North Road. Lapangan ini terletak sepelemparan batu dari garasi kereta api
Manchester. Ini memudahkan para pemain Newton Heath yang saat itu
mayoritas merupakan pekerja di kereta api.
Namun, fasilitas di North Road tidak cukup bagus bagi klub bila ingin
bergabung dengan Football League. Akhirnya dilakukanlah perombakan pada
1887. Baru pada 1891, klub membuat dua tribun utama yang masing-masing
bisa menampung 1000 penonton.
Permasalahan hadir ketika Newton Heath membeli dua tribun utama tersebut.
Pendanaan mereka masih dibantu oleh perusahaan kereta api (LYR). Namun,
karena pembelian tribun tersebut, LYR menolak untuk berkontribusi secara
finansial.
Akhirnya, Newton Heath dan LYR berpisah. Ini membuat LYR tak lagi
membayar biaya sewa North Road ke Katedral Manchester, sebagai pemilik
lapangan. Di sisi lain, Katedral justru menaikkan biaya sewa. Namun, Katedral
Manchester juga membuat keputusan yang dilematis: Newton Heath tak boleh
menarik tiket dari penonton.
Akhirnya, pada Juni 1893, surat pengusiran ditujukan buat manajemen Newton
Heath. Setelah mencari selama setahun, klub akhirnya menemukan lapangan di
Bank Street. Karena tak mungkin untuk membawa dua tribun utama ke Bank
Street, akhirnya tribun tersebut dijual senilai 100 paun.
Lapangan ini dimiliki oleh Bradford and Clayton Athletic Company. Saat itu,
Sekretaris Klub, , mengirimkan surat permohonan penggunaan lapangan pada
Juni 1983. Permohonan tersebut dikabulkan. Bank Street dipinjamkan ke
Newton Heath selama delapan bulan dalam setahun. Karena tidak memiliki
tribun, maka dua tribun pun dibangun. Satu di selatan yang menyusuri panjang
lapangan, dan satu lagi di barat yang dikenal dengan “Bradford End” yang
terletak di belakang gawang.
Baru pada 1898, Bank Street dibeli oleh mantan Presiden Newton, W.
Crompton. Karena hal ini, Newton pun bisa merenovasi sesuai kehendak
mereka..
Renovasi membutuhkan uang besar dan hal ini sempat membawa Newton
Heath dalam masalah. Pada Januari 1902 mereka berada dalam situasi sulit
yang membuat mereka hampir bubar. Sampai akhirnya mereka diselamatkan
oleh John Henry Davies dengan lima pengusaha lainnya.
Selain berinvestasi senilai 2 ribu paun, Davies juga mengubah nama klub dari
Newton Heath menjadi Manchester United FC. Pada 1906, kapasitas Bank
Street naik drastis menjadi 50 ribu penonton.
Bank Street lantas dijual ke Manchester Corporation senilai 5.500 paun dan
disewakan kembali ke Manchester United sembari menunggu Old Trafford
selesai dibangun. Kepindahan United ke Old Trafford pun seperti sudah
ditakdirkan. Karena usai pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur,
satu tribun di Bank Street hancur karena badai.
Arsitek Archibald Leitch diberikan dana senilai 30 ribu paun untuk konstruksi
stadion. Awalnya, Old Trafford direncanakan berkapasitas 100 ribu kursi.
Akan tetapi karena dana yang kurang membuat kapasitasnya direvisi menjadi
77 ribu.
Rekor penonton di Old Trafford tercatat pada 25 Maret 1939 yakni semifinal
Piala FA yang menyedot 76.962 pasang mata ketika Wolverhampton
Wanderers bertemu Grimsby Town.
Akan tetapi, Old Trafford juga pernah menjadi sasaran bom di Perang Dunia
II. Usai perang, Old Trafford mendapatkan kompensasi dari War Damage
Commission senilai 22 ribu paun. Selama direnovasi, Manchester United ikut
di kandang Man City, Maine Road, dengan biaya rental senilai 5 ribu paun
pertahun. City juga mendapatkan presentase dari penjualan tiket