Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

D DENGAN FOKUS
UTAMA
DIABETES MELITUS TIPE II
PADA NY. K DI DESA PAJERUKAN RT 03 RW 03
KECAMATAN KALIBAGOR
KABUPATEN BANYUMAS
 

Oleh : Tini Fajarwati (12.116)


PENDAHULUAN

Diabetes melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan


metabolik, ditandai oleh adanya hiperglikemia yang disebabkan
oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya.

Tujuan
Memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga dengan masalah
kesehatan diabetes melitus tipe II di wilayah kerja Puskesmas
Kalibagor Kabupaten Banyumas.

Batasan Masalah
Penulisan proposal karya tulis ilmiah dibatasi pada asuhan
keperawatan keluarga dengan masalah kesehatan diabetes melitus
tipe II di wilayah kerja Puskesmas Kalibagor Kabupaten
Banyumas melalui pendekatan proses keperawatan selama 3 hari.
KONSEP DASAR
Diabetes melitus adalah suatu keadaan dimana pankreas tidak cukup
menghasilkan insulin atau sel kurang merespons baik terhadap insulin
yang dikeluarkan oleh pankreas sehingga gula yang beredar di dalam
darah tidak dapat diserap ke dalam sel di seluruh tubuh. Gejala yang
mencolok adalah sering buang air kecil, badan lemah, mengeluh
kehausan, dan kelaparan .

PATOFISIOLOGI
Diabetes melitus mengalami defisiensi insulin, menyebabkan glikogen
meningkat, sehingga terjadi proses pemecahan gula baru
(glukoneogenesis) yang menyebabkan metabolisme lemak meningkat.
Defisiensi insulin menyebabkan penggunaan glukosa oleh sel menjadi
menurun, sehingga kadar gula dalam plasma tinggi (hiperglikemia).
Jika hiperglikemia ini parah dan melebihi ambang ginjal maka akan
timbul Glukosuria.
MASALAH KEPERAWATAN

Masalah keperawatan yang muncul pada diabetes melitus


merurut Wilkinson (2007) yaitu :

1. Risiko tinggi terhadap infeksi


2. Defisit volume cairan
3. Gangguan integritas kulit
4. Risiko terjadi komplikasi DM
PROSES
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
 Pengkajian dilakukan pada tanggal 05 Mei - 07 Mei
2015 pada keluarga Tn. D dengan fokus utama Ny. K
yang menderita Diabetes Melitus tipe II. Ny. K adalah
seorang Ibu Rumah Tangga umur 65 tahun, pendidikan
SD, agama Islam, alamat di RT 03/RW 03 Desa
Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.
DIAGNOSA YANG MUNCUL

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang
sedang sakit.
DS :
Ny. K mengatakan nafsu makan berkurang makan hanya 2 kali sehari dan
itupun hanya sedikit, cuma 1 centong nasi , berat badan berkurang yang
tadinya 60 kg menjadi 44 kg.
DO :
Ny. K terlihat kurus, mukosa bibir pucat, berat badan berkurang dari 60 kg
menjadi 44 kg, TB : 155 cm, IMT : 18,3 (BB kurang), Pasien kurang nafsu
makan dan mengalami penurunan berat badan, Keluarga tidak mampu
memberikan diit makan untuk keluarga yang menderita DM.
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI
 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari
diharapkan keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
mengenai nutrisi pada Ny. K, memutuskan untuk merawat
anggota keluarga dengan cara memberikan diit makanan untuk
penderita diabetes melitus, merawat anggota keluarga yang
sakit diabetes melitus dengan cara keluarga mampu
menjadwalkan makanan pada Ny. K.
TUK : Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit diabetes
melitus.
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kebiasaan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
2. Diskusikan dengan keluarga tentang jadwal makan untuk diabetes melitus dengan
lembar balik atau leaflet
3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya, tanyakan kembali hal yang telah
dijelaskan
4. Beri reinforment positif atas jawaban yang benar
Implementasi yang telah dilakukan sudah sesuai dengan yang telah di rencanakan yaitu :
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kebiasaan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
2. Diskusikan dengan keluarga tentang jadwal makan untuk diabetes melitus seperti :
Pagi = nasi, telor dadar,tumis kacang, teh tawar/manis, pisang; Siang = nasi, lauk ikan,
sayur bayam, tempe, pepaya/jeruk; Sore = agar-agar, jagung bakar; Malam : nasi,
ayam, sayur asem, apel
3. Mendemonstrasikan cara menjadwalkan makanan pada pasien diabetes melitus
4. Meminta keluarga mendemonstrasika kembali
5. Memberi reinforcement positif atas tindakan yang dilakukan.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi yang dilakukan pada tanggal 5 Mei 2015, yaitu masalah
ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga
yang sedang diabetes melitus yang diderita oleh Ny. K teratasi sebagian
ditandai dengan:
S : Ny. K mengatakan sudah mengerti tentang diit Diabetes Melitus
serta mengetahui tentang diit makanan DM, dapat menjadwalkan diit
makanan DM setiap hari, dan perawatan pasien DM.
O : Ny. K tampak senang dengan adanya pendidikan kesehatan tentang
diabetes melitus serta dapat menjawab pertanyaan dengan benar dan
dapat menjadwalkan diit makanan dengan baik.
A : masalah kesehatan Ketidakseimbangan Nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmanpuan keluarga untuk
merawat anggota keluarga yang sedang diabetes melitus pada keluarga
Tn. D teratasi.
P : Menjadwalkan menu makanan untuk penderita diabetes melitus.
2. RESIKO KETIDAKSTABILAN GLUKOSA
DARAH BERHUBUNGAN DENGAN
KETIDAKMAMPUAN KELUARGA MERAWAT
ANGGOTA KELUARGA YANG SEDANG SAKIT.

setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari


diharapkan keluarga mampu mengenal mengenal tentang
diabetes melitus, memutuskan untuk merawat anggota
keluarga yang sakit diabetes melitus dengan cara
memberikan pendidikan kesehatan tentang diabetes
melitus, merawat anggota keluarga yang sakit diabetes
melitus dengan cara mencegah terjadinya komplikasi.
TUK : Kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang sakit diabetes melitus.
1. Kaji pengetahuan keluarga tentang kebiasaan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakit
2. Diskusikan dengan keluarga tentang cara pencegahan komplikasi diabetes melitus
dgn lembar balik atau leaflet
3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya
4. Tanyakan kembali hal yang telah dijelaskan

Implementasi yang telah dilakukan sudah sesuai dengan yang telalh di rencanakan yaitu :
1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang kebiasaan keluargamerawat anggota keluarga
yang sakit
2. Menjelaskan cara tentang cara pencegahan komplikasi diabetes melitus yaitu : Diet
dengan benar, Minum obat teratur, Kontrol GDS teratur, Olahraga, Cegah kegemukan
3. Memberi kesempatan keluarga untuk menanyakan hal yang belum di mengerti
4. Mengevaluasi penjelasan yang telah disampaikan.
5. Memberi reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam pengambilan
keputusan untuk mencegah komplikasi.
Evaluasi yang dilakukan pada tanggal 08 Mei 2015, yaitu masalah
diagnosa resiko ketidakstabilan glukosa darah berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sedang sakit
diabetes melitus yang diderita oleh Ny. K teratasi ditandai dengan:
S : Ny. K mengatakan sudah mengerti tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala DM, serta mengetahui diit tentang DM, dapat
menjadwalkan diit makanan diabetes melitus dan perawatan kaki DM.
O : Ny. K tampak senang dengan adanya pendidikan kesehatan tentang
diabetes melitus serta mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan
menjadwalkan makanan dengan baik.
A : masalah kesehatan Resiko ketidakstabilan kadar Glukosa Darah
berhubungan dengan Ketidakmanpuan keluarga untuk merawat anggota
keluarga yang sedang sakit diabetes melitus pada keluarga Tn. D
teratasi.
P : pertahankan intervensi : kontrol gula darah pada Ny. K.
 
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG TIDAK MUNCUL PADA KELUARGA
1. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggota keluarga yang sakit.
Resiko tinggi terhadap infeksi adalah beresiko terhadap invasi organisme
patogen (Wilkinson, 2012 : 423
Penulis tidak menemukan data yang menunjang untuk memunculkan diagnosa
ini, dengan demikian maka penulis tidak memunculkan diagnosa ini karena
tidak menemukan data yang mendukung untuk mengangkat diagnosa ini.

2. Gangguan intregitas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit.
Gangguan intregitas kulit adalah kerusakan pada membran mukosa, jaringan
kornea, integumen, atau subkutan (Wilkinson, 2012 : 803). Batasan
karakteristiknya kerusakan jaringan ( misalnya, kornea, membran mukosa,
integumen, atau subkutan).
Penulis tidak menemukan data yang menunjang untuk mengangkat diagnosa
ini.
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat
angota keluarga yang sakit.
Defisit volume cairan adalah keadaan individu yang mengalami penurunan cairan
intravaskuler, intertisial, dan/atau intrasel. Diagnosa ini merujuk ke dehidrasi yang
merupakan kehilangan cairan saja tanpa perubahan dalam natrium (Wilkinson,
2012 : 309).
Penulis tidak menemukan data yang menunjang untuk memunculkan diagnosa ini,
dengan demikian maka penulis tidak memunculkan diagnosa ini karena tidak
menemukan data yang mendukung untuk mengangkat diagnosa ini.

4. Komplikasi diabetes melitus berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


merawat anggota keluarga yang sakit.
Komplikasi adalah diabetes melitus dapat mengakibatkan penyakit yang lain
seperti penyakit yang lain seperti penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh
darah otak, kebutaan, gagal ginjal, infeksi ( Noer, 2001).
Diagnosa ini tidak diangkat karena belum menemukan tanda-tanda komplikasi
diabetes melitus seperti tajam penglihatan menurun atau pandangan kabur,
jantung berdebar dan luka pada penderita diabetes melitus.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai