ASURANSI MARITIM

BAB – I PENDAHULUAN

PENGERTIAN ASURANSI

BAHASA INGGRIS DISEBUT “ INSURANCE “ DAN “ASSURANCE “ ,

ISTILAH TERMAKSUD MENGANDUNG SEDIKIT PERBEDAAN
SEBAGAI BERIKUT :
1. INSURANCE, DIARTIKAN “ AGAINTS SOMETHING THAT
MAY NOT HAPPEN”.
( TERHADAP SESUATU YANG MUNGKIN TERJADI ATAU MUNGKIN
JUGA TIDAK TERJADI ) ASURANSI KERUGIAN

2. ASSURANCE, DIARTIKAN “ AGAINTS SOMETHING THAT

WILL HAPPEN “.
( TERHADAP SESUATU YANG TERJADI ) ASURANSI JIWA
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

DEFINISI MENURUT KUHD PSL.246

“ASURANSI ATAU PERTANGGUNGAN ADALAH SUATU

PERJANJIAN, DENGAN MANA SEORANG PENANGGUNG
MENGIKATKAN DIRI KEPADA SEORANG TERTANGGUNG,
DENGAN MANA MENERIMA SUATU PREMI, UNTUK
MEMBERIKAN PENGGANTIAN KEPADANYA KARENA
SUATU KERUGIAN, KERUSAKAN ATAU KEHILANGAN
KEUNTUNGAN YANG DIHARAPKAN, YANG MUNGKIN
AKAN DIDERITANYA KARENA SUATU PERISTIWA YANG
TAK TERTENTU. “
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

ASURANSI
MELIBATKAN

PENANGGUNG /
TERTANGGUNG / INSURER / ASSURER /
ASSURED UNDERWRITER

WAJIB BAYAR PREMI 1. WAJIB MENERIMA

PREMI
2. MEMBERI GANTI RUGI
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

PENANGGUNG /
INSURER / ASSURER /
UNDERWRITER

PERORANGAN PERUSAHAAN
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

CO – INSURANCE .
KARENA BESARNYA KEMUNGKINAN
KERUGIAN SATU OBJEK , PERTANGGUNGAN
DILAKUKAN PENUTUPANNYA OLEH BEBERAPA
PERUSAHAAN ASURANSI YG DISEBUT
“ PERTANGGUNAN BERSAMA ”  
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

RE – INSURANCE
PIHAK PERUSAHAAN ASURANSI KADANGKALA
MENGASURANSIKAN KEMBALI OBJEK YANG DITUTUP
ASURANSINYA, YANG DALAM PRAKTEKNYA DISEBUT “
PERTANGGUNGAN ULANG ”

KETENTUAN RE – ASURANSI ,DIATUR DALAM PASAL 271 KUHD :

“ SI PENANGGUNG SELAMANYA BERKUASA UNTUK SEKALI LAGI

MEMPERTANGGUNGKAN APA YANG TELAH DITANGGUNG OLEHNYA
”.
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

TUJUAN & FUNGSI

TUJUAN FUNGSI

BAGI TERTANGGUNG :
MENCIPTAKAN SESUATU MEMBERIKAN
YG BLM PASTI TERJADI PERLINDUNGAN DARI
ATAU KAPAN TERJADI AKIBAT RESIKO USAHA
MENJADI SUATU HAL BAGI PENANGGUNG :
YANG PASTI MENDAPATKAN PREMI
UTK PENGEMBANGAN
USAHA ASURANSI
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

JENIS ASURANSI

B. JUMLAH
A. PENGATURAN C. TUJUAN
PERTANGGUNGAN

1. COMPULSORY 1. SEJUMLAH
1. ASRN.JIWA
(WAJIB) UANG

2. VOLUNTARY
2. KERUGIAN 2. ASRN. SOSIAL
(SUKARELA)

3..ASRN.
KERUGIAN
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

3..ASRN.
KERUGIAN

a..ASRN.
PENGANGKUTAN

b..ASRN.
KEBAKARAN

c..ASRN. VARIA

d..ASRN.
TANGGUNG GUGAT
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

DASAR HUKUM

NASIONAL INTERNASIONAL

1. KUHD – RI 1. MARINE INSURANCE

2. UNDANG – UNDANG ACT 1906
NMR.34 / 1964 2. THE YORK ANWERP
3. PP. NMR 1 / 1971 RULES – 1974
4. PP. NMR. 35 / 1997 3. INSTITUTE CARGO
CLAUSES
4. STD.INDONESIAN
HULL FORM
5. INSTITUTE TIME
CLAUSE
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

PRINSIP DASAR
ASURANSI

INSURABLE
INTEREST
UTMOOST GOOD
FAITH

INDEMNITY

SUBROGATION
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN
OBYEK ASURANSI
LAUT

1. MARINE CARGO
2. MARINE HULL &
INSURANCE
MACHINERY INSURANCE

a. KEPENTINGAN
MELEKAT PADA a. KEPENTINGAN
BARANG PEMILIK KAPAL

b. KERUGIAN PEMILIK
b. KEPENTINGAN LAIN
KAPAL
 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

b. KERUGIAN PEMILIK
KAPAL

1. TG.JWB. DLM HAL TUBRUKAN

DG. KPL. LAIN
2. TG.JWB.YG TIMBULKARENA
KONTRAK PENGANGKUTAN

3. TG.JWB. KARENA PELANGGARAN

HUKUM SETEMPAT

4. TG,JWB. THD. CREW

 ASURANSI MARITIM
BAB – I PENDAHULUAN

BAHAYA DILAUT

PERILS RISK HAZARD

1.TAK TERDUGA 1. PHYSICAL

SEBELUMNYA 1. SPECULATIVE HAZARD

2. DATANG DARI 2. MORAL

LUAR 2.PURE RISK HAZARD
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

LLOYD’S OF LONDON &

ORGANISASI ASURANSI LAUT

1. LLOYD’S COFFE HOUSE

2. LLOYD’S CORPORATION

3. ORGANISASI ASURANSI LAUT

 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

3. ORGANISASI ASURANSI LAUT

a. INSURANCE BROKER
b. INSURANCE AGENTS
c. LLOYD’S AGENT
d. SALVAGE ASSOCIATION
e. SURVEY ATAS NAMA ASURANSI
f. CLAIMS AGENT
g. ADJUSTER
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

PROSEDUR PENUTUPAN & POLIS ASURANSI

A. PROSEDUR PENUTUPAN

1. MEMILIH
2. MEMILIH BENTUK
PERUSAHAAN
PENUTUPAN
ASURANSI

a. FAKULATIF

b. FLOATING POLICY

c. OPEN COVER
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

POLIS ASURANSI

1. UMUM
2. ISI POLIS
3. PEMBAGIAN ISI POLIS
4. KETR. YG TERCANTUM
5. CARA MEMBACA POLIS
6. JENIS – 2 POLIS
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

JENIS – 2 POLIS

A. DITINJAU DARI
JANGKA WAKTU B. DITINJAU DARI
PERTANGGUNGAN SEGI PEMBUATAN

1. TIME POLICY 1. POLIS BURSA

2. VOYAGE POLICY 2. POLIS D A I

a. UTK KAPAL 3. POLIS LLOYD
b. UTK BARANG
4. POLIS MASKAPAI
3. MIXED POLICY
4. OPEN POLICY
5. OPEN COVER
6. CONSTRUCTION POLICY
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

PREMI ASURANSI LAUT

PREMI ASURANSI / INSURANCE PREMIUM

ADALAH SEJUMLAH UANG YANG AKAN DIBAYARKAN

OLEH TERTANGGUNG KEPADA PENANGGUNG
SEBAGAI IMBALAN DARI KESEDIAAN PENANGGUNG
MENGAMBIL ALIH RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI
OLEH TERTANGGUNG.
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

SEBAGAI TABUNGAN

FUNGSI
PREMI ASURANSI
LAUT

SEBAGAI HARGA JASA

PROTEKSI ASURANSI
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

WAKTU & CARA

PEMBAYARAN PREMI

PASAL 52 MIA 1906 DINYATAKAN DEMIKIAN :

“ KECUALI ADA PERSETUJUAN TERSENDIRI, ADALAH

TUGAS DARI PENANGGUNG UNTUK MENGELUARKAN
POLIS DAN MEMBERIKANNYA KEPADA TERTANGGUNG
ATAU AGENNYA. DAN PENANGGUNG TIDAK WAJIB UNTUK
MENGELUARKAN POLIS KECUALI PREMI DIBAYAR ATAU
PERSETUJUAN MENGENAI PEMBAYARAN TELAH
DILAKUKAN ”.
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT
WAKTU & CARA
PEMBAYARAN PREMI

JIKA PENUTUPAN ASURANSI DILAKUKAN MELALUI BROKER, MAKA

BERLAKULAH ISI PASAL 53 MIA 1906 YANG BERBUNYI SEBAGAI
BERIKUT :
“ KECUALI DIADAKAN PERSETUJUAN TERSENDIRI, APABILA
PENUTUPAN ASURANSI MARINE DILAKUKAN OLEH TERTANGGUNG
MELALUI BROKER, MAKA BROKER INILAH YANG HARUS
BERTANGGUNG JAWAB KEPADA PENANGGUNG MENGENAI
PEMBAYARAN PREMI, SEBALIKNYA PENANGGUNG BERTANGGUNG
JAWAB LANSUNG KEPADA TERTANGGUNG AKAN SESUATU
PEMBAYARAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KLAIM ATAU YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PENGEMBALIAN PREMI TERSEBUT ”.
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

DASAR PENENTUAN RATE

PREMI ASURANSI LAUT

1. TARIF 2. NON
COMPANY TARIF
COMPANIES
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

PERTIMBANGAN
PENETAPAN PREMI KAPAL

1. MACAM & TYPE KAPAL

2. PEMILIK & MANAJEMEN

3. LUAS RESIKO YG DIJAMIN

4. JML PERTANGGUNGAN
KAPAL
5. DATA STATISTIK KLAIM
KAPAL
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

PERTIMBANGAN
PENETAPAN PREMI KAPAL

6. PENGGUNAAN & OPERASI KAPAL

7. APAKAH SELURUH FLEET

DIASURANSIKAN?

8.JANGKA WAKTU PERTANGGUNGAN

9. BENDERA KEBANGSAAN KAPAL

10. KLASIFIKASI KAPAL

 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

SYARAT – SYARAT
PERTANGGUNGAN

1. WARRANTIES & 2. FRANCHISE &

CONDITIONS DEDUCTIBLE
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

WARRANTIES & CONDITIONS

WARRANTY MENURUT PASAL 33 MIA 1906

ADALAH
SUATU JANJI DARI TERTANGGUNG UNTUK
MELAKUKAN ATAU TIDAK MELAKUKAN
SUATU TINDAKAN, ATAU UNTUK SELALU
MEMENUHI SUATU KETENTUAN YANG TELAH
ADA.
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT
CONDITIONS PERTANGGUNGAN ADALAH PERINCIAN DARI RISIKO –
RISIKO YANG DIJAMIN OLEH POLIS.
CONDITIONS DI BAGI ATAS 2 ( DUA ) KELOMPOK :
1)      IMPLIED CONDITIONS
ADALAH KETENTUAN – KETENTUAN YANG TIDAK
TERTULIS YG MERUPAKAN HAL TIDAK TERPISAH DARI
SYARAT TERTULIS YANG DAPAT DIBACA DALAM POLIS.
ANTARA LAIN PRINSIP DASAR ( BASIC PRICIPLE ) YAKNI
PRINCIPLE OF INSURABLE INTEREST UTMOST GOOD FAITH,
INDEMNITY AND PRINCIPLE OF SUBROGATION.
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

     2. EXPRESS CONDITION IALAH KETENTUAN ATAU SYARAT

TERTULIS DALAM POLIS YANG DAPAT KITA BACA,
SYARAT TERSEBUT MENGIKAT BAIK TERTANGGUNG
MAUPUN ASURANSI, YAKNI PENEGASAN MENGENAI
RISIKO – RISIKO APA PULA YANG DIKECUALIKAN
DALAM PENUTUPAN ASURANSI.
 
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

2. FRANCHISE & DEDUCTIBLE

FRANCHISE

APABILA JUMLAH KERUGIAN MASIH DALAM

BATAS – BATAS TERTENTU YANG DITERAPKAN,
MAKA AKAN MENJADI TANGGUNG JAWAB
TERTANGGUNG
APABILA JUMLAH KERUGIAN MELEBIHI BATAS
YANG DITETAPKAN, AKAN DIGANTI
PENANGGUNG SECARA KESELURUHAN.
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

DEDUCTIBLE

DISEBUT “DEDUCTIBLE ” APABILA JUMLAH

KERUGIAN MASIH DALAMBATAS – BATAS
TERTENTU YANG DITETAPKAN, MAKA AKAN
MENJADI TANGGUNG JAWAB TERTANGGUNG,
SEDANGKAN APABILA JUMLAH KERUGIAN
TERSEBUT SUDAH MELEBIHI BATAS YANG
DITETAPKAN, MAKA HANYA SELISIH JUMLAH
KERUGIAN DENGAN BATAS DEDUCTIBLE YANG
AKAN DIGANTI OLEH PENANGGUNG.
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

SYARAT PENUTUPAN ADA 2 :

PERTANGGUNGAN UNTUK BARANG

RISK COVERED
EXCLUSION
DURATION
CLAIMS
 ASURANSI MARITIM
BAB – II ORGANISASI ASURANSI LAUT

PERTANGGUNGAN UNTUK KAPAL

TOTAL LOSS ONLY

FREE FROM PARTCULAR AVERAGE
ALL RISK
PORT RISK
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

PERLINDUNGAN & JAMINAN

DARI P & I CLUB

TANGGUNGAN YANG DIBERIKAN CLUB INI ADALAH MENGENAI

PERLINDUNGAN ( PROTECTION ) DAN JAMINAN ( INDEMNITY ).
PELINDUNGAN BERHUBUNGAN DENGAN KEWAJIBAN
( LIABILITY ) DENGAN MENGOPERASIKAN KAPAL SEBAGAI
KAPAL ( AS A SHIP ), YAITU MELINDUNGI KAPAL DARI RISIKO
YANG DIALAMINYA YANG TIDAK MENDAPAT GANTI RUGI DARI
PENANGGUNG BIASA
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

PERLINDUNGAN

1 1. KERUGIAN KARENA KAPAL TABRAKAN DENGAN KAPAL LAIN

( SEPANJANG HALITU TIDAK DITUTUP OLEH HULL AND
MECHINERY INSURANCE ). UMUMNYA YANG DIGANTI OLEH
PENANGGUNG ¾ BAGIAN DARIKERUGIAN SEDANGKAN
SISANYA DIGANTI OLEH P & I CLUB.

2. GANTI RUGI UNTUK KEHILANGAN DAN KECELAKAAN

ORANG

3. BIAYA ANAK BUAH KAPAL YANG SAKIT

 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

PERLINDUNGAN

4. BIAYA DOKTER ATAU BIAYA ANAK BUAH KAPAL DAN

PENUMPANG YANG MENGALAMI SAKIT ATAU MENGALAMI

KECELAKAAN SEPANJANG MENURUT PERATURAN

MENJADI BEBAN PEMILIK KAPAL ( PENGANGKUT ).

5. BIAYA UNTUK MEMINDAHKAN KAPAL APABILA KAPAL

MENGALAMI TOTAL LOSS DAN PENGUASA SETEMPAT

MENGHARUSKANNYA.
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

PERLINDUNGAN

6. GANTI RUGI ATAS KERUSAKAN YANG DITIMBULKAN OLEH

    

KAPAL TERHADAP DERMAGA, TAMBATAN KAPAL DAN

BENDA – BENDA TERAPUNG LAINNYA DI PELABUHAN.

7. BIAYA KARANTINA

8. GANTI RUGI ATAS KERUGIAN ATAU KERUSAKAN BARANG –

BARANG YANG DIANGKUT SEBAGAI AKIBAT DARI
KESALAHAN DALAM BERNAVIGASI
( IMPROPER NAVIGATION ).
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

PERLINDUNGAN

1 9. GANTI RUGI KEPADA KAPAL LAIN YANG MENGALAMI

KERUSAKAN YANG DITIMBULKAN OLEH KAPAL SENDIRI
(BUKAN KARENA TABRAKAN ).

10. DALAM KERUGIAN LAUT UMUM, KONTRIBUSI BARANG –

BARANG YANG TIDAK DIPEROLEH LAGI DARI PEMILIK
BARANG.

11. DAN KERUGIAN – KERUGIAN LAINNYA YANG TIDAK

MENDAPAT GANTI RUGI DARI PENANGGUNG BIASA.
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

JAMINAN

   1. GANTI RUGI ATAS KERUSAKAN BARANG – BARANG YANG

DIAKIBATKAN OLEH KESALAHAN PENYERAHAN BARANG

2. HUKUMAN ( DENDA ) SEBAGAI AKIBAT PELANGGARAN

(KESALAHAN) ATAS PERATURAN PABEAN, PERATURAN
IMIGRASI, KETENTUAN KESEHATAN UMUM, PERATURAN
PERBURUHAN DI PELABUHAN.

3. DALAM KERUGIAN LAUT UMUM,KONTRIBUSI BARANG –

BARANG TIDAK DAPAT DIPEROLEH DARI PEMILIK BARANG
KARENA KAPAL TIDAK LAYAK LAUT.

4.  DAN KERUGIAN YANG TIDAK MENDAPAT GANTI RUGI DARI

PENANGGUNG.
 
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

PARTICULAR AVERAGE & GENERAL AVERAGE

AVERAGE

DIARTIKAN SEBAGAI : KERUSAKAN ATAU KERUGIAN

YANG MENIMPA KAPAL ATAU MUATANNYA YANG
DISEBABKAN OLEH SESUATU BENCANA
( CASUALITY )

PARTICULAR AVERAGE & GENERAL AVERAGE

 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

PARTICULAR AVERAGE

PARTICULAR AVERAGE
ADALAH KERUGIAN KHUSUS YAITU KERUGIAN ATAU
KERUSAKAN YANG TERJADI TERHADAP KAPAL DAN ATAU
MUATANNYA :
1. SEBAGAI AKIBAT DARI SUATU PERISTIWA
2. ATAU BARANG YANG KERUGIANNYA AKAN DITANGGUNG
SENDIRI – SENDIRI OLEH MASING – MASING KEPENTINGAN
KAPAL BAIK KAPAL ATAU MUATAN BERSANGKUTAN
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

JENIS KERUGIAN
PARTICULAR AVERAGE

1. PARTIAL LOSS

2. TOTAL LOSS
a. CONSTRUCTIVE TL
b. ACTUAL TL
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

GENERAL AVERAGE

GENERAL AVERAGE ( YANG BIASA DISINGKAT DENGAN GA )

ADALAH “ KERUGIAN UMUM ” YAITU KERUGIAN YANG TIMBUL
DARI SUATU TINDAKAN DENGAN SENGAJA DAN DENGAN
SEPATUTNYA DILAKUKAN UNTUK KESELAMATAN BERSAMA
DARI BAHAYA YANG MENGANCAM DALAM PELAYARAN.
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

SYARAT – SYARAT
GENERAL AVERAGE

MUST BE PERILS
THE ACT IS INTENTIONALY &
REASONABLE
EXTRA ORDINARY SACRIFIES /
EXPENDITURE
FOR THE COMMON SAFETY
TO BE SUCCESSFUL
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

SALVAGE & TOVALOP

SALVAGE

1HASIL YANG DIPEROLEH DARI PENJUALAN BENDA ATAU BARANG

YANG RUSAK YANG DAPAT DISELAMATKAN.

1)  SALVAGE ADALAH USAHA PERTOLONGAN YANG

DILAKUKAN TERHADAP KAPAL DAN BARANG YANG ADA
DI ATASNYA KARENA ADA BAHAYA LAUT ;
2) DILAKUKAN OLEH PIHAK KETIGA DENGAN CARA SENGAJA
DAN SUKARELA TANPA TERGANTUNG PADA KONTRAK.
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

SALVAGE

SALVAGE YANG DALAM MARINE ADALAH PERTOLONGAN

TANPA TERGANTUNG PADA ADANYA KONTRAK YANG
DILAKUKAN DENGAN SENGAJA DAN SUKARELA OLEH
PIHAK KETIGA TERHADAP KAPAL BARANG YANG
MENGHADAPI BAHAYA LAUT, BUKAN OLEH CREW KAPAL
ATAU PIHAK KETIGA LAIN YANG MELAKUKAN
PEKERJAAN KARENA SEWA.

KETENTUAN SALVAGE “ NO CURE NO PAY ” YANG

DIARTIKAN SECARA SEDERHANA YAITU : “ TIDAK BERHASIL
TIDAK DIBAYAR ”.
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

TOVALOP

TOVALOP INI MERUPAKAN PERSETUJUAN SUKARELA

DARI PARA PEMILIK KAPAL TANKER UNTUK SALING
BERTANGGUNG JAWAB ATAS KERUGIAN – KERUGIAN
YANG BERHUBUNGAN DENGAN POLUSI MINYAK,
SEBAGAI AKIBAT DARI PERISTIWA – PERISTIWA
TERTENTU YANG TERJADI DI LAUT.
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

MARITIME INSURANCE CLAIMS

CLAIMS

KLAIM DALAM ASURANSI

ADALAH TUNTUTAN GANTI RUGI YANG DIAJUKAN OLEH
TERTANGGUNG KEPADA PENANGGUNG KARENA
TERTANGGUNG MENGALAMI KERUGIAN ATAU
KERUSAKAN ATAS BARANG YANG
DIPERTANGGUNGKANNYA AKIBAT DARI SUATU
PERISTIWA SELAMA BARANG DALAM PROSES
PENGANGKUTAN.
 ASURANSI MARITIM
BAB – III PROTECTION & INDEMNITY CLUB

DOKUMEN PENDUKUNG CLAIMS

1. INSURANCE POLIS ATAU CERTICATE INSURANCE

2. INVOICE ( FAKTUR ) BERSAMA – SAMA DENGAN
PACKING LIST YAITU JENIS PENGEPAKANYA, TANDA- TANDA
DLL.
3.   BILL OF LADING ( KONOSEMEN )
4.   CLAIM CONSTATERING BEWIJS ATAU EXPECT BEWIJS
5.   SURVEY REPORT
6. SURAT MENYURAT DENGAN PIHAK LAIN ( PIHAK
PENGANGKUT, PIHAK EMKL, ATAU PIHAK LAINNYA )
BERHUBUNGAN DENGAN TUJUAN KERUGIAN.