Anda di halaman 1dari 47

ASUHAN

KEPERAWATAN
KELUARGA PADA ANAK
USIA TODLER DAN
PRASEKOLAH

Albertus S
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
ANAK USIA TODLER DAN PRASEKOLAH
Asuhan keperawatan keluarga pada anak usia
Todler dan prasekolah adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diberikan kepada
keluarga dengan anak usia Todler dan usia
prasekolah, dimana pada anak usia inilah
yang rentan dan memiliki masalah tertentu
dalam menghadapi proses tumbuh
kembangnya
The Willingness To Change
Membangun
generasi yang
sehat,
JUJUR, CERDAS,
TANGGUH, dan
PEDULI
Teori Biologis

1. Teori Maturasional
Tokoh: Arnold Gessel
Asumsi:
2. Perkembangan diarahkan dari maturasi biologis
Berjalan, berbicara, kontrol diri
2. Self regulation
Organisme memiliki kesiapan utk memasuki tahap
perkembangan tertentu dengan memberi sinyal
kepada lingkungannya
2. Teori Etologis

Tokoh: Konrad Lorenz,


Niko Tinbergen, John Bowlby
Asumsi:
a) Perkembangan manusia sebagai bagian dari
historis evolusioner : cara-cara yg
memungkinkan manusia survive
b) Releasing stimuli: menangis, senyuman
c) Sumbangan : metode observasi dlm setting
alamiah
3. Teori Psikodinamika

1. Perkembangan manusia sebagai hasil dari proses


konfrontasi dan akomodasi antara pertumbuhan
individual dan tuntutan sosial, antara dorongan dasar
manusia dan tuntutan masyarakat
2. Memusatkan perhatian pada perkembangan
kepribadian, perkembangan pikiran, perasaan,
keyakinan, dan perilaku yg rasional maupun tidak
rasional
4. Teori Psikoseksual/Psikoanalisa

Tokoh: Sigmund Freud


Asumsi:
a) Perilaku dan proses mental manusia dimotivasi oleh
kekuatan dan konflik dari dalam, manusia memiliki
sedikit kesadaran & kontrol atas kekuatan tersebut,
sehingga perilaku manusia menjadi lebih rasional bisa
diterima secara sosial
b) Libido seksual mengikuti hukum kekekalan energi
TEORI PSIKOSEKSUAL / PSIKOANALISA

USIA FASE PSIKO ZONE KARAKTERISTIK HASIL YANG TIDAK


SEKSUAL EROGEN PERILAKU DIHARAPKAN(fiksasi)

Lahir-18 bln Oral Mulut, Bibir Mencari stimulasi oral, Alkoholisme, merokok, menggigit
menghisap meski tidak lapar kuku, tidak matang, kepribadian
menuntut

18 bln -3 th Anal Rektum Menikmati saat mengeluarkan Konformisme tinggi, kerapian


dan menahan feses kompulsive, permusuhan,
kepribadian menantang

3-6 th Phalis Genital Tertarik genital, jatuh cinta Problem seksual (impoten, frigiditas),
pada orangtua dengan jenis homoseksual, ketidakmampuan
kelamin berbeda menangani kompetisi

6-11 th Latent --- Mengembangkan kecakapan Problem sosial, ketidakmampuan


sosial dan intelektual membina hubungan baik dengan
orang lain, kecerdasan emosi
kurang berkembang

Pubertas Genital Genital Membangun hubungan dengan Ketidak matangan perkembangan


… lawan jenis identitas sexual
5. Teori Psikososial
Tokoh: Erik H.Erikson
Asumsi:
a) Perkembangan kepribadian manusia terjadi
sepanjang rentang kehidupan
b) Perkembangan kepribadian manusia dipengaruhi
oleh interaksi sosial, hubungan dengan orang lain
c) Perkembangan kepribadian manusia ditentukan
oleh keberhasilan atau kegagalan seseorang
mengatasi krisis yang terjadi pada setiap tahapan
sepanjang rentang kehidupan.
TEORI PSIKOSOSIAL
STADIUM KRISIS HASIL YANG BAIK (DIHARAPKAN)
PSIKOSOSIAL
Trust vs mistrust – masa bayi Percaya vs tidak percaya Kepercayaan dan optimisme
(lahir – 12 bln)

Autonomy vs shame & doubt – Otonomi vs ragu-ragu, malu Pengendalian dan adekuasi diri
todler (1-3 th)

Initiative vs guilt/ – Inisiatif vs Rasa Bersalah Kemampuan memulai aktivitas sendiri


pra sekolah ( 3-6 th)

Industry vs inferiority/ - Industri vs Inferiority Kompetensi dalam kemampuan intelektual. Sosial dan
usia sekolah (6-12 th) fisik

Identity vs role confusion/ – Identitas vs Kebingungan Peran dan identitas diri yang terintegrasi sebagai
remaja (12 - 18 th) Identitas dan peran pribadi unik

Intimacy vs isolation/ Intimasi vs Isolasi Kemampuan membentuk hubungan erat, komitmen


dewasa muda karier
(18-25 sampai 45 th)

Generativitas vs stagnasi/ Generativitas vs stagnasi atau Perhatian terhadap keluarga, masy & generasi penerus
atau absorpsi diri/ – absorbsi diri
dewasa tengah (45 – 65 th)

Integritas ego vs putus Integritas ego vs Putus Asa Puas dengan kehidupan, siap menghadapi kematian
asa / dewasa akhir (65
th keatas)
DEFINISI KELUARGA

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau


lebih individu yang bergabung karena
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi,
hidup dalam satu rumah tangga, saling
berinteraksi satu sama lainnya dalam
perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya (Bailon dan
Maglaya).
PERAN KELUARGA

Peran keluarga sangat dibutuhkan


sehingga proses tumbuh dan
kembang anak dapat mencapai hasil
yang sesuai dengan yang diharapkan,
terutama dalam pola hidup sehat.
SIAPA ANAK
Anak merupakan individu yang yang berada dalam
satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai
dari bayi hingga remaja.
Masa anak – anak merupakan masa pertumbuhan
dan perkembangan yang dimulai dari :
 Bayi ( 0-1 tahun )
 Usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun )
 Prasekolah ( 2,5 – 5 tahun )
 Usia sekolah ( 5-11 tahun)
 Remaja (11- 18 tahun )
ANAK MERUPAKAN BAGIAN ATAU
ANGGOTA KELUARGA
 Anak merupakan bagian atau anggota keluarga,
sering dikatakan sebagai potret atau gambar
dari orang tuanya saat masih kecil.
 Namun tidaklah demikian, karena anak
merupakan individu tersendiri yang bertumbuh
dan berkembang secara unik dan tidak dapat
diulang setelah usianya bertambah.
 Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK
memerlukan perhatian yang khusus terhadap
perkembangan fisik, social , emosional dan
kognitif anak.
 Mempunyai tugas yaitu memenuhi kebutuhan
anak, perumahan, rasa aman.
 Membantu untuk bersosialisasi
 Mempertahankan hubungan yang sehat dalam
keluarga, baik kedalam dan keluar
 Pembagian tanggung jawab, dan kegiatan untuk
menstimulasi perkembangan anak.
DEFINISI ANAK TODLER DAN PRA SEKOLAH

Anak Todler dan pra sekolah


Anak Todler
Ciri anak Todler
Pengalaman dan perilaku mereka mulai
dipengaruhi oleh lingkungan diluar keluarga
terdekat,mereka mulai berinteraksi dengan
teman,mengembangkan perilaku/moral secara
simbolis,dan kemampuan berbahasa yang minimal.
 Toddler telah dikembangkan rasa percaya dirinya dan siap
untuk diberi kebebasan untuk menyatakan tentang dirinya
atau mengontrol hubungan terhadap teman dekatnya.
 Individual ( membedakan dirinya dengan yang lainnya ).
 Berpisah dengan orang tuanya.
 Kontrol terhadap fungsi tubuhnya.
 Berkomunikasi dengan kata-kata.
 Berperilaku sosial yang pantas.
 Toddler belajar menunda kesenangan yang diinginkan.
Perasan ragu dan malu dapat berkembang jika ia tegantung
pada saat –saat tertentu.
 Dimana ia dapat menggunakan keterampilan barunya atau
jika ia merasa tidak tida mampu ketika mencoba
ketrampilan yang baru.
Takut Umumnya ketakutan toddler meliputi

 Kehilangan orang tua ( kecemasan untuk berpisah


 Cemas terhadap orang-orang yang baru
 Suara yang keras, seperti vacum cleaner
 Pergi tidur
 Binatang yang besar
Dukungan
 Dukungan emosi,
 Kenyamanan, dan
 Pemberian contoh yang sederhana dapat
mengurangi ketakutan pada toddler.
Perkembangan Motorik Motorik Kasar
 Perkembangan Motorik Motorik Kasar Usia 15
bulan Berjalan tanpa bantuan Usia 18 bulan ,
 Berjalan naik dengan berpegangan satu tangan
 Usia 24 bulan berjalan naik turun dalam satu
waktu. Usia 30 bulan , melompat dengan kedua
kaki.
Motorik Halus
 Usia 15 bulan menyusun dua balok menara dan
scribbles secara spontan
 Usia 18 bulan , menyusun 3-4 balok menara.
 Usia 24 bulan, membuat gerakan yang lurus
 Usia 30 bulan , menyusun 8 balok menara
Masalah yang Berhubungan dengan
Keamanan
 Menganjurkan kepada orang tua untuk
memasang pengaman tempat tidur
 Memasang pagar/pegangan pada tangga,
menutup semua jendela yang terbuka,baru
menganjurkan toddler untuk bermain.
 Aspirasi dan Keracunan Aspirasi dan keracunan
 Anjurkan orang tua meletakkan semua zat-zat
yang beracun terkunci, jauh dari jangkauan anak-
anak.
 Karena anak dapat memanjat dan
membukanya
 Pastikan obat dalam keadaan tertutup, dan
pindahkan barang-barang yang kecil,yang
mudah mengakibatkan aspirasi dari lingkunan
anak.
 Lemas kekurangan oksigen
 Anjurkan orang tua untuk mengajarkan
kepada toddler keamanan di air untuk
membantu mencegah tenggelam di bak mandi
atau kolam.
Perkembangan Psikoseksual

 Meliputi daerah anus dan pantat.


 Aktivitas seksual berpusat pada pengeluaran
dan menahan kotoran tubuh.
 Tahap ini fokus pada perubahan dari fase oral
ke anal, dengan penekanan pada kontrol BAB
yaitu kontrol dari neuromuskular dan spinkter
analnya.
 Pengalaman antara kepuasan dan frustasi
merupakan akibat dari kontrol yang
berlebihan dan pemaksaan dari menahan dan
mengeluarkan.
 Perkembangan Seksualitas
 Masturbasi dapat terjadi akibat dari eksplorasi
tubuh.
 Belajar kata-kata mungkin dari penggabungan
dengan anatomi dan eliminasi.
 Perbedaan seks menjadi jelas.
Toilet training
 Toilet training aalah tugas utama toddler Latihan tidak
biasa dilakukan usia 18 sampai 24 bulan.
 Tanda-tanda toddler siap latihan adalah : Dalam
keadaan kering selama 2 jam, perubahan BAB teratur.
 Dapat duduk, berjalan,dan berjongkok.
 Dapat mengatakan keinginan untuk buang air atau
BAB.
 Perkembangan Moral Toddler adalah masa pertama
yang khas pada tahap ini yang meliputi punishment
dan orientasi kan pada ketaatan.
Pola disiplin
 Mempengaruhi perkembangan moral toddler :
Hukuman fisik dan pengambilan hak-hak khusus
cenderung membentuk moral yang negatif.
 Menghilangkan cinta dan perasaan sebagai
bentuk dari hukuman menimbulkan perasaan
bersalah pada toddler.
 Disiplin diukur secara tepat dengan memberikan
penjelasan yang sederhana mengapa perbuatan
nya tidak diperbolehkan, memberikan pujian
terhadap perbuatan yang baik.
• Ciri anak pra sekolah
• Penampilan maupun gerak gerik prasekolah
mudah dibedakan dengan anak yang berada
dalam tahapan sebelumya :
 Anak prasekolah umumnya aktif
 Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan
istirahat yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka
harus beristirahat cukup.
 Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari
control terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak
belum terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang rumit
misalnya mengikat tali sepatu.
 Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan
pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah
sebabnya koordinasi tangan masih belum sempurna.
 Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang melindungi
otak masih lunak.
 Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan lebih
terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas
motorik halus.
CIRI SOSIAL ANAK PRASEKOLAH

 Umumnya anak pada tahap ini memiliki satu


atau dua sahabat, sahabat yang dipilih biasanya
yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian
berkembang sahabat dari jenis kelamin yang
berbeda.
 Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak
terorganisasi dengan baik, oleh karena
kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
 Anak lebih mudah, seringkali bermain
bersebelahan dengan anak yang lebih besar.
CIRI EMOSIONAL PADA ANAK PRASEKOLAH
 Anak prasekolah cenderung mengekspresikan
emosinya dengan bebas dan terbuka., sikap
marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia
tersebut.
 Iri hati pada anak prasekolah yang lain sering
terjadi, mereka seringkali memperebutkan
perhatian guru.
CIRI KOGNITIF ANAK PRASEKOLAH

 Anak prasekolah umumnya trampil dalam


berbahasa, sebagian dari merekla senang
berbicara khususnya dalam kelompoknya.
 Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui
interaksi minat, kesempatan, interaksi,
mengagumi dan kasih sayang.
TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

 Membantu anak untuk bersosialisasi


 Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara
kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi.
 Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam
atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
 Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
 Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
 Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
MASALAH-MASALAH PADA ANAK
USIA PRASEKOLAH
1. Masalah kesehatan :
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak
prasekolah: diare, cacar air, difteri, dan campak.
Hubungan keluarga

1. Pada usia prasekolah biasanya anak merasa


cemburu dengan kehadiran anggota keluarga
baru (adik).
2. Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang
tua sehingga anak sering membuat ulah untuk
mendapatkan perhatian orang tua.
3.    Bahaya fisik
4.    Kecelakaan
5.    Keracunan
6.    Bahaya Psikologis
7.    Gangguan tidur
8.   Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1.    Pengkajian
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
a.    Identitas
1)        Nama pasien
2)        Umur
3)        Agama dan suku bangsa
4)        Pendidikan
5)        Komposisi keluarga
6)        Tipe keluarga
7)        Pekerjaan
8)        Alamat
9)        Aktivitas rekreasi keluarga
10)    Riwayat dan tahap perkembangan keluarga :
a)   Tahap perkembangan keluarga saat ini.
b)   Tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi.
c)    Riwayat keluarga inti.
d)   Riwayat keluarga sebelumnya.
11)    Lingkungan

a)    Karakteristik rumah.


b)   Karakteristik lingkungan.
c)    Mobilitas keluarga.
d)   Hubungan keluarga dengan lingkungan.
e)    Sistem sosisl yang mendukung.
12)    Struktur keluarga

a)   Pola komunikasi.
b)   Pengambilan keputusan.
c)   Peran anggota keluarga.
d)   Nilai-nilai yang berlaku di keluarga.
e)   Pengkajian yang berhubungan dengan anak
usia sekolah (identitas anak, riwayat kehamilan
sampai kelahiran, riwayat kesehatan bayi sampai
saat ini, kebiasaan saat ini, tumbang saat ini,
pemeriksaan fisik)
Pengkajian data fokus meliputi:

a.    Bagaimana karakteristik teman bermain.


b.    Bagaimana lingkungan bermain.
c.    Berapa lama anak menghabiskan waktunya di
sekolah.
d.   Bagaimana stimulasi terhadap tumbang anak dan
adakah sarana yang dimiliki.
e.    Bagaimana temperamen anak saat ini.
f.     Bagaimana pola anak jika menginginkan suatu
barang.
g.    Bagaimana pola orang tua menghadapi
permintaan anak.
h.    Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.
i.      Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.
j.      Sudahkah anak memperoleh imunisasi ulangan selain
di sekolah.
k.    Pernahkah mendapat kecelakaan selama di sekolah
atau di rumah saat bermain.
l.      Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama
masa ini.
m.  Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah, apa
jenisnya.
n.    Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luang.
o.    Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarganya.
 
2.    Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan dengan masalah-masalah yang sering ditemui pada keluarga


dengan anak usia pra sekolah, diagnose yang mungkin muncul diantaranya
a.    Bersihan jalan nafas tidak efektif
b.    Resiko Cidera
c.    Resiko Trauma
d.   Resiko Keracunan
e.    Resiko Infeksi
f.     Gangguan Penanganan Pemeliharaan Rumah / Penatalaksanaan Rumah
g.    Gangguan Pemenuhan Nutrisi
h.    Perubahan Menjadi Orang Tua
i.      Perubahan / Gangguan Tumbuh Kembang
j.      Gangguan Komunikasi Verbal
k.    Gangguan Proses Keluarga
l.      Isolasi Sosial
3.    Perencanaan

Perencanaan / intervensi pada asuhan


keperawatan ditetapkan berdasarkan
dengan diagnosa yang telah diperoleh
dari hasil pengkajian dan analisa data,
serta sesuai dengan tujuan asuhan
keperawatan yang diharapkan oleh
perawat dan pasien.
Dalam menetapkan intervensi, sebagai perawat
hendaknya mengacu pada peran perawat dalam
lingkup perawatan keluarga  dengan anak usia pra
sekolah, yaitu :
 Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak,
perujukan bila ada indikasi
 Pendidikan dalam tindakan pertolongan
pertama dan kedaruratan
 Koordinator dg layanan pediatri
 Penyedia dan pelaksana imunisasi
 Konseling pada nutrisi dan latihan
 Pendidikan dalam isu pemecahan masalah
mengenai kebiasaan kesehatan
 Pendidikan tentang higiene perawatan gigi
 Konseling pada keamanan lingkungan di
rumah
 Fasilitator dalam hubungan interpersonal
TERIMA KASIH
DAN SELAMAT
BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai