kepada hadirin dan handai tolan
b) Pemberitahuan tentang pengalihan urusan hutang-piutang
kepada ahli waris
c) Persaksian atas baik dan buruknya amal perbuatan mayat
d) Sekedar mauidhotul hasanah
3. Cara Mengantarkan Jenazah
a) Pada dasarnya dalam mengusung jenazah diperbolehkan dengan
berbagai cara. Namun disunnahkan meletakkan jenazah
dikeranda, dengan diusung oleh 3 atau 4 orang, yakni 1 orang di
depan dan 2 orang dibelakang , orang lain dibelakang. Atau
masing-masing 2 orang. Sedangkan pengusung sebaiknya oleh
orang laki-laki
b) Dalam pengusungan jenazah hendaknya posisi kepala jenazah
berada di depan
c) Pengiring jenazah sebaiknya berada ada di depan dan dekat
dengan jenazah
d) Mengiring dengan berjalan kaki lebih baik dari pada
berkendaraan
e) Bagi pengiring disunnahkan berjalan agak cepat
4. Proses Pemakaman Jenazah
o Dalam penguburan jenazah dikenal 2 jenis liang kubur:
1. Liang Campuri: liang kuburan yang tengahnya digali (seperti menggali sungai),
hai ini diperuntukkan bagi tanah yang gembur
2. Liang Landak (Lahat): liang kuburan yang disisi sebelah baratnya digali
sekiranya cukup untuk mayat. Hal ini diperuntukkan untuk tanah yang keras.
o Proses Pemakaman Jenazah sebagai berikut:
1) Setelah jenazah sampai ditempat pemakaman, keranda diletakkan di arah posisi
kaki mayat (untuk indonesia pada arah selatan kubur).
2) Kemudian secara perlahan jenazah dikeluarkan dari keranda dimulai dari
kepalanya lalu diangkar dalam posisi agak miring dan kepala menghadap kiblat.
3) Kemudian diserahkan kepada orang yang berada di dalam kubur yang sudah
siap-untuk menguburkannya. Hal ini bisa dilakukan 3 orang, orang yang
pertama bertugas menerima kepalanya, orang kedua bagian perut dan orang
ketiga bagian kaki.
4) Bagi orang yang menyerahkan jenazah disunnahkan membaca doa:
5. Bagi yang meletakkan jenazah disunnahkan membaca doa:
6. Kemudian jenazah diletakkan pada tempat tersebut, (dasar makam) dengan
posisi menghadap (miring) ke arah kiblatserta kepala di arah utara. Tali-
tali terutam yang ada di bagian atas supaya dilepas agar wajah jenazah
terbuka . Kemudian pipi jenazah ditempelkan ke tanah.
7. Pada saat proses pemakaman ini, setelah liang kubur ditutup dan sebelum
ditimbun tanah, bagi pentakziah (orang sekeliling) disunnahkan dengan
kedua tanganya untuk mengambil tiga genggaman tanah bekaspenggalian
kubur, kemudian menaburkannya kedalam kubur melalui arah kepala
mayat.
Pada taburan pertama membaca doa:
ُ‫ اَلَّلهُ َّم لَقِّ ْنهُ ِع ْن َد ْال َمسْأَلَ ِة ُح َّجتَه‬,‫ِم ْنهَا َخلَ ْقنَا ُك ْم‬
Pada taburan kedua membaca doa:
‫اب السَّما ِءلِر ُْو ِح ِه‬ َ ‫ اَلَّلهُ َّم ا ْفتَحْ اَ ْب َو‬. ‫َوفِ ْيهَا نُ ِع ْي ُد ُك ْم‬
Pada taburan ketiga membaca doa:
‫ض َع ْن َج ْنبَ ْي ِه‬ َ ْ‫ اَلّلهُ َّم َجافٍِااْل َر‬.‫َو ِم ْنهَا نُ ْخ ِر ُج ُك ٍم تَ َرةً اُ ْخ َرى‬
8. Setelah itu salah satu dari pengiring mmbaca adzan dan iqomah di dalam kubur.
Kemudian di atas mayat ditutup dengan papan dan lubang-lubangnya ditutupi dengan
bata/tanah.
9. Khusus untuk liang landak, lubang yang ada di dalamnya ditutupi dengan tanah dan
bata, kemudian liang kubur ditimbun dengan tanah sampi kira-kira setinggi 1 jengkal
dari permukaan tanah.
10. Dan disunnahkan memberi/memasang dua nisan
11. Disunnahkan menabur bunga , memberi minyak wangi, meletakkan kerikil serta
memercikkan air diatas makam
12. Selanjutnya salah satu wakil keluarga atau orang yang ahli ibadah men-talqin mayat,
bagi orang yang mentalqon mayat duduk dengan posisi menghadap ke timur dan lurus
dengan kepala mayat. Bagi pentakziah sebaiknya berdiri. Pembacaan doa talqin
sebaiknya diulang 3 kali
13. Selesai pentalqinan pihak keluarga dan pentakziah sebaiknya tidak bergegas pulang,
akan tetapi tinggal sebentar mendoakan mayat agar dipermudah oleh Allah swt
menjawab pertanyaan yang diajukan oleh malaikat.
HIKMAH PEMBELAJARAN

Dengan menelaah dari awal proses pemulasaran jenazah, maka dapat diambil hukmah
sebagai berikut:
 Kedudukan manusia walaupun sudah meninggal dunia di hadapan Allah tetap makhluk
yang mulia, yang wajib diberi penghormatan dan tetap diperlakukan sebagai manusia
yang masih hidup bahkan perlakuan itu tetap berlaku walaupun mayat sudah
 Memandikan   jenazah   berarti   menyucikan   jenazah   dari segala kotoran dan najis.
Ketika dishalatkan jenazah sudah dalam keadaan bersih. Hal seperti itu memberi contoh
betapa Islam itu mengajarkan/memberikan pelajaran menekankan kebersihan bukan
hanya sewaktu masih hidup setelah meninggalpun kebersihan tetap harus
 Mengafani mayat berarti menutup seluruh tubuh mayat dengan kain atau apa saja yang
dapat melindungi tubuh dari pandangan yang boleh jadi akan menimbulkan Fitnah
apabila tanpa pelindung.
 Menshalati jenazah berarti mendoakan mayat. Isi doa adalah permohonan agar mayat
mendapat ampunan, kasih sayang dan terlepas dari siksa kubur dan siksa akhirat. Ini
menunjukkan betapa tinggi nilai persaudaraan Islam, sehingga melihat seorang muslim
meninggal tidak rela saudara muslim mendapat musibah atau
 Keseluruhan penyelenggaraan jenazah difardlukan (kifayah) kepada umat Islam.
Kewajiban ini akan mendorong setiap orang untuk mempererat dan senantiasa berusaha
meningkatkan persaudaraan sesama muslim semasa hidup.
 Hukum mengurus jenazah bagi umat Islam adalah: fardu
kifayah, artinya wajib bagi umat Islam yang berada
disekitarnya untuk mengerjakannya, namun apabila telah
dilakukan oleh beberapa orang, maka yang lainnya tidak wajib
mengerkannya/ (telah diwakilkan).

 SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai