KELOMPOK II
1.Suciani
2.Citra Rc Djeppu
3.Lifiana
4.Merni Mensi
5.Alun
6.Sarwita
1.Pengertian evidence practice
Evidence based practice/Praktik berbasis bukti (EBP) merupakan satu cara terbaik dalam
penggunaan bukti terbaru dalam memandu pembuatan keputusan perawatan kesehatan
dan nilai nilai pasien.
Dalam dunia keperawatan EBP adalah proses Asuhan keperawatan adalah proses kontinu
mengumpulkan data, memproses, dan menerapkan hasil dalam mengkaji hingga mengevaluasi pasien.
penelitian untuk meningkatkan praktik klinis, lingkungan Dalam proses ini terlibat perawat dan pasien,
kerja, atau outcome pasien. ataupun perawat dengan keluarga dan tenaga
kesehatan lainnya.
3. Lotus Birth
Lotus Birth, atau tali pusat yang tidak dipotong,
adalah praktek meninggalkan tali pusat yang tidak
diklem dan lahir secara utuh, daripada ikut
menghalangi proses fisiologis normal dalam
3.Pentinya Evidence based midwifery dalam asuhan kebidanan
a) Trimester I
Waktu kunjungan : Sebelum empat (4) minggu.
b) Trimester II
Waktu kunjungan : 14-28 minggu
c) Trimester III
Waktu kunjungan:
28-36 minggu
36 minggu.
2. Pemberian suplemen mikronutrien
Tablet yang mengandung FeSO4, 320 mg ( setara dengan zat besi 60 mg ) dan
asam folat 500 gr. Sebanyak 1 tablet per hari segera setelah rasa mual hilang.
Pemberian selama 90 hari ( 3 bulan ).
3. Imunisasi TT 0,5 cc
a) Faktor risiko tidak dapat memperkirakan komplikasi, biasanya bukan penyebab langsung terjadinya
komplikasi.
b) Apa yang akan anda lakukan bila megidentifikasi pasien beresiko tinggi dan apa yang harus dilakukan
pada pasien dengan risiko rendah?
c) Mortalitas ibu relatif rendah pada populasi yang beresiko ( semua wanita usia subur ). Faktir risiko secara
relatif adalah umum pada populasi yang sama, faktir risiko tersebut bukan merupakan indikator yang baik
dimana para ibu mungkin akan mengalami komplikasi.
d) Mayoritas ibu yang mengalami komplikasi dianggap berisiko rendah, sebagian besar ibu yang dianggap
berisiko rendah melahirkan bayinya tanpa komplikasi.
e) Setiap wanita hamil berisiko mengalami komplikasi dan harus mempunyai akses terhadap asuhan ibu
bersalin yang berkualitas , sehingga pendekatan risiko tidak efektif.
f) Bahkan wanita berisiko rendah pun bisa mengalami komplikasi.
g) Tidak ada jumlah penapisan yang bisa membedakan wanita mana yang akan membutuhkan asuhan
kegawatdaruratan dan mana yang tidak memerluka asuhan tersebut.
TERIMAKASIH