Anda di halaman 1dari 8

AKHLAK TERHADAP

G U R U ATA U D O S E N

NURFARISA ANDRASARI
14120170075
M E G A N U R M AYA N A
14120170081
A. Pengertian akhlak
Secara etimologi kata akhlak berasal dari bahasa Arab Akhlaq(‫ ) َا ْخلَ ْق‬atau Khuluq(‫) ُخلُق‬. Kata Khuluq mempunyai bermacam-
macam arti, tergantung pada mashdar yang digunakan. Dalam bahasan kali ini diartikan sebagai budi pekerti, perangai,
tingkah laku, atau tabi’at.

B.            Akhlak Kepada Guru atau dosen Menurut Agama


Guru adalah orang tua kedua, yaitu orang yang mendidik murid-muridnya untuk menjadi lebih baik sebagaimana yang
diridhoi Alloh ‘azza wa jalla. Sebagaimana wajib hukumnya mematuhi kedua orang tua, maka wajib pula mematuhi
perintah para guru selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan syari’at agama.
Beberapa akhlaq kepada guru yaitu :
 Memuliakan, tidak menghina atau mencaci-maki guru

  Datang ke tempat belajar dengan ikhlas dan penuh semangat

 Datang ke tempat belajar dengan penampilan yang rapi

 Diam memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan

 Bertanya kepada guru bila ada sesuatu yang belum dia mengerti dengan cara baik

 Dan menghindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada faedahnya, sekedar mengolok-olok atau yang
dilatarbelakangi oleh niat yang buruk

 Ketika bertanya mestinya dilakukan dengan cara dan bahasa yang bagus.

 Menegur guru bila melakukan kesalahan dengan cara yang penuh hormat,
C. Akhlak Kepada Guru atau Dosen Menurut Etika
           

Murid adalah orang yang sedang belajar dan menuntut ilmu kepada seorang guru. Demi untuk keberkahan dan
kemudahan dalam meraih dan mengamalkan ilmu atau pengetahuan yang telah diperoleh dari seorang guru, maka
seorang murid haruslah memiliki akhlak atau etika yang benar terhadap gurunya.

Beberapa contoh etika murid terhadap guru (Mu’allim), diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Seorang murid hendaklah hormat kepada guru, mengikuti pendapat dan petunjuknya.
      

2. Seorang murid hendaklah memberi salam terlebih dahulu kepada guru apabila menghadap atau berjumpa dengan
      

beliau.

3. Seorang murid hendaklah memandang gurunya dengan keagungan dan meyakini bahwa gurunya itu memiliki
      

derajat kesempurnaan, sebab hal itu lebih memudahkan untuk mengambil manfaat dari beliau.

4. Seorang murid hendaklah mengetahui dan memahami hak-hak yang harus diberikan gurunya dan tidak melupakan
      

jasanya.

5. Seorang murid hendaklah bersikap sabar jika menghadapi seorang guru yang memiliki perangai kasar dan keras
      

dan lain-lain
6.      Seorang murid hendaklah duduk dengan sopan di hadapan gurunya, tenang, merendahkan diri, hormat sambil
mendengarkan, memperhatikan, dan menerima apa yang disampaikan oleh gurunya. Jangan duduk sambil menengok
kanan kiri kecuali untuk suatu kepentingan.

7.      Seorang murid hendaklah ketika mengadap gurunya dalam keadaan sempurna dengan badan dan pakaian yang
bersih.

8.      Seorang murid hendaklah jangan banyak bicara di depan guru ataupun membicarakan hal-hal yang tidak berguna.

9.      Seorang murid hendaklah jangan bertanya dengan tujuan untuk mengujinya dan menampakkan kepandaian kepada
guru.

10.  Seorang murid hendaklah jangan bersenda gurau di hadapan guru

11.  Seorang murid hendaknya tidak banyak bertanya, apalagi jika pertanyaan itu tidak berguna.

12.  Seorang murid hendaklah tidak bertanya suatu persoalan kepada guru ketika sedang di tengah jalan.

13.  Seorang murid hendaklah tidak menghentikan langkah guru di tengah jalan untuk hal-hal yang tidak berguna.

14.  Seorang murid hendaklah tidak  mendahului jalannya ketika sedang berjalan bersama.
15.  Ketika guru sedang memberi penjelasan/ berbicara hendaklah murid tidak memotong pembicaraannya. Kalaupun

ingin menyanggah pendapat beliau maka sebaiknya menunggu hingga beliau selesai berbicara dan hendaknya setiap

memberikan sanggahan atau tanggapan disampaikan dengan sopan dan dalam bahasa yang baik.

16.  Apabila ingin menghadap atau bertemu untuk sesuatu hal maka sebaiknya murid memberi konfirmasi terlebih dahulu

kepada guru dengan menelphon atau mengirim pesan, untuk memastikan kesanggupannya dan agar guru tidak merasa

terganggu.

17.  Murid haruslah berkata jujur apabila guru menanyakan suatu hal kepadanya.

18.  Seorang murid hendaklah menyempatkan diri untuk bersilaturahim ke rumah guru di waktu-waktu tertentu, sebagai

bentuk rasa saying kita terhadap beliau.

19.  Meskipun sudah tidak dibimbing lagi oleh beliau ( karena sudah lulus) murid hendaklah tetap selalu mengingat

jasanya dan tetap terus mendoakan kebaikan –kebaikan atas mereka.


20.  Jangan sekali-kali berprasangka jelek terhadap guru mengenai tindakannya yang kelihatan mungkar menurut

pandangan murid atau mahasiswa. Sebab guru atau dosen lebih mengetahui rahasia-rahasia yang terkandung dalam

tindakannya tersebut. Jika murid atau mahasiswa mengetahui hal yang seperti itu, lebih baik mengingatkannya dengan

jalan seperti yang telah ditempuh oleh Nabi Musa a.s. sewaktu mengingatkan Nabi Khidhr, yaitu sebagaimana yang

tersebut dalam Q.S. Al-Kahfi : 71, yang berbunyi:

Artinya: “Maka berjalanlah keduanya, hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidhr melobanginya. Musa

berkata: ‘Mengapa kamu melobangi perahu itu akibatnya kamu menenggelamkan penumpangnya?’ Sesungguhnya kamu

Telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.”


THANK YOU!!!

Anda mungkin juga menyukai