Anda di halaman 1dari 20

STRABISMUS

 
Pembimbing:
dr. Nevita Yonnia Ayu Soraya, Sp.M
 
 
 KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Nama-Nama Kelompok

Dana Augustina K1A116084


Ahmad Ruwaim Fatwa K1A116065
Laode Anugrah A.E K1A115134
Muhamad Erman K1A114025
Andi Irmayasari B. K1A113148
PENDAHULUAN

Strabismus berasal dari bahasa Yunani


strabismos yang berarti “juling, melihat
miring”.
Strabismus terjadi bila sistem optik tidak
segaris antara kedua mata (ocular
misalignment).
Hal ini bisa terjadi akibat kelainan
penglihatan binokular atau anomali
kendali neuromuskular atas gerakan otot-
otot bola mata.
ETIOLOGI
Faktor keturunan
Kelainan Anatomi
Kelainan pada “vascial structure”
 Kelainan dari tulang-tulang orbita
Kelainan Inervasi
Foria dan Tropia

Kelainan kedudukan bola mata dibagi dalam


kedudukan yang bersifat laten dan yang manifes
•Kelainan kedudukan laten disebut sebagai ‘Foria’
•manifes disebut sebagai “Tropia”,
•keadaan normal disebut sebagai ‘ortoforia’
Klasifikasi

Menurut arah deviasi


1.Eksotropia: Ke Luar
2.Esotropia : Ke Dalam
3.Hypotropia: ke bawah
4.Hypertropia: Ke atas
Diagnosis
Anamnesis
 Keluhan utama perlu dicari karena ini merupakan dorongan
pada diri pasien untuk minta pertolongan dokter.
 Pada strabismus alternans, pasien menggunakan mata kanan
dan kiri secara bergantian, karena penglihatannya tidak
binokular, dan kemungkinan besar juling sejak lahir.
 Kalau onset strabismusnya kurang dari usia 3 bulan berarti
matanya tidak sempat melihat secara binokular sehingga
strabismusnya tidak bisa dikoreksi
 perlu mencari tahu perkembangan penyakitnya, apakah
progresif, intermiten, menetap, atau siklik
 Penyakit yang mendahuluinya perlu diungkap, misalnya
pada saat menderita sakit panas terjadi strabismus.
 Lamanya deviasi perlu dicari. Makin lama makin jelek
prognosisnya karena adanya komplikasi
 Riwayat keluarga perlu digali untuk mencari ada
tidaknya faktor keturunan.
 Riwayat kelahiran misalnya partus lama, akan
mengindikasikan riwayat bayi kekurangan oksigen, dan ini
bisa menyebabkan kerusakan pada otak, dengan salah
satu manifestasinya si anak susah berkonsentrasi
Pemeriksaan

E-chart / Snellen Chart


•Pemeriksaan dengan e-chart digunakan pada anak mulai
umur 3 - 3,5 tahun,
•Sedangkan diatas umur 5 – 6 tahun dapat digunakan
Snellen chart
Untuk anak dibawah 3 th dapat digunakan cara
1. Objektif dengan optal moschope
2. Dengan observasi perhatian anak dengan
sekelilingnya
3. Dengan oklusi / menutup cat mata
Retinoskopi

•Sampai usia 5 tahun anomali refraksi dapat ditentukan secara


objectif dengan retinoskopi setelah atropinisasi dengan atropin
0,5 % - 1 %,

•Diatas usia 5 tahun ditentukan secara subbjektif seperti pada


orang dewasa
Pemeriksaan reflek cahaya dari senter
pada permukaan kornea (Tes Hisch Berg)

•Penderita disuruh untuk melihat cahaya pada jarak 12 inci (30cm).


•Perhatikan reflek cahaya terhadap pupil.
•Kalau letak nya di pinggir pupil, maka deviasinya 15 derajat, tapi kalau
letaknya diantara pinggir pupil dan limbus maka deviasinya 30 derajat dan jika
letak nya di limbus, maka derajat deviasinya 45 derajat.(catt : 1 derajat= 2
prisma diopter)
Uji Krimsky

•Penderita melihat kesumber cahaya yang jarak nya


ditentukan.
•Perhatikan eflek cahaya pada mata yang berdeviasi.
•Kekuata prisma yang terbesar diletakkan di depan mata
yang brdeviasi, sampai reflek cahaya yang terletak disentral
kornea
PEMERIKSAAN PERGERAKAN MATA
Pemeriksaan pergerakan monokuler
•Satu mata ditutup dan mata yang lainnya mengikuti cahaya yang
digerakkan kesegala arah pandangan,sehingga adanya kelemahan rotasi
dapat diketahui.

Pemeriksaan pergerakan binokuler


•Pada tiap-tiap mata ,bayangan yang ditangkap oleh fovea secara subjektif
terlihat seperti terletak lurus didepan .
•Apabila ada 2 objek yang berlainan ditangkap oleh 2 fovea, kedua objek
akan terlihat seperti terletak lurus didepan .
•Apabila ada 2 objek akan terlihat saling tindih,tetapi jika ada ketidak
samaan menyebabkan fusi tidak memberikan kesan tunggal.
penentuan kedudukan pergerakan bola mata dan 9 posisi untuk
menentukan kelainan pergerakan mata
UNCOVER TEST
•Pasien diminta melihat objek fiksasi.
•Mata kanan ditutup dan mata kiri tidak.
•Lalu dibuka, segera perhatikan, bila bola mata bergerak,
MADDOX ROD
• Maddox rod dipasang pada satu Mata (biasanya mata
kanan)
• Kedua mata terbuka
• Kedua mata melihat lurus
• Pada skala maddox ( ditengah ada lampu fiksasi ).
Penatalaksanaan
Terjadinya strabismus adalah akibat dari tidak dipenuhinya syarat2 binokuler
vision normal, karena itu tujuan pengobatan strabismus adalah mendapatkan binokuler
vision yang baik

Non operatif Operatif


 Kaca mata  Reseksi dan resesi
 Orthoptics :  Penggeseran titik perlekatan
 oklusi otot
 Obat2an
 Tindakan faden
 Latihan synoptophore
PROGNOSIS
Prognosis pada strabismus ini baik
bila segera ditangani lebih lanjut,
sehingga tidak sampai menimbulkan
komplikasi yang menetap
Thank You

Anda mungkin juga menyukai