Anda di halaman 1dari 13

 

“SKRINING SCABIES DI PONDOK


PESANTREN”
 

Penyusun :
 
NAMA KELOMPOK:

Putri Aisyah Rahmania (P1337420620052)


Yoga Tomi Prabowo (P1337420620053)
Pradita Dyah Ayu Wulan Sasmi
(P1337420610073)

PRODI D IV KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
Skabies merupakan penyakit endemi di masyarakat.
Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda,
tetapi dapat mengenai semua golongan umur.
Skabies biasanya menyerang manusia yang biasa hidup
secara berkelompok, yang tinggal di asrama, barak-barak TNI, lapas
dan pondok pesantren . Pondok Pesantren merupakan salah satu
tempat pendidikan agama Islam yang mempunyai fungsi sebagai
tempat mendidik manusia sehingga memiliki pengetahuan tinggi dan
pondok pesantren termasuk salah satu tempat yang beresiko
terjadi skabies karena merupakan tempat yang berpenghuni secara
berkelompok
KASUS
1. KELUHAN
Seorang remaja laki-laki, usia 15 tahun, datang ke sebuah
puskesmas pada tanggal 28 Mei 2012 dengan keluhan gatal-gatal
dan timbul bercak- bercak kemerahan pada semua sela-sela jari
kedua tangan dan paha kanan. Keluhan gatal- gatal dan timbul
bercak-bercak kemerahan pada semua sela-sela jari kedua tangan
dirasakan sejak satu bulan yang lalu, awalnya dirasakan di sela-sela
jari tangan kanannya. Keluhan gatalnya dirasakan sangat
mengganggu terutama saat malam hari, sampai terkadang
mengganggu tidurnya. Pasien sempat berobat namun 2 minggu
kemudia keluhan ini muncul kembali pada sela-sela jari tangan kiri
dan paha kanannya. Saat ini pasien sudah pulang ke rumahnya
(sebelumnya tinggal di asrama pondok pesantren)
KASUS
2. RIWAYAT OBAT

Pasien sebelumnya pernah menjalani pengobatan ke dokter


dan diberi obat berupa krim, namun dua minggu kemudian keluhan
muncul kembali. Pasien mengatakan tidak ada riwayat alergi
terhadap makanan, obat, maupun bahan-bahan alergen lainnya.
Riwayat menderita penyakit sistemik/kronis disangkal oleh pasien.
KASUS
3. PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis . Tekanan darah


120/80mmHg, nadi 80x/menit, laju respirasi 20x/menit.
• Status dermatologis didapatkan pada regio sela-sela jari tangan dan paha
kiri didapatkan effloresensi berupa papul eritema, berbentuk bulat,
berbatas tegas, penyebaran diskrit dan multipel berukuran 0,2 x 0,2 cm

Gambar 1 dan 2 . Papul eritema pada paha kiri dan sela-sela jari pasien
KASUS
4. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding pada pasien ini adalah Skabies, Prurigo, dan
Pedikulosis korporis.

5. DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis kerja pada pasien ini adalah Skabies

6. PENATALAKSANAAN
•Pengobatan topikal yang diberikan yaitu krim campuran yang terdiri dari
Desoximethason cream 15gr dan Permetrin 5% cream 30gr dioleskan 2x
sehari dikonsentrasikan pada daerah yang gatal dan terdapat lesi.
•Pengobatan sistemik yaitu berupa antihitamin tablet 3x1 tablet sehari
setelah makan.

.
PEMBAHASAN

Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh


infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabei var, hominis dan
produknya. Penyakit ini sangat mudah sekali menular dan sangat
gatal terutama pada malam hari. Faktor yang mempengaruhi ialah
hygiene yang kurang baik. Predileksi dari skabies yang paling sering
biasanya pada axilla, areola mammae, sekitar umbulikus, genital,
bokong, pergelangan tangan bagian volar, sela-sela jari tangan, siku
flexor, dan telapak tangan dan telapak kaki.

.
PEMBAHASAN

Dasar penegakan diagnosis skabies pada pasien dalam kasus ini


adalah sebagai berikut :
Dari anamnesis, keluhan utama pasien gatal-gatal dan timbul
bercak-bercak kemerahan pada semua sela-sela jari tangan kiri
dan paha kanannya. Keluhan dirasakan sejak satu bulan yang
lalu, awalnya dirasakan di sela-sela jari pada kedua tangannya.
Keluhan gatalnya dirasakan sangat mengganggu terutama saat
malam hari, sampai terkadang mengganggu tidurnya. Saat ini
pasien tinggal bersama istri dan anaknya yang mengalami
keluhan yang serupa

.
PEMBAHASAN

Faktor Predisposisi Skabies


Skabies sangat mudah menular baik secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung misalnya pada
orang yang tinggal serumah atau satu tempat tinggal
dengan penderita dan sehari-harinya berinteraksi satu
sama lain. Secara tidak langsung misalnya melalui tempat
tidur, handuk, pakaian dan alat-alat lainnya dengan masa
inkubasi yang bervariasi.
.
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Penunjang
•Carilah mula-mula terowongan, kemudian pada ujung yang terlihat papul
atau vesikel dicongkel dengan jarum dan diletakkan diatas sebuah kaca
obyek, lalu ditutup dengan kaca penutup dan dilihat dengan mikroskop
cahaya.
•Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas
putih dan dilihat dengan kaca pembesar.
•Dengan membuat biopsy irisan. Caranya: lesi dijepit dengan 2 jari kemudian
dibuat irisan tipis dengan pisau dan diperiksa denga mikroskop cahaya.
•Dengan biopsy eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan H.E.
•BIT (Burrow Ink Test) bisa juga menjadi indikasi terdapatnya scabies. Area
yang dicurigai dioleskan atau digoreskan tinta kemudian hapuskan dengan
alcohol. Pada penderita scabies maka akan terdapat garis zig-zag pada
persilangan terhadap terowongan.

.
PEMBAHASAN

Penatalaksanaan Medikamentosa
Krim campuran yang terdiri
dari desoximethason cream
pengobatan 15 gram dan Permetrin 5%
topikal cream 15 gram dioleskan 2
kali sehari pada seluruh
tubuh.
Pasien diberikan
pengobatan antihistamin tablet
sistemik (Interhistin) 3x1 tablet
sehari setelah makan &
malam hari
KESIMPULAN

Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan


sensitisasi terhadap Sarcoptes scabei var, hominis dan produknya.
Dari anamnesa didapatkan keluhan gatal- gatal dan timbul bercak-
bercak kemerahan pada semua sela-sela jari kedua tangan dan
pergelangan tangan bagian volar sejak satu bulan yang lalu. Keluhan
gatalnya dirasakan siang dan malam hari, namun tidak sampai
mengganggu tidurnya. Sekarang pasien tinggal di rumah orang
tuanya, namun pasien memiliki riwayat tinggal di asrama. Riwayat
orang sekitar atau teman satu asramanya mengalami keluhan yang
sama dibenarkan oleh pasien.
.

Anda mungkin juga menyukai