Anda di halaman 1dari 58

KONSEP KELUARGA

Ns. SATRIA GOBEL, SKp, MKep, SpKom

Doc. Satria 2017 1


A. DEFINISI KELUARGA
❖ Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari
tiap anggota keluarga.
❖ Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam
satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Doc. Satria 2018 2


Lanjutan

❖. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :


Keluarga merupakan unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
❖ Spradley dan Allender (1996)
• Satu atau lebih individu yang tinggal bersama,
sehingga mempunyai ikatan emosional dan
mengembangkan dalam iterelasi sosial, peran
dan tugas.
Doc. Satria 2017 3
Karakteristik Keluarga :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau
jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu
sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain
dan masing-masing mempunyai peran sosial :
suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan
mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial
anggota. Doc. Satria 2017 4
Ciri-ciri keluarga menurut Stanhope
dan Lancaster (1995):
1. Diikat dalam suatu tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikata batin
4. Ada tanggung jawab masing-masing
anggota
5. Ada pengambilan keputusan
6. Kerjasama diantara anggota keluarga
7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
8. Tinggal dalam satu rumah
•  
Doc. Satria 2017 5
B. Pengertian keluarga sehat
Suatu kondisi atau keadaan sejahtera baik
secara fisik, mental, dan sosial  yang
kemudian memungkinkan terciptanya keluarga
utuh agar bisa hidup normal secara sosial
maupun ekonomi. Didalam keluarga nantinya
akan terjalin hubungan yang bersifat
multifungsional yang didalamnya akan
terdapat banyak interkasi. Interasksi
tersebut adalah hubungan antara suami dan
istri, orangtua dan anak, serta adik dan
kakak.
Doc. Satria 2017 6
KARAKTERISTIK KELUARGA SEHAT
(Matono, Lydia Harlina. 2008).
1. Berkomunikasi dan mendengarkan
Anggota keluarga yang sehat mampu
berkomunikasi dengan sehat,  jujur, &
terbuka tanpa rasa takut. Mereka
memiliki kebebasan berpikir,
mengungkapkan pendapat dan perasaan,
saling mendukung, dan menghargai satu
sama lain.

Doc. Satria 2017 7


2. Saling mendukung yang lain
Jika ibu atau ayah sedang bekerja di luar
rumah, anggota keluarga yang lain mendukung
dan mengupayakan membantu penyelesaian
tugas-tugas dirumah. Ketika anak-anak sibuk
dengan kegiatannya masing-masing, ayah dan
ibu turut mendukung. Ada pembagian tugas
yang jelas pada setiap peran. Setiap orang
memiliki tujuan masing-masing yang berharga
dan perlu didukung. orang tua membangun
model penilaian diri secara positif dan menjadi
teladan bagi anak-anaknya.

Doc. Satria 2017 8


3. Menghargai orang lain
Setiap anggota keluarga saling menghargai
pendapat keluarga inti maupun tetangga.
Menghormati dan menghargai mereka yang
lemah, tetangga, orang lain, yang berbeda
suku, ras, agama yang diajarkan melalui
keteladanan orangtua.

Doc. Satria 2017 9


4. Mengembangkan rasa saling percaya
& Hubungan harmonis & saling percaya
antara ayah dan ibu, sebagai suami dan
istri, menjadi model panutan bagi anak-
anak. Orangtua menunjukkan bahwa
mereka saling membutuhkan, saling
melengkapi dan menutupi kekurangan
dan kelemahan yang lain.  Jika terjadi
sesuatu, mereka mampu menunjukkan
bahwa kepercayaan itu dapat dipulihkan
kembali.
Doc. Satria 2017 10
KARAKTERISTIK KELUARGA SEHAT
(Beavers dan Hampson)
1. Menunjukan tingkat kemampuan
keterampilan negosiasi yang tinggi dalam
menghadapi masalahnya sec. terus
menerus
2. Mengungkapkan berbagai perasaan,
kepercayaan, dan perbedaan mereka
dengan jelas, terbuka,dan spontan.
3. Menghargai perasaan anggotanya
Doc. Satria 2017 11
lanjutan

4.Mengharapkan anggota keluarga untuk


memikul tanggung jawab pribadi terhadap
tindakan yang mereka lakukan
5.Menunjukan perilaku afiliatif (kedekatan dan
kehangatan) satu sama lain

