Sirosis Hepatis

Kebutuhan Dasar Manusia Nutrisi

Oleh :
Cindy Silvia Maya
P2002010
Kasus
Ny.R berusia 56 tahun masuk RS dengan keluhan buang air besar hitam selama 2 hari
sebelum masuk RS. Frekuensi 3 kali, konsistensi encer, warna seperti kopi, ampas ada,
lendir tidak ada. Perut membesar sejak 7 bulan lalu di rasakan perlahan-lahan. Mual (+),
muntah(+) dan mengalami nyeri ulu hati(+). Nafsu makan menurun ada, penurunan berat
badan 7 hari terakhir tidak di ketahui berapa kg. demam ada(+). Batuk tidak ada, mata
kuning tidak ada, sesak nafas tidak ada, nyeri perut(+). Buang air kecil lancar tidak kuning.
Dari pemeriksaan fisik diperoleh tekanan darah 120/80, nadi 80 x/menit, pernapasan
18x/menit, suhu 37,7, konjungtiva anemis (+), sclera icterus (-), paru di dapatkan bunyi
vesikuler, abdomen pada inspeksi ditemukan bentuknya yang datar ikut gerak nafas, pada
pemeriksaan palpasi hepar tidak teraba lien schuffer 2, perkusi timpani, auskultasi di
temukan peristaltik (+) kesan normal pada ekstemitas edema pada kedua kaki (-), eritem
palmaris (+). Pada pemeriksaan USG abdomen didapatkan sesuai gambaran sirosis
hepatis, spelnomegali, dan hidronefrosis dekstra. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang maka pasien ini di diagnosis sebagai sirosis hepatis.
Data Fokus
• Subjektif :
• Pucat, lemas, riwayat bab hitam 3 kali tadi malam dan 1 kali tadi sore hingga malam belum bab,
nyeri perut (+), mual (+), muntah (+), nafsu makan menurun (+), sesak nafas (-), batuk (-),
demam (+), mata kuning(-), riwayat HbsAg (+).
• BAK : lancar, warna seperti teh.
• Objektif : SS/GK/CM
• TD : 120/80 mmHg
• N : 80 x/menit
• P : 18 x/menit
• S : 37,7
• Abd : Peristaltik (+) normal, splenomegaly
• Eks : akral hangat, edema (-/-), eritm palmaris (+)
Diagnosa Keperawatan

Defisit Nutrisi berhubungan dengan anoreksia/nafsu makan menurun

dan gangguan gastrointestinal

Kebutuhan Dasar Manusia

Kerusakan fungsi hepar mengakibatkan terjadinya gangguan pada
sistem pencernaan dan metabolisme, terjadi gangguan pada
gastrointestinal, menyebabkan flatulensi, mual dan tidak napsu makan.

Nutrisi
 SDKI
Defisit Nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan
dengan anoreksia dan gangguan
gastrointestinal.
Definisi : Asuhan nutrisi tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme
SLKI
Status Nutrisi
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan dengan
kriteria hasil :
Porsi makan yang di habiskan (5)
Kekuatan otot mengunyah,
menelan (5)
Nyeri abdomen (5)
 
Fungsi Gastrointestinal
Setelah dilakukan asuhan
keperawatan diharapkan dengan
kriteria hasil :
Toleransi terhadap makanan (5)
Mual (5)
Muntah (5)
Dispnea (5)
Distensi abdomen (5)
Jumlah residu cairan lambung (5)
SIKI
Manajemen Nutrisi
Tindakan :
Identifikasi status nutrisi
Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan
Indentifikasi makanan yang disukai
Identifikasi kebutuhan kalori dan
nutrient
Lakukan oral hygine, jika perlu
Pemantauan Nutrisi
Tindakan :
Identifikasi faktor yang
mempengaruhi asupan gizi
Identifikasi perubahan berat badan
Identifikasi kelainan pada kulit
Identifikasi pola makan
Analisis Keterampilan
Manajemen Nutrisi (Diet hepar, lunak)

• Mengkaji kebutuhan pasien

• Mencuci tangan
• Mengidentifikasi pasien
• Menjaga privasi
• Berikan air, sabun, handuk cuci tangan
• Cuci tangan, ambil baki letakan diatas meja
• Pasien diingatkan untuk berdoa terlebih dahulu
• Anjurkan klien makan sendiri
• Ambil baki dengan segera setelah selseai makan
• Catat asupan cairan jika perlu
• Mencuci tangan dan dokumentasikan waktu, jumlah dan jenis makanan yang di makan dan yang
tidak dimakan oleh pasien
Bahaya yang mungkin terjadi dan cara pencegahan :

Tersedak
Anjurkan pasien untuk makan secara perlahan dan mengunyah dengan benar

Identifikasi tindakan keperawatan lainnya untuk mengatasi masalah tersebut :

• Manuver Hemlich
• Manajemen saluran nafas

Identifikasi masalah keperawatan lain yang mungkin muncul (rasional) :

• Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya obstruksi jalan nafas

Tindakan yang dilakukan :

• Manajemen jalan nafas
• Suction