Pembimbing:
Dr Vera, Sp.PD-KGer
• Absorpsi
o diabsorpsi di hati 🡪 dimetabolisme 🡪 sisa dosis obat masuk dalam darah
o Jika fungsi absorpsi ↓, sisa dosis obat masuk dalam darah akan berlebih + ADR (Adverse
Drug Reaction)
o Pada pemberian obat PO, absorpsi dipengaruhi juga oleh makanan+obat lain
• Distribusi
o Dipengaruhi o/ berat dan komposisi tubuh (cairan tubuh, massa otot, fungsi dan peredaran
darah berbagai organ, dan organ yg mengatur sekresi obat)
o Kadar albumin plasma memastikan kadar obat bebas dalam sirkulasi
o Sesuaikan dosis obat dengan BB u/ me↑ rasio risiko/kegunaan pd pasien tua kurus
(CONT.)
• Metabolisme
o Di hati.
o Dipengaruhi o/ umur, genotype, gaya hidup, curah jantung, penyakit, dan interaksi
berbagai obat.
o Aktif (Oksidasi)
o Non-aktif (Konjugasi)
• Ekskresi
o Di ginjal
o Kreatinin serum tidak relevan
o Pakai GFR, jika turun sampai 10-15 ml/menit, dosis hrs disesuaikan
FARMAKODINAMIK
• Definisi:
1. Meresepkan obat melebihi indikasi klinis
2. Pengobatan yang mencakup paling tidak satu obat yang tak perlu
3. Penggunaan obat empirik lima obat atau lebih
JENIS INTERAKSI OBAT DAN AKIBATNYA
Obat - makanan
Obat - penyakit
Obat – obat
• Pasien harus membawa semua obat, termasuk obat tanpa resep, vitamin, dan bahan
dari toko bahan kesehatan.
• Tanya tentang alergi, efek yang merugikan, merokok, alcohol, kopi, obat waktu
santai dan siapa pemberi obat.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT YANG BENAR
UNTUK PASIEN USIA LANJUT
• Hindari memberikan resep sebelum diagnosis ditegakkan, bila keluhan ringan atau tidak khas, atau
jika manfaat pengobatan meragukan.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT YANG BENAR
UNTUK PASIEN USIA LANJUT
• Lihat kembali daftar obat setiap pemeriksaan dan sesuaikan obat dengan kebutuhan.
Hentikan obat yang tidak perlu lagi.
• Nilai penggunaan obat sesuai kebutuhan, juga obat tanpa resep.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT YANG BENAR
UNTUK PASIEN USIA LANJUT
• Ketahui sifat farmakologi obat yang diberikan, efek merugikan dan keracunan yang
mungkin terjadi.
• Nilai dengan teliti tanda-tanda kemunduran segi fungsi dan mental yang mungkin
disebabkan obat.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT YANG BENAR
UNTUK PASIEN USIA LANJUT
• Gunakan dosis cukup untuk mencapai tujuan terapi, yang sesuai toleransi.
• Jangan mengurungkan terapi untuk penyakit yang dapat diobati.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT YANG BENAR
UNTUK PASIEN USIA LANJUT
• Jelaskan kepada pasien tujuan pengobatan dan cara mencapainya. Buat instruksi
tertulis.
• Pertimbangkan sulit tidaknya jadwal pengobatan, biaya, dan kemungkinan efek
merugikan bila memilih obat.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT YANG BENAR
UNTUK PASIEN USIA LANJUT
• Obat baru belum dinilai tuntas untuk kelompok usia lanjutm dan rasio resiko/kegunaan
sering tidak diketahui.
KESIMPULAN
• Pengelolaan interdisiplin oleh suatu tim terpadu geriatric telah lama mengatasi berbagai kendala
yang menyebabkan berlangsungnya polifarmasi.
• Pasien geriatri yang merupakan kesatuan bio-psiko-sosio-spiritual tetap dapat menggunakan
beberapa pilihan obat.
• Tindakan non farmakologi/ tradisional untuk segi biologi, obat dan bimbingan untuk segi
psikologi. Untuk segi sosio-spiritual digunakan berbagai pendekatan berupa asuhan non
farmakologi.
• Dengan cara pendekatan holistic ini sangat mungkin polifarmasi dihindari.