Doc. Satria 2017 12


C. Pengertian Keluarga Sejahtera

■ Keluarga sejahtera 🡪 klg yg dibentuk


b’dasarkan atas perkawinan yg sah,
mampu memenuhi keb. Hidup spiritual &
materiil yg layak, b’taqwa kpd Tuhan
Y.M.E, memiliki hub. Yg serasi, selaras &
seimbang antar anggota & antara klg dg
masy & lingkungan. (UU. No. 10

Doc. Satria 2017 13


Klasifikasi Keluarga Sejahtera
1. Kelg pra sejahtera 🡪 klg yg belum dpt
memenuhi keb. Dasar minimumnya.
2. Klg sejahtera I, 🡪 klg yg sudah dpt
memenuhi keb. Dasar minimumnya dlm hal
sandang, papan, pangan & pelayanan kes. yg
sangat dasar.
3. Klg sejahtera II, 🡪 selain dpt memenuhi keb.
Dasar minimumnya, dpt pula memenuhi keb.
sosial, psychologisnya, ttp belum dpt
memenuhi keb. pengembangannya.
Doc. Satria 2017 14
4. Klg sejahtera III, 🡪 klg dpt memenuhi keb.
dasar minimum, keb. Sosial, psikologisnya,
& sekaligus dpt memenuhi keb.
pengembangan-nya, ttp belum aktif
menyumbangkan & belum giat dlm usaha
kemasy dlm lingkungan desa a/ wilayahnya.
5. Klg sejahtera III plus, 🡪 klg yg telah dpt
memenuhi keb. dasar minimum, keb. sosial
psikologis, keb. pengembangan, & sekaligus
sec. Teratur ikut menyumbang dlm kegiatan
sosial & aktif pula mengikuti gerakan sosial.
Doc. Satria 2017 15
INDIKATOR YG DIGUNAKAN
■ Klg pra sejahtera:
Klg yg tdk memenuhi syarat-syarat sbg klg
sejahtera I (memenuhi keb. Minimum)
■  Klg sejahtera I: Memenuhi keb. Minimum
1. Pd umumnya seluruh anggota klg makan 2x sehari a/
lebih
2. Seluruh anggota klg memiliki pakaian yg b’ beda u/
dirumah, bekerja/sekolah & bepergian
3. Bgn t’luas dr lantai rumah bukan dr tanah
4. Bila anak sakit dibawa kesarana/petugas kesehatan a/
diberi pengobatan modern
Doc. Satria 2017 16
■ Klg sejahtera II:
Selain syarat 1 s.d 4 klg hrs memenuhi syarat-
syarat 5 s.d 12 sbb:
5.Plg kurang sekali seminggu klg menyediakan
daging/ikan/telur sbg lauk pauk
6.Seluruh anggota klg m’p’o/ plg kurang satu set
pakaian baru setahun t’akhir
7.Luas lantai rumah plg kurang 8 m² u/ tiap
p’huni rumah
8.Seluruh anggota klg yg b’umur dibawah 60
thn dewasa ini bisa m’baca tulisan latin
Doc. Satria 2017 17
9. Seluruh anak b’usia 6-12 thn b’sklah pd saat
ini
10.Plg kurang 1 org anggota klg yg b’usia 15 th
lebih m’punyai pekerjaan tetap
11.Seluruh anggota klg dlm 1 bln t’akhir dlm
keadaan sehat, shg dpt melaksnkan
tugas/fungsi msg²
12.Anggota klg melaksanakan ibadah sec t’atur
menurut agama yg dianut masing-masing

Doc. Satria 2017 18


■ Klg sejahtera III:
Disamping 1 s.d 12 hrs memenuhi 13 s.d 20 sbb:
13.Anak hidup plg banyak 2 org a/ bila anak >dr
2 org klg msh PUS memakai kontrasepsi saat
ini
14.Sbg dr penghsl klg dpt disisihkan u/ tab. klg
15.Klg biasanya makan b’sama plg kurang sekali
sehari
16.Klg biasanya ikut serta dlm kegiatan masy
dlm lingkungan tempat tinggalnya
17.Klg mengadakan rekreasi b’sama diluar
rumah plg kurang sekali dlm 3 bln
Doc. Satria 2017 19
18.Klg dpt m’p’o/ berita dr surat kabar/radio/
majalah
19.Anggota klg mampu m’gunakan sarana trans-
portasi yg sesuai dg kondisi daerah setempat
20.Upaya klg u/ meningkatkan pengetahuan
agama

Doc. Satria 2017 20


■ Klg sejahtera III plus:
Disamping syarat 1 s.d 20 juga syarat-syarat
sbb 🡪 sejahtera IIIA:
21.Klg a/ anggota klg sec. t’atur m’berikan
sumbangan bagi kegiatan sosial masy dlm btk
materi
22.Kepala keluarga a/ anggota klg aktif sbg
pengurus perkumpulan, yayasan, a/ institusi
masy lainnya

Doc. Satria 2017 21


PETA KELUARGA SEJAHTERA
■ Keluarga pra sejahtera : Merah
■ Keluarga sejahtera I : Kuning
■ Keluarga sejahtera I I : Coklat
■ Keluarga sejahtera III : Hijau
■ Keluarga sejahtera III Plus : Biru

Doc. Satria 2017 22


D.TIPE KELUARGA
TRADISIONAL :
a. The nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri
(tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu
rumah
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang
sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
Doc. Satria 2017 23
Lanjutan

d . The childless family


Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk
mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena
mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
e. The extended family (keluarga luas/besar)
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam
satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang
tua (kakak-nenek), keponakan, dll)
f. The single-parent family (keluarga duda/janda)
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan
anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian
dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

Doc. Satria 2017 24


Lanjutan

g. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah
satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang
bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga
pada saat akhir pekan (week-end)
h. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang
tinggal bersama dalam satu rumah
i. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau
saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi,
telpon, dll)
Doc. Satria 2017 25
Lanjutan

j. Blended family
Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda
yang menikah kembali dan membesarkan anak
dari perkawinan sebelumnya
k. The single adult living alone / single-
adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang
hidup sendiri karena pilihannya atau
perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau
ditinggal mati
Doc. Satria 2017 26
2. NON-TRADISIONAL :

a.The unmarried teenage mother


Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama
ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
b.The stepparent family
Keluarga dengan orangtua tiri
c.Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya)
yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup
bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas
yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi
anak dengan melalui aktivitas kelompok /
membesarkan anak bersama
Doc. Satria 2017 27
Lanjutan
d. The nonmarital heterosexual cohabiting family
Keluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan
tanpa melalui pernikahan
e. Gay and lesbian families
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama
sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)
f. Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu
g. Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat
rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah
satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk
sexual dan membesarkan anaknya

Doc. Satria 2017 28


Lanjutan

h. Group network family


Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-
nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan
saling menggunakan barang-barang rumah
tangga bersama, pelayanan dan bertanggung
jawab membesarkan anaknya
i. Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga/saudara dalam waktu
sementara, pada saat orangtua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan
kembali keluarga yang aslinya
Doc. Satria 2017 29
Lanjutan

j. Homeless family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan
ekonomi dan atau problem kesehatan mental
k. Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari
orang-orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai
perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan
dan kriminal dalam kehidupannya.

Doc. Satria 2017 30


E. STRUKTUR KELUARGA
Menurut Friedman (1988) struktur
keluarga terdiri atas:
1.Pola dan Proses Komunikasi
Komunikasi dalam keluarga ada yang berfungsi dan ada
yang tidak, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor
yang ada dalam komponen komunikasi seperti : sender,
chanel-media, massage, environtment dan reciever.

Doc. Satria 2017 31


Lanjutan

Komunikasi dalam keluarga yang


berfungsi adalah:
1) Karakteristik pengirim yang
berfungsi
⮚ Yakin ketika menyampaikan
pendapat
⮚ Jelas dan berkualitas
⮚ Meminta feedback
⮚ Menerima feedback
Doc. Satria 2017 32
Lanjutan

2) Pengirim yang tidak berfungsi


⮚ Lebih menonjolkan asumsi (perkiraan tanpa
menggunakan dasar/data yang obyektif)
⮚ Ekspresi yang tidak jelas (contoh: marah yang tidak
diikuti ekspresi wajahnya)
⮚ Jugmental exspressions, yaitu ucapan yang
memutuskan/menyatakan sesuatu yang tidak didasari
pertimbangan yang matang. Contoh ucapan salah
benar, baik/buruk, normal/tidak normal, misal: ”kamu
ini bandel...”, ”kamu harus...”
⮚ Tidak mampu mengemukakan kebutuhan
⮚ Komunikasi yang tidak sesuai

Doc. Satria 2017 33


Lanjutan

3) Karakteristik penerima yang berfungsi


⮚ Mendengar
⮚ Feedback (klarifikasi, menghubungkan dengan
pengalaman)
⮚ Memvalidasi

4) Penerima yang tidak berfungsi


⮚ Tidak bisa mendengar dengan jelas/gagal mendengar
⮚ Diskualifikasi, contoh : ”iya dech.....tapi....”
⮚ Offensive (menyerang bersifat negatif)
⮚ Kurang mengeksplorasi (miskomunikasi)
⮚ Kurang memvalidasi

Doc. Satria 2017 34


Lanjutan

5) Pola komunikasi di dalam keluarga yang


berfungsi
⮚ Menggunakan emosional : marah,
tersinggung, sedih, gembira
⮚ Komunikasi terbuka dan jujur
⮚ Hirarki kekuatan dan peraturan keluarga
⮚ Konflik keluarga dan penyelesaiannya

Doc. Satria 2017 35


Lanjutan

6) Pola komunikasi di dalam keluarga yang


tidak berfungsi
⮚ Fokus pembicaraan hanya pada sesorang (tertentu)
⮚ Semua menyetujui (total agreement) tanpa adanya
diskusi
⮚ Kurang empati
⮚ Selalu mengulang isu dan pendapat sendiri
⮚ Tidak mampu memfokuskan pada satu isu
⮚ Komunikasi tertutup
⮚ Bersifat negatif
⮚ Mengembangkan gosip

Doc. Satria 2017 36


2.Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku
yang diharapkan sesuai dengan
posisi sosial yang diberikan. Yang
dimaksud dengan posisi atau
status adalah posisi individu dalam
masyarakat, misalnya status
sebagai istri/suami atau anak.
 

Doc. Satria 2017 37


Perilaku peran
• Peranan ayah : pencari nafkah, pelindung dan pemberi rasa
aman, kepala keluarga, sebaagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya.
• Peranan ibu : mengurus rumah tangga, pengasuh dan
pendidik anak-naknya, pelindung dan sebagai salah satu
anggota kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, serta bisa
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarga.
• Peranan anak : melaksanakan peranan psiko sosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial
dan spiritual
Doc. Satria 2017 38
3. Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial atau aktual)
dari individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk
merubah perilaku orang lain ke arah positif.

Tipe struktur kekuatan:


1.Legitimate power/authority (hak untuk mengontrol, seperti
orang tua terhadap anak)
2.Referent power (seseorang yang ditiru)
3.Resource or expert power (pendapat ahli)
4.Reward power (pengaruh kekuatan karena adanya
harapan yang akan diterima)

Doc. Satria 2017 39


Lanjutan

5. Coercive power (pengaruh yang


dipaksakan sesuai keinginannya)
6. Informational power (pengaruh yang
dilalui melalui proses persuasi)
7. Affective power (pengaruh yang
diberikan melalui manipulasi dengan
cinta kasih misalnya hubungan seksual)

Doc. Satria 2017 40


Lanjutan

Hasil dari kekuatan tersebut yang akan


mendasari suatu proses dalam
pengambilan keputusan dalam keluarga
seperti:
●Konsensus
●Tawar menawar atau akomodasi
●Kompromi atau de facto
●Paksaan

Doc. Satria 2017 41


4.Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan
kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu
budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman perilaku dan pedoman bagi perkembangan
norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku
yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem
nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari
pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi dan
ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan
masalah.
Doc. Satria 2017 42
F. FUNGSI KELUARGA
Friedman 1986 mengidentifikasi lima fungsi
dasar keluarga yaitu:
1. Fungsi afektif
Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan pelaksanakan
fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari
seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga saling
mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dipelajari dan
dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam
keluarga.

Doc. Satria 2017 43


Lanjutan

Komponen yang perlu dipenuhi oleh


keluarga dalam memenuhi fungsi afektif
adalah:
a.Saling mengasuh, cinta kasih, kehangatan, saling
menerima, saling mendukung antar anggota
keluarga.
b.Saling menghargai, bila anggota keluarga saling
menghargai dan mengakui keberadaan dan hak
setiap anggota keluarga serta selalu
mempertahankan iklim yang positif maka fungsi
afektif akan tercapai.

Doc. Satria 2017 44


Lanjutan

c. Ikatan dan identifikasi, ikatan dimulai


sejak pasangan sepakat memulai hidup
baru. Ikatan anggota keluarga
dikembangkan melalui proses identifikasi
dan penyesuaian pada berbagai aspek
kehidupan anggota keluarga

Fungsi afektif merupakan sumber energi


yang menentukan kebahagiaan keluarga.

Doc. Satria 2017 45


Lanjutan

2. Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan
perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosial (Friedman,
1986)
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Keluarga merupakan tempat
individu untuk belajar bersosialisasi. Keberhasilan
perkembangan individu dan keluarga dicapai melalui
interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang
diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga belajar
disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku
melalui hubungan dan interaksi dengan keluarga.
Doc. Satria 2017 46
Lanjutan

3. Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan
keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
4. Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga
untuk memenuhi kebutuhan semua
anggota keluarga, seperti kebutuhan
makanan, tempat tinggal dan lain
sebagainya.
Doc. Satria 2017 47
Lanjutan

5. Fungsi perawatan kesehatan


● Keluarga juga berfungsi untuk melaksanakan praktek
asuhan kesehatan, yaitu mencegah terjadinya
gangguan kesehatan dan/atau merawat anggota
keluarga yang sakit.
● Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan
kesehatan mempengaruhi status kesehatan keluarga.
● Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan
kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga
yang dilaksanakan.
● Keluarga dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti
sanggup menyelesaikan masalah kesehatan keluarga.

Doc. Satria 2017 48


Lanjutan

Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai


berikut (Friedman, 1998)
a. Mengenal masalah
b. Membuat keputusan tindakan yang tepat
c. Memberikan perawatan pada anggota
keluarga yang sakit
d. Mempertahankan atau menciptakan
suasana rumah yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan
fasilitas kesehatan masyarakat.
Doc. Satria 2017 49
G. TAHAP-TAHAP KEHIDUPAN /
PERKEMBANGAN KELUARGA
Menurut Duval (1957) tahap perkembangan
keluarga adalah sebagai berikut:
1. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu
laki-laki dan perempuan membentuk keluarga melalui
perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis)
keluarga masing-masing, tugasnya yaitu :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman,
kelompok sosial
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak
Doc. Satria 2017 50
2. Keluarga child-bearing (kelahiran anak
Lanjutan
pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran,
dimulai dari kehamilan samapi kelahiran
anak pertama dan berlanjut damapi anak
pertama berusia 30 bulan, tugasnya yaitu :
a. Persiapan menjadi orang tua
b.Adaptasi dengan perubahan anggota
keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual
dan kegiatan keluarga
c. Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan pasangan
Doc. Satria 2017 51
Lanjutan

3. Keluarga dengan anak pra-sekolah


Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5
bulan) dan berakhir saat anak berusia 5 tahun tugasnya :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan
tempat tinggal, privasi dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan
anak yang lain juga harus terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di
luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang
paling repot)
f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g. Kegiatan dan waktu untukDoc.stimulasi
Satria 2017
tumbuh dan kembang anak52
Lanjutan

4. Keluarga dengan anak sekolah


Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah
pada usia enam tahun dan berakhir pada usia
12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai
jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga
keluarga sangat sibuk tugasnya :
a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan
lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang
semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota
Doc. Satria 2017 keluarga 53
Lanjutan

5. Keluarga dengan anak remaja


Dimulai pada saat anak pertama berusia 13- 20 tahun Tujuan
keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa, tugasnya :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung
jawab, mengingat remaja sudah bertambah dewasa dan
meningkat otonominya
b. Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan
orangtua. Hindari perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang
keluarga
Doc. Satria 2017 54
Lanjutan

6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)


Tahap ini dimulai pada saat anak pertama
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini
tergantung dari jumlah anak dalam keluarga, atau jika
ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
bersama orang tua tugasnya :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit
dan memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga 55
Doc. Satria 2017
Lanjutan

7. Keluarga usia pertengahan


Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal,
tugasnya :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang
memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan
Doc. Satria 2017 56
Lanjutan

8. Keluarga usia lanjut


Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai
pada saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut
saat salah satu pasangan meninggal damapi
keduanya meninggal, tugasnya :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman,
kekuatan fisik dan pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial
masyarakat
e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya).
Doc. Satria 2017 57
TERIMA KASIH

Doc. Satria 2017 58

Anda mungkin juga menyukai