Anda di halaman 1dari 91

Bab 3

Struktur Sistem Saraf

1
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Gambaran Umum, Meninges, Sistem Ventrikular dan Produksi, Rangkuman Bagian Ini

• Sewaktu menjabarkan fitur-fitur dari suatu struktur yang sekompleks otak, kita perlu menggunakan
istilah-istilah yang menunjukkan arah (lihat Ilustrasi 3.1), seperti neuraksis, anterior, posterior, rostral,
kaudal, dorsal, ventral, lateral, medial, ipsolateral, kontralateral.

• Neuraksis
• garis khayal yang ditarik melalui bagian tengah di sepanjang sistem saraf pusat, dari dasar urat saraf
tulang belakang sampai ke bagian depan otak depan
 
• Anterior
• dalam sistem saraf pusat, berarti terletak di dekat atau ke arah kepala

• Posterior
• dalam sistem saraf pusat, berarti terletak di dekat atau ke arah ekor
 
• Rostral
• ‘ke arah paruh’; dalam sistem saraf pusat, mengarah ke bagian depan wajah pada neuraksis

2
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Gambaran Umum, Meninges, Sistem Ventrikular dan Produksi, Rangkuman Bagian Ini

• Kaudal

• ‘ke arah ekor’; dalam sistem saraf pusat, mengarah menjauhi bagian depan wajah pada neuraksis

• Dorsal

• ‘ke arah punggung’; dalam sistem saraf pusat, tegak lurus dengan neuraksis ke arah puncak kepala
atau punggung

• Ventral
• ‘ke arah perut’; dalam sistem saraf pusat, tegak lurus dengan neuraksis ke arah dasar tengkorak atau
permukaan depan tubuh

• Lateral

• ke arah samping tubuh, menjauh dari tengah

3
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Gambaran Umum, Meninges, Sistem Ventrikular dan Produksi, Rangkuman Bagian Ini

• Lateral
• ke arah samping tubuh, menjauh dari tengah

• Medial

• ke arah tengah tubuh, menjauh dari bagian samping

• Ipsilateral

• terletak di sisi tubuh yang sama

• Kontralateral

• terletak di sisi tubuh yang berseberangan

4
Ilustrasi 3.1, halaman 73

5
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Gambaran Umum, Meninges, Sistem Ventrikular dan Produksi, Rangkuman Bagian Ini

• Untuk melihat apa yang ada di dalam sistem saraf, kita harus membelahnya; Ilustrasi 3.2
menunjukkan irisan sistem saraf manusia dalam tiga cara: irisan melintang (dikenal juga
sebagai irisan frontal sewaktu mengacu ke otak), irisan horisontal, irisan sagital.

• Irisan Melintang
• dalam sistem saraf pusat, irisan yang diambil membentuk sudut tegak lurus dengan neuraksis

•   Irisan Frontal
• irisan melalui otak, paralel dengan kening

• Irisan Horisontal
• irisan melalui otak, paralel dengan tanah

• Irisan Sagital
• irisan melalui otak, paralel dengan neuraksis dan tegak lurus dengan tanah

6
Ilustrasi 3.2, halaman 74

7
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Gambaran Umum, Meninges, Sistem Ventrikular dan Produksi, Rangkuman Bagian
Ini

• Bidang midsagital membagi otak menjadi dua belahan yang simetris.

• Bidang Midsagital

• bidang melalui neuraksis, tegak lurus dengan tanah; membagi otak menjadi dua belahan
simetris

• Irisan sagital pada Ilustrasi 3.2 terletak pada bidang midsagital. Perhatikan
bahwa karena postur tegak lurus kita, irisan melintang urat saraf tulang
belakang pun paralel dengan tanah.

8
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Gambaran Umum

• Sistem saraf terdiri atas otak dan urat saraf tulang belakang (yang menyusun sistem
saraf pusat—SSP) dan saraf kranial, saraf spinal, dan ganglia tepi (yang menyusun sistem
saraf tepi—SST). SSP terbungkus oleh tulang: Otak dilindungi oleh tengkorak, sementara
urat saraf tulang belakang dilindungi oleh kolom tulang belakang. Perhatikan Tabel 3.1.

• Ilustrasi 3.3 menggambarkan hubungan antara otak dan urat saraf tulang belakang
dengan seluruh bagian tubuh.

• Otak adalah massa besar neuron, glia, dan sel-sel penyokong lainnya.

• Otak menerima kira-kira 20 persen aliran darah dari jantung, yang diterimanya tanpa
henti dan secara kimiawi dijaga oleh perintang darah-otak.

• Otak hanya dapat menyimpan sedikit bahan bakarnya (terutama glukosa) dan tidak
dapat mengekstraksi energi tanpa oksigen seperti yang dapat dilakukan oleh otot; oleh
karenanya, pasokan darah yang tidak konsisten dapat menyebabkan gangguan pada
otak.

9
Tabel 3.1, halaman 75

10
Ilustrasi 3.3, halaman 76

11
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Meninges

• Selubung pelindung di sekeliling otak dan urat saraf tulang belakang disebut meninges (yang terdiri atas tiga lapisan:
dura mater, membran araknoid, dan pia mater). Perhatikan kembali Ilustrasi 3.3.

• Meninges (tunggal: meninx)


• tiga lapisan jaringan yang membungkus sistem saraf pusat: dura mater, membran araknoid, dan pia mater

•  Dura Mater
• lapisan terluar meninges; kukuh dan fleksibel

• Membran Araknoid
• lapisan tengah meninges, terletak di antara dura mater di sebelah luar dan pia mater di sebelah dalam

• Pia Mater
• lapisan meninges yang melekat ke permukaan otak; tipis dan rapuh

12
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Meninges

• Celah antara pia mater dan membran araknoid disebut rongga subaraknoid.
Rongga ini terisi cairan yang disebut cairan serebrospinal (CSS); lihat lagi Ilustrasi
3.3.

• Rongga Subaraknoid
• rongga berisi cairan yang membantali otak; terletak di antara membran araknoid dan pia
mater
 
• Cairan Serebrospinal (CSS)
• cairan jernih, serupa plasma darah, yang mengisi sistem ventrikular otak dan rongga
subaraknoid yang mengelilingi otak dan urat saraf tulang belakang

13
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Sistem Ventrikular dan Produksi CSS

• Dalam otak terdapat serangkaian ruang berongga yang saling terhubung, disebut ventrikel (‘perut- perut kecil’), yang terisi oleh
CSS. Ruang-ruang terbesar disebut ventrikel lateral yang terhubung ke ventrikel ketiga yang kemudian mengalir melalui akuaduk
serebrum ke ventrikel keempat (lihat Ilustrasi 3.4).

• Ventrikel
• salah satu ruang berongga di dalam otak, terisi cairan serebrospinal
 
• Ventrikel Lateral
• salah satu dari dua ventrikel yang terletak di bagian tengah telensefalon; merupakan ventrikel pertama dan ventrikel kedua

• Ventrikel Ketiga
• ventrikel yang terletak di bagian tengah diensefalon

• Ventrikel Keempat
• ventrikel yang terletak di antara serebelum dan pons dorsal, di tengah metensefalon

• Akuaduk Serebrum
• saluran tipis yang menghubungkan ventrikel ketiga dan keempat dalam otak, terletak di tengah mesensefalon

14
Ilustrasi 3.4, halaman 77

15
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Sistem Ventrikular dan Produksi CSS

• Cairan serebrospinal (CSS) dibuat oleh jaringan khusus dengan pasokan darah
yang sangat kaya, disebut pleksus koroid, yang menjulur ke dalam keempat
ventrikel.

• Pleksus Koroid

• jaringan yang mengandung sangat banyak pembuluh darah, yang menjulur ke dalam
ventrikel dan menghasilkan cairan serebrospinal

• Sebuah pindaian mikrograf elektron dari pleksus koroid ditunjukkan dalam


Ilustrasi 3.5.

• CSS dihasilkan terus-menerus dengan volume total kira-kira 125 ml dan waktu-
paruh (waktu yang dibutuhkan bagi separuh CSS yang ada dalam sistem
ventrikular untuk digantikan CSS segar) sekitar tiga jam.

16
Ilustrasi 3.5, halaman 78

17
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Sistem Ventrikular dan Produksi CSS

• Produksi, peredaran, dan penyerapan-ulang CSS digambarkan dalam Ilustrasi 3.4d dengan runutan
sebagai berikut: cairan serebrospinal dihasilkan oleh pleksus koroid di ventrikel lateral, dan mengalir ke
dalam ventrikel ketiga yang kemudian mengalir melalui akuaduk serebrum ke ventrikel keempat. CSS
meninggalkan ventrikel keempat melalui bukaan-bukaan kecil yang terhubung dengan rongga
subaraknoid di sekeliling otak. CSS kemudian mengalir melalui rongga subaraknoid di sekeliling sistem
saraf pusat, di mana CSS diserap lagi oleh pasokan darah melalui granulasi araknoid. Struktur-struktur
berbentuk kantong tersebut menjulur ke dalam sinus sagital superior.

• Granulasi Araknoid

• penonjolan kecil-kecil membran araknoid yang menembus dura mater ke dalam sinus sagital
superior; CSS mengalir melalui granulasi agar dapat diserap-ulang ke dalam aliran darah

• Sinus Sagital Superior

• sinus vena yang terletak di garis tengah di antara dua hemisfer serebrum, tepat dorsal terhadap
korpus kalosum
18
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Sistem Ventrikular dan Produksi CSS

• Terkadang, dalam perjalanannya, aliran CSS di satu titik terganggu. Misalnya,


tumor otak yang bertumbuh di otak tengah mungkin menekan akuaduk
serebrum, memblokir alirannya, atau mungkin juga ada bayi yang terlahir
dengan akuaduk serebrum yang terlalu kecil untuk menampung aliran normal
CSS. Hambatan ini sangat meningkatkan tekanan di dalam ventrikel, sebab
pleksus koroid terus menghasilkan CSS. Dinding-dinding ventrikel kemudian
mengembang dan menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hidrosefalus
obstruktif (hidrosefalus secara harfiah berarti ‘kepala air’), lihat Ilustrasi 3.6.

• Hidrosefalus Obstruktif

• kondisi di mana semua atau sebagian ventrikel otak membesar; disebabkan oleh
halangan yang mengganggu aliran normal CSS

19
Ilustrasi 3.6, halaman 79

20
Fitur-fitur Dasar Sistem Saraf
Rangkuman Bagian Ini

• Ahli-ahli otonomi menetapkan sejumlah istilah untuk menggambarkan letak bagian-


bagian tubuh: anterior, posterior, lateral, medial, dorsal, dan ventral. Khusus untuk
sistem saraf dikenal istilah rostral, kaudal, ipsilateral, kontralateral, irisan
melintang/frontal, irisan horisontal, dan irisan sagital.

• Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan saraf tulang belakang, sedangkan sistem saraf
tepi terdiri atas saraf spinal dan kranial serta ganglia tepi. SSP terbungkus meninges:
dura meter, membran araknoid, dan pia meter. Rongga di bawah membran araknoid
terisi cairan serebrospinal dan otak mengambang dalam cairan ini.

• Cairan serebrospinal (CSS) dihasilkan dalam pleksus koroid ventrikel lateral, ketiga, dan
keempat. CSS mengalir dari kedua ventrikel lateral ke dalam ventrikel ketiga, melalui
akuaduk serebrum ke dalam ventrikel keempat, kemudian ke rongga subaraknoid, dan
akhirnya kembali ke dalam aliran darah melalui granulasi araknoid.

• Bila aliran CSS terblokir oleh tumor atau halangan lain, akibatnya adalah hidrosefalus.

21
Sistem Saraf Pusat
Perkembangan Sistem Saraf Pusat, Otak Depan, Otak Tengah, Otak Belakang, Urat
Saraf Tulang Belakang, Rangkuman Bagian Ini

•Sistem saraf pusat mulai terbentuk sejak awal periode embrionik sebagai tabung
berongga, dan bentuk dasarnya tetap seperti ini bahkan setelah SSP berkembang
penuh.

•Selama perkembangan, bagian- bagian tabung itu memanjang, kantong-kantong


dan lipatan-lipatan terbentuk, dan jaringan di sekeliling tabung menebal sampai
tabung mencapai bentuk terakhirnya.

22
Sistem Saraf Pusat
Perkembangan Sistem Saraf Pusat: Gambaran Umum Perkembangan Otak

• Perkembangan sistem saraf manusia dimulai pada sekitar hari ke-18 setelah konsepsi. Pada hari ke-21
terjadi perkembangan lempeng neuron sehingga membentuk tabung neuron yang nantinya menjadi otak
dan urat saraf tulang belakang (lihat Ilustrasi 3.7).

• Tabung Neuron

• sebuah tabung berongga, tertutup di ujung rostral, yang terbentuk dari jaringan ektodermal pada awal
perkembangan embrionik, berperan sebagai asal-mula sistem saraf pusat

• Pada hari ke-28, tabung neuron menutup dan di ujung rostralnya telah berkembang menjadi ventrikel,
sementara jaringan di sekeliling mereka menjadi ketiga divisi utama otak: otak depan, otak tengah, dan
otak belakang (lihat Ilustrasi 3.8a dan 3.8c.).

• Seiring berlanjutnya perkembangan, ruang rostral (otak depan) terbagi menjadi tiga bagian terpisah: dua
ventrikel lateral dan ventrikel ketiga. Wilayah di sekeliling ventrikel lateral menjadi telensefalon (‘otak
ujung’), sementara wilayah di sekeliling ventrikel ketiga menjadi diensefalon (‘otak antara’); lihat Ilustrasi
3.8b dan 3.8d.

• Dalam bentuk akhirnya, ruang di dalam otak tengah (mesensefalon) menjadi sempit, membentuk
akuaduk serebrum, dan dua struktur berkembang di otak belakang: metensefalon (‘otak sesudahnya’)
dan myelensefalon (‘otak sumsum’); lihat Ilustrasi 3.8e.

23
Ilustrasi 3.7, halaman 80

24
Ilustrasi 3.8, halaman 81

25
Tabel 3.2, halaman 81
Tabel berikut merangkum istilah-istilah yang disebutkan di sini dan
menyebutkan sejumlah struktur utama yang ditemukan pada setiap bagian
otak. Warna-warna dalam tabel bersesuaian dengan yang ada di Ilustrasi 3.8.

26
Sistem Saraf Pusat
Perkembangan Sistem Saraf Pusat: Perkembangan Otak Pra-Kelahiran
• Mari kita kaji perkembangan korteks serebrum (korteks berarti ‘kulit kayu’) yang memiliki tebal kira-kira 3 mm dan
membungkus hemisfer serebrum bagaikan kulit kayu itu.

• Korteks Serebrum

• lapisan terluar materi kelabu hemisfer serebrum

• Sel-sel batang yang melapisi sebelah dalam tabung neuron memunculkan sel-sel sistem saraf pusat yang dikenal
sebagai sel-sel progenitor. Selama fase perkembangan pertama, sel-sel progenitor di zona ventrikular (ZV) yang
terletak tepat di luar dinding tabung neuron, membelah, membuat sel-sel progenitor baru dan memperbesar
ukuran zona ventrikular.

• Sel-sel Progenitor

• sel-sel zona ventrikular yang membelah dan memunculkan sel-sel sistem saraf pusat

• Zona Ventrikular (ZV)

• lapisan sel-sel yang melapisi sebelah dalam tabung neuron; mengandung sel-sel progenitor yang membelah
dan memunculkan sel-sel sistem saraf pusat
27
Sistem Saraf Pusat
Perkembangan Sistem Saraf Pusat: Perkembangan Otak Pra-Kelahiran

• Sejumlah sel progenitor bermigrasi agak jauh dari zona ventrikular dan di tempat baru, mereka terus
membelah menjadi lebih banyak sel progenitor dan memantapkan zona subventrikular (ZSV) yang
disebut sebagai pembelahan simteris. Kemudian, tujuh minggu setelah konsepsi, sel-sel progenitor
menerima sinyal agar memulai periode pembelahan asimetris .

• Zona Subventrikular (ZSV)


• lapisan sel-sel progenitor yang terletak tepat di dalam zona ventrikular; lebih tebal pada mamalia
dengan otak besar

•  Pembelahan Simetris
• pembelahan sel progenitor yang menghasilkan dua sel progenitor yang identik; memperbesar
ukuran zona ventrikular dan karenanya memperbesar pula otak yang berkembang dari zona
tersebut

• Pembelahan Asimetris
• pembelahan sel progenitor yang menghasilkan satu sel progenitor dan satu neuron, yang bermigrasi
menjauh dari zona ventrikular menuju lokasi akhirnya di otak

28
Sistem Saraf Pusat
Perkembangan Sistem Saraf Pusat: Perkembangan Otak Pra-Kelahiran

• Sel otak pertama yang dihasilkan melalui pembelahan asimetris adalah glia radial.

• Glia Radial

• glia khusus dengan serat-serat yang bertumbuh secara radial ke arah luar dari zona
ventrikular ke permukaan korteks; menyediakan panduan bagi neuron-neuron yang
bermigrasi ke luar selama perkembangan otak

• Badan-badan sel glia radial tetap dekat dengan dinding tabung neural, dalam ZV dan
ZSV, tetapi serat-serat mereka dijulurkan secara radial ke arah luar dari zona ventrikular,
bagaikan jari-jari roda. Serat-serat ini berujung pada kaki-kaki serupa mangkok yang
melekat ke pia mater, terletak di permukaan luar dari apa yang nantinya akan menjadi
korteks serebrum. Sewaktu korteks menjadi lebih tebal, serat-serat glia radial
bertumbuh memanjang dan mempertahankan sambungan mereka dengan pia mater.
Perhatikan Ilustrasi 3.9.

29
Ilustrasi 3.9, halaman 81

30
Sistem Saraf Pusat
Perkembangan Sistem Saraf Pusat: Perkembangan Otak Pra-Kelahiran

• Periode pembelahan asimetris berlangsung sekitar tiga bulan. Sel-sel progenitor yang
mengalami pembelahan asimetris, mengirimkan neuron ke lapisan-lapisan atas korteks
yang sedang berkembang. Sumber neuron ini meningkatkan jumlah sel dalam korteks
serebrum, yang memaksanya menekuk dan melipat membentuk lekukan-lekukan.
Neuron-neuron yang datang terlambat tidak menemukan ruang lowong dan karenanya
tidak menerima sinyal yang mempertahankan hidup mereka ini.

• Akhir perkembangan korteks terjadi ketika sel sel-sel progenitor menerima sinyal kimiawi
yang menyebabkan mereka mati—fenomena yang dikenal sebagai apoptosis (secara
harfiah berarti ‘berguguran’).

• Apoptosis
• kematian sel yang disebabkan oleh sinyal kimiawi yang mengaktivasi mekanisme genetik
tertentu di dalam sel

31
Sistem Saraf Pusat
Perkembangan Sistem Saraf Pusat: Perkembangan Otak Pasca-Kelahiran

• Perkembangan otak berlanjut setelah hewan terlahir. Bahkan, otak manusia terus
berkembang selama setidaknya dua dasawarsa, dan perubahan-perubahan kecil—misalnya
yang disebabkan oleh pengalaman belajar—terus berlangsung sepanjang hayat.

• Faktor-faktor yang dapat mengendalikan perkembangan otak: faktor genetik dan


pengalaman.

• Kepercayaan para peneliti bahwa neurogenesis tidak dapat berlangsung di otak yang telah
berkembang sempurna tidaklah benar. Bukti mengindikasikan bahwa pemaparan terhadap
bebauan baru dapat mempertinggi tingkat kesintasan neuron-neuron baru di bulbus
olfaktoris, sedangkan latihan mempelajari tugas dapat meningkatkan neurogenesis di
hipokampus. Lihat Ilustrasi 3.10.

• Neurogenesis
• produksi neuron baru melalui pembelahan sel-sel punca neuron; terjadi di hipokampus dan bulbus
olfaktoris dan tampaknya berperan dalam pembelajaran

32
Ilustrasi 3.10, halaman 85

33
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan

•Otak depan mengelilingi ujung rostral tabung neuron.

•Komponen utama otak depan adalah telensefalon dan diensefalon.

•Otak Depan
• yang paling rostral di antara ketiga divisi utama otak; mencakup telensefalon dan
diensefalon

34
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon

• Telensefalon mencakup sebagian besar dari kedua hemisfer serebrum simetris


yang menyusun serebrum. Hemisfer serebrum dibungkus oleh korteks
serebrum serta mengandung sistem limbik dan ganglia basal yang sebagian
besar terletak di wilayah subkorteks otak (di bawah korteks serebrum).

• Hemisfer Serebrum
• satu dari dua bagian utama otak depan, terbungkus oleh korteks serebrum
 
• Wilayah Subkorteks
• wilayah yang terletak di dalam otak, di bawah permukaan korteks

35
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Korteks Serebrum

• Korteks serebrum sangat berlekuk-lekuk yang terdiri atas sulkus (alur kecil), fisura
(alur besar), dan girus (gembungan di antara sulkus atau fisura yang bersebelahan);
lihat Ilustrasi 3.11.

• Sulkus
• lekukan di permukaan hemisfer serebrum, lebih kecil daripada fisura
 
• Fisura
• lekukan besar di permukaan otak, lebih besar daripada sulkus

• Girus
• lekukan korteks hemisfer serebrum, dipisahkan oleh sulkus atau fisura

36
Ilustrasi 3.11, halaman 86

37
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Korteks Serebrum

• Tiga daerah korteks serebrum menerima informasi dari organ-organ sensoris: korteks visual primer (terletak terutama di tepian atas dan bawah fisura kalkarin), korteks
auditoris primer (terletak di permukaan bawah fisura lateral), dan korteks somatosensoris primer (terletak tepat kaudal dari sulkus tengah); lihat Ilustrasi 3.12.

• Korteks Visual Primer


• wilayah lobus oksipital posterior yang masukan utamanya berasal dari sistem visual

 
• Fisura Kalkarin
• fisura yang terletak dalam lobus oksipital pada permukaan medial otak; sebagian besar korteks visual primer terletak di sepanjang tepi atas dan bawahnya

• Korteks Auditoris Primer


• wilayah lobus temporal superior yang masukan utamanya berasal dari sistem pendengaran

• Fisura Lateral
• fisura yang memisahkan lobus temporal dari lobus frontal dan parietal di sebelah atasnya

• Korteks Somatosensoris Primer


• wilayah lobus parietal anterior yang masukan utamanya berasal dari sistem somatosensoris

• Sulkus Tengah
• sulkus yang memisahkan lobus frontal dari lobus parietal

38
Ilustrasi 3.12, halaman 87

39
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Korteks Serebrum

• Sebagai tambahan, dasar korteks somatosensoris dan sebagian korteks insular, yang
biasanya tersembunyi dari pandangan oleh lobus frontal dan temporal, menerima
informasi mengenai rasa yang dikecap.

• Korteks Insular

• wilayah korteks serebrum yang biasanya tersembunyi oleh lobus temporal superior
rostral dan lobus frontal inferior kaudal

• Wilayah korteks serebrum yang paling langsung terlibat dalam kendali gerakan adalah
korteks motorik primer, terletak tepat di depan korteks somatosensoris primer.

• Korteks Motorik Primer

• wilayah lobus frontal posterior yang mengandung neuron-neuron yang


mengendalikan gerakan otot-otot rangka
40
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Korteks Serebrum

• Korteks serebrum dibagi menjadi empat daerah (lobus): lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal, dan
lobus oksipital (lihat Ilustrasi 3.13).

• Lobus Frontal (‘Bagian Depan’)


• bagian anterior korteks serebrum, rostral terhadap lobus parietal dan dorsal terhadap lobus temporal
 
• Lobus Parietal (‘Dinding’)
• wilayah korteks serebrum yang kaudal terhadap lobus frontal dan dorsal terhadap lobus temporal

• Lobus Temporal (‘Kuil’)


• wilayah korteks serebrum yang rostral terhadap lobus oksiptial dan ventral terhadap lobus parietal dan
frontal

• Lobus Oksipital
• wilayah korteks serebrum yang kaudal terhadap lobus parietal dan temporal

41
Ilustrasi 3.13, halaman 88

42
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Korteks Serebrum

•Setiap daerah sensoris primer pada korteks serebrum mengirimkan informasi ke


wilayah-wilayah yang bersebelahan, disebut korteks asosiasi sensoris.

•Korteks asosiasi sensoris yang terletak jauh dari daerah-daerah sensoris primer
menerima informasi dari lebih dari satu sistem sensoris; dengan demikian, mereka
terlibat dalam beberapa jenis persepsi dan ingatan (lihat lagi Ilustrasi 3.13).

•Korteks Asosiasi Sensoris


• wilayah-wilayah korteks serebrum yang menerima informasi dari wilayah-wilayah
korteks sensoris primer

43
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Korteks Serebrum

•Korteks asosiasi frontal terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan gerakan.

•Korteks asosiasi motorik (dikenal juga sebagai korteks pramotorik) terletak tepat rostral
terhadap korteks motorik primer dan terlibat dalam mengendalikan perilaku secara
langsung.

•Korteks Asosiasi Motorik


• wilayah lobus frontal yang rostral terhadap korteks motorik primer; dikenal juga sebagai
korteks pramotorik

•Korteks prafrontral terlibat dalam perumusan rencana dan strategi.

•Korteks Prafrontal
• wilayah lobus frontal yang rostral terhadap korteks asosiasi motorik

44
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Korteks Serebrum

• Walaupun kedua hemisfer serebrum melakukan fungsi-fungsi yang agak


berbeda, persepsi dan ingatan kita menyatu. Kesatuan ini dilakukan oleh korpus
kalosum.

• Korpus Kalosum

• berkas besar akson yang menghubungkan wilayah-wilayah berkesesuaian di korteks


asosiasi pada setiap sisi otak

• Ilustrasi 3.14 menunjukkan berkas-berkas akson yang menyusun korpus


kalosum, diperoleh melalui pencitraan tensor difusi.

45
Ilustrasi 3.14, halaman 90

46
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Korteks Serebrum

•Ilustrasi 3.15 menunjukkan midsagital otak (dan bagian urat saraf tulang belakang), irisan bagian kanan. Korteks
serebrum yang membungkus sebagian besar permukaan hemisfer serebrum disebut neokorteks.

•Neokorteks
• korteks yang secara filogenetik paling baru, mencakup korteks sensoris primer, korteks motorik primer,
dan korteks asosiasi

•Satu lagi bentuk korteks serebrum, korteks limbik, terletak di sekitar tepi medial hemisfer serebrum (limbus berarti
‘batas’) dengan wilayah pentingnya, girus singulata.

•Korteks Limbik
• korteks yang secara filogenetik tua, terletak di tepi medial (‘limbus’) hemisfer serebrum; bagian dari
sistem limbik

•Girus Singulata
• pita korteks limbik yang terletak sepanjang dinding lateral alur yang memisahkan kedua hemisfer
serebrum, tepat di atas korpus kalosum

47
Ilustrasi 3.15, halaman 91

48
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Sistem Limbik

• Seorang fisiolog, MacLean (1949) mengembangkan sebuah sistem yang diberi istilah sistem limbik
dengan komponen terpentingnya: hipokampus (‘kuda laut’) dan amigdala (‘kacang almond’), yang
terletak di sebelah ventrikel lateral dalam lobus temporal (lihat Ilustrasi 3.16).

• Sistem Limbik
• sekelompok wilayah otak yang mencakup nukleus talamus anterior, amigdala, hipokampus, korteks
limbik, dan bagian-bagian hipotalamus, juga berkas-berkas serat mereka yang saling tersambung
 
• Hipokampus
• struktur otak depan di lobus temporal, bagian penting dari sistem limbik; mencakup hipokampus itu
sendiri (tanduk Ammon), girus dentate, dan subikulum

• Amiglada
• struktur di sebelah dalam lobus temporal rostral, terdiri atas seperangkat nukleus; bagian dari
sistem limbik

49
Ilustrasi 3.16, halaman 92

50
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Sistem Limbik

• Forniks—juga merupakan bagian sistem limbik—adalah berkas akson yang


menyambungkan hipokampus dengan wilayah-wilayah lain otak, termasuk
badan-badan mamilaris hipotalamus (‘berbentuk-payudara’).

• Badan Mamilaris

• tonjolan di dasar otak pada ujung posterior hipotalamus, berisikan nukleus-nukleus


hipotalamus; bagian dari sistem limbik

• Bagian sistem limbik (terutama formasi hipokampus dan wilayah korteks limbik
di sekelilingnya) terlibat dalam pembelajaran dan ingatan. Amigdala dan
beberapa wilayah korteks limbik terlibat secara spesifik dalam emosi: perasaan
dan ekspresi emosi, ingatan emosional, dan pengenalan tanda-tanda emosi
pada orang-orang lain.

51
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Telensefalon – Ganglia Basal

• Ganglia basal adalah kumpulan nukleus subkorteks di otak depan yang terletak
di bawah bagian anterior ventrikel lateral dan terlibat dalam kendali gerakan.
Bagian-bagian utama ganglia basal adalah nukleus kaudata, putamen, dan
globus palidus (‘nukleus berekor’, ‘cangkang’, dan ‘bola pucat’); lihat Ilustrasi
3.17.

• Ganglia Basal

• gugus nukleus subkorteks dalam telensefalon, nukleus kaudata, globus palidus, dan
putamen; bagian-bagian penting sistem motorik

• Nukleus

• gugus badan sel neuron yang dapat dikenali dalam sistem saraf pusat

52
Ilustrasi 3.17, halaman 92

53
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Diensefalon

• Bagian besar kedua otak depan, diensefalon, terletak di antara telensefalon dan
mesensefalon; struktur ini mengelilingi ventrikel ketiga.

• Diensefalon

• wilayah otak depan yang mengelilingi ventrikel ketiga; mencakup talamus dan
hipotalamus

• Dua struktur terpentingnya adalah talamus dan hipotalamus (lihat Ilustrasi


3.17).

54
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Diensefalon – Talamus

• Talamus (dari kata Yunani thalamos, ‘ruangan dalam’) memiliki dua lobus,
disambungkan oleh jembatan materi kelabu yang disebut massa intermedia,
yang menghujam bagian tengah ventrikel ketiga; lihat lagi Ilustrasi 3.17.

• Talamus
• bagian terbesar diensefalon, terletak di atas hipotalamus; mengandung nukleus yang
menyampaikan informasi ke wilayah-wilayah tertentu korteks serebrum dan menerima
informasi darinya
 
• Serat Proyeksi
• akson suatu neuron di satu wilayah otak yang ujung-ujungnya membentuk sinapsis
dengan neuron-neuron di wilayah-wilayah lain

55
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Diensefalon – Talamus

• Talamus terbagi-bagi menjadi beberapa nukleus: nukleus genikulata lateral, nukleus


genikulata medial, nukleus ventrolateral.

• Nukleus Genikulata Lateral


• sekelompok badan sel di dalam badan genikulata lateral di talamus yang menerima serat-
serat dari retina dan menjulurkan serat-serat ke korteks visual primer
 
• Nukleus Genikulata Medial
• sekelompok badan sel di dalam badan genikulata medial di talamus; menerima serat-
serat dari sistem auditoris dan menjulurkan serat-serat ke korteks auditoris primer

• Nukleus Ventrolateral
• nukleus di talamus yang menerima masukan dari serebelum dan menjulurkan akson-
akson ke korteks motorik primer
56
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Diensefalon – Hipotalamus

•Hipotalamus terletak di dasar otak (di bawah talamus) yang mengendalikan sistem saraf otonom
dan sistem endokrin serta mengorganisasi perilaku-perilaku yang berkaitan dengan kelangsungan
hidup spesies—dijuluki empat F: fighting (bertarung), feeding (makan), fleeing (kabur), dan
mating (kawin).

•Hipotalamus
• gugus nukleus di diensefalon yang terletak di bawah talamus; terlibat dalam regulasi
sistem saraf otonom, mengendalikan kelenjar pituitari anterior dan posterior, serta
integrasi perilaku-perilaku khas-spesies

•Ilustrasi 3.18 mengindikasikan letak dan ukuran hipotalamus. Tepat di depan tangkai pituitari
terletak kiasma optik, di mana separuh akson dalam saraf optik (dari mata) menyeberang dari
satu sisi otak ke sisi lain.

•Kiasma Optik
• sambungan berbentuk-X antara saraf-saraf optik, yang terletak tepat di dasar otak, tepat
anterior terhadap kelenjar pituitari

57
Ilustrasi 3.18, halaman 93

58
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Diensefalon – Hipotalamus

•Sebuah sistem pembuluh darah khusus menghubungkan hipotalamus secara langsung


dengan kelenjar pituitari anterior (lihat Ilustrasi 3.19).

•Kelenjar Pituitari Anterior


• bagian anterior kelenjar pituitari; kelenjar endokrin yang sekresinya
dikendalikan oleh hormon-hormon hipotalamus

•Hormon-hormon hipotalamus disekresikan oleh neuron-neuron khusus yang disebut


sel-sel neurosekretoris, terletak di dekat dasar tangkai pituitari.

•Sel-sel Neurosekretoris
• neuron yang menyekresikan hormon atau zat serupa-hormon

59
Ilustrasi 3.19, halaman 94

60
Sistem Saraf Pusat
Otak Depan: Diensefalon – Hipotalamus

•Hipotalamus juga menghasilkan hormon-hormon kelenjar pituitari posterior yang


mencakup oksitosin (yang merangsang pengeluaran air susu dan kontraksi rahim
saat persalinan bayi) dan asopresin (yang meregulasi pengeluaran urin oleh ginjal).

•Kelenjar Pituitari Posterior


• bagian posterior kelenjar pituitari; kelenjar endokrin yang mengandung kenop-kenop
ujung pensekresi hormon dari akson-akson yang badan-badan selnya terletak di dalam
hipotalamus

•Hormon-hormon tersebut dihasilkan oleh neuron-neuron di hipotalamus yang


akson-aksonnya merambat turun dalam tangkai pituitari dan berujung di kelenjar
pituitari posterior.

61
Sistem Saraf Pusat
Otak Tengah

• Otak tengah (disebut juga mesenfalon) mengelilingi akuaduk serebrum dan


terdiri atas dua bagian utama: tektum dan tegmentum.

• Otak Tengah
• Mesensefalon; pusat dari tiga divisi utama otak
 
• Mesenfalon
• otak tengah; wilayah otak yang mengelilingi akuaduk serebrum; mencakup tektum dan
tegmentum

62
Sistem Saraf Pusat
Otak Tengah: Tegmentum

• Tegmentum (‘penutup’) merupakan bagian ventral otak tengah yang mencakup materi kelabu periakuaduktal, formasi
retikular, nukleus merah, dan substantia nigra (lihat lagi Ilustrasi 3.20d).

• Materi Kelabu Periakuaduktal


• wilayah otak tengah yang mengelilingi akuaduk serebrum; mengandung sirkuit-sirkuit neuron yang terlibat dalam
perilaku khas-spesies
 
• Formasi Retikular
• jejaring besar jaringan neuron yang terletak di wilayah tengah batang otak, dari medula ke diensefalon

• Nukleus Merah
• nukleus besar di bagian tengah otak yang menerima masukan dari serebelum dan korteks motorik dan
menjulurkan akson ke neuron-neuron motorik di urat saraf tulang belakang

• Sustantia Nigra
• wilayah berwarna gelap di tegmentum yang mengandung neuron-neuron yang berkomunikasi dengan nukleus
kaudata dan putamen di ganglia basal

63
Ilustrasi 3.20, halaman 95

64
Sistem Saraf Pusat
Otak Belakang

• Otak belakang, yang mengelilingi ventrikel keempat, terdiri atas dua bagian
utama: metensefalon dan myelensefalon.

• Otak Belakang
• yang paling kaudal di antara ketiga divisi utama otak; mencakup metensefalon dan
myelensefalon
 

65
Sistem Saraf Pusat
Otak Belakang: Metensefalon – Serebelum

• Metensefalon terdiri atas pons dan serebelum. Serebelum terbungkus oleh korteks serebelum
dan memiliki seperangkat nukleus serebelum-dalam.

• Serebelum
• bagian utama otak yang terletak dorsal terhadap pons, terdiri atas dua hemisfer
serebelum yang terbungkus korteks serebelum; komponen penting sistem motorik
 
• Korteks Serebelum
• korteks yang membungkus permukaan serebelum

• Nukleus Serebelum Dalam


• nukleus yang terletak di dalam hemisfer serebelum; menerima penjuluran-penjuluran
dari korteks serebelum dan menjulurkan akson keluar dari serebelum ke bagian-bagian
lain otak
66
Sistem Saraf Pusat
Otak Belakang: Metensefalon – Serebelum

•Setiap hemisfer serebelum dilekatkan ke permukaan dorsal pons oleh berkas-


berkas akson: pedunkulus serebelum (‘kaki kecil’) superior, tengah, dan inferior
(lihat Ilustrasi 3.20c).

•Pedunkulus Serebelum
• salah satu dari ketiga berkas akson yang melekatkan setiap hemisfer serebelum ke pons
dorsal

•Kerusakan terhadap serebelum mengganggu berdiri, berjalan, ataupun gerakan


terkoordinasi.

67
Sistem Saraf Pusat
Otak Belakang: Metensefalon – Pons

•Pons, sebuah gembungan besar di batang otak, terletak di antara mesensefalon


dan medula oblongata, tepat ventral terhadap serebelum (tengok lagi Ilustrasi 3.15
dan 3.20a).

•Pons
• wilayah metensefalon yang rostral terhadap medula, kaudal terhadap otak tengah, dan
ventral terhadap serebelum

•Pada inti pons terdapat sebagian formasi retikular, termasuk sejumlah nukleus
yang tampaknya penting bagi kondisi tidur dan terjaga.

68
Sistem Saraf Pusat
Otak Belakang: Myelensefalon

•Pada myelensefalon terdapat satu struktur utama, medula oblongata (secara


harfiah, ‘sumsum memanjang’), yang biasa disebut medula saja (tengok lagi
Ilustrasi 3.15 dan 3.20a).

•Medula Oblongata
• bagian otak yang paling kaudal; terletak di myelensefalon, tepat rostral terhadap urat
saraf tulang belakang

•Medula mengandung bagian formasi retikular, termasuk nukleus yang


mengendalikan fungsi-fungsi vital seperti regulasi sistem kardiovaskular,
pernapasan, dan kekencangan otot rangka.

69
Sistem Saraf Pusat
Urat Saraf Tulang Belakang

•Urat saraf tulang belakang merupakan struktur mengerucut yang panjang, kira-kira setebal
jari kelingking kita.

•Urat Saraf Tulang Belakang


• urat jaringan saraf yang membentang ke arah kaudal dari medula

•Fungsi utama urat saraf tulang belakang adalah menyebarkan serat-serat motorik ke
organ-organ efektor di tubuh (kelenjar dan otot) serta mengumpulkan informasi
somatosensoris untuk diteruskan ke otak.

•Urat saraf tulang belakang dilindungi oleh tulang belakang, yang terdiri atas dua puluh
empat ruas individual (vertebra) pada wilayah leher (serviks), dada (toraks), dan punggung
bawah (lumbar) serta vertebra-vertebra menyatu yang membentuk bagian sakral dan
kokigeal tulang belakang (terletak di daerah panggul). Ilustrasi 3.21 menggambarkan divisi
dan struktur tulang belakang dan urat sarafnya.

70
Ilustrasi 3.21, halaman 97

71
Sistem Saraf Pusat
Urat Saraf Tulang Belakang

• Seperti otak, urat saraf tulang belakang terdiri atas materi putih dan materi kelabu.

• Urat saraf tulang belakang berpanjang hanya sekitar dua pertiga tulang belakang; sisa ruang
terisi oleh massa akar spinal yang terdiri atas kauda ekuina (‘ekor kuda’); tengok lagi Ilustrasi
3.3a.

• Akar Spinal
• berkas akson yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang hadir berpasang-pasangan, yang
menyatu dan membentuk saraf spinal
 
• Kauda Ekuina
• berkas akson yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang hadir berpasang-pasangan, yang
menyatu dan membentuk saraf spinal
72
Sistem Saraf Pusat
Urat Saraf Tulang Belakang

•Guna menghasilkan blokir kaudal yang terkadang digunakan dalam operasi panggul atau persalinan anak, obat bius
lokal dapat disuntikkan ke CSS yang terkandung di dalam kantong dura mater yang mengelilingi kauda ekuina.

•Blokir Kaudal
• pembiusan dan pelumpuhan (paralisis) bagian bawah tubuh yang dihasilkan melalui penyuntikan obat
bius lokal ke dalam cairan serebrospinal di sekeliling kauda ekuina

•Ilustrasi 3.22(a) menunjukkan sebagian urat saraf tulang belakang, beserta lapisan-lapisan meninges yang
membungkusnya. Berkas-berkas kecil serat-serat muncul dari setiap sisi urat saraf tulang belakang yang kemudian
menyatu dan menjadi ketiga puluh satu perangkat berpasangan akar dorsal dan akar ventral. Ilustrasi 3.22(b)
menunjukkan irisan melintang urat saraf tulang belakang.

•Akar Dorsal
• akar spinal yang mengandung serat-serat sensoris yang datang (aferen)

•Akar Ventral
• akar spinal yang mengandung serat-serat motorik yang mengarah keluar (eferen)

73
Ilustrasi 3.22, halaman 98

74
Sistem Saraf Pusat
Rangkuman Bagian Ini

• Otak terdiri atas tiga divisi utama: otak depan, otak tengah, dan otak belakang.
Perkembangan tabung neuron menjadi sistem saraf pusat yang matang digambarkan
dalam Ilustrasi 3.8, sedangkan Tabel 3.2 menyajikan garis besar divisi utama dan
subdivisi otak.

• Selama fase pertama perkembangan otak, pembelahan simetris sel-sel progenitor di


zona ventrikular dan subventrikular meningkat ukurannya. Selama fase kedua,
pembelahan asimetris sel-sel ini menghasilkan neuron-neuron yang bermigrasi
menyusuri serat sel-sel glia radial ke lokasi akhir mereka. Di sana, neuron-neuron
mengembangkan dendrit dan akson serta memantapkan sambungan sinapsis dengan
neuron lain. Nantinya, neuron yang gagal mengembangkan sambungan sinpasis akan
dibunuh melalui apoptosis. Meski perkembangan dasar sistem saraf dikontrol secara
genetis, stimulasi sensoris memainkan peran dalam mempertajam perinciannya. Selain
itu, sirkuit neuron pada otak yang telah dewasa sepenuhnya sekalipun dapat
dimodifikasi melalui pengalaman.

• Duplikasi gen memfasilitasi peningkatan kompleksitas otak selama proses evolusi.

75
Sistem Saraf Pusat
Rangkuman Bagian Ini

• Otak depan, yang mengelilingi ventrikel lateral dan ketiga, terdiri atas telensefalon dan diensefalon.
Telesefalon mengandung korteks serebrum, sistem limbik, dan ganglia basal. Korteks serebrum
terorganisasi menjadi lobus frontal, parietal, temporal, dan oksipital. Sistem limbik, yang mencakup
korteks limbik, hipokampus, dan amiglada terlibat dalam emosi, motivasi, dan pembelajaran. Ganglia
basal ikut serta dalam kendali gerakan. Diensefalon terdiri atas talamus dan hipotalamus.

• Otak tengah, yang mengelilingi akuaduk serebrum, terdiri atas tektum dan tegmentum. Tektum terlibat
dalam pendengaran dan mengendalikan refleks visual serta reaksi terhadap stimulus bergerak.
Tegmentum terlibat dalam tidur, terjaga, dan gerakan; materi kelabu periakuaduk, yang mengendalikan
berbagai perilaku khas spesies; serta nukleus merah dan substantia nigra, keduanya bagian dari sistem
motorik.

• Otak belakang, yang mengelilingi ventrikel keempat, mengandung serebelum, pons, dan medula.
Serebelum memainkan peran penting dalam mengintegrasikan dan mengoordinasi gerakan. Pons
memainkan peran penting dalam kondisi tidur dan terjaga. Medula oblongata juga terlibat dalam kondisi
tidur dan terjaga, tetapi juga berperan dalam kendali gerakan dan mengontrol fungsi-fungsi vital seperti
laju detak jantung, pernapasan, dan tekanan darah.

• Bagian luar urat saraf tulang belakang terdiri atas materi putih: akson-akson yang mengantarkan
informasi naik atau turun. Materi kelabu di tengah mengandung badan-badan sel.

76
Sistem Saraf Tepi
Saraf Spinal, Saraf Kranial,Sistem Saraf Otonom, Rangkuman Bagian Ini

•Otak dan urat saraf tulang belakang berkomunikasi dengan bagian lain tubuh
melalui saraf kranial dan saraf spinal.

•Saraf kranial dan saraf spinal adalah bagian dari sistem saraf tepi, yang
menyampaikan informasi sensoris ke sistem saraf pusat dan menyampaikan pesan-
pesan dari sistem saraf pusat ke otot dan kelenjar.

77
Sistem Saraf Tepi
Saraf Spinal

• Saraf spinal terbentuk dari sambungan-sambungan akar-akar dorsal (yang berisikan akson-
akson masuk atau akson aferen) dan akar-akar ventral (yang berisikan akson-akson keluar
atau akson eferen); tengok lagi Ilustrasi 3.3.

• Saraf Spinal
• saraf tepi yang melekat ke urat saraf tulang belakang
 
• Akson Aferen
• akson yang mengarah ke sistem saraf pusat, mengantarkan informasi sensoris

• Akson Eferen
• akson yang mengarah menjauhi sistem saraf pusat, menyampaikan perintah motorik ke
otot dan kelenjar

78
Sistem Saraf Tepi
Saraf Spinal

•Badan-badan sel yang menjulurkan akson yang membawa informasi


somatosensoris ke urat saraf tulang belakang berada di ganglia akar dorsal (lihat
Ilustrasi 3.23).

•Ganglia Akar Dorsal


• nodul (bintil) di akar dorsal yang berisikan badan-badan sel neuron-neuron saraf spinal
aferen

79
Ilustrasi 3.23, halaman 100

80
Sistem Saraf Tepi
Saraf Kranial

•Dua belas pasang saraf kranial melekat ke permukaan ventral otak.

•Saraf Kranial
• saraf tepi yang melekat langsung ke otak

•Kebanyakan saraf ini melayani fungsi-fungsi sensoris dan motorik di wilayah kepala dan leher.
Salah satunya nervus vagus (saraf ke-10) yang meregulasi fungsi-fungsi organ-organ di rongga-
rongga dada dan perut.

•Nervus Vagus
• saraf kranial terbesar, membawa serat-serat eferen divisi parasimpatik dari sistem saraf
otonom ke organ-organ di rongga-rongga dada dan perut

•Ilustrasi 3.24 menyajikan tampak dasar otak dan menunjukkan saraf-saraf kranial beserta
struktur-struktur yang mereka sarafi.

81
Ilustrasi 3.24, halaman 101

82
Sistem Saraf Tepi
Saraf Kranial

• Informasi somatosensoris (dan indra pengecapan) diterima melalui saraf-saraf


kranial dari neuron-neuron unipolar.

• Informasi auditoris, vestibular, dan visual diterima melalui serat-serat neuron


bipolar.

• Informasi olfaktoris diterima melalui bulbus olfaktoris.

• Bulbus Olfaktoris
• tonjolan di ujung saraf olfaktoris; menerima masukan dari reseptor-reseptor olfaktoris

83
Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf Otonom

•Bagian dari sistem saraf tepi yang telah dibahas sejauh ini—yang menerima informasi sensoris
dari organ-organ indra dan yang mengendalikan gerakan otot-otot rangka—disebut sistem saraf
somatik.

•Sistem Saraf Somatik


• bagian dari sistem saraf tepi yang mengendalikan gerakan otot-otot rangka atau
meneruskan informasi somatosensoris ke sistem saraf pusat

•Cabang lain sistem saraf tepi adalah sistem saraf otonom (SSO).

•Sistem Saraf Otonom (SSO)


• bagian dari sistem saraf tepi yang mengendalikan fungsi-fungsi vegetatif tubuh

•SSO terdiri atas dua sistem yang secara anatomi terpisah: divisi simpatik dan divisi
parasimpatik.

84
Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf Otonom: Divisi Simpatik SSO

• Divisi simpatik (sistem torakolumbar) paling banyak terlibat dalam aktivitas-


aktivitas yang berkaitan dengan pelepasan energi dari cadangan-cadangan yang
tersimpan dalam tubuh. Misalnya, sewaktu suatu organisme bersemangat, sistem
saraf simpatik meningkatkan aliran darah ke otot rangka, merangsang sekresi
epinefrin dan menyebabkan piloereksi.

• Ilustrasi 3.25 menunjukkan hubungan antara ganglia-ganglia ini dengan urat saraf
tulang belakang. Perhatikan bahwa ganglia simpatik individual terhubung ke
ganglia tetangganya di atas dan bawah sehingga membentuk rantai ganglia
simpatik.
 
• Rantai Ganglia Simpatik
• satu dari sepasang kelompok ganglia simpatik yang terletak ventrolateral terhadap tulang
belakang

85
Ilustrasi 3.25, halaman 102

86
Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf Otonom: Divisi Simpatik SSO

•Akson-akson yang meninggalkan urat saraf tulang belakang melalui akar ventral
merupakan bagian dari neuron-neuron praganglia.

•Neuron Praganglia
• neuron eferen di sistem saraf otonom yang badan selnya terletak dalam sebuah
nukleus saraf kranial atau di tanduk antara materi kelabu spinal dan yang kenop-
kenop ujungnya bersinapsis dengan neuron-neuron pascaganglia di ganglia otonom

•Neuron yang membentuk sinapsis dengan dengan neuron-neuron yang terletak di dalam
salah satu ganglia disebut neuron-neuron pascaganglia (lihat Ilustrasi 3.25).

•Neuron Pascaganglia
• neuron-neuron sistem saraf otonom yang membentuk sinapsis langsung dengan
organ target

87
Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf Otonom: Divisi Simpatik SSO

•Sistem saraf simpatik mengendalikan medula adrenal, seperangkat sel yang terletak di
tengah kelenjar adrenal.

•Medula Adrenal
• sebelah dalam kelenjar adrenal, terletak di atas ginjal, dikendalikan oleh serat-
serat saraf simpatik; menyekresikan epinefrin dan norepinefrin

•Medula adrenal, yang menyekresikan epinefrin dan norepinefrin, dikendalikan oleh


akson-akson sistem saraf simpatik.

88
Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf Otonom: Divisi Parasimpatik SSO

•Divisi parasimpatik sistem saraf otonom ( sistem kraniosakral) menyokong aktivitas-


s

aktivitas yang terlibat dalam peningkatan persediaan energi di tubuh. Contoh:


produksi air liur, gerakan lambung dan usus, sekresi getah-getah pencernaan, dan
peningkatan aliran darah ke sistem pencernaan).

•Divisi Parasimpatik
• bagian dari sistem saraf otonom yang mengendalikan fungsi-fungsi yang
berlangsung dalam kondisi rileks

•Tabel 3.3 merangkum divisi-divisi utama sistem saraf tepi.

89
Tabel 3.3, halaman 104

90
Sistem Saraf Tepi
Rangkuman Bagian Ini

• Saraf-saraf spinal dan kranial menjulurkan akson-akson sensoris ke sistem saraf


pusat dan akson-akson motorik keluar dari SSP.

• Saraf spinal terbentuk dari sambungan-sambungan akar-akar dorsal (yang


berisikan akson-akson masuk atau akson aferen) dan akar-akar ventral (yang
berisikan akson-akson keluar atau akson eferen).

• Sistem saraf otonom terdiri atas dua divisi: divisi simpatik dan divisi
parasimpatik.

• Jalur-jalur sistem saraf otonom berisikan: akson praganglion (dari otak atau urat
saraf tulang belakang ke ganglia simpatik atau parasimpatik) dan akson
pascaganglion (dari ganglia ke organ target).

91

Anda mungkin juga menyukai