Anda di halaman 1dari 18

WAWASAN

NUSANTARA
sebagai
GEOPOLITIK INDONESIA
01 MARVA AFRIZA FADIYANTI

KELOMPOK
2014401068

02 MUTIARA ADINIL FORTUNA


3 2014401069

LEKOK ERMAWATI
03 2014401066

RESTI OKTAPIA ELVA TAMA


04 2014401082

RINDI YANTI TAMARA


05 2014401083

RISKA INNAYAH
06 2014401084

RISKA OKTAVIANI
07 2014401085

08 RIZKY HANAFI MUNAZIR


2014401087
A. Pengertian Geopolitik
FEREDERICK RATZEL ( 1897)

01
Negara dalam hal- hal tertentu dapat disamakan dengan organism, yaitu
mengalami fase kehidupan dalam kombinasi dua tau lebih antara lahir, tumbuh,
berkembang, mencapai puncak, surut, kemudian mati”. Inti ajaran Ratzel ini
adalah ruang yang ditempati oleh kelompok- kelompok politik (negara- negara)
yang mengembangkan hukum ekspansionisme baik di bidang gagasan,
perutusan, maupun bidang produk.
KARL HUSHOFFER (1896-1946)
.
Karl Houshoffer dalam teori ekspansionismenya mengajarkan paham geopolitik

02
ini sebagai ajaran ekspansionisme dalam bentuk politik geografi yang
mempunyai titik berat pada persoalan- persoalan strategi perbatasan, ruang
hidup dari bangsa dan juga tekanan rasial, ekonomi dan sosial sebagai faktor
yang mengharuskan pembagian baru kekayaan di dunia.
SIR HAROLD MACKINDER
Teori ahli Geopolitik yang satu ini menganut “konsep kekuatan”. Ia

03
mencetuskan wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajaran
ilmuwan ini menyatakan bahwa barang siapa dapat menguasai “daerah
jantung”, yakni Eropa dan Asia akan dapat menguasai “pulau dunia” yaitu
Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat menguasai dunia.

04
SIR WALTER RALEIGH dan ALFRED MAHAN
Teori Raleigh dan Mahan ini pada dasarnya merupakan teori kekuatan lautan
atau kekuatan bahari. Mereka mengatakan bahwa siapa saja yang
menguasai lautan akan menguasai jalur perdagangan dunia, yang berarti
menguasai kekuatan kekuatan dunia sehingga akhirnya akan dapat
mengusai dunia. Barang siapa menguasai lautan akan dapat menguasai
perdagangan. Dan menguasai perdagangan berarti menguasai kekayaan
dunia, dan pada akhirnya kan menguasai dunia.
A. Pengertian Geopolitik
HAGGET

05
Geopolitik atau Geografi politik menurut Hagget merupakan suatu cabang
cabang ilmu geografimanusia yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan
pemerintahan atau kenegaraan yang meliputi hubungan regional, hubungan
internasional, dan juga pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi
.
PRESTON E. JAMES )
Menurut Preston E. James, geografi dalam geopolitik ini mempersoalkan tata

06
ruang publik untuk kehidupan, yakni sistem dalam hal menempati suatu ruang
yang ada di permukaan bumi. Dengan demikian, geografi mempunyai sangkut
paut dengan interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya.
Sedangkan politik merupakan suatu hal yang selalu berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan
RUDOLF KJELLEN
Rudolf Kjellen adalah seorang ilmuwan politik yag berasal dari Swedia pada

07
masa awal abad ke-20. Menurut Rudolf Kjellen, geopolitik adalah suatu seni
dan juga praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu.

08
HAFEZNIA, MR (2006)
Hafezni berbicara geopolitik ini sebagai cabang dari geografi politik.
Geopolitik menurutnya adalah suatu cabang studi mengenai hubungan
timbal balik antara geografi, politik, kekuasaan dan juga interaksi yang timbul
dari kombinasi dari mereka dengan satu sama lain. Menurut definisi ini,
geopolitik merupakan suatu disiplin ilmu dan memiliki ilmu dasar alam
A. Pengertian Geopolitik
W. MICHEL dan JOHN FREDERICK CHARLES FULLES)

09
Mitchel dan Fuller mempunyai pendapat bahwa kekuatan udara merupakan
kekuatan yang paling menentukan penguasaan dunia.

