Anda di halaman 1dari 11

KASUS PELANGGARAN HAM

DAN KEWAJIBAN WARGA


NEGARA
KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH:
Zaina Walidaeni 18232005
Erina Yuniansyah 18232013
Riska Namira 18232019
Nadia Dewi 182320
Vini Muhtari 182320
HAK ASASI MANUSIA
DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA
Pengertian Hak dan Kewajiban
• Hak adalah kekuasaan seseorang untuk melakukan sesuatu untuk melakukan sesuatu
yang telah itentukan oleh undang-undang. MIsalnya, hak mendapat pendidikan dasar,
hak mendapt rasa aman.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus dikerjakan. MIsalnya, wajib
mematuhi rambu-rambu lalulintas dan wajib membayar pajak.
• Kewajiban merupakan hal yang harus dikerjakan atau dilaksanankan. Jika tidak
dilaksanankan dapat mendatangkan sanksi bagi yang melanggarnya.
• Antara hak dan kewajiban harus berjalan seimbang. Artinya, kita tidak boleh terus
menuntut hak tanpa memenuhi kewajiban. Sebaliknya, Negara juga tidak boleh
berlaku sewenang-wenang dengan menuntut warga Negara menjalankan
kewajibannya tanpa pernah memenuhi hak-hak mereka.
Pasal 28 ayat A – J
Mengatur tentang segala bentuk Hak Asasi Manusia.
 
Pasal yangPasalberkaitan
29 ayat 2
Mengatur tentang kebebasan atau hak untuk memeluk
agama (kepercayaan )
 
Pasal 30 ayat 1-5
Mengatur tentang Kewajiban membela negara , Usaha
pertahanan dan keamanan rakyat, Keanggotaan TNI dan
Tugasnya , Kepolisian Indonesia dan tugasnya , Susunan
dan kedudukan TNI & kepolisian Indonesia.
 
Pasal 31 ayat 1-5
Mengatur tentang Hak untuk mendapat pendidikan yang
layak , kewajiban belajar ,Sistem pendidikan Nasional
,dan Peran pemerintah dalam bidang Pendidikan dan
kebudayaan
 
Pasal 33 ayat 1-5
CONTOH KASUS PELANGGARAN:
KASUS MARSINAH
MEI 1993
Latar Belakang
Awal tahun 1993, Gubernur KDH TK I Jawa Timur mengeluarkan
surat edaran No. 50/Th. 1992 yang berisi himbauan kepada
pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan
memberikan kenaikan gaji sebesar 20% gaji pokok. Himbauan
tersebut tentunya disambut dengan senang hati oleh karyawan,
namun di sisi pengusaha berarti tambahannya beban
pengeluaran perusahaan. Pada pertengahan April 1993,
Karyawan PT. Catur Putera Surya (PT. CPS) Porong membahas
Surat Edaran tersebut dengan resah. Akhirnya, karyawan PT.
CPS memutuskan untuk unjuk rasa tanggal 3 dan 4 Mei 1993
menuntut kenaikan upah dari Rp1700 menjadi Rp2250.
Kronologi
Tindak Lanjut
Upaya pencegahan
pelanggaran HAM dan
Kewajiban

Anda mungkin juga menyukai