Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN ANAK II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


ANAK DENGAN DHF
(DENGUE HAEMORRAGHIC FEVER)

Nama : Ismi Nur Aulia.S


Nim : P.18.008
Semester : Lima (V)
DEFENISI

DHF(Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh


karena virus dengue yang termasuk golongan abrovirus melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegygti betina. Penyakit ini biasa disebut Demam Berdarah
Dengue (Hidayat, 2010)
Demam berdarah dengue merupakan salah penyakit menular yang di
sebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang
ditandai dengan demam mendadak selama 2-7 hari tanpa penyebab yang
jelas, disertai dengan lemah/lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai tanda
perdarahan di kulit berupa bintik merah, lebam (echymosis) atau ruam,
kadang-kadang disertai dengan mimisan, berak darah, muntah darah,
kesadaran menurun atau renjatan (syok) (Kemenkes RI, 2010).
Menurut Depkes RI (2013), Demam berdarah dengue (DBD) merupakan
penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi dengan
salah satu dari empat virus dengue. Virus tersebut dapat menyerang bayi,
anak-anak dan orang dewasa.
ETIOLOGI

 Penyebab Utama
Virus dengue tergolong albovirus
Vektor utama: Aedes aegypti
Aedes albopictus

Adanya vektor tersebut berhubungan dengan:


Kebiasaan masyarakat menampung air bersih untuk keperluan sehari-hari
Sinitasi lingkungan yang kurang baik
Penyediaan air bersih yang langkah
PATOFISIOLOGI

 Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan


nyamuk aedes aegypty dimana virus tersebut akan
masuk ke dalam aliran darah, maka terjadilah viremia
(virus masuk ke dalam aliran darah). Kemudian akan
bereaksi dengan antibody dan terbentuklah kompleks
virus antibody yang tinggi akibatnya terjadilah
peningkatan permeabilitas pembuluh darah karena
reaksi imunologik.
Klasifikasi
Berdasarkan standar WHO, DHF dibagi menjadi empat derajat sebagai
berikut:

Derajat I Demam disertai gejala klinis lain atau perdarahan spontan, uji
turniket positi, trombositopeni dan hemokonsentrasi.

Seperti derajat I namun di sertai perdarahan spontan di kulitdan


Derajat II atau perdarahan lain.

Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dengan adanya nadi cepat


Derajat III dan lemah, tekanan darah menurun disertai kulit dingin, lembab
dan gelisah.

Renjatan berat dengan nadi tidak teratur dan tekanan darah yang
Derajat IV tidak dapat diukur.
Manifestasi Klinis

Menurut Nursalam 2010 tanda dan gejala penyakit DHF antara lain
Demam tinggi selama 5 – 7 hari
Mual, muntah, tidak ada nafsu makan, diare, konstipasi.
Perdarahan terutama perdarahan bawah kulit, ptechie, echymosis, hematoma.
Epistaksis, hematemisis, melena, hematuri.
Nyeri otot, tulang sendi, abdoment, dan ulu hati.
Sakit kepala.
Pembengkakan sekitar mata.
Pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening.
Tanda-tanda renjatan (sianosis, kulit lembab dan dingin, tekanan darah menurun,
gelisah, capillary refill lebih dari dua detik, nadi cepat dan lemah).
Pemeriksaan diagnostik
(Nursalam, 2010)
Darah lengkap : hemokonsentrasi (hematokrit meningkat 20 % atau lebih),
trombositopenia (100.000/mm3 atau kurang)
Serologi : uji HI (hemoagutination inhibition test).
Rontgen thoraks : effusi pleura
 
Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit Dengue Hemoragic Fever
1. Ensepalopati
Sebagai komplikasi syok yang berkepanjangan dengan perdarahan dan kemungkinan dapat
disebabkan oleh thrombosis pembuluh darah ke otak.
2. Syok (renjatan)
Karena ketidakseimbangan cairan dan elektrolit sehingga dapat terjadi syok hipovolemik.
3. Efusi Pleura
Adanya edema paru akibat pemberian cairan yang berlebihan dengan tanda pasien akan
mengalami distress pernafasan.
ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN DHF
(Dengue Haemoragic Fever)
A.Pengkajian

Identitas Pasien
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit yang Pernah Diderita
Riwayat Imunisasi
Riwayat Gizi
Kondisi Lingkungan
Pola kebiasaan
Pemeriksaan Fisik
Sistem Integumen
Pemeriksaan Laboratorium

B. Diagnosa Keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurang asupan makan
Nyeri akut berhubungan dengan menekspresikan perilaku
 
D. Implementasi
Implementasi adalah proses keperawatan yang mengikuti rumusan dari keperawatan.
Pelaksanaan keperawatan mencakup melakukan,membantu,memberikan askep.
Tujuannya berpusat pada klien, mencatat serta melakukan pertukaran informasi yang
relevan, dengan keperawatan kesehatan berkelanjutan pada klien.

E. Evaluasi
1. Definisi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara
melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dan rencana keperawatan tercapai atau
tidak.
2. Jenis evaluasi
Evaluasi pormatif
Menyatakan evaluasi yang dilakukan pada saat memberikan intervensi dengan respon
segera ( pendokumentasian dan implementasi ).
Evaluasi sumatif
Merupakan rekapitulasi dari hasil observasi dengan analisis stasus klien pada waktu
tertentu berdasarkan tujuan yang direncanakan pada tahap perencanaan ( dalam
bentuk SOAP ).

Anda mungkin juga menyukai