10
NOCHOLAS J. SPYKMAN
Teori dari Spykman juga disebut dengan Wawasan Kombinasi. Yakni teori yang
emnghubungkan kekuatan darat, lautm dan juga udara dan dalam
pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi dan juga kebutuhan.

SUNARSO (2006)
Secara etimologis, Geopolitik berasal dari bahasa Yunani dan berasal dari

11
Geo dan juga Politik. “Geo” memiliki arti sebagai bumi yang merupakan
wilayah hidup. Sementara politik ini berasal dari kata “polis” yang memiliki
arti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara, dan “teia” yang
mempunyai arti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara
suatu bangsa.
Menurut Sunarso yang merupakan tokoh Indonesia, geopolitik mempunyai
makna sebagai ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya
dikaitkan dengan masalah- masalah geografi wilayah atau tempat tinggal
suatu bangsa.
Dari berbagai pendapat ahli, bila dikaitkan dengan konteks negara Indonesia atau dikaitkan dengan
bahasa Indonesia maka geopolitik ini mempunyai arti tertentu. Arti dari geopolitik sendiri secara umum
adalah cara pandang dan juga sikap bangsa Indonesia untuk mengenal dirinya, mengenal
lingkungannya, yakni yang berwujud Negara kepulauan yang berasaskan Pancasila dan juga UUD
1945.
B. Pengertian wawasan Nusantara
 
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap diri dan bentuk
geografis, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dengan mengutamakan kesatuan wilayah dan
menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.
Istilah “wawasan nusantara” berasal dari tiga kata dalam bahasa Jawa, yaitu “wawas”, “nusa”, dan
“antara”. Apabila diartikan satu persatu, “wawas” berarti pandangan, tinjauan, penglihatan. Kata “nusa”
berarti pulau atau kesatuan kepulauan, sedangkan kata “antara” berarti diantara dua benua dan dua
samudera.
Dari arti ketiga kata tersebut, dapat ditarik kesimpulan bawah wawasan nusantara adalah cara
pandang terhadap kesatuan kepulauan yang berada diantara dua benua dan dua samudera (bangsa
Indonesia).
C. Latar belakang Wawasan Nusantara
a. Falsafah Pancasila
Nilai-nilai pada pancasila memiliki dasar pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai itu yakni:
Penerapan Hak.
Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan untuk berlatih sesuai dengan agama
mereka.
Sebagai kepentingan umum daripada kelompok dan individu.
Pengambilan keputusan berdasarkan konsensus dan konsultasi
b. Aspek Kewilayahan Nusantara
Pengaruh geografi adalah fenomena yang dapat diperhitungkan, sebab Indonesia memiliki
kekayaan suku bangsa dan Sumber Daya Alam (SDA).
c. Aspek Sosial Budaya
Indonesia memiliki ratusan suku bangsa yang memiliki adat istiadat, bangsa, kepercayaan dan
agama yang berbeda-beda, sehingga kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi
antargolongan mengandung potensi konflik
d. Aspek Kesejarahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan persepsi Nasional Indonesia diwarnai
oleh pengalaman sejarah yang tidak ingin terulangnya perpecahan di dalam Negara Indonesia. Hal
ini karena kemerdekaan yang telah dicapai oleh rakyat Indonesia adalah hasil
dari semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sendiri sangat tinggi. Jadi, semangat
ini harus dipertahankan untuk persatuan nasional dan menjaga keutuhan wilayah Indonesia.
D. Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan Wawasan Nusantara
 Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat untuk mewujudkan dan mencapai suatu tujuan nasional.
Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan ideologi bangsa berkedudukan sebagai landasan idiil.
2. Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
5. GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.
 Fungsi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara memiliki berfungsi sebagai pedoman, dorongan, rambu-rambu serta  motivasi dalam menentukan segala
kebijakan, perbuatan, keputusan dan tindakan bagi penyelenggaraan negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
 Tujuan Wawasan Nusantara
Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu :
 Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa , dan berpartisipasi dalam melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial “.
 Tujuannya adalah untuk membawa kesatuan ke dalam semua aspek dari kedua kehidupan alam dan sosial, dapat
disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia menjunjung tinggi kepentingan nasional, dan kepentingan daerah untuk
mengatur dan membina kesejahteraan, perdamaian dan bangsawan dan martabat manusia di seluruh dunia
E.  Status wawasan nusantara

Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku
bangsa Indonesia mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama,
bahasa, dan kondisi lingkungan geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. Secara hierarki, posisi atau status wawasan nusantara
menempati urutan ketiga setelah UUD 1945.  Urutan sistem kehidupan nasional Indonesia
adalah:
1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.
2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.
4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.
5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam
pembangunan nasional.
F. Bentuk wawasan nusantara
 Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional
Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa wawasan nusantara dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan
keamanan, dan kewilayahan.
 Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan
Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup:
1. Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.
2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.
3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.
4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.
5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
 Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara
Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara mempunyai arti pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia
sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
 Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan
Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan negara  tetangga. Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah:
1. Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia dari beberapa pendapat para pejuang nasional. Dr.
Soepomo menyatakan Indonesia meliputi batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia
meliputi Sumatra, Jawa, Sunda Kecil, Borneo, Selebes, Maluku - Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno menyatakan bahwa kepulauan
Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
2. Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan cara menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang
surut atau countour pulau / darat
3. Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang wilayah perairan negara RI, yang isinya Cara penarikan batas laut
wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line), tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang
menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah RI. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12mil laut.
Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan nusantara 200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia.
Dengan adanya Deklarasi Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.
G. Wadah wawasan nusantara
Yang menjadi waah wawasan nusantara adalah seluruh wilayah Indonesia yang memiliki
kekayaan alam dan penduduk dengan aneka ragam budaya.
H. Isi wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara mencakup :
1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik, dalam arti :
• Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi
modal dan milik bersama bangsa.
• Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa
daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
• Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan,
sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.
• Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang
melandasi, membimbing, dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
• Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang
diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
• Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem hukum dalam arti
bahwa hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
• Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial
melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan pada kepentingan nasional.
H. Isi wawasan Nusantara
2. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi, dalam arti :
• Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik
bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah
tanah air.
• Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangankehidupanekonominya.
• Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang
diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-
besar kemakmuran rakyat.
3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, dalam arti
• Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan kehidupan
bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan
seimbang, serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
• Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya bangsa yang menjadi modal dan landasan pengembangan
budaya bangsa seluruhnya, dengan tidak menolak nilai-nilai budaya lain yang tidak bertentangan
dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh bangsa.
4. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, dalam arti
• Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman
terhadap seluruh bangsa dan negara.
• Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam rangka
pembelaan negara dan bangsa.
I. Tata laku Wawasan Nusantara
Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
 
Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata laku batiniah dan
lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia,
sedang tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa Indonesia. Tata
laku lahiriah merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa indonesia berdasarkan
kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta kepada bangga dan tanah air
sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi daalm segala aspek kehidupan nasional.
J. Implementasi Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara dapa kita lihat dalam berbagai
aspek berikut ini:
1. Kehidupan Politik
• Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang yang harus sesuai hukum dan
mementingkan persatuan bangsa.
• Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum yang
berlaku
• Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai suku,
agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.
• Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk meningkatkan
semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
• Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik sebagai
upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.
2. Kehidupan Ekonomi
• Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi oleh karena itu, implementasi dalam
kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
• Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah. Oleh sebab itu,
dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
• Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan
fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.
J. Implementasi Wawasan Nusantara
3. Kehidupan Sosial Budaya
• Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari
segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah
dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
• Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan
kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan
pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.
4. Kehidupan Pertahanan dan Keamanan
• Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga
negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti
memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang
mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.
• Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi
daerah lain.
• Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi
kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.
KESIMPULAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai