Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kenia Trimukti

Kelas : XII MIPA 4


No Absen : 15

Soal dan Nilai PAS Bahasa Indonesia

Bagi beberapa orang atau pelajar, nilai merupakan angka yang cukup penting bagi mereka, bukan
hanya sekadar angka yang terpampang semata-mata di buku tulis, raport, atau ijazah. Nilai ini menjadi
hal yang serius bagi para pelajar untuk mengisi nilai raport serta nantinya berguna untuk memenuhi
syarat kelulusan sekolah.
Dalam setiap mata pelajaran tentu siswa menginginkan nilai yang besar atau minimal di atas KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) Mata Pelajaran, karena ada yang beranggapan bahwa nilai adalah
segalanya untuk menunjang kesuksesan, namun ada yang memang acuh terhadap nilai. Itu semua
tergantung perspektif dan pandangan masing-masing.
Ketika siswa ingin mendapatkan nilai besar, tentu ada beberapa tahap yang harus dilalui. Salah
satunya belajar sungguh-sungguh agar bisa mengerjakan ulangan sehingga memperoleh nilai yang
maksimal. Sekarang ini, banyak mata pelajaran yang diulangankan untuk mengetahui kemampuan serta
capaian belajar siswa. Ulangan mata pelajaran Bahasa Indonesia salah satunya.
Pelajaran Bahasa Indonesia menjadi pelajaran wajib di Pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, mata
pelajaran ini ikut diulangankan dalam PAS (Penilaian Akhir Semester) yang diadakan hampir disetiap
sekolah di Indonesia dimulai SD-SMA. Bukan hanya PAS, mata pelajaran Bahasa Indonesia pula ikut
diulangankan di PAT (Penilaian Akhir Tahun), US (Ujian Sekolah) bahkan tes untuk masuk perguruan
tinggi.
Tipe soal yang diberikan dalam ulangan Bahasa Indonesia biasanya meminta siswa untuk literasi
serta teliti terhadap soal yang diberikan, banyak jawaban yang mengecoh konstentrasi siswa membuat
siswa bingung jawaban mana yang paling tepat untuk dipilih, perlu kefokusan untuk membaca perintah
dalam soal tersebut. Sangat jarang atau bahkan tidak ada soal perhitungan serta angka-angka yang rumit
dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Soal ulangan Bahasa Indonesia yang memiliki banyak teks
memang sudah menjadi rahasia umum bagi para siswa dan guru, banyak siswa yang bahkan mengeluh
ketika melihat teksnya saja karena mungkin malas membaca dan sebagainya membuat siswa tersebut
memilih jawaban asal. Padahal masyarakat Indonesia memiliki tingkat literasi yang sangat rendah,
bahkan Indonesia berada diperingkat ke 62 dari 70 negara, Unesco juga menyebutkan bahwa indeks
membaca masyarakat Indonesia 0,001% (https://bisniskumkm.com/harbuknas-2022-literasi-
indonesia-peringkat-ke-62-dari-70-negara/). Sangat disayangkan jika para siswa atau bahkan
masyarakat Indonesia masih malas literasi bahkan dalam hal yang menguntungkan untuk mereka
sendiri. Dinas Pendidikan Indonesia pun menerapkan program literasi di sekolah, sudah banyak sekolah
yang mengikuti program ini guna meningkatkan minat literasi bagi para siswanya, namun tetap
diperlukan adanya kesadaran dari diri sendiri mengenai pentingnya membaca.
Soal Bahasa Indonesia memang mudah dikerjakan jika siswa mengetahui konsep umumnya serta
mengetahui konsep dasarnya, dan itu semua akan dapat siswa peroleh dan pahami jika siswa sering
latihan serta mengasah kemampuannya, sayangnya masih banyak siswa yang abai terhadap apa yang
sudah dipelajari serta diketahui membuat berbagai konsep dasar dari pembelajaran Bahasa Indonesia
lupa siswa terapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga materi dan pengetahuan itu semua luntur
dalam otak siswa.
Selain tentang teks bacaan, soal ulangan Bahasa Indonesia juga mencangkup bagaimana ejaan yang
benar, penulisan kata, kalimat, paragraf yang benar, surat-meyurat, berbagai macam teks seperti teks
prosedur, teks deskripsi, teks naratif, bahkan tanda baca pun. Terlihat sepele namun itu semua cukup
penting. Materi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia memang terlihat mudah, pedahal sebenernya
masih banyak hal-hal yang tidak diketahui. Mata pelajaran Bahasa Indonesia memang cukup membantu
dalam kehidupan sehari-hari, karena biasanya dalam mata pelajaran ini kita lebih mempelajari hal-hal
yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan akan berguna untuk kedepannya.
Soal seperti itu dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia bukan hanya ditemukan ketika siswa ulangan
saja, bahkan dalam latihan soal pun mata pelajaran Bahasa Indonesia sudah melatih kita untuk literasi,
teliti, serta fokus dalam mengerjakan soal tersebut dalam waktu yang ditentukan. Sedikit tips untuk
mempermudah serta mempersingkat waktu ketika ada soal dengan teks yang panjang adalah membaca
soalnya terlebih dahulu kemudian sesuaikan perintah dalam soal dengan teks bacaannya.
Mungkin bagi siswa yang cepat bosan akan merasa jenuh belajar Bahasa Indonesia karena memang
mata pelajaran Bahasa Indonesia penuh dengan huruf-huruf perkata yang runtun dibandingkan dengan
angka-angka yang perlu dihitung. Namun bagi siswa yang kurang menyukai hitung-hitungan pelajaran
Bahasa Indonesia akan lebih cocok serta mudah dipahami dan dimengerti.
Faktor selanjutnya untuk mendapatkan nilai bagus adalah cara bagaimana kita belajar, setiap orang
memiliki cara belajarnya masing-masing, ada yang lebih suka belajar menyendiri, ada pula yang suka
belajar bersama, ada yang memilih belajar dengan mendengarkan musik, ada yang lebih memilih belajar
dengan keadaan hening dan sunyi, ada yang lebih suka belajar di siang hari, ada pula yang lebih suka
belajar di malam hari, senyamannya siswa saja, tidak ada kriteria khusus yang mengkategorikan siswa
belajar dengan cara yang ditentukan. Faktor selanjutnya yang dapat mendorong kenyamanan dalam
belajar sehingga mendapatkan nilai bagus adalah lingkungan. Kebersihan lingkungan, kenyamanan
lingkungan serta kemanan lingkungan menjadi alasan nyamannya belajar pula. Saat siswa merasa
nyaman dalam belajar, siswa tersebut cenderung akan mudah memamahi materi dan semangat belajar
akan meningkat.
Perlu siswa sadari, ketika siswa belajar untuk mendapatkan nilai yang diinginkan, jangan lupa untuk
beristirahat, karena kesehatan mental dan fisik juga tidak kalah penting dari nilai pendidikan. Masih
banyak siswa yang terlalu fokus terhadap apa yang mereka inginkan tanpa memperhatikan kesehatan
mereka. Belajar sampai larut malam, lupa terhadap kebutuhan makan, jam istirahat berantakan,
merupakan akibat ketika siswa tidak memperhatikan kesehatan fisik saat sedang belajar. Pikiran sehat
serta mental aman juga merupakan syarat psikis dalam berlangsungnya kenyaman belajar.
Selain kemampuan siswa tersebut untuk mendapatkan nilai besar, ada juga siswa yang dituntut orang
tuanya untuk mendapatkan nilai besar pedahal kemampuan siswa tersebut terbatas karena setiap orang
memiliki kemampuannya masing-masing dan tidak bisa dipaksakan untuk melampaui batas tersebut.
Sedangkan ketika siswa belajar di bawah tekanan dari siapapun itu, mental siswa tersebut bisa
terganggu, selain mentalnya terganggu fisiknya pun bisa saja terganggu.
Dalam setiap hal tentu ada hubungan sebab akibatnya, sama seperti ulangan ini, ketika siswa belajar
dengan maksimal, maka hasil yang didapatkan juga akan maksimal. Sebaliknya, ketika siswa minim
dalam belajar hasil dan nilai yang didapatkan akan sebanding dengan usaha siswa tersebut. Nilai akan
berkaitan dengan kemampuan kita, nilai juga akan mengikuti sebesar apa usaha siswa, jangan terlalu
memaksakan kapasitas untuk mendapatkan hasil maksimal. Belajar sewajarnya saja. Oleh karena itu,
ketika ulangan tiba akan lebih banyak yang perlu disiapkan dalam menghadapinya, belajar sungguh-
sungguh, meminta doa kepada orang tua, serta menyerahkan hasilnya kepada Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai